Akan Menjadi Rahasia

"Ternyata kau bisa bijak juga" ucap Keenan membuat Javier yang sebelumnya masih sibuk dengan hadiahnya langsung menoleh

"Entahlah, aku hanya menyampaikan apa yang aku rasakan" Javier tersenyum singkat

"Karena kalian selalu bertengkar aku pikir kau tidak menyayangi kakakmu"

"Tentu saja aku menyayangi nya, walaupun dia sangat menyebalkan"

Keenan terkekeh sebentar lalu menepuk pundak Javier

"Ayo kesana, kita sudah dipanggil" tunjuk Keenan ke arah kerumunan keluarganya yang tengah bersama Sheza

"Ayo"

"Kami semua akan pulang, tapi tidak dengan kalian. Kalian pasti sangat lelah hari ini, jadi bunda sudah memesankan kamar untuk kalian istirahat malam ini" jelas bunda Cindy

"Tidak apa-apa tante, kami pulang saja. Lagipula tidak seru kalau hanya kami berdua disini" ujar Sheza yang keberatan jika harus menginap di hotel

Bunda Cindy dan yang lain hanya tersenyum menanggapi

"Justru tidak seru kalau kami disini menemani kalian" kini giliran mama Vika yang buka suara

"Memangnya kenapa? bukankah kita juga sering liburan dan menginap di hotel yang sama?"

"Tapi kali ini berbeda, sayang. Sudahlah menginap disini saja, supaya kalian bisa langsung istirahat" ujar mama Vika lagi

"Oh iya, jangan memanggil tante dan om lagi. Mulai sekarang panggil bunda dan juga ayah, seperti panggilan Keenan" ucap bunda Cindy kepada menantu barunya itu

"Iya, bunda" ucap Sheza merasa aneh dengan panggilan barunya

Akhirnya dengan berat hati mereka pun tetap tinggal disana dan melangkah memasuki kamar yang sudah disiapkan saat seluruh keluarga sudah pulang

Saat memasuki kamar, mereka disambut dengan suasana romantis yang sengaja disiapkan untuk pasangan pengantin baru itu

"Mandilah, Se. Setelah itu kita bicara" ucap Keenan saat melihat Sheza masih berdiri sambil memperhatikan nuansa kamar, entah apa yang sedang dipikirkan oleh istrinya itu

"Baik kak" Sheza melangkah menuju kamar mandi dengan membawa paper bag yang berisi pakaian ganti yang sudah disiapkan oleh mama Vika

Sheza menatap pantulan wajahnya di cermin

"Benarkah aku sudah menikah?" gumamnya pelan seakan masih belum percaya dengan pergantian statusnya

Wajah cantik yang masih dilapisi make up itu seakan menjawab bahwa hari ini dia benar-benar telah melaksanakan upacara sakral itu

Setelah puas merenungi nasibnya, Sheza pun membersihkan muka dan mulai mandi dengan cepat

Setelah selesai mandi, Sheza mengambil pakaian yang sudah disiapkan mama Vika. Sheza bernapas lega saat melihat setelan baju tidur dengan celana panjang dan baju lengan panjang juga

"Untung mama tidak memasukkan yang aneh-aneh"

Sheza lalu keluar dari kamar mandi dalam keadaan segar dengan handuk kecil yang membungkus rambutnya yang basah

"Aku sudah selesai, sekarang giliran kakak"

"Iya"

Sambil menunggu Keenan, gadis itu kemudian mengeringkan rambutnya dengan hair dryer yang terletak di atas meja rias, setelah itu kemudian menyisirnya

"Ah pegal sekali" lirihnya sambil merebahkan tubuh di atas kasur yang tentu saja sangat empuk

Sheza kemudian mengambil ponsel untuk memeriksanya. Karena seharian ini dia tidak menyentuh benda itu sama sekali

Terdapat banyak pesan yang masuk, yang rata-rata berasal dari kerabat serta teman-teman yang mengetahui pernikahannya

Terdapat juga pesan serta panggilan video tak terjawab dari Grace dan Steffy. Sheza memang sudah memberitahu mereka tentang acara pernikahannya hari ini, namun karena kesibukan keduanya yang tidak bisa ditinggalkan, jadi mereka tidak bisa datang ke Indonesia dan bertemu Sheza

"Sedang sibuk, Se?"

Sheza langsung terbangun dan mengambil posisi duduk saat mendengar suara Keenan

"Tidak, Kak. Kakak ingin tidur sekarang?"

"Belum"

"We need to talk, Se" ujar Keenan lalu mengambil tempat di pinggir kasur di hadapan Sheza

"Oke. Ada yang ingin kakak bicarakan?"

Keenan mengangguk cepat. Namun pria itu tak langsung membuka mulutnya, seakan sedang mempertimbangkan sesuatu. Sheza hanya diam sambil menunggu

"Jangan berharap banyak dari pernikahan ini, Se"

Ucap Keenan menatap lurus mata Sheza

"Aku harap kamu tidak menaruh harapan apapun pada pernikahan ini" tambahnya

Sheza masih tetap diam dengan raut wajah yang masih sama seperti sebelumnya

"Kamu tahu kan, kita menerima pernikahan ini karena orangtua kita masing-masing. Dan aku juga ingin jujur bahwa aku sudah memiliki kekasih yang seharusnya aku nikahi. Tapi bunda membuatku malah harus menikahimu"

Keenan menatap wajah Sheza dalam, mencoba menafsirkan ekspresi yang ditampilkan istrinya itu. Namun diluar dugaannya, paras cantik itu tidak menunjukkan ekspresi terkejut atau sebagainya

"Aku tahu. Aku juga tidak akan lupa alasan mengapa kita menikah. Dari awal aku tidak pernah berharap apapun dari pernikahan ini, kak. Alasanku hanya sebatas memenuhi keinginan mama dan tante Cindy"

"Aku juga tidak terkejut jika kakak memiliki kekasih. Karena mustahil pria tampan dan mapan seperti kakak tidak memilikinya" balas Sheza santai

"Aku masih tetap menjalin hubungan dengannya saat ini. Aku tidak bisa meninggalkan begitu saja gadis yang aku cintai. Aku memberitahu mu agar kau bisa tahu dari awal dan tidak menuduh ku yang macam-macam nantinya" jelas Keenan

"Aku yakin kamu juga memiliki kekasih, kan? aku sungguh minta maaf atas pernikahan ini. Untuk seterusnya mari jalani hidup kita seperti sebelumnya. Aku tidak akan membatasi mu untuk bergaul dengan siapapun selama tidak melewati batas, karena diluar status kita yang suami istri, kau adalah adikku. Dan sudah tugasku untuk menjagamu"

"Baiklah, aku rasa itu adil. Kau dengan hidupmu, dan aku dengan hidupku. Aku harap kau menepati ucapanmu ini" Sheza berucap sambil menatap dalam mata Keenan

"Tentu saja. Aku harap kau bisa menjaga rahasia rumah tangga kita" balas Keenan

"Tenang saja, aku tidak akan menyusahkan kakak" Sheza berujar sambil tersenyum tipis

Gadis itu lalu mengatur posisi tidurnya dengan mengambil tempat di sisi sebelah kanan

"Aku tidur duluan ya, kak. Hari ini sungguh menguras tenagaku" Sheza sudah menarik selimutnya

"Iya, tidurlah"

Sheza langsung membelakangi Keenan

Namun pria tampan yang berstatus sebagai suami Sheza itu belum juga menunjukkan tanda-tanda akan tidur. Dia menatap punggung Sheza yang mulai terlihat naik turun dengan teratur, sepertinya gadis itu sudah terlelap

Bagaimana bisa dia bersikap santai setelah pembahasan tadi?

Batin Keenan, karena tanggapan Sheza sungguh di luar dugaannya. Gadis itu tampak santai dan tidak terganggu sama sekali

Setelah berdiam selama beberapa saat, akhirnya kantuk melanda Keenan

"Apakah aku harus tidur disini juga?" gumam Keenan pada dirinya sendiri

"Memangnya kalau bukan disini dimana lagi?" kembali menjawab pertanyaan nya sendiri

"Ah tidak apa-apa, dulu kami juga sering tidur bersama ketika bepergian dengan Ayah dan Bunda"

Keenan akhirnya memutuskan untuk tidur di samping Sheza. Namun sebelum merebahkan tubuhnya, dia mendekat ke arah Sheza dengan hati-hati untuk membenarkan letak selimut istrinya itu

"Selamat istirahat, Se" tangan Keenan terulur untuk mengusap kepala Sheza pelan

Setelah itu baru lah Keenan membaringkan tubuhnya, dan menyusul Sheza ke alam mimpi.

Terpopuler

Comments

syahira alifa

syahira alifa

apa kamu yakin Keenan gak akan marah dan cemburu saat Sheza dekat sama dokter Sean...?

2024-02-20

0

🍭ͪ ͩ Md. Wulanᵇᵃˢᵉ🍇🍻

🍭ͪ ͩ Md. Wulanᵇᵃˢᵉ🍇🍻

skerg kau bisa bilang gtu keeenana,awas aja kalo liat sgeza dekat dokter ganteng itu kau Cemburu 😂

2024-01-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!