Bab 15. Meyakinkan!!?

Tatapan permusuhan terlihat jelas pada Abi Khanza, setelah mendapati adanya seseorang tamu yang tidak diundang disini.

" Mohon maaf sebelumnya abi, atas ketidak nyamanan nya karena kehadiran saya disini,."

" Sebelumnya, saya pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada abi Zain dan segenap keluarga, karena terkesan lancang dengan tindakan saya ini." ucap Azzam meminta permohonan maaf, walaupun dirinya sendiri juga masih belum mengetahui penyebab abi nya Khanza sangat tidak menyukainya.

" Tapi saya memohon kepada abi, izinkan saya untuk dapat menemui Khanza. Dan juga untuk meminangnya, menjadi bagian dari hidup saya untuk selamanya...!!!"

Ucapan Azzam, bukan hanya mengejutkan 2 lelaki paruh baya itu, tetapi juga dengan ummi dan kakak Khanza yang tengah berada di ambang pintu kamar rawat inap rumah sakit. Tempat dimana Khanza berada sekarang ini, setelah kejadian mengerikan itu membuatnya jatuh tidak sadarkan diri.

Beliau berdua juga sama terkejutnya, melihat kehadiran seseorang yang sudah tidak asing lagi bagi ummi. Ya!! Itu Azzam, lelaki yang pernah menjadi dambaan putri kecilnya.

Dan dia, dia sekarang berada disini di saat kondisi yang seperti ini, berniat untuk meminang Khanza putrinya. Yang sudah dipastikan, acara pernikahannya dibatalkan sebab kepergian calon suaminya beserta kedua orangtuanya untuk selama lamanya.

Lalu bagaimana dengan ummi...?

Berbeda dengan suaminya, ummi Dianti sangat jatuh hati pada Azzam. Dan beliau juga sempat berharap antara putrinya dan Azzam agar menjadi bagian yang saling melengkapi diantara keduanya.

Hingga dimana suaminya bertindak tegas, untuk menjauhkan diantara keduanya.

Tapi hari ini, kedatangan Azzam kembali menumbuhkan kehangatan disini. Kehadirannya seperti keajaiban untuk putri kecilnya, dan kali ini dirinya tidak akan lagi membiarkan Khanza kembali pada kesedihannya.

" Nak Azzam!!!" ummi Dianti melangkah dengan pasti menghampiri mereka, langkahnya yang tidak gentar penuh dengan kepercayaan dirinya.

" Ummi, mewakili Abi Khanza. Menerima pinangan mu untuk putri sulung kami Khanza Zunaira Najwa,"

" Dan ummi, sangatlah berterimakasih atas ini semua. Dengan langkah ini ummi pastikan, bahwa putri ummi akan mendapatkan kembali kebahagiannya, mungkin dengan kedatangan mu kali ini akan menjadi penyembuh lukanya selama ini."

" Karena ummi tau, didalam hati Khanza telah tertanam namamu disana jauh lebih dalam dari pada lelaki yang akan menikahinya."

Kata demi kata yang Dianti ucapkan, membuat semua orang yang berada disana membeku. Setelah mendapati kebenaran yang mereka dapati, tapi tidak dengan Abi Khanza.

Beliau sangatlah tidak setuju dengan pendapat sang istri, namun sepertinya tidak ada gunanya lagi untuk bertindak yang mungkin jika beliau melakukannya akan membuat putrinya kembali dalam keterpurukan, dan membuatnya kembali menyakiti hati lembut istrinya.

Kembali dengan Azzam, yang begitu sangat terkejut dengan apa yang telah diucapkan oleh ummi Dianti. Dia baru mengetahui sekarang, bahwa ummi Dianti berdiri dibelakang mereka selama ini.

Walaupun disaat itu, beliau tidak bisa melakukan apapun dengan keputusan suaminya.

" Nak...?"

" Ah, ummi. "

" Terimakasih ummi, telah mempercayai Azzam selama ini. Mungkin, jika tidak adanya kejadian ini Azzam tidak dapat lagi untuk kembali bersama Khanza bahkan untuk bertemu saja sangatlah mustahil."

Senyuman haru menghiasi wajah ummi Dianti, memandang penuh dengan kasih sayang terhadap lelaki dihadapannya itu. " Tidak nak, seharusnya ummi yang berterimakasih kepadamu,."

" Terimakasih karena Tuhan telah mempertemukan kita disini." ungkapan itu begitu tulus, setulus senyuman dan harapan hidupnya.

" Terimakasih sekali lagi Ummi, Abi, dan semuanya."

" Jadi, pernikahan Khanza akan tetap dilakukan mba..?" pertanyaan itu terlontar dari lelaki paruh baya yang sedari awal berada disana disamping Abi Zain.

" Iyaa, Khanza akan tetap menikah sesuai dengan ketentuan awal dengan nak Muhammad Azzam Ashraf Yazdan yang akan menjadi mempelai prianya."

" Lalu, bagaimana dengan kamu? Pernikahan ini akan tetap dilakukan tepat 6 hari lagi, dengan keterbatasan waktu apakah kamu benar-benar siap Azzam...?" pertanyaan adik Abi Zain, beralih ke Azzam.

" Saya siap, dan apabila pernikahan itu dilakukan sekarangpun saya sangatlah siap."

Senyuman haru terpancar dari wajah ayu Kinan, dirinya merasa sekarang tidak ada lagi yang air mata yang jatuh dari sang adik kesayangannya, apa bila itu terjadi ia pastikan airmata itu adalah kebahagiaan dalam hidupnya.

Sekarang dirinya tahu penyebab sang Abi memisahkan mereka, karena naluri seorang orang tua yang takut akan kehilangan putrinya yang telah mendapatkan kebahagiaannya.

🌼🌼🌼

Tepat pukul 02.00 Zalfa telah sampai dikediaman duka, ini semua bagaikan mimpi yang sangat buruk yang pernah dirinya alami.

Namun, lamunannya kembali tersadarkan setelah sang kakak iparnya membukakan pintu mobil untuknya.

Klek...

" Fa, mba Zia udah nunggu kamu loh didalam. "

Perkataan itu membuat Zalfa kembali menumbuhkan kesadarannya, seraya menyeka sisa air mata yang sedari tadi membasahi wajahnya.

Dirinya harus tegar, karena Mba Zia sangat membutuhkannya sekarang. Sembari berharap, semoga Allah membangunkannya dari mimpi buruk ini.

" Assalamualaikum,"

Waalaikumsalam warahmatullah

Jawab mereka serempak, menyambut kedatangan Zalfa dan Dzaki yang baru saja tiba di sini.

Penglihatan Zalfa terkunci disana, dimana sang kakaknya yang seperti tiada harapan hidupnya. Bersimpuh disamping seseorang yang tertidur tertutup kain kafan disana.

Langkahnya dengan pasti menghampiri keberadaan mereka, jalanya yang sedikit terbata seakan menambahkan kehancuran dalam hidupnya.

Langkahnya terhenti tepat diseberang sang kakak, bersimpuh dengan getaran ketakutan pada dirinya dihadapan jenazah itu.

Zia sama sekali tidak bergeming, pandangannya yang kosong membuatnya tidak menghiraukan siapapun yang berada di sana tidak terkecuali dengan keberadaan sang adik yang telah berada disini untuk menemaninya.

Dengan sedikit ketakutan dalam dirinya, Zalfa memaksakan dirinya untuk melihat wajah jenazah yang tertutup kain tipis dihadapannya.

Dengan perlahan namun pasti, kain itu tersingkap dan memperlihatkan Ummi nya yang tengah terbaring kaku dihadapannya.

Wajahnya sayu terhias i senyuman cantik disana. Senyuman kehangatan yang selalu dirinya rindukan, dan sekarang senyuman itu telah abadi bersama sang pemiliknya.

Zalfa menyadari, bahwasanya ini semua bukanlah sekedar mimpi buruk yang menghantuinya.Tapi, Ini semua adalah kenyataan yang menyakitkan selama hidupnya.

Tubuh Zalfa dengan cepat terhuyung kebelakang, beriringan dengan ketidak sandarannya.

Semua orang yang melihat itu dengan cepat membawa Zalfa berdekatan dengan sang kakak, yang sampai sekarang masih tetap dalam pandangan kosongnya.

Dua saudara yang kehilangan permata hidupnya untuk selama-lamanya, yang membuatnya berada dalam kesedihan yang mendalam.

" Assalamualaikum Abah, ".

" Waalaikumsalam warahmatullah,."

" Ada apa le...?"

" Ini bah, mba Zalfa sudah tiba. Dan beliau tidak sadarkan diri sekarang,." mas Fikri, salah satu abdi Abah Zalfa yang paling ta'zdim.

" Matur nuwun ya le, atas berita ne."

Setelahnya Fikri meninggalkan Abah Falih, yang masih tetap pada tawasul Nya. Dengan sedikit air mata yang dengan lancang menyertai kesedihannya.

Tuk

Tuk

Tuk

Suara ketukan tongkat Abah Falih menyeruak di seluruh adrenalin siap saja yang berada di sana.

Langkahnya sedikit bertambah berat kali ini, berjalan dengan ketenangan menghampiri jasad sang istri dan putrinya yang tidak sadarkan diri disana.

" Abah...!!"

" Ki, segera dimandikan saja Ummi mu. Nanti ba'da subuh, langsung disholatkan dan dimakamkan." ucap Abah Falih, dengan ketenangan disana.

Namun tidak dapat dipungkiri, ketenangan beliau hanyalah sebuah topeng untuk menyelimuti kesedihannya yang teramat dalam.

...---------------------------------------------...

...Huaaaaa😭😭😭, gak bisa nulis ginian. Hati aku terlalu lunak untuk cerita seperti ini ya tuhan 😭😭😭....

...Maaf kan aku ya... Karena sedikit alay....

...Tapi ini beneran bikin nangis, 😭😭.....

...Udh segitu dulu, dan ini juga masih ada lanjutannya. Jadi saya mohon kalau mau nangis tungguin bab selanjutnya ya....

...Happy reading ❣️...

...Ig: ffyyynn_...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!