Terasa Sedih

Pagi ini Sheza dan Keenan sudah siap untuk pulang. Tampak keduanya sudah rapi dengan pakaian santai. Sheza yang memakai celana panjang dan kemeja stripes serta Keenan yang memakai celana panjang dan kaos bewarna hitam

Setelah sarapan mereka langsung memutuskan untuk pulang. Tadi pagi sopir keluarga Keenan sudah mengantarkan mobil untuk sepasang pengantin baru itu.

Pagi ini suasana tampak cerah, matahari tampak bersinar dengan semilir angin yang membelai wajah Sheza, gadis itu sengaja membuka kaca mobil untuk menikmati udara pagi ini

"Se" panggil Keenan, membuat gadis bersurai cokelat itu menoleh

"Iya, kak?"

"Setelah ini kita mau tinggal dimana?"

"Aku ingin tahu pendapat mu dulu" tambah Keenan, saat menyadari kebingungan Sheza. Mereka memang belum sempat membicarakan masalah ini

"Terserah kakak saja. Aku tidak masalah tinggal dimanapun"

"Kalau begitu kita tinggal di rumahku saja, ya?"

"Maksud kakak bersama om dan tante?"

"Bukan, bukan di rumah Ayah dan Bunda"

"Kakak sudah punya rumah sendiri?" tanya Sheza penasaran

"Sudah, aku sudah mempersiapkan nya"

Pasti dia mempersiapkan karena dia pikir akan menikah dengan kekasih nya.

Batin Sheza sendu. Perasaan bersalah tiba-tiba merayapi hatinya. Namun apa yang bisa dilakukannya? dia pun tidak ingin berada di posisi ini sebenarnya

Keenan mengalihkan tatapan nya dari jalan dan melihat ke arah Sheza, karena gadis itu tidak lagi bersuara

"Bagaimana? mau tidak?" tanya Keenan memastikan

"Boleh kalau kakak tidak keberatan" lirih Sheza akhirnya

Keenan hanya mengernyit bingung mendengar ucapan Sheza. Namun dia tak lagi menjawab dan memilih kembali fokus dengan jalan di depan

"Kapan kita mulai pindah?" tanya Sheza

"Aku rasa lebih cepat lebih baik. Bagaimana kalau besok?"

"Hah? secepat itu?" kaget Sheza, itu berarti akan lebih cepat dia berpisah dengan keluarga nya

"Iya, mumpung kita masih cuti"

Sheza terdiam, berpikir sebentar

"Baiklah. Tapi malam ini aku ingin tidur di rumah mama dan papa" ucap Sheza

"Boleh. Jadi sekarang kita ke rumah mama?" tanya Keenan yang sudah mengganti nama panggilan untuk kedua orangtua Sheza

Gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban. Setelahnya dia kembali hanyut memperhatikan jalanan melalui jendela mobil

Sesampainya di rumah keluarga Sheza, mereka disambut hangat oleh sang penghuni rumah

"Wihhh rumah kita kedatangan pengantin baru. Kata orang, itu akan mendatangkan rezeki" sorak Javier bersemangat. Dia sangat senang menggoda sang kakak

"Biasa saja. Lagipula siapa juga yang mempercayai mitos seperti itu? dasar kuno" cibir Sheza tak tinggal diam

"Dih, sudah menikah tapi mulutnya tidak berubah ya" tambah Javier

"Sudahlah, Jav. Jangan menggoda kakakmu terus" sela mama Vika agar keributan kakak beradik itu tidak berlanjut

"Iya deh, anaknya dibela terus" ucap Javier berpura-pura sedih

"Apa rencana kalian selanjutnya?" tanya papa Rega mulai membahas hal serius

"Kami sepakat untuk tinggal di rumah yang sudah aku persiapkan, Ma, Pa" jawab Keenan

"Jadi aku minta izin untuk membawa Sheza tinggal bersamaku di rumah baru kami"

"Apakah boleh Ma, Pa?" ujar Keenan bertanya

"Tentu saja boleh, Ken. Sheza sudah menjadi istrimu sekarang, dan sudah seharusnya dia mengikuti kemanapun kau membawanya. Kami tidak masalah jika memang itu yang terbaik untuk kalian"

Papa Rega berkata dengan senyuman yang mengiri. Namun dibalik senyuman itu pula tersimpan rasa sedih. Sedih karena sudah waktunya dia melepas anak gadisnya untuk berbakti kepada sang suami. Sedih karena akan menjadi lelaki nomor 2 di hidup Sheza

"Bukankah begitu, ma?" ujar papa Rega kepada mama Vika

"Iya, Pa. Kami akan mendukung semua yang terbaik untuk kalian" senyuman lembar tampak menghiasi wajah cantik mama Vika

Sementara itu Sheza hanya diam saja mendengar percakapan antara Mama, Papa, dan Keenan

Dia tidak mengerti dengan perasaan nya, terlalu banyak rasa yang bersarang di hatinya dan kini semua menjadi satu

"Kenapa diam saja, Se?" melihat anaknya hanya diam tentu saja mengundang pertanyaan dari mama Vika

"Tidak apa-apa, Ma. Aku hanya merasa sedih harus berpisah dengan Papa dan Mama" balas Sheza tersenyum tipis

"Hei, kita tetap bisa sering bertemu. Pulanglah kapan pun kamu mau, tapi jangan lupa izin dulu pada Keenan" Mama Vika berujar sambil mengelus lengan anaknya

Tak ingin membuat semua orang jadi cemas, lantas Sheza pun mencoba tersenyum lebar

"Hehe iya juga ya. Aku bisa pulang kapanpun dan bertemu dengan adik kesayangan ku ini" ucap Sheza sambil memeluk leher Javier dengan kuat

"Aw kak, sakit! Kau membuatku sesak" keluh Javier sambil memukul-mukul punggung sang kakak

"Hehe maafkan aku, adikku sayang" Sheza berkata tanpa merasa bersalah. Sementara itu Javier memasang wajah kesal sambil bersungut-sungut

Keesokan harinya,

"Jaga dirimu baik-baik. Jangan melawan pada Keenan. Jangan pergi kemanapun tanpa seizin Keenan. Turuti perintah Keenan jika itu memang baik. Ingat, jangan pernah mencurangi suamimu"

Nasehat-nasehat itu terus saja keluar dari mulut mama Vika. Berbagai wejangan sudah dia sampaikan kepada Sheza sejak tadi malam. Bahkan kini Sheza sudah hafal apa saja tugasnya sebagai istri, karena sejak tadi malam mama Vika terus menceramahinya

"Iya, Mama. Aku tidak akan menyusahkan kak Keenan. Mama tenang saja" ujar Sheza akhirnya

"Bagus!" puji mama Vika

"Kami titip Sheza ya, Ken. Tolong maklumi semua sikapnya, dan jika itu memang tidak baik menurutmu silahkan ditegur saja. Mama dan Papa mempercayakan Sheza untuk kau didik menjadi lebih baik" pesan mama Vika

"Ma, aku dititipkan sebagai istrinya kak Keenan, bukan anak angkatnya" celetuk Sheza sambil memutar bola matanya

"Sepertinya memang kak Keenan akan simulasi menjadi seorang ayah mulai sekarang" ujar Javier membuat Sheza menatapnya horor

"Sudahlah, kalian akan berpisah tapi masih saja terus bertengkar" ucap papa Rega menengahi sebelum Sheza membalas ucapan Javier

Tibalah saatnya mereka pamit. Semua barang bawaan Sheza sudah berada di bagasi

"Kami berangkat dulu ya Ma, Pa. Kami akan sering berkunjung kesini" ucap Keenan menyalami kedua mertuanya itu

"Hati-hati ya, Ken. Semoga kalian bahagia sampai tua nanti" ucap mama Vika sambil memeluk keponakan yang sudah menjadi menantunya itu

"Iya ma"

Kini giliran Sheza yang berpamitan. Tangis tak dapat dia bendung saat memeluk kedua orangtuanya. Meskipun jarak rumah mereka hanya sekitar satu jam dari rumahnya, tapi tetap saja mereka akan berpisah

Sheza lalu beralih menatap adiknya yang kini juga menatapnya dengan mata berkaca-kaca

Sheza langsung berhambur ke pelukan Javier, memeluk erat adiknya sambil menangis. Adiknya yang selalu jadi teman bertengkar, tapi sangat perhatian ketika dia membutuhkannya. Adiknya yang dulu kecil kini tumbuh besar dan bahkan jauh lebih tinggi dibanding dirinya. Ternyata berpisah dengan Javier membuatnya seperti kehilangan sebagian hidupnya. Walaupun dulu dia juga berpisah saat menempuh pendidikan di luar negeri, namun kali ini terasa berbeda

"Jaga diri kakak, aku masih disini kalau kakak butuh teman berdebat. Sering-sering lah pulang, aku akan merindukanmu" air mata membasahi pipi Javier

"Aku juga akan merindukanmu, dek. Jika aku tidak sempat pulang, kau harus mengunjungi ku. Ingat itu"

Permintaan bernada ancaman itu terdengar lucu karena Sheza mengucapkan nya sambil menangis tersedu-sedu

"Kami pergi dulu, Jav. Sampai jumpa" ucap Keenan

"Iya kak, hati-hati"

Lalu mereka berdua memasuki mobil dan mulai bergerak menjauh dari pekarangan rumah

"Jangan menangis terus, kepalamu bisa sakit" ujar Keenan pelan saat melihat Sheza masih mengusap matanya yang basah

Gadis itu tidak menjawab, melainkan menyandarkan tubuhnya dan memilih menutup mata saat merasa kantuk mulai melandanya.

Terpopuler

Comments

Icyanti Gassing

Icyanti Gassing

semoga keenan balik sayang dan cinta seza

2024-01-22

0

harwanti unyil

harwanti unyil

sabar katanya semua akan indah pada waktunya

2024-01-19

0

Chen Aya

Chen Aya

kasihan seza, semoga tak ada perpisahan buat keduanya

2024-01-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!