Galau Karena Sean

Tak terasa pernikahan Sheza dan Keenan sudah di depan mata. 2 hari lagi janji suci itu akan segera dilakukan.

"Pernikahan kalian akan segera dilaksanakan. Bunda harap kamu sudah mengakhiri hubunganmu dengan kekasihmu itu. Tidak mungkin ada pengkhianatan di dalam pernikahan, Ken"

Keenan hanya diam saat mendengar ucapan sang bunda. Melihat hal itu bunda Cindy kembali bertanya

"Kamu sudah mengakhiri hubunganmu kan, Ken?"

Bunda Cindy bertanya dengan perasaan was-was

"Sudah bunda" jawab Keenan berbohong

Meskipun hatinya tidak nyaman ketika membohongi sang bunda, namun dia tidak punya pilihan lain. Berbohong adalah jalan satu-satunya untuk tetap terus bersama Indira

Percakapannya dengan bunda Cindy seminggu yang lalu masih terus terngiang di benak Keenan. Permintaan sang bunda memang tidak lah salah. Namun sangat tidak mungkin untuknya mengakhiri hubungan dengan wanita yang sangat dicintainya itu

Keenan masih sibuk dengan pikirannya saat tiba-tiba pintu ruangan VIP di sebuah restoran bintang lima dibuka oleh sosok wanita yang sangat dirindukannya akhir-akhir ini. Karena kesibukan untuk mempersiapkan pernikahannya, Keenan sudah semakin jarang bertemu dengan sang pujaan hati. Karena itulah dia memutuskan untuk mengajak Indira makan siang bersama hari ini

Melihat senyuman manis Indira, dengan otomatis bibir Keenan juga tertarik membentuk lengkungan, yang membuat paras tampannya terlihat semakin memukau

Maafkan aku, bunda. Aku mungkin bisa menuruti keinginan bunda untuk menikahi Sheza, tapi tidak dengan meninggalkan Indira.

Keenan sudah memantapkan hatinya untuk terus mempertahankan sang kekasih, dia tidak peduli jika nantinya akan menjadi pria yang menduakan sang istri. Karena nyatanya Sheza lah orang ketiga di dalam hubungannya, meskipun itu juga bukanlah keinginan Sheza

"Sayang, aku merindukan mu" manja Indira sambil memeluk erat leher Keenan

"Aku juga" pria itu membalas pelukan sang kekasih tak kalah eratnya

Kecupan manis didaratkan Indira di pipi Keenan, menunjukkan betapa dia merindukan sang kekasih

"Maafkan aku yang sangat sibuk belakangan ini" sesal Keenan dengan raut bersalah

Indira tak menjawab, dia hanya menatap manik Keenan dengan tatapan nanar lalu kembali memeluk pria tampan itu. Jelas saja dia tahu kesibukan apa yang dilakukan Keenan belakangan ini, karena sedikit banyaknya pria itu juga mengabari Indira tentang kegiatan yang dilakukannya. Sengaja agar Indira tidak merasa dilupakan

"Setelah ini kamu akan tetap jadi milikku, kan?" lirik Indira di dada Keenan

"Tentu saja. Selamanya aku hanya akan menjadi milikmu" bisik Keenan lembut

Indira menarik kepalanya agar bisa bersitatap dengan pria nya. Keenan lalu mengikis jarak diantara mereka dan melabuhkan bibirnya di atas bibir Indira. Menyesap dengan penuh kelembutan, menyiratkan kerinduan serta cinta yang begitu besar

"Ayo kita makan, aku sudah lapar" canda Keenan saat sudah melepaskan pagutannya

Mereka lalu makan dengan nuansa romantis yang tercipta.

Di tempat lain,

Sheza tengah berjalan di koridor rumah sakit. Saat ini dia hendak visit ke ruangan beberapa pasiennya. Gadis itu tampak berjalan santai sambil sesekali melihat ke ruangan yang ada di sisi kiri dan kanannya

Saat menoleh ke depan, netranya menangkap sosok yang paling dia hindari di rumah sakit ini. Sosok pria itu tengah berjalan ke arahnya dari lorong seberang. Sheza seketika gelagapan, menoleh ke kiri dan kanan namun tidak menemukan lorong yang bisa membuatnya terhindar dari pria itu. Berbalik pun percuma, karena koridor yang tengah dia lewati saat ini tengah sepi dan justru akan terlihat jelas jika dia berusaha menghindar

Kini jarak mereka semakin dekat dan pria itu bisa melihat wajah Sheza dengan jelas meskipun dia sedikit menunduk

Sheza menahan napasnya saat berpapasan dengan pria yang tak lain adalah Sean. Dia menghembuskan napas lega saat berhasil melewati tubuh Sean.

"Tunggu!" sepertinya kelegaan Sheza tidak bertahan lama, karena tiba-tiba dia mendengar suara Sean mengudara

Sheza terpaku di tempatnya, belum berani membalikkan tubuhnya

"Bisa menghadap kesini sebentar?"

Dengan gerakan pelan, Sheza memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan Sean

"Iya, dok. Ada apa?" Sheza bertanya sambil memasang senyum di wajahnya. Berpura-pura tidak mengenal Sean

Sean lantas tidak langsung menjawab, justru memperhatikan wajah Sheza untuk memastikan sesuatu

"Have we met before?" (Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?) tanya Sean

"Uhmm, yea" balas Sheza sambil tersenyum kaku

"Jadi benar itu kamu. Saya pikir saya salah mengenali. Kamu juga lulusan universitas X, kan?"

"Iya, dokter. Apa dokter mengenal saya?"Sheza merasa sedikit senang karena Sean sempat mengenalinya

"Hanya merasa tidak asing dengan wajahmu. Karena saya pernah beberapa kali memergoki kalau kamu sedang.. Ekhem, menatap wajah saya" ujar Sean mengakui

Ya Tuhan, mati aku! jadi dia menyadarinya? kamu sungguh bodoh, Sheza!

Sungguh rasanya Sheza ingin tenggelam saja di dasar lautan, agar bisa menghilang dari hadapan Sean

"Ah itu.. itu karena..-"

"Dokter Sheza!"

Panggilan dari seorang suster membuat Sheza bisa bernapas lega, rasanya dia ingin memeluk suster yang telah berhasil menyelamatkannya dari situasi ini, sebagai ucapan terimakasih

"Iya, Sus?"

"Pasien di kamar 204 membutuhkan anda"

"Baik, Sus. Saya akan kesana, terimakasih banyak" ucap Sheza tulus

"Sama-sama dokter" suster muda itu pun segera kembali ke ruangan 204 untuk mendampingi Sheza

"Maaf dok, saya harus visit sekarang. Senang bertemu dokter" Sheza lalu tersenyum sambil sedikit menundukkan kepalanya sopan

"It's okay, silahkan" balas Sean lalu memperhatikan langkah Sheza yang tampak lebar-lebar, seakan ingin pergi dengan cepat dari hadapannya

Lalu pria tampan itu kembali melanjutkan langkahnya menuju ruangan yang hendak ditujunya

Di ruangan Sheza,

"Bagaimana dia bisa menyadarinya?"

"Arghhhh kamu bodoh, Se! Suka boleh, tapi jangan sampai memalukan diri sendiri!"

"Arghhh aku malu sekali!"

"Kenapa dia justru orang Indonesia juga? seandainya dia orang asli sana, pasti aku tidak akan bertemu dia lagi"

Sheza terus saja menggerutu di dalam ruangannya. Dia sudah selesai dengan kegiatan visit ke semua ruangan yang menjadi tanggung jawabnya.

Seketika dia merasakan jantungnya berdebar dengan cepat saat mengingat kembali pertemuannya dengan Sean. Bisa dikatakan bahwa ini adalah pertama kalinya Sheza berbicara dengan Sean. Sejak dulu dia hanya mampu menatap Sean dari jauh, dengan tatapan yang tidak bisa lepas tentunya. Tangan Sheza tergerak untuk menyentuh dadanya dan merasakan degupan yang cukup kencang disana

"Apa aku masih menyukainya?" lirih Sheza mencoba bertanya pada hatinya

"Tapi dia terlalu sulit untuk digapai" lirih Sheza

Alih-alih memikirkan dia yang sebentar lagi akan menjadi istri Keenan, Sheza justru pesimis karena Sean yang dia pikir tidak mungkin menyukainya

"Tuhan, kenapa nasib percintaanku menyedihkan seperti ini? menyukai seseorang yang tidak mungkin aku miliki, dan justru menikahi seseorang yang tidak mungkin bisa aku cintai"

Sekuat dan setegar apapun Sheza, tetap saja ada saat dimana dia merasa rapuh dan mempertanyakan keadilan untuk dirinya.

Tak ingin berlarut-larut dengan kegalauannya, Sheza lantas mengemasi barang-barangnya dan memilih langsung pulang saat melihat waktu pulang telah tiba.

Episodes
1 Hari Bahagia
2 Sosok Keenan
3 Melepas Rindu
4 Dokter Anak
5 Pilihan Bunda
6 Kebahagiaan Sheza
7 Diantara Dua Wanita
8 Melepas Penat
9 Ini Gila!
10 Fitting Berujung Pusing
11 Galau Karena Sean
12 Harapan Javier
13 Akan Menjadi Rahasia
14 Terasa Sedih
15 Teman Lama
16 Ke Rumah Zhafira
17 Obrolan Masa Lalu
18 Curiga
19 Makam Oma
20 Seperti Tertangkap Basah
21 Jangan Mengacuhkanku Lagi
22 Pasien Istimewa
23 Membantu Suami
24 Bersama Kekasih
25 Merindukannya
26 Pulang
27 Tidur Bersama
28 Anak Kita?!
29 Keluarga Kecil
30 Papa dan Mama
31 Panggilan Baru Untuk Zhafira
32 Terpesona
33 Kondangan
34 Diantara Dua Gunung Es
35 Tidak Berjodoh
36 Suami Saya
37 Perang Batin
38 Ada Apa Dengan Viren?
39 Kabar Baik atau Buruk?
40 Menjemput Viren
41 Menghiburmu
42 Siap Menjadi Aunty
43 Berpamitan
44 Foto Bersama
45 Telfonan
46 Jalan-Jalan
47 Gado-gado
48 Permintaan Naina
49 Berubah
50 Janji Kelingking
51 Keenan Sakit
52 Penasaran
53 Konser Cosplay
54 Dokter Atau Istri
55 Temu Rindu
56 Tuduhan Indira
57 Melampiaskan Amarah
58 Lelaki itu Javier
59 Sebuah Klarifikasi
60 Beritahu Aku Setiap Bulan
61 Takut
62 Terjadi Lagi
63 Menyaksikan Bersama
64 Jangan Harap
65 Selalu Ada
66 Rencana Pindah
67 Surabaya
68 Dimana Sheza?
69 Permohonan Keenan
70 Datang Tiba-tiba
71 Kehilangan Keduanya
72 Sulit Ditemukan
73 Ternyata Memikirkannya
74 Menemui Sean
75 Menginap
76 Penyesalan Tak Berujung
77 Hari Baik Javier
78 Kota Yang Mendebarkan
79 Rahasia Sang Asisten
80 Apakah Ini Nyata?
81 Penjelasan Keenan
82 Semoga Kau Mengerti
83 Mengaku dan Menyerah
84 Sheza dan Masakannya
85 Seutuhnya
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Hari Bahagia
2
Sosok Keenan
3
Melepas Rindu
4
Dokter Anak
5
Pilihan Bunda
6
Kebahagiaan Sheza
7
Diantara Dua Wanita
8
Melepas Penat
9
Ini Gila!
10
Fitting Berujung Pusing
11
Galau Karena Sean
12
Harapan Javier
13
Akan Menjadi Rahasia
14
Terasa Sedih
15
Teman Lama
16
Ke Rumah Zhafira
17
Obrolan Masa Lalu
18
Curiga
19
Makam Oma
20
Seperti Tertangkap Basah
21
Jangan Mengacuhkanku Lagi
22
Pasien Istimewa
23
Membantu Suami
24
Bersama Kekasih
25
Merindukannya
26
Pulang
27
Tidur Bersama
28
Anak Kita?!
29
Keluarga Kecil
30
Papa dan Mama
31
Panggilan Baru Untuk Zhafira
32
Terpesona
33
Kondangan
34
Diantara Dua Gunung Es
35
Tidak Berjodoh
36
Suami Saya
37
Perang Batin
38
Ada Apa Dengan Viren?
39
Kabar Baik atau Buruk?
40
Menjemput Viren
41
Menghiburmu
42
Siap Menjadi Aunty
43
Berpamitan
44
Foto Bersama
45
Telfonan
46
Jalan-Jalan
47
Gado-gado
48
Permintaan Naina
49
Berubah
50
Janji Kelingking
51
Keenan Sakit
52
Penasaran
53
Konser Cosplay
54
Dokter Atau Istri
55
Temu Rindu
56
Tuduhan Indira
57
Melampiaskan Amarah
58
Lelaki itu Javier
59
Sebuah Klarifikasi
60
Beritahu Aku Setiap Bulan
61
Takut
62
Terjadi Lagi
63
Menyaksikan Bersama
64
Jangan Harap
65
Selalu Ada
66
Rencana Pindah
67
Surabaya
68
Dimana Sheza?
69
Permohonan Keenan
70
Datang Tiba-tiba
71
Kehilangan Keduanya
72
Sulit Ditemukan
73
Ternyata Memikirkannya
74
Menemui Sean
75
Menginap
76
Penyesalan Tak Berujung
77
Hari Baik Javier
78
Kota Yang Mendebarkan
79
Rahasia Sang Asisten
80
Apakah Ini Nyata?
81
Penjelasan Keenan
82
Semoga Kau Mengerti
83
Mengaku dan Menyerah
84
Sheza dan Masakannya
85
Seutuhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!