Di tengah keramaian para tamu undangan, yang sudah berdatangan. Azzam menarik lengan Zalfa, seraya membawanya menuju pada aula tempat dimana akan dilaksanakan akad nikah kali ini.
Azzam, dia masih menggenggam pergelangan tangan Zalfa. Hingga dimana mereka berhenti tepat di hadapan seseorang yang telah menyambut kedatangannya.
Dan saat itulah, Azzam melepaskan cekalannya.
Dua orang itu, terdiri dari lelaki dan perempuan, yang telah ditugaskan untuk menyambut Azzam dan Zalfa. Dimana sang perempuan bertugas membawa Zalfa dan, satu lagi petugas pria itu menyambut Azzam untuk mengarahkannya menuju tempat persiapan.
" Selamat pagi ibu, keluarganya bapak Azzam ya...?" sapa salah satu dari mereka yang menghampiri Zalfa, untuk menyambutnya serta mengantarnya untuk menuju ketempat duduknya.
" Mari ikuti saya Bu..."
Hanya dengan anggukan kepala, Zalfa mengikuti perempuan itu menuju ke tempat yang telah disediakan.
Disinilah sekarang Zalfa berada, duduk dibarisan paling depan sebagai tamu kehormatan di acara kali ini. Walaupun dia merasa sedikit kurang nyaman, karena ia samasekali tidak mengenali keluarga ini.
Dengan perasaan canggung, Zalfa juga mencari-cari keberadaan suaminya, yang semenjak kedatangan mereka disini belum juga menampakkan dirinya.
Sampai sekarang pun, Zalfa masih belum mengetahui pernikahan siapakah yang dirinya hadiri.
15 menit berlalu...
Seluruh tamu yang menjadi saksi pada acara sakral ini telah menempati tempatnya, penghulu yang juga telah tiba segera mengambil tempatnya.
Dan kedatangan Azzam yang diiringi oleh seorang lelaki paruh baya dan dua lelaki lainnya, menuju pada dampar akad yang telah disiapkan.
Hal ini cukup membuat Zalfa terkejut, setelah mendapati suaminya duduk tepat dihadapan penghulu disana.
Berpakaian bak pengantin yang gagah nan berwibawa, serta setelah baju putih yang ia kenakan terkesan indah untuk setiap mata yang memandang.
Namun, itu semua tidak berlaku untuk Zalfa, ia masih saja belum memahami situasi saat ini.
Dan apa yang terjadi sebenarnya disini....??
Hingga.....,
" Bismillahirrahmanirrahim, Angkah Tuka wazawwajtuka mahtubataka Khanza Zunaira Najwa binta Zainal Abidin Rafi, 'alal mahri Bi 'adawati sholati Halan."
" Qobiltu nikahkhaha watazjwijaha bilmahril madzkur, Halan"
Tepat dihadapan Zalfa semua ini terjadi, tanpa adanya empati, hingga kebingungan yang hakiki.
Di dalam diam dan kebingungannya yang mendalam, Zalfa menemukan satu akan hal yang mengejutkan. Dimana ia menyadari, bahwa suaminya kini telah menikahi seorang wanita lain di hadapannya sendiri.
Persis saat ijab kabul itu suaminya serukan, Zalfa mengetahui semuanya.
Menyadari semua akan tindakan suaminya yang telah mengkhianati kepercayaan, serta semua tindakan yang dia berikan untuk Zalfa.
Semuanya hanyalah kebohongan belaka....!!!
*****
Sorak sorakan saling bersahutan menyambut kedatangan sang mempelai wanita.
Tawa, kegembiraan, semuanya terpatri jelas menyalurkan rasa kebahagiaan pada sang kedua mempelai.
Namun, diantara mereka tiada yang mengetahui akan seorang wanita yang tersenyum nanar menahan air mata, dan rasa sakit pada hatinya.
Mereka semua tiada yang mengetahui, bahwa ada seorang wanita yang tersakiti di antara kisah cinta ini. Dan selamanya, mereka tidak akan pernah mengetahui..!!!
Pandangan Zalfa lurus menatap suaminya, yang kini tengah tersenyum dengan indahnya menyambut kedatangan istrinya.
Tidak!!! bukan dirinya yang dimaksud. Melainkan wanita itu, wanita yang bernama Khanza yang kini juga telah menjadi istri sah suaminya.
Anehnya, Zalfa tidak dapat mengeluarkan air mata kesedihannya.
Dan yang ada hanyalah sebatas senyuman ketulusan yang terpancar pada wajah ayunya, melihat kebahagiaan yang terlihat jelas dihadapannya.
🌼🌼🌼
Tibalah dimana acara pemberian selamat kepada kedua mempelai, para tamu yang hadir dipersilahkan untuk bersalaman bersama kedua pengantin dan berfoto bersama.
Mereka semua saling bersuka cita, turut bergembira terhadap keduanya.
Hingga, tibalah saatnya Zalfa untuk memberikan ucapan selamat itu.
Langkahnya yang pasti membawanya menuju pelaminan yang indah disana, dengan senyuman yang seakan tidak dapat luntur dari wajah ayunya.
Bukan!!
Bukan kesedihan yang Zalfa perlihatkan, namun senyuman ketulusan yang terpancar dalam dirinya.
" Mas Azzam, selamat ya mas atas pernikahannya."
" Semoga Allah selalu memberikan kebahagiaan dalam keluarga kalian, hingga dipersatukan dalam surganya Allah yang indah."
Azzam, yang mendengar ucapan itu sedikit tersentak. Sedikit terkejut dengan reaksi dari Zalfa yang sama sekali tidak terlihat kekecewaan maupun kesedihan pada dirinya.
Tapi itu semua tidak terlalu ia pikirkan, karena baginya hal ini cukup membuatnya yakin, bahwa langkah itulah yang seharusnya Zalfa lakukan.
Beralih kepada sang mempelai wanita, dimana sekarang telah menjadi madunya. " Mba, Sakinah mawadah warahmah. Semoga pernikahan diridhoi oleh Allah SWT, sampai ajal yang memisahkan, dan kembali dipersatukan dalam Jannah."
" Assalamualaikum,."
Kini semuanya telah selesai bagi Zalfa, dan dia pastikan salam itu adalah salam terakhirnya sebagai penghormatan serta pengabdiannya kepada suaminya.
🌼🌼🌼
Dengan tergesa-gesa Zalfa meninggalkan Aulia itu, berlari dengan sekuat tenaganya menuju ketempat yang jauh dari pandangan mata dan seluruh orang yang ada.
Kini dia hanya ingin sendiri, memeluk tubuhnya, mendekapnya erat, memberikan kehangatan yang telah hilang pada dirinya.
Perjalanannya yang panjang membawa Zalfa menuju ketempat favoritnya, tempat dimana ia selalu mendapatkan ketenangan dan kenyamanan, bahkan sebagai penyembuh lukanya.
Tempat itu adalah taman bunga, hamparan keindahan setiap warna warni bunga yang mekar selalu menjadi favoritnya.
Namun kali ini, seperti pemujanya, sang bunga sepertinya ikut merasakan kesedihan yang dialami Zalfa.
Mereka layu ....!!!
Dan itu, membuat Zalfa kembali tenggelam dalam kesedihannya.
Awan yang tadinya cerah, sekarang turut bersembunyi tidak ingin menampakkan rupanya. Diganti dengan awan gelap yang menakutkan di sana.
Sampai akhirnya, hujan pun turut menangisi kemalangannya.
Disana, dibawah derasnya air hujan yang membasahi tubuhnya. Air mata yang semula tidak ingin menampakkan wujud, kini meluap menjadi satu bersama derasnya hujan.
Hingga, siapapun yang melihatnya tidak akan pernah dapat menyadarinya.
*****
Sepeninggal sang kakak, membuat Nasya kembali mengurungkan niatnya untuk menemui mereka.
Namun dalam perjalanan pulang, perasaannya mengatakan agar Nasya mengikuti mereka, entah dorongan dari mana Nasya melakukan hal ini. Membuntuti sang kakak dan iparnya, sampai dimana mereka tiba pada tempat tujuannya.
Nasya sedikit memberikan jarak aman diantara mereka, agar tindakannya ini tidak dicurigai oleh Mereka.
Setelah cukup lama ia bersembunyi di kendaraannya, perasaannya kembali menyerukan untuk dirinya pergi kesana.
Ketempat dimana Azzam dan Zalfa berada.
Dengan sedikit mengendap-endap, Nasya memeriksa keadaan. Sampai dengan ia berada di depan pintu aula tempat pesta tersebut, bertepatan dengan ijab qobul yang sedang dilaksanakan.
" Qobiltu nikahkhaha watazjwijaha bilmahril madzkur, Halan"
Mulutnya ternganga, menyaksikan kejadian ini didepan matanya.
Tidak menyangka dengan semua kejadian ini yang begitu nyata di hadapannya.
Sekarang, akhirnya Nasya menyadari akan sebuah fakta, pernikahan ini adalah pernikahan saudara kandungnya yang telah memiliki seorang istri dengan wanita lain.
Perasaan takut, kecewa, dan sakit dalam hatinya menjadi satu menyeruk menyesakkan dadanya.
Ia samasekali tidak menyangka, bahwa ia memiliki saudara yang sangat jahat yang dengan tega menyakiti hati istrinya, melukai perasaan kedua orang tuanya, maupun melukai hatinya.
Dengan tubuhnya yang bergetar, Nasya berlari meninggalkan aula tersebut, merasa dirinya akan bertambah sakit bila ia menyaksikan keadaan iparnya, Zalfa. Yang ia yakini, pasti lebih sakit dari pada dirinya.
...----------------------------------...
...Sebenernya aku gak PD bgettt sama chapter ini, karena menurutku feell nya kurang dapet di aku, 😭😭🙏🏻🙏🏻....
...Gak tau lagi dah, mungkin juga kesalahan aku juga yang nganggurin cerita ini sampe ber Minggu Minggu, makanya alur cerita juga kurang banget....
...Maaf ya 🙏🏻🙏🏻....
...Yahh, semoga aja kalian suka di bab ini....
...----------------...
Nb: tolong tinggalkan kritik dan saran kalian semua buat aku, agar dapat berbenah diri menjadi lebih baik lagi .
Oh iya, jangan lupa juga mampir di cerita aku yang lain di apk Oren ☺️, dengan username yang sama.
Silahkan follow Instagram (ffyyynn_) saya, untuk mengetahui update an selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Salmah Salmah
semoga Azzam dan kanzha karma
2024-04-02
1
Indah Pattiroi
lanjut dong
2024-03-23
1