Harapan Javier

Hari pernikahan telah tiba. Tampak dekorasi mewah menghiasi ballroom hotel berbintang lima itu. Makanan yang menggugah selera juga turut hadir di setiap sudut ruangan. Senyum cerah terpancar dari seluruh tamu yang hadir, terutama anggota keluarga sang pengantin.

Namun hal itu justru berbanding terbalik dengan sang empunya acara. Kedua mempelai yang sudah sah menjadi suami istri itu hanya berdiri dengan wajah datar, dan sesekali tersenyum saat ada tamu yang menyalaminya

Tak ada interaksi atau bisikan mesra layaknya pengantin lain saat berdiri di pelaminan.

"Selamat ya tuan Keenan, semoga pernikahan anda diberkati dan selalu diisi dengan kebahagiaan"

Sudah kesekian kalinya Keenan dan Sheza mendapatkan ucapan berupa harapan dari para tamu undangan. Dan tentu saja mereka hanya mengaminkan serta mengucapkan terimakasih

"Selamat ya, Se. Aku pikir aku yang pertama menikah, ternyata kamu mendahuluiku" ucap Kayla menggoda

Dia memang hanya mengundang Kayla dan Hanin ke acara pernikahannya, karena cuma mereka berdua teman terdekatnya saat ini. Sheza bahkan menceritakan tentang Keenan yang merupakan kakak sepupunya dan mereka dijodohkan. Namun dia tidak menjelaskan bagaimana terpaksanya mereka menerima perjodohan ini. Sheza menceritakan seolah mereka menerima karena keinginan masing-masing. Bagaimanapun dia tetap menjaga privasi keluarga serta rumah tangganya kelak

"Hehe kan jodoh tidak ada yang tahu" balas Sheza seadanya

Iya, tidak ada tahu akan jadi apa pernikahan ini nantinya.

Sambung Sheza di dalam hati

"Setelah ini kita akan jarang hang out bertiga. Aku yakin pak Keenan akan membatasimu" giliran Hanin yang berucap. Dia berbisik agar suami Sheza itu tidak mendengarnya, namun ternyata dia salah. Pria itu memiliki pendengaran yang tajam, sehingga mampu mendengar ucapan Hanin

"Tidak sama sekali. Tidak akan ada yang berubah, aku tetap milik kalian" sangkal Sheza

Hal itu justru mengundang tawa Hanin dan Kayla

"Hei, yang ada pak Keenan akan memarahi kami karena telah menyita waktu istrinya. Apalagi masih pengantin baru, iya kan, Han?" pertanyaan Kayla yang langsung diangguki oleh Hanin

Itu karena kalian tidak tahu bagaimana pernikahan yang ku jalani ini. Batin Sheza

"Tidak perlu khawatir, kak Keenan tidak akan marah" ujar Sheza mencoba tersenyum kepada sahabatnya itu

Keenan hanya diam sambil mendengar percakapan ketiga gadis itu

Setelah berfoto dengan pasangan pengantin baru itu, Kayla dan Hanin segera turun dari pelaminan dan menikmati acara yang sedang berlangsung

Pukul 11 malam, acara pun telah usai. Para tamu undangan sudah pulang dan hanya menyisakan keluarga besar mereka saja

"Aku tidak tahu harus mengucapkan selamat atau justru prihatin terhadap mu, kak" ucap Javier kepada sepupu yang sudah menjadi kakak iparnya itu

"Kenapa begitu?" tanya Keenan

"Pria sempurna sepertimu harus menikahi kakakku yang sangat menyebalkan dan hobinya selalu marah" tambah Javier memasang tampang prihatin terhadap Keenan

"Jangan bilang begitu, kalau dia mendengarnya akan jadi masalah besar untukmu"

"Tidak akan, dia tidak mungkin bisa mendengar percakapan kita" Javier menunjuk keberadaan Sheza yang terlihat cukup jauh dari mereka. Pengantin wanita itu tampak sedang berkumpul dengan anggota keluarga yang lain

"Kecuali kalau kakak yang memberitahu kak Sheza" sambung Javier

"Jangan terus menjelekkannya, kau lupa kalau sekarang dia sudah menjadi istriku" balas Keenan bercanda

"Entah kebaikan apa yang pernah dilakukannya di masa lalu sampai bisa menikahi pria seperti kakak"

"Kau tampak tidak senang dengan pernikahan ini" kekeh Keenan

"Bukannya aku tidak senang, hanya saja aku kasihan kepada kakak" gelak tawa Keenan dan Javier membuat Sheza menatap sekilas ke arah mereka

Apa yang sedang mereka bicarakan? batin Sheza penasaran

"Kak" Panggil Javier setelah terdiam cukup lama

"Hmm"

"Bagaimanapun kakakku nanti, aku mohon jangan pernah menyakitinya. Terkadang aku memang terkesan bermusuhan dengannya, tapi aku tidak pernah membencinya. Sebagai adik, aku tentu saja sangat menyayangi kak Sheza" tampak keseriusan di mata Javier.

Tak ada senyuman jenaka ataupun tatapan penuh canda seperti biasanya

"Aku tahu pernikahan ini bukanlah yang kakak inginkan, tapi kak Sheza juga korban disini. Aku juga sadar kalau kakakku mempunyai banyak kekurangan, tapi dibalik semua itu dia adalah sosok yang lembut dan bisa aku katakan dia memiliki hati yang baik"

Javier berucap sambil menerawang, mengingat kembali bagaimana dulu Sheza yang menangis setiap hari saat dia mengalami kecelakaan motor yang menyebabkan kakinya patah. Bahkan Javier sendiri merasa dia baik-baik saja, tidak harus ditangisi seperti itu

Kak, aku hanya patah kaki. Bukan sekarat. Ucapnya mulai kesal setiap kali Sheza menangis kala itu

Meskipun setiap mengurusi Javier Sheza selalu saja mengomel panjang, tapi dia tidak pernah lupa jadwal adiknya itu minum obat atau kontrol ke rumah sakit.

"Kakak memang sempurna dan mungkin tidak sebanding dengan kakakku, tapi aku percaya tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Semua yang terjadi pasti sudah dituliskan oleh Tuhan. Dan aku sangat percaya akan ada makna di setiap cerita yang sudah tercipta" Javier tampak bijak dengan segala ucapannya

Keenan hanya diam mendengarkan semua ucapan Javier yang sarat akan harapan untuknya

"Apakah kakak tahu bahwa patah hati terbesar seorang adik laki-laki adalah ketika melepas kakak perempuan nya untuk menikah. Selama ini aku tidak percaya, hingga hari ini aku merasakannya sendiri. Jadi jika suatu hari nanti terjadi hal buruk dan kakak masih belum bisa mencintai kak Sheza, katakan padaku. Aku akan menjemput kakakku dan membawanya kembali pulang"

Kali ini mata Javier sudah berkaca-kaca saat mengucapkan kalimat terakhirnya

Keenan merasakan ada sayatan halus di ulu hatinya ketika melihat tatapan penuh harap dari Javier

"Tapi sepertinya itu tidak akan terjadi. Karena aku sudah menyerahkan kakakku pada orang yang tepat" Javier mengusap ujung mata saat setetes air mengalir disana. Pria muda itu tampak tersenyum di akhir kalimatnya

Keenan merasa ada begitu besar baru yang tengah menghimpit dadanya. Adik kandung Sheza itu terlihat sangat mempercayai nya

Aku tidak se-sempurna yang kau pikir, Jav.

"Aku titip kak Sheza ya, kak. Mungkin setelah ini kami akan jarang bertemu. Oh iya tolong jangan ceritakan apapun tentang pembicaraan kita ini kepadanya, nanti dia besar kepala dan malah meledek ku" canda Javier

Aku tidak tahu apakah aku bisa memenuhi harapanmu itu, Jav. Karena sengaja atau tidak, aku sudah pasti akan melukainya.

Keenan berujar dalam hati dengan perasaan bersalah yang terus menguar

"Aku akan menjaganya dan mengusahakan yang terbaik untuk kami" tanggapan Keenan seadanya

"Oh iya aku punya sesuatu untukmu" sambung Keenan sambil mengambil paperbag di sampingnya

"Apa ini, kak?" tanya Javier bingung saat menerimanya

"Hadiah untukmu"

"Hadiah? yang menikah kan kakak, kenapa justru memberiku hadiah?"

"Anggap saja aku sedang mengambil hati adik iparku" goda Keenan

"Aku buka ya, kak?"

"Silahkan"

Mata Javier langsung berbinar dengan wajah terkejut yang tidak bisa ditutupinya

"I-ini.."

"Aku dengar kau menyukai fotografi, jadi kupikir tidak ada salahnya mendukung hobimu"

"Tapi ini sangat mahal kak. Ini adalah camera keluaran terbaru yang sangat aku inginkan"

"Kau menyukainya?"

"Tentu saja. Terimakasih banyak kak" ujar Javier sambil memeluk kakak iparnya itu

"Syukurlah, adik ipar ku menyukainya" kekeh Keenan. Tidak dapat dia pungkiri bahwa dia memang menyayangi Javier layaknya adik sendiri

"Kenapa bukan kakak saja yang menjadi kakakku" Javier berkata asal sambil tertawa

"Dulu dan sekarang kau memang adikku"

Obrolan kedua pria yang berstatus ipar tersebut nyatanya menarik perhatian Sheza. Sedari tadi dia terus bertanya-tanya apakah yang mereka bicarakan. Karena tampak begitu banyak ekspresi yang mereka tunjukkan. Bahkan tadi dia sempat melihat Javier dengan wajah yang sangat serius, dan tentu saja itu sangat jarang terjadi

Ah terserahlah aku tidak peduli apa yang mereka bicarakan. Karena apapun itu tidak akan bisa membuatku terlepas dari pernikahan ini.

Batin Sheza lalu kembali mengalihkan perhatiannya kepada anggota dari keluarga besar mereka.

Terpopuler

Comments

syahira alifa

syahira alifa

aku terharu sama ucapan nya Javier,,masih muda tapi bijak

2024-02-20

3

irish gia

irish gia

bakal disakitin kaya apa Sheza sama Keenan?mending sama dokter Sean ajalaaah ya

2024-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Hari Bahagia
2 Sosok Keenan
3 Melepas Rindu
4 Dokter Anak
5 Pilihan Bunda
6 Kebahagiaan Sheza
7 Diantara Dua Wanita
8 Melepas Penat
9 Ini Gila!
10 Fitting Berujung Pusing
11 Galau Karena Sean
12 Harapan Javier
13 Akan Menjadi Rahasia
14 Terasa Sedih
15 Teman Lama
16 Ke Rumah Zhafira
17 Obrolan Masa Lalu
18 Curiga
19 Makam Oma
20 Seperti Tertangkap Basah
21 Jangan Mengacuhkanku Lagi
22 Pasien Istimewa
23 Membantu Suami
24 Bersama Kekasih
25 Merindukannya
26 Pulang
27 Tidur Bersama
28 Anak Kita?!
29 Keluarga Kecil
30 Papa dan Mama
31 Panggilan Baru Untuk Zhafira
32 Terpesona
33 Kondangan
34 Diantara Dua Gunung Es
35 Tidak Berjodoh
36 Suami Saya
37 Perang Batin
38 Ada Apa Dengan Viren?
39 Kabar Baik atau Buruk?
40 Menjemput Viren
41 Menghiburmu
42 Siap Menjadi Aunty
43 Berpamitan
44 Foto Bersama
45 Telfonan
46 Jalan-Jalan
47 Gado-gado
48 Permintaan Naina
49 Berubah
50 Janji Kelingking
51 Keenan Sakit
52 Penasaran
53 Konser Cosplay
54 Dokter Atau Istri
55 Temu Rindu
56 Tuduhan Indira
57 Melampiaskan Amarah
58 Lelaki itu Javier
59 Sebuah Klarifikasi
60 Beritahu Aku Setiap Bulan
61 Takut
62 Terjadi Lagi
63 Menyaksikan Bersama
64 Jangan Harap
65 Selalu Ada
66 Rencana Pindah
67 Surabaya
68 Dimana Sheza?
69 Permohonan Keenan
70 Datang Tiba-tiba
71 Kehilangan Keduanya
72 Sulit Ditemukan
73 Ternyata Memikirkannya
74 Menemui Sean
75 Menginap
76 Penyesalan Tak Berujung
77 Hari Baik Javier
78 Kota Yang Mendebarkan
79 Rahasia Sang Asisten
80 Apakah Ini Nyata?
81 Penjelasan Keenan
82 Semoga Kau Mengerti
83 Mengaku dan Menyerah
84 Sheza dan Masakannya
85 Seutuhnya
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Hari Bahagia
2
Sosok Keenan
3
Melepas Rindu
4
Dokter Anak
5
Pilihan Bunda
6
Kebahagiaan Sheza
7
Diantara Dua Wanita
8
Melepas Penat
9
Ini Gila!
10
Fitting Berujung Pusing
11
Galau Karena Sean
12
Harapan Javier
13
Akan Menjadi Rahasia
14
Terasa Sedih
15
Teman Lama
16
Ke Rumah Zhafira
17
Obrolan Masa Lalu
18
Curiga
19
Makam Oma
20
Seperti Tertangkap Basah
21
Jangan Mengacuhkanku Lagi
22
Pasien Istimewa
23
Membantu Suami
24
Bersama Kekasih
25
Merindukannya
26
Pulang
27
Tidur Bersama
28
Anak Kita?!
29
Keluarga Kecil
30
Papa dan Mama
31
Panggilan Baru Untuk Zhafira
32
Terpesona
33
Kondangan
34
Diantara Dua Gunung Es
35
Tidak Berjodoh
36
Suami Saya
37
Perang Batin
38
Ada Apa Dengan Viren?
39
Kabar Baik atau Buruk?
40
Menjemput Viren
41
Menghiburmu
42
Siap Menjadi Aunty
43
Berpamitan
44
Foto Bersama
45
Telfonan
46
Jalan-Jalan
47
Gado-gado
48
Permintaan Naina
49
Berubah
50
Janji Kelingking
51
Keenan Sakit
52
Penasaran
53
Konser Cosplay
54
Dokter Atau Istri
55
Temu Rindu
56
Tuduhan Indira
57
Melampiaskan Amarah
58
Lelaki itu Javier
59
Sebuah Klarifikasi
60
Beritahu Aku Setiap Bulan
61
Takut
62
Terjadi Lagi
63
Menyaksikan Bersama
64
Jangan Harap
65
Selalu Ada
66
Rencana Pindah
67
Surabaya
68
Dimana Sheza?
69
Permohonan Keenan
70
Datang Tiba-tiba
71
Kehilangan Keduanya
72
Sulit Ditemukan
73
Ternyata Memikirkannya
74
Menemui Sean
75
Menginap
76
Penyesalan Tak Berujung
77
Hari Baik Javier
78
Kota Yang Mendebarkan
79
Rahasia Sang Asisten
80
Apakah Ini Nyata?
81
Penjelasan Keenan
82
Semoga Kau Mengerti
83
Mengaku dan Menyerah
84
Sheza dan Masakannya
85
Seutuhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!