Senja Dikala Terang

Senja Dikala Terang

Bab 1. Halal

Suasana tegang menyelimuti Masjid Ar-Rasyid, tempat dimana dilaksanakannya akad nikah antara Azzam dan Zalfa.

" Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, akad nikah Azzam dengan Zalfa akan segera dilakukan."

" Dimohon untuk para saksi, menempati tempat yang telah disediakan. Serta dimohon untuk seluruh tamu undangan, untuk menyimak dengan seksama agar akad ini berjalan dengan khidmat." tutur naib hakim nikah dari KUA.

"Bismillahirrahmanirrahim,"

..." Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka binti Zalfa Alesha Banafsha 'alal mahri Bi 'Adawati Sholati halan !!!!"...

..." Qobiltu nikakhaha watajwiidaha bil mahril madzkuur halan."...

kalimat sakral itu, dengan lancar terucap oleh Azzam yang dengan wibawanya menjabat tangan orang yang sekarang telah menjadi ayah mertuanya.

Sahutan "Alhamdulillahi rabbil 'alamiin.,"mereka ucapkan serempak setelah ijab qobul itu selesai diucapkan dengan lantang oleh Azzam, sang mempelai pria.

Maka hari ini, tanggal 16 Maret 2023 tepat dihari bertambahnya usia Zalfa. Dirinya resmi, telah berubah statusnya menjadi seorang istri.

Zalfa berjalan memasuki masjid setelah dirinya telah sah menjadi istri Azzam, lelaki yang Zalfa kagumi dalam keheningan.

Muhammad Azzam Ashraf Yazdan pria yang sangat taat akan agamanya, yang tidak pernah sekalipun meninggalkan kewajibannya dalam beribadah kepada Allah SWT.

Dia sang primadona di kalangan muslimah yang mengetahui keberadaannya. Sampai kabar pernikahannya bagaikan angin topan yang tidak diinginkan oleh mereka.

Senyuman Zalfa tidak luntur sedikitpun, tatkala dirinya memasuki masjid sampai dirinya sekarang bersanding dengan suaminya. Kebahagiaan yang sangat tercekat jelas dalam wajahnya membuat siapapun di sana ikut merasakannya.

" Monggo, nak Azzam istrinya Zalfa sudah muhrim untuk kamu genggam."

Ujaran naib itu, menuntun Azzam mengalihkan pandanganya pada wanita yang telah sah menjadi istrinya. Dengan perlahan namun pasti, Azzam membimbing tangannya ke ubun sang istri. Mengusapnya lembut seraya berdoa:

...اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ ، وَأَعُوْذَ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ...

..."Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih."...

“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya.”

Dan diakhiri dengan Zalfa menjabat tangan suaminya, sebagai tanda khidmat dirinya terhadap sang suami.

...~...

" Mas, bangun yukk. Sekarang sudah subuh, kita jamaah subuh bareng."

" Air hangatnya udah Zalfa siapin, mas Azzam langsung mandi saja. Zalfa tunggu sambil tadarusan dulu.,"

" Mas Azzam, bangun yukk!!" titahnya sekali lagi, membangunkan Azzam yang masih tetap dalam posisi nyenyak.

Tapi sepertinya Zalfa tidak menyerah, dirinya tetap kekeh membangunkan Azzam untuk jamaah sholat subuh bersama. Dengan menepuk pelan lengan suaminya berulang, yang membuahkan hasil sekarang.

Azzam terbangun dari tidur nyenyak nya. Memaksa tubuhnya untuk segera bangun dari tempat tidur yang sangat melenakan hidup manusia.

Namun atensinya sekarang teralihkan setelah mendapati perempuan yang tengah duduk dihadapannya. Sepertinya dirinya lupa, sekarang bukan hanya dirinya saja penghuni kamar ini.

Melihat itu, Zalfa kembali membuka suaranya,

" Mas Azzam, air hangatnya sudah Zalfa siapin. Zalfa tunggu sambil tadarusan ya, sembari menunggu mas selesai di kamar mandi."

Perkataan Zalfa menuntut Azzam bangkit, untuk segera bergegas ke kamar mandi memberikan tubuhnya.

*****

Pemandangan pertama, dimana Azzam mendapati istrinya melantunkan ayat-ayat Allah dengan suara indahnya. Membuat tubuh dirinya mengerang, merasakan sensasi asing yang menjulur ke seluruh tubuhnya.

Padahal dirinya telah memantapkan diri, agar didalam ikatan pernikahan ini dirinya tidak terjatuh dalam perasaan yang tidak pernah dirinya harapkan.

Dimana perasaan cintanya telah hilang terbawa kenyataan pahit yang sangat menghancurkan jiwanya. Dia telah membawanya jauh untuk digenggam kembali, namun dengan harapan cinta itu kembali kedalam genggamannya.

Bukanlah seorang Zalfa Alesha Banafsha yang harusnya berdiri di sampingku, tetapi dia Khanza Zunaira Najwa yang seharusnya bersanding dan sepenuhnya menerima kasih sayangku.

صَدَقَ اللهُ اْلعَظِيْمُ

Kalimat itu mengakhiri tadarus Zalfa, setelah menyadari keberadaan suaminya yang telah selesai membersihkan tubuhnya. Seraya mempersilahkan Azzam untuk segera melangsungkan sholat subuh pertama mereka.

Bagi Zalfa hal sederhana ini (berjamaah bersama dengan sang suami) bagaikan sebuah momentum yang tidak akan pernah dirinya lupakan. Beribadah bersama dalam menyempurnakan ketaatannya kepada Allah adalah kado terindah sepanjang hidupnya.

Karena sekarang satu dari banyaknya impiannya telah terwujud, yakni bersanding dengan pujaan hatinya membangun rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah.

" Mas Azzam, " panggilnya sembari menggantung tangan kanannya untuk bersalaman sebagai salah satu Sunnah setelah melaksanakan sholat lima waktu berjamaah.

Menyadari itu, Azzam bergegas membalas salaman Zalfa untuk menghormati dirinya yang sekarang telah istrinya.

Suasana canggung menyelimuti kamar pengantin baru tersebut, dimana Zalfa yang masih malu-malu dan juga Azzam yang masih tetap bergelut dengan perasaannya sendiri, meratapi langkah yang dirinya sendiri ciptakan tanpa memikirkan akhirnya. Sebelum akhirnya, Azzam memecahkan keheningan diantara mereka.

" Zalfa!!, hari ini kita harus berkemas untuk langsung pindah ke rumah saya sendiri "

" Iya mas Azzam, tetapi alangkah baiknya kita nginep dulu di rumah Abah....?"

" Di lain waktu, kita masih bisa kok untuk mengunjungi Abah sekaligus menginap disana,"

" Saya harus bergegas pulang, karena besok akan ada meeting yang tidak dapat saya tinggalkan."

" Jika kamu, masih ingin tinggal bersama Abah silahkan. Karena saya juga tidak memaksa kamu untuk langsung ikut bersama dengan saya." ujar Azzam mempertegas ucapannya.

Mendengar penjelasan sang suami, membuat Zalfa menyadari kesalahannya. Merutuk dirinya sendiri, yang masih berjalan satu hari rumahtangga yang ia jalani, tetapi dirinya sudah membuat kesalahan kepada suaminya.

Tubuh Zalfa terguncang samar, menundukkan pandangannya tak sanggup lah menatap wajah pujaan hatinya, dirinya benar-benar menyesali perbuatannya yang asal bicara tanpa berfikir dahulu penyebab dari perkataannya.

" Maaf mas, seharusnya saya mengikuti perkataan mas Azzam yang dimana sekarang sudah menjadi mahram saya.,"

" Dan sudah seharusnya saya, untuk selalu mematuhi perintah dan tutur kata mas Azzam. Maaf sekali lagi ya mas, Zalfa masih kekanak-kanakan."

Helaan nafas panjang Azzam tercekat jelas, dirinya benar-benar sangat membenci situasi seperti ini. Kondisi dimana dirinya berada pada posisi serba salah, yang membuat ia harus bersikap sabar dalam menghadapi kondisi itu.

Tangan kanannya terulur mengusap lembut bahu wanita dihadapannya, seraya berucap " Sudahlah, sekarang berkemas lah. Penjemput kita akan tiba pukul 7 tepat."

Zalfa mengangkat kepalanya kembali, menatap mata suaminya sembari mengangguk memberikan jawabannya.

*****

Assalamualaikum, Zam.

Pak Husni, sudah dalam perjalanan. Sekitar 20 manit lagi beliau akan sampai ketempat mu.

^^^Baik, thanks bro. Sampai jumpa besok, untuk sekali lagi aku membutuhkan bantuan mu!!^^^

Sans aja, kek sama siapa aja sih. Selagi aku masih bisa membantu sahabat karibku ini, buat apa menyia-nyiakan, yang bahkan dirinya selalu ada buat gw dalam kondisi apapun.

^^^Makasih sekali lagi Jeff, udah ngerepotin banyak banget sama kamu.^^^

^^^Oh ya, tolong beritahu Devan untuk membawa berkas-berkas yang harus aku koreksi di rumah. Sepertinya menyibukkan diri adalah cara ampuh untuk sekarang.^^^

Oke, dan sekali lagi. Gw harap untuk sekarang dan kedepannya, jangan gegabah dalam mengambil keputusan. Yang membuat kerugian maupun kekecewaan pada dirimu sendiri.

Aku tutup telfonnya, assalamualaikum.

^^^Waalaikumsalam warahmatullah.^^^

Zalfa berjalan menghampiri Azzam yang tengah berdiri di balkon hotel tempat mereka melangsungkan resepsi pernikahannya.

" Mas Azzam, ini sudah siap semua. Tinggal diusung ke bawah."

" Turunlah ke lobby, saya akan membawa barangnya." balas Azzam.

" Iya mas, Zalfa duluan kebawah nggeh, assalamualaikum,"

" Waalaikumsalam."

 

...----------------...

...Assalamualaikum, teman teman semua. ffyyynn kembali bersama cerita baru ini, semoga saja expectasi ffyyynn cerita ini dapat mewarnai hari-hari kalian memberikan sebuah pesan kehidupan dalam diri kalian, dan insyaallah cerita ini bisa dijadikan pelajaran hidup....

...Untuk ME AND YOU, insyaallah akan update kembali setelah cerita ini mencapai target 20 chapter pertama debut....

...Sekian dari saya, selamat menikmati karya aku yang amburadul ini 🤣🤣🤣...

...Instagram: ffyyynn_...

...Segala informasi per update an ada disana, monggo langsung di follow saja....

Terpopuler

Comments

Murni Zain

Murni Zain

mampir ya Thor

2024-05-21

0

Selviana

Selviana

Aku sudah mampir nih kak.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul (Terpaksa Menikah Dengan Kakak Ipar)

2024-02-06

0

ffyyynn

ffyyynn

terimakasih kak❣️

2024-02-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!