Ke Rumah Zhafira

"Benarkah ini rumahnya?" lirih Sheza sambil membaca ulang alamat yang tertera di ponselnya

Saat ini dia tengah mencari alamat rumah Zhafira, berbekal alamat yang tadi dikirimkan oleh ibu muda itu. Tadi setelah makan siang, dia memutuskan untuk berkunjung ke rumah Zhafira, karena bingung juga akan pergi kemana

Daripada aku di rumah asing itu sendirian, lebih baik aku main ke rumah kak Zhafira.

Begitulah pikir Sheza, sehingga kini disinilah dia berada. Di depan pagar sebuah rumah mewah satu lantai, dengan bangunan yang terlihat modern. Rumah itu tidak sebesar rumah Keenan yang sekarang menjadi tempat tinggalnya. Namun sepertinya sangat nyaman untuk ditinggali

Gadis itu kemudian mendekati pos satpam yang sebelumnya terlihat kosong, namun kini dia melihat seorang laki-laki berbadan sedikit gempal baru saja datang dari arah pintu samping

"Selamat siang Pak" sapa Sheza

"Siang, Mbak. Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya ingin bertanya, apakah ini benar rumahnya kak Zhafira?"

"Benar, mbak. Nyonya Zhafira tinggal disini. Kalau boleh tahu mbak ini dengan siapa?"

"Saya Sheza, Pak"

"Oh silahkan masuk, Mbak. Tadi nyonya Zhafira sudah menitipkan pesan bahwa mbak Sheza akan datang. Nyonya sudah menunggu di dalam"

Satpam itu pun membukakan pintu kepada tamu majikannya, dan mempersilakannya masuk

Sheza menekan bel yang kemudian disusul oleh seorang wanita cantik yang langsung membukakan pintu

"Akhirnya kamu sampai juga" Zhafira langsung memeluk Sheza erat. Istri Keenan itu juga membalas pelukannya tak kalah erat

"Ayo masuk"

Zhafira membawa Sheza ke ruang tengah dimana terdapat seorang bayi yang tengah berbaring di karpet bulu tebal dan ditemani oleh seorang babysitter

"Wahhh ini keponakanku, Kak?" sorak Sheza mendahului langkah Zhafira

"Iya, perkenalkan lah dirimu kepadanya" ujar Zhafira tertawa pelan

Dengan langkah lebar Sheza langsung mendekati bayi laki-laki itu

"Halo baby boy" sapa Sheza saat sudah duduk di samping bayi tampan itu

Bayi itu hanya merespon dengan menggerakkan tangannya ke arah Sheza

"Dia tampan sekali" puji Sheza

"Tentu saja, kamu tidak lupa kan kalau kakakmu ini begitu cantik" canda Zhafira

"Halah paling juga mirip papa nya" balas Sheza tertawa

"Iya juga, sih" Zhafira ikut tertawa

"Halo sayang perkenalkan ini tante Sheza, adik nya mama kamu" ucap Sheza di depan wajah sang bayi

"Hai tante, namaku Viren" ucap Zhafira menirukan suara anak kecil

"Umur Viren berapa, Kak?"

"4 bulan, Se"

"Boleh aku menggendong nya?" tanya Sheza

"Tentu saja" kekeh Zhafira

"Bu Yana boleh lanjutkan pekerjaan yang lain saja. Biar Viren dengan kami" ucap Zhafira kepada sang babysitter

"Baik, nyonya"

Selepas kepergian Bu Yana, Sheza dan Zhafira melanjutkan obrolannya

"Apa kabar tante Vika dan om Rega?" tanya Zhafira

"Mama dan papa sehat, Kak" jawab Sheza masih dengan menggendong Viren

"Lalu bagaimana kabar Om Arya dan tante Puspa?" sambung Sheza

"Mereka juga sehat. Sekarang mama dan papa tinggal di Singapura, Se. Aku dan suamiku juga baru pulang kembali ke Indonesia sekitar sebulan yang lalu"

"Jadi selama ini kakak juga di Singapura?"

"Iya"

"Ngomong-ngomong kapan kakak menikah?"

"3 tahun lalu. Tapi Tuhan baru menitipkan anak kepada kami di tahun ini"

"Mungkin Tuhan tahu kalau kakak dan suami masih butuh waktu untuk pacaran" canda Sheza

"Sepertinya begitu. Karena kami sudah memutuskan untuk menikah saat hubungan kami baru berusia 4 bulan"

"Sekarang kakak pasti sudah sangat bahagia"

"Ya bisa dibilang begitu, Se. Dan aku sangat bersyukur bisa memiliki mereka dalam hidupku" ucap Zhafira tersenyum sambil melihat ke arah foto keluarga kecilnya yang dipajang dengan ukuran cukup besar

"Aku ikut senang, Kak"

"Kamu sendiri bagaimana? sudah punya kekasih?" goda Zhafira

"Belum kak"

"Tapi aku sudah punya suami" ujar Sheza

"Hah? bagaimana maksudnya?"

"Aku dijodohkan oleh mama dan papa, dan aku menikah beberapa hari yang lalu" ujar Sheza dengan wajah sendu. Dia memang selalu bersikap terbuka dengan Zhafira. Tidak ada yang ingin dia tutupi dari perempuan yang sudah dianggap nya saudara itu

"What? Jadi kau masih pengantin baru?"

"Begitulah" balas Sheza asal

Zhafira tentu saja paham bagaimana perasaan Sheza saat ini. Melihat bagaimana Sheza pergi keluar sendiri dan menghabiskan waktunya di perpustakaan saat baru beberapa hari lalu menyandang status sebagai pengantin. Tentu saja pernikahan yang dijalani tidak baik-baik saja

"Dengan siapa kamu dijodohkan?"

"Kak Keenan" Sheza masih terlihat murung

"Kak Keenan? kakak sepupu mu itu?"

Sheza hanya mengangguk

"Bagaimana bisa?"

"Entahlah, kata mama dan tante Cindy mereka dulu sudah berjanji akan menjodohkan anak-anak mereka"

Zhafira menatap Sheza dalam, tidak menyangka gadis itu sudah menikah dan terlihat tidak nyaman dengan pernikahannya

"Apa kau punya kekasih sebelum pernikahan ini?"

"Tidak.Tapi dia punya, aku jadi tidak enak dengan kekasihnya jika kami bertemu suatu hari nanti"

"Jadi itu yang membuatmu tidak nyaman?"

"Iya kak" balas Sheza seadanya

"Hei, dengar aku. Tidak ada hal sia-sia yang diciptakan Tuhan. Tuhan merencanakan sesuatu karena sudah tahu bagaimana akhirnya. Begitupun dengan pernikahan mu. Tuhan tidak akan menyatukan kalian jika bukan itu yang terbaik untuk kalian. Percayalah, bagaimanapun awal pernikahan mu, sudah menjadi tugasmu untuk menjaganya"

"Tidak mungkin kami bisa bertahan, Kak. Sepertinya hanya perpisahan yang bisa menjadi jalan keluarnya"

"Jaga bicara mu, Se! pernikahan kalian baru berumur beberapa hari dan kau sudah menginginkan perpisahan. Aku tidak menyetujui pikiran gila mu itu"

"Entahlah kak, aku ikhlas dengan apapun yang terjadi"

"Kau pasti akan bahagia, Se. Pasti!" Zhafira berujar sambil mengelus bahu Sheza

"Sekarang saja aku sudah bahagia, Kak" ucap Sheza sambil mengangkat Viren hingga bayi itu sejajar dengan wajahnya

Zhafira hanya tersenyum melihat bagaimana sayang nya Sheza kepada putranya

Suatu hari kau juga akan memilikinya, Se.

Batin Zhafira sambil berdoa untuk kebahagiaan Sheza

"Apa kau sudah bekerja?"

"Sudah, Kak. Aku dokter anak di Healthy International Hospital"

"Wah kamu keren juga ya, Se"

"Kakak baru tahu?" kekeh Sheza

"Aku bercanda. Kamu sudah keren dari dulu"

"Ah kan aku jadi senang"

Mereka terus mengobrol sambil bercanda. Hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore

"Aku pulang dulu ya, Kak. Lain kali aku kesini lagi" pamit Sheza

"Tante pulang dulu ya, ganteng" Sheza pamit sambil menciumi pipi gembul Viren

"Hati-hati tante"

Sheza sudah memesan taksi sebelumnya, meskipun Zhafira menawarkan untuk diantarkan oleh supirnya namun Sheza menolak dan memilih pulang naik taksi saja

Sesampainya di rumah, Sheza menyadari bahwa Keenan sudah pulang. Mobil pria itu tampak terparkir di garasi

Saat masuk ke area dapur dia melihat sudah ada 3 orang pelayan yang sedang menyiapkan makan malam

Mereka sudah datang. Batin Sheza

"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" tanya Sheza yang membuat ketiga orang itu mengalihkan tatapan ke arahnya

"Anda pasti nyonya Sheza" ucap salah satu pelayan itu sambil tersenyum

"Iya, saya Sheza"

"Selamat datang, Nyonya. Maaf tadi kami tidak melihat Nyonya"

"Tidak apa-apa. Kalian sedang memasak apa? ada yang bisa saya bantu?" tawar Sheza

"Tidak usah, Nyonya. Ini tugas kami, biar kami yang melakukannya. Lagipula sudah hampir selesai"

"Baiklah, terimakasih. Kalau begitu saya ke kamar dulu"

"Baik, Nyonya"

Lalu mereka pun kembali sibuk dengan masakannya

"Dari mana kamu?" interupsi sebuah suara dari arah tangga

"Dari rumah teman, Kak"

"Kenapa tidak mengabari, Se? Aku pikir kamu kemana"

"Aku pikir tidak harus mengabari kakak. Lagipula tidak mungkin aku kabur" canda Sheza

"Aku ke kamar dulu ya, Kak"

"Hmm"

Keenan melanjutkan langkahnya ke ruang tengah sambil membawa laptop untuk mengecek pekerjaan.

Terpopuler

Comments

Bunda Aish

Bunda Aish

ceritanya menarik, jadi ingat dulu pernah juga dijodoh-jodohkan sambil bercanda sama sepupu tapi kita sama-sama gak mau 🙅

2024-08-06

0

Sri Misfalah

Sri Misfalah

cerita nya bagus,,tp update nya lama banget kk,,,,

2024-02-29

2

Yuhelmi

Yuhelmi

mana lanjutan nya sdh lama nunggu

2024-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Bahagia
2 Sosok Keenan
3 Melepas Rindu
4 Dokter Anak
5 Pilihan Bunda
6 Kebahagiaan Sheza
7 Diantara Dua Wanita
8 Melepas Penat
9 Ini Gila!
10 Fitting Berujung Pusing
11 Galau Karena Sean
12 Harapan Javier
13 Akan Menjadi Rahasia
14 Terasa Sedih
15 Teman Lama
16 Ke Rumah Zhafira
17 Obrolan Masa Lalu
18 Curiga
19 Makam Oma
20 Seperti Tertangkap Basah
21 Jangan Mengacuhkanku Lagi
22 Pasien Istimewa
23 Membantu Suami
24 Bersama Kekasih
25 Merindukannya
26 Pulang
27 Tidur Bersama
28 Anak Kita?!
29 Keluarga Kecil
30 Papa dan Mama
31 Panggilan Baru Untuk Zhafira
32 Terpesona
33 Kondangan
34 Diantara Dua Gunung Es
35 Tidak Berjodoh
36 Suami Saya
37 Perang Batin
38 Ada Apa Dengan Viren?
39 Kabar Baik atau Buruk?
40 Menjemput Viren
41 Menghiburmu
42 Siap Menjadi Aunty
43 Berpamitan
44 Foto Bersama
45 Telfonan
46 Jalan-Jalan
47 Gado-gado
48 Permintaan Naina
49 Berubah
50 Janji Kelingking
51 Keenan Sakit
52 Penasaran
53 Konser Cosplay
54 Dokter Atau Istri
55 Temu Rindu
56 Tuduhan Indira
57 Melampiaskan Amarah
58 Lelaki itu Javier
59 Sebuah Klarifikasi
60 Beritahu Aku Setiap Bulan
61 Takut
62 Terjadi Lagi
63 Menyaksikan Bersama
64 Jangan Harap
65 Selalu Ada
66 Rencana Pindah
67 Surabaya
68 Dimana Sheza?
69 Permohonan Keenan
70 Datang Tiba-tiba
71 Kehilangan Keduanya
72 Sulit Ditemukan
73 Ternyata Memikirkannya
74 Menemui Sean
75 Menginap
76 Penyesalan Tak Berujung
77 Hari Baik Javier
78 Kota Yang Mendebarkan
79 Rahasia Sang Asisten
80 Apakah Ini Nyata?
81 Penjelasan Keenan
82 Semoga Kau Mengerti
83 Mengaku dan Menyerah
84 Sheza dan Masakannya
85 Seutuhnya
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Hari Bahagia
2
Sosok Keenan
3
Melepas Rindu
4
Dokter Anak
5
Pilihan Bunda
6
Kebahagiaan Sheza
7
Diantara Dua Wanita
8
Melepas Penat
9
Ini Gila!
10
Fitting Berujung Pusing
11
Galau Karena Sean
12
Harapan Javier
13
Akan Menjadi Rahasia
14
Terasa Sedih
15
Teman Lama
16
Ke Rumah Zhafira
17
Obrolan Masa Lalu
18
Curiga
19
Makam Oma
20
Seperti Tertangkap Basah
21
Jangan Mengacuhkanku Lagi
22
Pasien Istimewa
23
Membantu Suami
24
Bersama Kekasih
25
Merindukannya
26
Pulang
27
Tidur Bersama
28
Anak Kita?!
29
Keluarga Kecil
30
Papa dan Mama
31
Panggilan Baru Untuk Zhafira
32
Terpesona
33
Kondangan
34
Diantara Dua Gunung Es
35
Tidak Berjodoh
36
Suami Saya
37
Perang Batin
38
Ada Apa Dengan Viren?
39
Kabar Baik atau Buruk?
40
Menjemput Viren
41
Menghiburmu
42
Siap Menjadi Aunty
43
Berpamitan
44
Foto Bersama
45
Telfonan
46
Jalan-Jalan
47
Gado-gado
48
Permintaan Naina
49
Berubah
50
Janji Kelingking
51
Keenan Sakit
52
Penasaran
53
Konser Cosplay
54
Dokter Atau Istri
55
Temu Rindu
56
Tuduhan Indira
57
Melampiaskan Amarah
58
Lelaki itu Javier
59
Sebuah Klarifikasi
60
Beritahu Aku Setiap Bulan
61
Takut
62
Terjadi Lagi
63
Menyaksikan Bersama
64
Jangan Harap
65
Selalu Ada
66
Rencana Pindah
67
Surabaya
68
Dimana Sheza?
69
Permohonan Keenan
70
Datang Tiba-tiba
71
Kehilangan Keduanya
72
Sulit Ditemukan
73
Ternyata Memikirkannya
74
Menemui Sean
75
Menginap
76
Penyesalan Tak Berujung
77
Hari Baik Javier
78
Kota Yang Mendebarkan
79
Rahasia Sang Asisten
80
Apakah Ini Nyata?
81
Penjelasan Keenan
82
Semoga Kau Mengerti
83
Mengaku dan Menyerah
84
Sheza dan Masakannya
85
Seutuhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!