Teman Lama

"Bangun, Se!" panggil Keenan saat mobil mereka sudah memasuki pekarangan rumah

"Se! ayo bangun. Kita sudah sampai" kali ini Keenan sedikit menggoyangkan lengan Sheza, hingga akhirnya gadis itu membuka matanya

"Ini dimana?"

"Di rumah ku"

Sheza menatap ke depan, terlihat bangunan rumah mewah yang terdiri dari dua lantai.

"Ayo" Keenan turun duluan dan berjalan ke arah bagasi untuk menurunkan koper-koper milik Sheza

"Bawa beberapa barangmu" titah Keenan sambil menyeret dua koper besar itu

Sheza yang sudah mendapatkan seluruh kesadarannya, ikut membantu membawa barang-barangnya. Tidak mungkin dia hanya berpangku tangan dan berharap Keenan lah yang membawakan semuanya. Sudah untung pria itu mau membantunya membawakan koper

"Disini ada 4 kamar utama. 2 di atas dan 2 di bawah. Kamarku ada di atas, dan kamu bebas memilih kamar manapun yang kamu mau" ucap Keenan saat mereka sudah melangkahkan kaki di ruang tengah

"Aku di kamar itu saja" tunjuk Sheza asal pada sebuah kamar dengan pintu berwarna cokelat muda. Baginya kamar manapun tidak masalah

"Baiklah. Ayo masukkan barang-barangmu kesana"

Keenan membuka pintu kamar itu sambil menyeret koper Sheza, dan meletakkan nya di depan lemari

Sheza juga meletakkan barang yang dibawanya di satu tempat yang sama. Dia berniat akan menyusunnya nanti saat suasana hatinya sudah membaik

Sheza memperhatikan seisi kamarnya. Kamar ini cukup luas dengan perpaduan warna krem dan navy, membuat suasananya terasa hangat dan nyaman. Sheza melangkahkan kakinya menuju jendela kamar

Sepertinya aku tidak salah memilih kamar. Batin Sheza saat melihat pemandangan di jendela kamarnya yang ternyata langsung menghadap ke taman belakang rumah. Gadis itu lalu membuka jendelanya

"Semoga kamu nyaman di kamar ini. Aku akan ke kamar ku sekarang, kalau perlu sesuatu panggil saja aku di atas. Oh iya untuk asisten rumah tangganya akan datang nanti sore. Jadi siang ini kamu bisa makan di luar dulu, karena bahan makanan juga belum ada di dapur"

"Iya" balas Sheza

Karena tidak tahu harus melakukan apa, akhirnya Sheza memilih keluar dari kamar dan mulai menjelajahi rumah yang mulai hari ini akan dia tempati

Langkah kakinya kemudian berakhir di taman belakang. Terdapat sebuah gazebo yang menariknya untuk terus mendekat

"Wahh nyaman sekali disini" gumam Sheza sambil tersenyum. Di hadapannya terdapat kolam renang yang tidak terlalu luas. Namun cukup membuat sejuk saat dipandang

Sheza menikmati udara segar hingga dengan perlahan suasana hatinya mulai membaik

Bahkan gadis itu kini sudah tiduran di atas gazebo sambil memainkan ponselnya

"Ternyata kamu disini" suara Keenan tiba-tiba mengisi keheningan di taman tersebut

Sheza lantas bangun dan duduk menghadap Keenan

"Aku dari tadi mencarimu, dan ternyata kamu disini"

"Ada apa kakak mencariku?" tanya Sheza sambil memperhatikan penampilan Keenan yang terlihat rapi dan fresh

"Aku ingin mengatakan kalau aku akan makan siang di luar dengan Indira"

"Indira?" tanya Sheza bingung

"Kekasih ku"

"Oh, yasudah. Hati-hati" ujar Sheza santai

"Kamu bisa pesan delivery untuk makan siang nanti. Disini cukup banyak restoran yang menyediakan menu lezat"

"Aman, aku bisa mengurusnya nanti"

"Kau punya uang?"

"Tentu saja. Apa kakak lupa kalau aku juga bekerja?"

Keenan terdiam sebentar menatap wajah Sheza. Lalu pria itu mengeluarkan dompetnya dan mengambil sebuah kartu disana

"Ini, peganglah dan gunakan untuk keperluan mu"

"Tidak usah kak, aku juga punya kartu seperti itu" tolak Sheza

"Ambil saja, Se. Anggap saja ini uang jajan dariku, kakakmu" ucap Keenan seolah mempertegas hubungan mereka

Yasudah kalau dipaksa. Batin Sheza kemudian mengambil kartu itu

"Terimakasih" Keenan hanya mengangguk sebagai jawaban

"Aku pergi dulu. Sampai jumpa" pamit Keenan kemudian pergi dari hadapan Sheza

Sheza kembali merebahkan tubuhnya, tak lama kemudian dia merasa bosan di rumah sendirian

"Sebaiknya aku juga keluar"

Gadis itu pun masuk kembali ke rumah dan bersiap-siap untuk pergi keluar

Setelah memesan taksi, Sheza bergegas memakai sepatu dan keluar

Kali ini dia memilih pergi ke perpustakaan kota. Karena membaca adalah salah satu kegiatan favoritnya. Banyaknya jenis buku bacaan ditambah dengan suasana yang tenang membuat dokter muda itu sangat menyukai tempat yang biasanya identik dengan orang culun tersebut. Bahkan ketika masih kuliah dulu, tak jarang dia menghabiskan hari libur hanya di perpustakaan

Berbicara tentang perpustakaan, salah satu impian nya sejak dulu adalah melakukan library date dengan pasangannya. Sudah lama dia membayangkan akan pergi berkencan dengan mengunjungi perpustakaan besar, duduk saling berhadapan sambil membaca buku kesukaan masing-masing dan terakhir mereka saling berbagi informasi. Bagi Sheza itu terasa sangat romantis

Namun apa daya, sepertinya semua hanya tinggal angannya saja. Meskipun Keenan adalah suaminya tapi dia tidak berminat mengajak pria itu kesini, lebih tepatnya sudah pasti Keenan tidak akan mau

Setelah mengambil beberapa buku kemudian Sheza duduk di salah satu kursi di dekat jendela

Wajah cantiknya terlihat semakin menawan ketika dia membaca dengan serius. Kali ini dia membaca buku yang berhubungan dengan penyakit pada anak

"Sheza" gadis itu seketika mendongak saat mendengar namanya dipanggil

Mata Sheza menyipit sambil mencoba mengenali seseorang yang tadi memanggilnya

"Ini benar kamu? aku pikir aku salah mengenali" ucap orang tersebut yang merupakan seorang wanita dengan kulit kuning langsat, rambut sebahu, dan lesung pipi yang membuatnya terlihat manis saat tersenyum

"Kak Zhafira?" ucap Sheza ragu

"Iya, ini aku!" wanita cantik itu semakin mengembangkan senyumnya

Wajah Sheza seketika berubah menjadi antusias

"Kak Zhafira! Aku merindukanmu" dengan secepat kilat Sheza langsung menghambur ke pelukan wanita yang bernama Zhafira itu

"Lama tidak bertemu. Aku juga merindukanmu"

Mereka saling berpelukan erat

Zhafira dulunya merupakan tetangga Sheza. Mereka bertetangga cukup lama, yaitu sekitar 4 tahun. Saat itu Sheza yang berumur 14 tahun dan Zhafira 17 tahun. Mereka terpaksa berpisah karena keluarga Sheza pindah ke hunian baru mereka

Tangisan pilu keduanya menjadi akhir pertemuan mereka waktu itu. Mereka saling menyayangi layaknya saudara, Sheza yang tidak mempunyai kakak dan Zhafira yang tidak memiliki adik. Itulah yang menyebabkan mereka sangat dekat. Bahkan mereka sering bercerita tentang keseharian satu sama lain, termasuk cinta monyet yang mereka alami. Dan kesamaan keduanya adalah mereka sama-sama suka membaca buku

"Bagaimana kabarmu?" tanya Zhafira saat mereka sudah duduk berhadapan

"Aku baik kak, seperti yang kakak lihat" ucap Sheza tersenyum lebar. Kini suasana hatinya sudah sangat membaik

"Kakak apa kabar? semakin cantik saja" goda Sheza

"Halah kamu bisa saja menggoda ibu muda seperti ku" canda Zhafira

"Jadi aku sudah punya keponakan?"

Zhafira mengangguk kencang

"Aku ingin bertemu dengannya, Kak" ujar Sheza tak sabaran

"Tentu, aku pasti akan membawanya untuk bertemu dengan mu"

"Kamu masih suka datang ke perpustakaan juga ya, Se"

"Iya Kak, seperti biasa aku merasa nyaman disini"

"Sama, aku juga masih seperti dulu. Tapi sekarang aku tidak bisa berlama-lama membaca buku disini, karena ada bayi yang harus ku urus" ujar Zhafira terkekeh

"Karena itulah aku hanya meminjam dan membawa beberapa buku pulang dan membacanya di rumah"

"Kakak adalah ibu yang keren" Sheza berujar sambil mengacungkan dua jempolnya

Mereka lalu tertawa bersama

"Berikan nomor ponselmu, Se. Aku tidak bisa berlama-lama karena aku meninggalkan anakku di rumah"

Setelah bertukar nomor, Zhafira lantas pamit karena sudah mendapatkan buku yang akan dibawanya pulang

"Aku akan mengirimkan alamatku, pokoknya kau harus datang berkunjung dan temui keponakan mu" Zhafira berujar sambil membereskan barang-barangnya

"Siap nyonya"

"Aku pergi dulu, sampai jumpa"

"Hati-hati kak"

Setelah kepergian Zhafira, Sheza lalu melihat jam tangannya dan sekarang sudah memasuki jam makan siang

"Sebaiknya aku pergi sekarang, perutku sudah lapar"

Sheza memilih makan di restoran yang berada tidak jauh dari perpustakaan

Makan dalam kesendirian membuat Sheza menghembuskan napasnya pelan

"Tidak masalah, yang penting aku kenyang" hibur Sheza pada dirinya sendiri sambil kembali menikmati makan siangnya.

Terpopuler

Comments

Nelita Nopitasari

Nelita Nopitasari

crazy up dong thor....

2024-01-23

2

lihat semua
Episodes
1 Hari Bahagia
2 Sosok Keenan
3 Melepas Rindu
4 Dokter Anak
5 Pilihan Bunda
6 Kebahagiaan Sheza
7 Diantara Dua Wanita
8 Melepas Penat
9 Ini Gila!
10 Fitting Berujung Pusing
11 Galau Karena Sean
12 Harapan Javier
13 Akan Menjadi Rahasia
14 Terasa Sedih
15 Teman Lama
16 Ke Rumah Zhafira
17 Obrolan Masa Lalu
18 Curiga
19 Makam Oma
20 Seperti Tertangkap Basah
21 Jangan Mengacuhkanku Lagi
22 Pasien Istimewa
23 Membantu Suami
24 Bersama Kekasih
25 Merindukannya
26 Pulang
27 Tidur Bersama
28 Anak Kita?!
29 Keluarga Kecil
30 Papa dan Mama
31 Panggilan Baru Untuk Zhafira
32 Terpesona
33 Kondangan
34 Diantara Dua Gunung Es
35 Tidak Berjodoh
36 Suami Saya
37 Perang Batin
38 Ada Apa Dengan Viren?
39 Kabar Baik atau Buruk?
40 Menjemput Viren
41 Menghiburmu
42 Siap Menjadi Aunty
43 Berpamitan
44 Foto Bersama
45 Telfonan
46 Jalan-Jalan
47 Gado-gado
48 Permintaan Naina
49 Berubah
50 Janji Kelingking
51 Keenan Sakit
52 Penasaran
53 Konser Cosplay
54 Dokter Atau Istri
55 Temu Rindu
56 Tuduhan Indira
57 Melampiaskan Amarah
58 Lelaki itu Javier
59 Sebuah Klarifikasi
60 Beritahu Aku Setiap Bulan
61 Takut
62 Terjadi Lagi
63 Menyaksikan Bersama
64 Jangan Harap
65 Selalu Ada
66 Rencana Pindah
67 Surabaya
68 Dimana Sheza?
69 Permohonan Keenan
70 Datang Tiba-tiba
71 Kehilangan Keduanya
72 Sulit Ditemukan
73 Ternyata Memikirkannya
74 Menemui Sean
75 Menginap
76 Penyesalan Tak Berujung
77 Hari Baik Javier
78 Kota Yang Mendebarkan
79 Rahasia Sang Asisten
80 Apakah Ini Nyata?
81 Penjelasan Keenan
82 Semoga Kau Mengerti
83 Mengaku dan Menyerah
84 Sheza dan Masakannya
85 Seutuhnya
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Hari Bahagia
2
Sosok Keenan
3
Melepas Rindu
4
Dokter Anak
5
Pilihan Bunda
6
Kebahagiaan Sheza
7
Diantara Dua Wanita
8
Melepas Penat
9
Ini Gila!
10
Fitting Berujung Pusing
11
Galau Karena Sean
12
Harapan Javier
13
Akan Menjadi Rahasia
14
Terasa Sedih
15
Teman Lama
16
Ke Rumah Zhafira
17
Obrolan Masa Lalu
18
Curiga
19
Makam Oma
20
Seperti Tertangkap Basah
21
Jangan Mengacuhkanku Lagi
22
Pasien Istimewa
23
Membantu Suami
24
Bersama Kekasih
25
Merindukannya
26
Pulang
27
Tidur Bersama
28
Anak Kita?!
29
Keluarga Kecil
30
Papa dan Mama
31
Panggilan Baru Untuk Zhafira
32
Terpesona
33
Kondangan
34
Diantara Dua Gunung Es
35
Tidak Berjodoh
36
Suami Saya
37
Perang Batin
38
Ada Apa Dengan Viren?
39
Kabar Baik atau Buruk?
40
Menjemput Viren
41
Menghiburmu
42
Siap Menjadi Aunty
43
Berpamitan
44
Foto Bersama
45
Telfonan
46
Jalan-Jalan
47
Gado-gado
48
Permintaan Naina
49
Berubah
50
Janji Kelingking
51
Keenan Sakit
52
Penasaran
53
Konser Cosplay
54
Dokter Atau Istri
55
Temu Rindu
56
Tuduhan Indira
57
Melampiaskan Amarah
58
Lelaki itu Javier
59
Sebuah Klarifikasi
60
Beritahu Aku Setiap Bulan
61
Takut
62
Terjadi Lagi
63
Menyaksikan Bersama
64
Jangan Harap
65
Selalu Ada
66
Rencana Pindah
67
Surabaya
68
Dimana Sheza?
69
Permohonan Keenan
70
Datang Tiba-tiba
71
Kehilangan Keduanya
72
Sulit Ditemukan
73
Ternyata Memikirkannya
74
Menemui Sean
75
Menginap
76
Penyesalan Tak Berujung
77
Hari Baik Javier
78
Kota Yang Mendebarkan
79
Rahasia Sang Asisten
80
Apakah Ini Nyata?
81
Penjelasan Keenan
82
Semoga Kau Mengerti
83
Mengaku dan Menyerah
84
Sheza dan Masakannya
85
Seutuhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!