Bab. 6 Kenyataan Pahit!!

" Dalam waktu dekat ini, dia Khanza akan tiba di tanah air untuk mengurus proses pernikahannya." ungkap Jeffry dengan berat hati.

Kabut amarah terpancar dengan jelas dalam mata Azzam, terpendam rasa ketakutan, kemarahan, kebencian, bercampur jadi satu. Dia menggelengkan kepalanya, menganggap semua perkataan dari Jeffry adalah kebohongan yang nyata. Namun, dia sama sekali tidak mendengar kepalsuan dalam ucapanya, yang membuatnya semakin berada dalam batas kesabarannya.

Hening,!!

Jeffry mengetahui, apa yang sekarang terjadi pada seorang di seberang sana. dia dengan mudah mengetahui hal itu, hanya dengan melihat keheningan dan suara nafas Azzam yang tidak karuan.

Helaan nafas panjang, keluar dari dirinya. Merasakan sedikit penyesalan atas apa yang telah dirinya katakan pada sahabatnya. " Zam,!! " namun, tetap tiada tanggapan darinya.

" Aku tahu apa yang kamu rasakan sekarang, " perkataannya terjeda, sebelum akhirnya Jeffry memutuskan untuk melanjutkannya. Menghela nafas sekali lagi, walaupun perasaannya mengatakan, perkataannya akan tetap sia-sia.

" Tapi, aku memohon kepadamu, sebagai seorang sahabat. Lepaskan, ikhlaskan, dengan itu kamu akan mencapai ketenangan tanpa adanya rasa takut lagi menghantui dirimu. Dan aku mohon, berjalanlah ke depan, tanpa adanya bayang-bayang Khanza yang menghantui mu. Disana, kamu telah memiliki masa depan yang lebih cerah, bersama dia, istrimu, Zalfa."

" Dengan harapan, semoga dirimu tidak menyia-nyiakannya kesempatan emas ini, hanya demi kepuasan dan keinginannya sendiri." ucap Jeffry, yang akhirnya memutuskan panggilan tersebut. menyisakan keheningan, kesunyian, yang dia harapkan sekarang.

Dia, Azzam. Mendengarkan seluruh nasihat orang di seberang sana, tanpa ada niat dalam dirinya untuk menjawabnya.  Tekatnya bulat, Dia adalah cintanya, dia adalah kebahagiaannya, tidak ada yang dapat mengambilnya dariku apapun alasannya.

Namun akhirnya, semua itu akan menjadi kehancuran untuk seseorang yang berada di antara mereka.

🌼🌼🌼

Malam yang larut, telah menyelimuti keadaan sekitarnya. Namun, itu tidak membuatnya beranjak untuk keluar dari ruangan tersebut. Hidupnya kacau, kabar akan pernikahannya begitu menyesakkan dada, tidak menyangka hal ini akan terjadi secepat ini.

Melihat disana, pintu yang tetap tertutup rapat. Membuat Zalfa merasakan kesunyian, walaupun hal itu sudah setiap hari dirinya lewati dengan sendirian. Tapi untuk kali ini, sepertinya dia menginginkan dia yang tidak menganggap kehadirannya untuk berada disini.

Hingga dimana, di tengah malam yang tengah berjalan disaat dirinya masih terjaga, berharap suaminya menampakkan wajahnya. Dia, pria yang mungkin sekarang dia rindukan telah menampakkan batang hidungnya.

Senyumannya tidak pernah luntur sedikitpun, walaupun dia tau itu akan sia-sia, karena Azzam tidak akan memperdulikannya. " Mas Azzam, Zalfa siapkan makan malamnya ya!" perasaan khawatir di dalam dirinya, mengingat suaminya sama sekali belum mengisi perutnya sejak dia memasuki kamar.

Namun tatapan tajam, ketidak senangan terlihat disana walaupun Zalfa tidak mengetahui itu.

Azzam benar-benci dengan situasi seperti ini, melihat wanita yang asing baginya sangat dengan berani memberikan perhatian kepadanya. Dan dirinya, sama sekali tidak menyukainya.

Dirinya, bukanlah seseorang taat akan agama, Namun, semuanya harus dirinya hadapi dengan memutuskan untuk menikahi Zalfa, putri sulung seorang Kiyai terkemuka MUHAMMAD FALIH AKMAR" Dengan semata-mata untuk mencoba melupakan seseorang yang mungkin silsilahnya hampir sama dengan Zalfa. Tapi ternyata, itu semua hanyalah angan belaka.

Tatapan dingin yang menelusup, sangat menakutkan bagi siapa saja yang melihatnya. Namun itu semua bukan masalah untuk dirinya.

" Aku, sama sekali tidak membutuhkan makanan apapun darimu,!!!!' Suara itu menggema di telinga Zalfa. Dadanya  sesak, terisak kecil tanpa menimbulkan gemercik suara apapun disana sepeninggal Azzam.

Zalfa benar-benar benci dengan dirinya sendiri, terlalu cengeng dalam segala hal, terlalu rapuh, dia membencinya. Benci akan dirinya sendiri yang sangat amat lemah, bahkan dengan masalah yang sepele seperti sekarang.

Dengan perasaan berat hati, Zalfa. Meninggalkan ruang itu untuk kembali ke kamarnya, memilih untuk mengalah agar perasaan sakit hatinya tidak bertambah jika dirinya bertindak keras kepala yang dapat membuat masalah ini sedikit menegang.

Tidak berselang lama, suara mobil keluar meninggalkan pelataran rumahnya. Dan yang tak lain adalah Azzam, yang meninggalkan kediamannya di tengah malam.

🌼🌼🌼

Tengah malam telah berlalu, namun Zalfa masih sama, terjaga dalam keheningan. Dirinya masih mengkhawatirkan suaminya yang sampai sekarang pukul 03.00 belum kembali ke rumah.

Zalfa sama sekali tidak mengetahui apa yang menyebabkan suaminya tampak lebih dingin dari biasanya.

Hingga dimana, suara ketukan pintu menyadarkan lamunannya. Zalfa bangkit dari duduknya untuk bergegas menuju ke sumber suara tersebut. Tidak lupa menanggalkan bawahan mukena yang dia pakai, tanpa melepas atasannya.

Berlari dengan tergesa-gesa dan terkejut dengan apa yang dirinya lihat setelah membuka pintu rumahnya.

Azzam, suaminya pulang dirangkul oleh lelaki yang kemarin sempat bertamu di kediamannya. Namun untuk kali ini keadaannya tidaklah seperti kemarin lusa, yang pulang dengan tidak sadarkan diri karena kelelahan, tapi Azzam, suaminya pulang dalam keadaan hilang akal yang disebabkan oleh minuman haram yang memabukkan.

Zalfa mengetahui itu, karena melihat perbedaannya yang sangat jelas. Keadaan orang normal yang masih dalam kondisi sadar sangatlah berbeda dengan mereka yang telah hilang kesadaran karena pengaruh minuman haram.

Perasaannya sakit melihat kenyataan yang baru saja dirinya ketahui, linangan air matanya hampir saja terjatuh, sebelum akhirnya dia dengan cepat menghentikannya.

Keterkejutan Zalfa berakhir, setelah Jeffry mulai mengeluarkan suaranya. " Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, saya sangat menyesal karena terlambat mencegah dirinya untuk melakukan hal ini." jelas Jeffry lirih. Tersirat getaran penyesalan disana.

" Tapi saya mohon untuk sekarang, tolong berikan ruang sendiri untuk Azzam. Dia sekarang masih berada dalam kesedihan yang mendalam, dan saya tidak dapat menyampaikannya kepada anda untuk sekarang." lanjutnya.

Hening, Zalfa sama sekali tidak dapat untuk mengeluarkan suaranya. Dirinya masih sangat terkejut dengan apa yang terjadi sekarang.

Sampai dimana Azzam, beranjak dari rangkulan lelaki di hadapannya. Berjalan memasuki rumahnya dengan sempoyongan yang menyebabkannya kerap tersandung di jalannya. Melihat itu Jeffry, menghela nafas panjang. Tapi, dirinya tidak dapat berlama-lama disini, karena ada masalah yang harus dirinya selesaikan di tempat dimana Azzam menumpahkan segala amarahnya.

" Sebelumnya, saya mohon maaf sekali lagi. Tapi, saya harus segera pergi karena ada sedikit masalah yang harus saya tangani."

" Saya pribadi, juga turut minta maaf atas apa yang telah suami saya lakukan. Dan terimakasih banyak atas segala usaha anda,."

Senyum simpul terlihat di sudut bibir Jeffry, sebelum meninggalkan tempat tersebut . " Assalamu'alaikum"

" Wa'alaikumsalam"

Air mata yang sempat Zalfa tahan, sekarang dengan derasnya membasahi pipinya. Terjatuh tanpa menginginkan untuk berhenti.

Dengan langkah gontai, Zalfa berjalan menuju kamarnya untuk melepaskan mukena yang masih dirinya pakai dan segera menemui suaminya. Namun ternyata itu tidak diperlukan, disana Azzam berbaring tengkurap di kasur kamarnya, jikalau dia menyadari bahwa hal itu sangat amat Azzam benci.

Zalfa dengan perlahan menyiapkan minum untuk suaminya, tanpa mau menimbulkan kebisingan. Sebelum berakhir sebuah hal yang tidak terduga terjadi padanya.

...-----------------------------------------------------...

Hello, bab baru ini gimana tanggapan kalian....?

Kalian bisa tebak gak apa yang terjadi selanjutnya,....?

...Silahkan berikan tanggapan, dan tebakan kalian di kolom komentar....

...Huhu,... Perasaannya campur aduk aku menulis part ini. Bikin aku meriang uy, apalagi meresapi perasaan Zalfa. Aduhhh tambah bikin ati ikut sedih....

...Tapi, aku janji untuk bab selanjutnya akan aku update besok klo enggak lusa ya teman-teman....

...Mungkin itu saja yang dapat aku sampaikan, sampai jumpa lagi di bab selanjutnya.❣️❣️...

...Untuk mengetahui update an selanjutnya silahkan untuk mampir ke Ig saya....

...Ig: ffyyynn_...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!