Dokter Anak

Pagi ini Sheza sudah bersiap siap dengan pakaian rapi dan formal. Setelah menyisir rambut dan memoleskan sedikit make up dia pun memperhatikan keseluruhan penampilannya

"Oke, good"

Sheza memeriksa kembali dokumen-dokumen yang akan dibawanya untuk melamar pekerjaan hari ini

Setelah semua dirasa lengkap, gadis dengan surai bergelombang itu kemudian menutup pintu kamarnya dan berjalan menuruni tangga menuju ruang makan

"Pagi ma, pa, dek" sapa Sheza tersenyum manis

"Pagi sayang" balas mama Vika

"Wah putri papa sudah rapi saja"

"Iya pa, kan mau melamar kerja" kekeh Sheza

"Semoga kamu berhasil ya diterima disana" ucap papa Rega

"Amin, tapi papa harus menepati janji papa. Jangan meminta bantuan kepada siapapun, Sheza ingin berjuang sendiri" ujar Sheza seolah meragukan janji sang papa

"Tentu saja, papa tidak pernah berbohong kalau kamu lupa"

"Baiklah"

"Kalau kakak tidak diterima disana bagaimana?" akhirnya Javier bersuara

"Makanya kau juga harus mendoakan ku supaya bisa diterima"

"Mana ada orang yang minta doa tapi maksa" gumam Javier pelan kembali fokus dengan sarapannya

Setelah selesai sarapan Sheza pun pamit untuk pergi ke rumah sakit incarannya. Dia mengendarai mobil dengan tenang hingga tak terasa mobilnya telah tiba di lokasi gedung tinggi nan mewah yang didominasi oleh warna putih.

Dengan sedikit gugup gadis itu pun melangkahkan kakinya ke dalam

Tuhan, tolong permudah semuanya.

Doa Sheza di dalam hati sambil terus melangkah dengan percaya diri

Sementara di tempat lain,

Keenan dan bunda Cindy tampak sedang berjalan menuju mobil mewah milik Keenan. Hari ini sesuai permintaan sang bunda, mereka akan pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kesehatan bunda Cindy

Sebenarnya bunda Cindy tidak sedang sakit, dia memang selalu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui kondisi tubuhnya. Usia yang tak lagi muda membuatnya harus lebih bersikap preventif terhadap gejala penyakit

Namun kali ini bunda Cindy mengajak ke rumah sakit yang berbeda dari biasanya.

"Bunda hanya ingin ganti suasana saja" itulah jawaban bunda Cindy ketika ditanya oleh Keenan pasal rumah sakit yang akan mereka tuju kali ini

Pria tampan itu pun tak ambil pusing mendengar jawaban sang bunda

"Bun" panggil Keenan

"Iya sayang"

"Nanti malam ada yang ingin aku sampaikan kepada bunda dan ayah"

Bunda Cindy menangkap keseriusan di nada bicara serta tatapan anaknya yang sesekali melihat ke arahnya. Karena kini Keenan sambil menyetir

"Apa itu? Sepertinya sangat serius"

"Ya begitulah" Keenan yang memang tidak terlalu banyak bicara hanya membalas seadanya

Bunda Cindy sibuk memikirkan tentang hal penting apakah yang akan disampaikan oleh Keenan

Tak terasa kini mereka sudah tiba di rumah sakit pilihan bunda Cindy

Entah perasaan Keenan saja atau memang hanya kebetulan tapi dia merasa bundanya seperti melihat ke berbagai arah seakan sedang mencari keberadaan seseorang. Tapi lagi-lagi Keenan tidak ambil pusing karena mungkin saja bunda Cindy hanya melihat-melihat karena ini kali pertama mereka kesini

"Dari hasil pemeriksaan semuanya bagus, bu. Tekanan darah, kolesterol, dan semuanya aman. Ibu hanya perlu menjaga pola makan dan olahraga. Serta hindari pikiran yang berlebihan karena bisa memicu stres dan menimbulkan penyakit yang lain"

Jelas dokter Salma. Dokter cantik itu sesekali melirik ke arah Keenan yang memang selalu mendampingi bunda Cindy

"Baik dokter, terimakasih banyak penjelasannya" ujar bunda Cindy

"Sama-sama ibu" balas dokter Salma tersenyum ramah

Bunda Cindy tentu saja sadar akan lirikan dokter cantik itu yang ditujukan kepada putranya. Namun sepertinya Keenan justru tidak menyadarinya

Baguslah.

Batin bunda Cindy tersenyum kecil

"Baiklah, kalau begitu kami permisi dulu dokter. Sekali lagi terimakasih" kini Keenan yang berucap sambil mengulurkan tangannya dan tentu saja langsung disambut antusias oleh dokter Salma

"Iya pak, sama-sama"

Bunda Cindy dan Keenan pun langsung keluar dari ruangan sang dokter

"Dokter Salma tadi cantik dan juga terlihat masih sangat muda. Bukan begitu, Ken?" tanya bunda Cindy ketika mereka sudah berjalan di lorong rumah sakit

"Heem"

"Heem apanya? cantik atau tidak?" bunda Cindy bertanya karena ingin tau pendapat putranya

"Semua wanita itu cantik, bunda" balas Keenan akhirnya

"Kamu menyukai wanita yang cantik?"

"Tentu saja"

"Berarti kamu menyukai semua wanita?" bunda Cindy sengaja menggoda Keenan

"Bukan begitu juga maksudnya. Semua wanita itu cantik di mata yang tepat. Bisa saja ada wanita yang di mata ku terlihat biasa saja namun terlihat sangat cantik di mata yang lain. Dan begitu juga sebaliknya. Tapi intinya mereka semua tetap cantik" jelas Keenan

Bunda Cindy menahan tawanya melihat ekspresi Keenan

"Jadi dokter tadi cantik atau tidak di mata kamu?"

"Cantik bun, cantik" Keenan menghelas napas pelan menghadapi bundanya yang super cerewet ini

"Jadi kamu suka?"

"Astaga tidak bunda. Aku hanya mengakui, bukan mengagumi apalagi menyukai"

Lepas sudah tawa bunda Cindy melihat Keenan yang mulai frustasi

"Bunda sengaja menggoda ku, ya?"

"Maaf ya, Ken. Bunda hanya ingin tahu pendapat mu" balas bunda Cindy dengan sisa tawanya

Keenan hanya menghela napas pelan, dia memang sudah sangat memahami watak bundanya yang cukup jahil dan sering menggodanya

Mata elang Keenan tiba-tiba sedikit melebar ketika melihat sosok seorang wanita yang sedang berjalan di lorong sebelah kanan mereka.

"Ada apa, Ken?" tanya bunda Cindy saat melihat Keenan berhenti tiba-tiba

"Bukankah itu Sheza, bun?"

"Hah? Sheza? dimana dia?" heboh bunda Cindy seakan menemukan sesuatu yang sejak tadi dia cari

Kini bunda Cindy dan Keenan sudah menatap Sheza di ujung lorong, namun gadis itu belum menyadari keberadaan mereka. Dia masih sibuk dengan ponselnya

"Sheza!" panggil bunda Cindy antusias saat sang keponakan sudah semakin dekat

Mendengar namanya dipanggil sontak saja membuat gadis cantik itu menatap ke depan

"Tante Cindy" Sheza lantas berlari seperti anak kecil yang bertemu orangtuanya di tempat asing. Ada raut bahagia dan lega disana

Melihat itu Keenan hanya menggeleng pelan

"Tante dan kak Keenan sedang apa disini?"

"Tante tadi datang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan"

Sheza yang memang mengetahui kebiasaan bunda Cindy hanya mengangguk paham

"Kamu sendiri ada keperluan apa kesini?" giliran bunda Cindy yang bertanya

"Aku baru saja memasukkan lamaran disini, tante. Tadi sudah diwawancara dan tes kompetensi"

"Kamu melamar di bagian apa, Se?" Keenan bersuara karena jujur dia tidak tahu tentang latar belakang pendidikan Sheza. Lebih tepatnya tidak terlalu peduli

"Dokter anak, Kak"

"Hm baguslah, cocok" komentar Keenan

"Cocok apanya, kak?" tanya Sheza bingung

"Ya cocok saja, kamu bisa jadi teman yang baik untuk para pasien mu"

Karena kelakuan kalian sepertinya hampir sama.

Sambung Keenan di dalam hati

"Wahh terimakasih kak" balas Sheza antusias yang menganggap itu adalah sebuah pujian

"Sama-sama" balas Keenan tersenyum kecil

Bunda Cindy diam-diam tersenyum bahagia melihat interaksi Keenan dan Sheza.

Terpopuler

Comments

Nadya Nadya

Nadya Nadya

kayaknya ada yang di rencanain sama bunda keenan nih

2024-01-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!