Curiga

"Terimakasih banyak, dok" ujar Sheza saat mobil Sean sudah berhenti di depan gerbang rumahnya

"Sama-sama" balas Sean singkat

Sheza lantas turun dan menundukkan sedikit kepalanya saat berdiri di samping mobil

"Hati-hati dok" Sean menganggukkan kepalanya pelan

"Saya pergi dulu"

Saat mobil dengan warna hitam mengkilap itu sudah meninggalkan halaman rumahnya, Sheza lantas bergegas masuk

"Kakak baru pulang?" tanya Sheza saat melihat Keenan yang berdiri tak jauh dari garasi

Tanpa Sheza ketahui Keenan memperhatikan ketika dia turun dari mobil Sean

"Iya. Kamu pulang dengan siapa?"

"Dengan teman"

"Kenapa tidak mampir dulu?"

"Kami tidak terlalu dekat" jawab Sheza jujur

"Tapi dia sampai mengantarmu pulang"

"Tadi hanya tidak sengaja bertemu di jalan"

Keenan hanya mengangguk singkat, lalu mulai berjalan ke arah pintu rumah mendahului Sheza

"Dokter Sheza!" panggil seseorang membuat langkah Sheza maupun Keenan berhenti

"Untunglah kamu belum masuk" tambah Sean

Tampak pria itu sedang berdiri di dekat gerbang

Keenan yang sudah sampai di ambang pintu lantas ikut berbalik dan melihat seseorang yang baru saja memanggil istrinya. Dari tempatnya berdiri, bisa dia lihat pria itu adalah pria yang sama dengan seseorang yang diperhatikan Sheza tadi pagi. Dia mengakui pria itu sangatlah tampan

"Dokter Sean" Sheza lantas menghampiri Sean

"Ini belanjaanmu tadi tertinggal di mobil" Sean menyerahkan kantong plastik yang berisi shampo dan conditoner milik Sheza

Jadi dia yang mengantar Sheza. Batin Keenan

"Astaga, maaf dok saya lupa. Terimakasih"

"Sama-sama. Kalau begitu saya pulang dulu"

"Baik dok, hati-hati"

Sean hanya mengangguk lalu berjalan keluar dari gerbang. Dia memang tidak menyadari keberadaan Keenan yang dari tadi memperhatikannya

Setelah mengantar Sean ke depan gerbang, Sheza kembali melanjutkan langkahnya yang tadi tertunda

Saat makan malam keduanya tampak menikmati hidangan dalam diam.

Setelah makan keduanya beranjak dari meja makan

Saat Sheza hendak masuk ke kamarnya, tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk dari luar

Keenan yang sudah duduk di sofa hanya menatap sekilas ke arah pintu

"Tolong buka pintunya, Se"

"Iya kak"

Sheza lalu membuka pintu dan seketika terkejut melihat dua orang yang tengah berdiri di hadapannya

"Ayah, Bunda" sapa Sheza dengan gembira

"Hai sayang" bunda Cindy langsung memeluk tubuh ponakan yang sudah menjadi menantunya itu

"Sheza kangen bunda"

"Bunda juga" ucap bunda Cindy setelah melepaskan pelukan mereka

Sheza lantas mengulurkan tangan dan menyalimi keduanya

"Ayo masuk Bun, Yah" Sheza membawa kedua mertuanya masuk dan menuju ruang tengah

"Kak Keenan, Bunda dan ayah datang" ujar Sheza sedikit berteriak memanggil Keenan

Keenan langsung berdiri dan menyambut kedua orangtuanya

"Ayah dan Bunda darimana?" tanya Keenan setelah menyalimi keduanya dan mengajak duduk di sofa

"Kami baru saja menghadiri pesta di rumah rekan bisnis Ayah yang kebetulan di daerah sini. Jadi kami memutuskan untuk sekalian singgah" ucap ayah Fadhil

"Kalian berdua sudah makan malam?" tanya bunda Cindy

"Sudah bunda, baru saja" jawab Sheza

"Bagaimana menurutmu rumah ini, Se? Apa kamu nyaman tinggal disini?" tanya bunda Cindy memastikan

"Nyaman, bunda. Sheza suka disini" sahut Sheza jujur. Karena memang itulah yang dirasakannya

"Syukurlah kalau begitu" senyuman terbit di bibir bunda Cindy

"Pekerjaan mu bagaimana, Se?" kini giliran ayah Fadhil yang bersuara

"Lancar, Yah. Walau bagaimana pun Sheza menikmatinya"

"Ayah dengar direktur rumah sakitmu sudah yang baru, ya?"

"Iya yah, anak dari pemilik rumah sakit"

"Oh ya? bukankah masih sangat muda?"

"Iya, dia dulu menempuh pendidikan di tempat yang sama dengan Sheza. Namun dia kompeten dan layak menjadi direktur, Yah"

"Benarkah? apa kamu kenal dia sebelumnya?" tanya bunda Cindy antusias

"Kenal bun, dia yang kemarin pernah Sheza ceritakan"

Bunda Cindy tampak berpikir sejenak mencoba mengingat

"Yang pernah kamu sukai itu?"

"Iya" jawab Sheza terkekeh

"Jadi dia orang Indonesia?"

"Iya bunda, Sheza juga kaget ketika pertama kali melihatnya di rumah sakit"

Dia tidak merasa canggung sama sekali karena baginya saat ini dia tengah bercerita dengan keluarganya, meskipun ada Keenan disana. Namun dalam hatinya pria itu tetap kakak sepupunya

"Luar biasa! bunda jadi penasaran dan ingin melihatnya langsung"

Sheza hanya tertawa pelan melihatnya

"Tapi jangan sampai berpaling dari Keenan ya, Se" ujar bunda Cindy menasehati yang dibalut dengan candaan

"Astaga bunda, lagipula dia tidak menyukai Sheza. Kan bunda tahu itu"

"Bisa saja suatu hari nanti dia malah menyukaimu"

"Tidak mungkin" Sheza tertawa sambil menggelengkan kepalanya

Sedangkan Keenan, meskipun diam ternyata pria itu sibuk dengan pikirannya. Entah mengapa pria tampan yang baru diketahuinya berjabatan direktur rumah sakit itu cukup menyita perhatiannya. Meskipun ekspresi wajah pria itu datar ketika berbicara dengan Sheza tapi tidak menutup kemungkinan dia bisa saja menyukai Sheza suatu hari nanti

Tapi apa hubungannya denganku? itu kehidupan Sheza, dan aku tidak boleh ikut campur.

Batin Keenan menggeleng pelan

Setelah berbincang-bincang cukup lama, akhirnya bunda Cindy dan ayah Fadhil berpamitan pulang

"Ayah dan bunda tidak menginap disini saja?" Sheza bertanya sambil memeluk erat lengan bunda Cindy. Bersikap manja seperti biasanya

"Tidak, sayang. Kami pulang saja" balas bunda Cindy sambil mengelus lembut rambut sang menantu

"Kalian yang akur ya. Jangan sering bertengkar" nasehat ayah Fadhil

"Siap, Ayah. Kami tidak pernah bertengkar kok. Iya kan, Kak?" ujar Sheza kepada Keenan

"Iya" balas Keenan singkat

"Syukurlah. Kami pulang dulu, kalian istirahat lah"

"Iya, bunda. Hati-hati di jalan ya" ucap Keenan sambil menutup pintu mobil saat bunda Cindy sudah duduk di samping ayah Fadhil

Saat mobil itu sudah keluar dari pekarangan rumah, baru lah Keenan dan Sheza masuk ke dalam rumah

"Kak, aku ke kamar duluan ya. Selamat malam" pamit Sheza

"Iya, Se"

Selepas kepergian Sheza, dia tak langsung pergi ke kamarnya. Melainkan ke ruang kerja miliknya. Disana Keenan duduk berdiam diri sambil termenung, dia sendiri tidak tahu kenapa justru memikirkan pria yang berstatus sebagai direktur rumah sakit yang tidak diketahui namanya itu

"Ah ada apa denganku?" gumamnya pelan sambil menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi dan menatap langit-langit yang berwarna abu-abu tua itu

Dering ponsel menyadarkan Keenan dari lamunannya. Ujung bibirnya terangkat saat melihat nama yang tertera disana

"Halo sayang" sapa Keenan lembut

"Halo, sedang apa?"

"Tidak ada, hanya sedang memeriksa beberapa pekerjaan" bohong Keenan. Karena tidak mungkin dia berkata jujur sedang memikirkan hubungan Sheza dan pria itu

"Di jam segini? come on baby, jangan terlalu gila kerja. Jaga kesehatan mu juga" ujar Indira menasehati

"Iya, sayang. Terimakasih atas perhatianmu" ujar Keenan tersenyum lebar

"Kamu tidak sedang bersama adikmu itu, kan?" tanya Indira sedikit ketus

"Maksudmu Sheza?"

"Iya, siapa lagi yang menikah dengan mu kalau bukan dia"

"Tentu saja tidak. Aku sedang di ruang kerja"

Tiba-tiba panggilan itu berubah menjadi pangggilan video, dan Keenan mengangkatnya

"Kamu tidak percaya?" tanya Keenan saat sudah melihat wajah sang kekasih

"Ya siapa tahu saja kamu berbohong"

"Astaga Indira, ini lihatlah. Hanya aku sendiri disini" ucap Keenan sambil mengarahkan kameranya ke penjuru ruangan

"Baiklah kalau begitu, aku lega" ucap Indira sambil tersenyum

"Hmm" Keenan yang awalnya bersemangat kini seketika kehilangan mood nya karena sikap curiga Indira

"Yasudah, aku tutup dulu ya"

"Kamu menghubungi ku hanya untuk memastikan itu?" tanya Keenan

"Iya. Ah maksudku tentu saja karena aku juga merindukan mu"

"Baiklah kalau begitu. Kamu juga istirahatlah" ucap Keenan akhirnya

"Selamat malam sayangku" tampak Indira tersenyum manis

"Selamat malam juga, love" melihat senyum Indira dengan otomatis bibir Keenan juga terangkat

Begitulah besarnya cinta Keenan terhadap Indira. Meskipun sempat sedikit kesal karena sang kekasih mencurigainya tengah berduaan dengan Sheza. Namun ketika melihat senyuman sang kekasih seketika hatinya menjadi luluh.

"Untuk apa juga tadi aku melamun disini?" gumam Keenan tersadar

"Sebaiknya aku istirahat sekarang" Pria itu pun melangkah menuju kamarnya.

Terpopuler

Comments

Noni Herawaty

Noni Herawaty

lama banget up nya Thor ....

2024-03-18

0

Dwiya - Ghifary

Dwiya - Ghifary

Thor update jgn lama2

2024-03-11

0

arienta fitriani

arienta fitriani

semangat thor....tlg disegerakan lnjutannya....alurnya jgn tll lamaaa

2024-03-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!