Cinta Rahasia Pria Introvert
Baru saja membuka mata, Pearl dikejutkan dengan ucapan mamanya. Pantas saja selama ini papanya tidak pernah membiarkan menjalin hubungan dengan siapa pun, tidak tahunya Pearl sudah dijodohkan dengan keluarga Wesly. Keluarga itu merupakan orang terdekat dengan papanya. Hanya saja selama ini Pearl belum pernah bertemu dengan pria itu.
Pearl bisa melanjutkan pendidikannya ke luar negeri berkat Vincent Wesly yang merupakan papa dari pria itu. Dia merasa tidak memiliki kekuatan sebab perbedaan status yang cukup jauh. Meskipun Pearl dianggap keluarga berada yang tidak kekurangan apa pun, tetapi sangat jauh dengan keluarga Wesly yang memiliki mansion mewah di tengah kota.
“Mam, bagaimana kalau pria itu sudah memiliki kekasih? Bagaimana kalau akulah orang ketiga itu?”
Pearl menyadari kalau dirinya tidak sejajar dengan pria itu. Terlebih sebagai seorang anak dari karyawan rendahan, mana mungkin memiliki kedudukan yang sama. Bisa saja alasan perjodohan ini untuk merendahkan papa atau keluarga Pearl sendiri. Dia tidak siap kalau sampai itu terjadi.
Secepatnya dia meraih laptop yang ada di meja. Buru-buru dia mengetikkan keluarga Wesly pada bagian pencarian, tetapi ketika laman tersebut terbuka, Sadie segera menutupnya dengan cepat.
“Kau tidak akan mengenalnya melalui internet, Sayang. Kau harus datang ke rumahnya untuk bertemu langsung.”
Pearl merasa malas kalau dia yang harus datang ke sana, tetapi Sadie, mamanya itu langsung mengambilkan gaun yang menurutnya cocok untuk dikenakan. Bukan karena keinginan Sadie ataupun Jackob, melainkan permintaan Vincent Wesly sendiri.
“Pakai ini! Mama akan memanggilkan taksi untukmu.”
Pearl beranjak dari kamar menuju ke kamar mandi untuk mempersiapkan diri. Sementara di kediaman Wesly sudah tampak persiapan untuk menjamu calon gadis yang akan dijodohkan dengan putra sulungnya.
“Papa, apakah kau sudah bicara dengan Zack?” Sarah Samantha bertanya pada suaminya, Vincent Wesly.
“Tak perlu bicara apa pun dengannya. Akulah pemimpin di mansion ini. Jadi, siapa pun harus tunduk dan patuh kepada semua keputusanku, baik itu Sam maupun Zack.”
Sarah tidak bisa lagi membantah. Sebenarnya kalau dia mau, Sarah bisa mencarikan jodoh dari kalangan miliarder yang sejajar dengan putranya. Entah apa yang ada di dalam pikiran Vincent saat ini sehingga membuat keputusan sepihak.
Tidak hanya itu juga, Sarah memang belum pernah bertemu dengan gadis ini. Antara layak atau tidak menjadi menantunya pastinya penuh dengan pertimbangan. Mengingat keluarga Wesly sejak dulu selalu menuntut untuk menjodohkan putra dan putrinya dengan orang-orang yang sejajar serta dari kalangan yang sama.
Sementara Vincent, dia memiliki pemikiran khusus yang katanya gadis inilah yang terbaik dan layak menjadi pendamping Zack. Dari kedua putranya, Zack merupakan sosok yang introvert. Berbeda dengan putra bungsunya yang merupakan pria extrovert.
“Pokoknya apa pun yang terjadi, gadis ini harus menjadi istri Zack. Kalaupun anak itu menolak, kau harus meyakinkan Zack. Aku sudah banyak mengalah dengan membiarkan anak itu bekerja dari mansion. Aku tahu kalau dia bisa menjalankan perusahaan meskipun dari belakang layar, tetapi aku mau mengubah pandangan hidup Zack dari gadis ini. Kau pasti akan menyukainya, Sarah. Aku yakin itu.”
“Kau sudah mengubah aturan keluarga kita, Vincent. Seharusnya kau carikan dari golongan bangsawan agar di kemudian hari semuanya berjalan dengan mudah. Aku tidak mau kalau rumor keluarga kita mulai memilih gadis-gadis yang tidak sejajar untuk menjadi jodoh anak-anak kita. Cepat atau lambat, media akan mengetahui selera kita turun drastis.”
Vincent menatap tajam Sarah. Sebagai seorang pria yang sudah tahu asam garam kehidupan dan semua alasan perjodohan ini, cuma dari keluarga Harris yang layak menjadi pendamping Zack. Tidak ada yang lain, begitu juga dengan Sam nantinya. Putra bungsu keluarga itu pasti akan dijodohkan dengan gadis pilihan orang tuanya meskipun saat ini pria itu sudah memiliki kekasih.
“Ini bukan tentang selera, melainkan kelayakan. Kau pikir aku tidak melakukan survey kepada semua anak gadis klien dan rekan bisnis keluarga kita? Semuanya sudah masuk daftar dan tidak ada yang layak.”
“Bagaimana dengan Victoria Taeta?”
“Ah, gadis manja itu? Kau tidak akan tahu, cepat atau lambat Sam pasti akan meninggalkannya. Dia hanya akan menjadi beban hidup Sam kalau sampai anak bungsumu itu tidak segera menyadari kekeliruannya.”
Sarah tidak lagi berkomentar sebab pelayan telah mengisyaratkan untuk segera keluar kamar. Tamu yang mereka tunggu telah datang. Sarah semakin resah karena dia pasti akan kesulitan meminta Zack untuk keluar dari kamar.
“Kau mau turun bersamaku atau bagaimana?” Sarah tidak mau bertemu dengan gadis itu seorang diri.
“Bersama-sama.” Setelah menyisir rambut kemudian menyemprotkan parfum ke tubuhnya, Vincent keluar bersama sang istri.
Gadis itu duduk di ruang tamu dengan cemas. Pertama kalinya diminta datang ke mansion mewah yang tidak pernah terpikirkan sekalipun. Ketika menundukkan kepala, sebuah suara membuatnya mendongak.
“Selamat datang, Pearl! Angkat wajahmu!” sapa Vincent.
Pearl terkejut lalu mendongak. Tatapannya beradu dengan pasangan suami istri yang baru pertama kali dia temui.
“Kau terlihat cantik sekali,” puji Vincent lagi.
Vincent tahu semua perkembangan Pearl dari sahabatnya yang merupakan papa Pearl. Meskipun anak-anak mereka tidak pernah dipertemukan, tetapi janji Vincent untuk menjodohkan salah satu putranya dengan anak tunggal Jackob harus tetap dilaksanakan.
Pearl berdiri dengan perasaan gugup, tetapi beberapa saat kemudian dia bisa menguasai keadaan. Dia tidak boleh menyerah atau tunduk pada keluarga itu sehingga membalasnya dengan senyuman.
“Terima kasih, Tuan. Aku ke sini karena permintaan orang tuaku. Sebenarnya aku sudah menolak, tetapi mereka meyakinkan aku untuk tetap datang kemari.”
“Kau menolak ataupun tidak, sudah seharusnya kalau kau datang kemari. Duduklah kembali!” perintah Vincent.
Pearl duduk lalu menatap kembali wajah kedua orang itu. Dia berharap segera bertemu dengan pria yang akan dijodohkan dengannya kemudian pulang. Setelah itu dia baru memutuskan untuk melanjutkan hubungan atau mengakhirinya.
Wanita yang ada di sebelahnya tampak diam dan terlihat mengamati Pearl. Dari segi kecantikan, Sarah mengakui kalau standar pemilihan Vincent layak untuk diacungi jempol. Namun, dari segi kedudukan, gadis itu layak menjadi pelayan ketimbang calon menantu bagi keluarganya. Lagi pula, Sarah tidak yakin kalau Zack akan menerima gadis itu.
“Sarah, panggilkan putramu! Minta dia datang ke ruang tamu sebab ada seseorang yang ingin bertemu dengannya.”
Sarah bahkan belum beranjak dari tempat duduknya, tetapi suara seorang pria membuat rasa penasaran Pearl memuncak. Ketika tahu pria itu menatap matanya, seketika Pearl merasakan sesuatu menjalar ke tubuhnya, perasaan pada pandangan pertama. Pearl suka itu, suka pada pria yang baru saja tiba itu.
“Oh, rupanya sedang ada tamu. Siapa gadis ini, Ma? Pa?” tanya pria itu membuat hati Pearl berbunga-bunga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Aulia Finza
wow...lanjut deh penasaran ini
2023-12-03
0