Fitting Berujung Pusing

Setelah pengumuman perjodohan mereka malam itu, tidak ada yang berubah dari Sheza dan Keenan. Keduanya tetap berjalan di jalannya masing-masing. Sibuk dengan kehidupan yang mereka jalani

Sheza yang terus menyibukkan dirinya dan Keenan yang tetap berhubungan dengan Indira

Hari ini di Healthy International Hospital seperti biasanya, banyak orang yang berlalu lalang. Entah itu pasien, keluarga pasien, orang yang menjenguk pasien, dan keperluan lainnya

Dan di hari ini juga akan diperkenalkan seorang dokter baru yang merupakan anak dari pemilik rumah sakit ini. Sosok tersebut merupakan dokter syaraf yang telah menamatkan pendidikannya di luar negeri, dan digadang-gadang akan menjadi direktur berikutnya

Seluruh dokter telah berkumpul di ruangan rapat yang terbilang cukup lebar. Tak lama kemudian masuklah dua orang pria ke dalam ruangan. Salah satu diantaranya adalah direktur rumah sakit saat ini, dan di sampingnya telah berdiri seorang pria dengan postur tegap serta paras tampan blasteran yang mampu membuat dokter wanita yang ada disana betah menatapnya berlama-lama

Diantara deretan wajah yang menatap sang pria dengan tatapan kagum, Sheza malah memasang ekspresi yang berbeda

"Bagaimana bisa?" gumam Sheza pelan masih dengan menutup mulutnya yang sedikit terbuka menggunakan tangan tangannya. Gadis itu sangat terkejut melihat pria tampan itu di hadapannya

"Mohon perhatian semuanya, saat ini telah berdiri disini rekan baru kita yang mulai hari ini akan bergabung dengan kita semua. Beliau bernama Dokter Sean Athariez, dan merupakan dokter spesialis syaraf" ujar pak Hendra, sang direktur rumah sakit. Yang sudah lama menjadi kepercayaan keluarga Sean

Sesuai permintaan Sean, pak Hendra tidak menyebutkan tentang status Sean yang merupakan anak sang pemilik rumah sakit. Meskipun pada akhirnya semua orang akan tahu, tapi setidaknya bukan dia sendiri yang mengungkapkan

"Halo semuanya, saya Sean. Dan ke depannya semoga kita bisa bekerja sama" ucap Sean dengan penuh percaya diri

"Jadi dia orang Indonesia juga?" Sheza masih sibuk bergumam seolah bertanya kepada dirinya sendiri

Bagaimana Sheza tidak terkejut, sosok pria tampan yang pernah dia ceritakan kepada mama Vika dan tante Cindy waktu itu kini telah berdiri di hadapannya. Pria yang disukainya di kampus dulu, yang membuatnya merasakan cinta bertepuk sebelah tangan dan berakhir menjadi pengagumnya saja.

Sheza memperhatikan wajah yang sudah 2 tahun tidak lagi dilihatnya itu. Pasalnya pria itu menamatkan pendidikannya lebih dulu. Saat itu Sheza sedang menempuh jenjang sarjana, sedangkan Sean tengah menempuh program spesialisnya di kampus yang sama.

Semakin tampan saja. Batin Sheza

Namun sepertinya Sean tidak menyadari kehadiran Sheza diantara banyaknya dokter yang berkumpul saat ini.

Seminggu telah berlalu dari hari dimana Sean diperkenalkan, dan sejak saat itu mereka tidak lagi bertemu

Siang ini Sheza akan keluar sebentar untuk melakukan fitting baju pengantin yang nanti akan digunakan pada acara pernikahannya

Tidak seperti pasangan lainnya, yang datang bersamaan. Mereka justru datang dengan mobil masing-masing, dan hanya bertemu di butik yang sudah ditentukan

Sheza tampak tidak bersemangat memasuki butik tersebut. Sambil menunggu Keenan, dia hanya duduk sambil memainkan ponselnya

"Sudah lama?" suara yang sangat familiar tiba-tiba mengisi indra pendengarannya

"Baru"

"Baru saja aku mau pulang lagi karena malas menunggu seseorang yang tidak tepat waktu" sambung Sheza melirik Keenan sekilas

Disindir oleh sang adik membuat Keenan hanya berdehem pelan

"Sudahlah, ayo. Aku sibuk" ucap Keenan mendahului Sheza

Mendengar ucapan Keenan membuat Sheza kesal seketika. Dia langsung bangkit dan berjalan mengikuti langkah calon suaminya itu

"Kakak pikir aku hanya tiduran di rumah? aku juga sibuk! Siapa suruh kakak datang terlambat" omel Sheza tidak terima dengan kalimat yang dilontarkan Keenan

Sementara Keenan tidak ambil pusing dengan omelan Sheza, baginya itu hanya terdengar seperti ocehan adik kecilnya yang dulu

Mereka mulai memakai pakaian masing-masing. Keenan dengan tuxedo putih tulangnya, dan Sheza yang memakai gaun dengan warna senada. Gaun Sheza dibuat dengan model sederhana namun tetap terlihat mewah dan berkelas. Dengan model bahu Sabrina yang memperlihatkan bagian atas tubuhnya yang putih bersih

Aura pengantinya sudah mulai terlihat, namun wajah keruhnya tidak dapat menutupi kenyataan bahwa pernikahan ini tidaklah diinginkannya

Setelah selesai mereka langsung keluar dari butik tersebut

"Kamu sudah makan?" tanya Keenan saat berjalan beriringan

"Belum"

"Mau makan dulu? kebetulan aku juga belum makan"

Mendengar itu Sheza menatap Keenan sekilas

"Kenapa belum makan? seperti tidak punya penyakit maag saja" omelan Sheza mengandung kekhawatiran di dalamnya

"Sudah aku bilang, aku sibuk"

"Aku baru tahu ternyata pekerjaan lebih penting dari pada kesehatan" balas Sheza singkat

"Kamu sendiri juga belum makan" debat Keenan

"Aku pikir orang yang aku tunggu akan tepat waktu, jadi kupikir nanti saja makannya" balasan Sheza kembali membuatnya tersindir

"Jadi makan atau tidak?" tanya Keenan

"Ya ayo"

"Kita jalan kaki saja. 100 meter di depan ada sebuah restoran"

"Iya" balas Sheza patuh

Perdebatan diantara keduanya akhirnya berhenti. Kini mereka telah tiba di restoran dan tengah memilih menu

Saat makanan telah tersaji, mereka lalu menyantap nya dalam diam

"Bagaimana pekerjaan mu?" tanya Keenan membuka suara

Seingatnya sudah sebulan lebih Sheza bekerja di rumah sakit itu. Dan sebagai kakak pertanyaan itu sudah layaknya dia tanyakan

"Sejauh ini aku masih menikmatinya"

"Apa pasien mu banyak?"

"Tentu saja. Aku senang ketika bertemu dengan banyak anak setiap harinya, tapi aku tidak suka karena mereka datang dalam keadaan sakit, aku jadi kasihan"

"Kau pikir apa mereka akan menemuimu jika mereka baik-baik saja?"

"Aku tahu, tapi begitulah. Aku senang bertemu mereka, tapi tidak dalam keadaan sakit. Aku juga bingung"

"Sepertinya kamu salah mengambil jurusan. Jika kamu ingin bertemu anak-anak itu dalam keadaan sehat dan ceria, jadilah guru TK" komentar Keenan

Sheza terdiam beberapa saat setelah mendengar ucapan Keenan. Membuat pria itu curiga

"Se?"

"Kamu tidak sedang memikirkan ucapanku, kan? Apa kau sedang berpikir untuk kembali kuliah agar menjadi guru TK?" tanya Keenan memastikan

"Tentu saja tidak! aku akan melanjutkan profesi ku sekarang"

"Syukurlah"

Setelah makan mereka berjalan kembali menuju butik untuk mengambil mobil masing-masing.

"Terimakasih ya, kak. Aku pergi dulu"

Pamit Sheza

"Iya, hati-hati"

Keenan juga berjalan menuju mobilnya dan menancap gas kembali ke kantor

Sepanjang perjalanan, pria itu tiba-tiba teringat pernikahan mereka yang akan segera dilaksanakan. Berbagai pertanyaan seperti 'bagaimana pernikahan mereka nantinya akan berjalan?' dan 'bagaimana caranya agar dia dapat menikahi Indira?'

"Argh! belum menikah saja aku sudah stres begini" gumamnya sambil mengacak rambutnya frustasi.

Terpopuler

Comments

Chen Aya

Chen Aya

lanjut thor

2024-01-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!