Bab 20. Enggan Memilih

Ruby adalah kekasih masa lalu Zack yang merasa bahwa hubungan mereka belum usai. Andaikan Zack tahu bahwa dirinya rela menjauh sebab dipaksa untuk tidak dekat dengan pria yang kini telah menjadi milik orang lain. Ketika berniat mendekati Zack yang terlihat semakin berkharisma, pria itu mengangkat satu tangannya yang menandakan bahwa Ruby tak layak menyentuh dirinya.

“Zack, kau benar-benar berubah.”

Wajar kalau Ruby melayangkan protes. Kapan hari ingin mengejar Sam demi bisa masuk ke dalam kehidupan Zack kembali. Ternyata dia salah strategi. Sam tak semudah yang dia kira.

“Aku tidak pernah berubah, Ruby. Sedari dulu tetap sama seperti ini.”

Keduanya terdiam untuk beberapa waktu sampai Ruby mempersilakan Zack masuk. Namun, hal yang tak terduga didapatkan Ruby kembali. Zack menolaknya lagi.

“Zack, kau sungguh membuatku terkejut. Ketika aku ingin memperbaiki hubungan, rupanya kau sudah memilih wanita lain. Bertahun-tahun aku mengharapkan momen seperti ini. Kau tidak pernah tahu betapa tersiksanya aku saat jauh darimu. Setelah aku menyadarinya, aku ingin kembali mengulang kisah yang aku anggap belum usai. Ya, kau juga tahu bahwa kisah cinta kita tidak akan pernah berakhir.”

Ruby pikir kalau pria itu akan tergoda lagi dengan caranya yang rendahan itu. Dulu, hubungan mereka berjalan cukup baik dan berkelas. Ruby juga tahu kalau Zack berasal dari keluarga berada dengan segala kekurangan pria itu. Namun, mamanya tidak pernah merestui dengan alasan bahwa Ruby bukan berasal dari kalangan konglomerat. Ruby hanyalah gadis biasa yang berusaha sejajar dengan Zack.

Tawaran untuk meninggalkan Zack kala itu bukan hanya karena penolakan mama Zack. Namun, penawaran yang diberikan wanita itu cukup fantastis sehingga Ruby memutuskan untuk meninggalkan Zack dengan dalih selingkuh, padahal uang yang dia dapatkan akan digunakan untuk memperbaiki kualitas hidupnya lalu kembali ketika semuanya sudah seperti yang diinginkan.

“Pertama, aku kemari bukan karena memenuhi undanganmu. Meskipun kau pernah menjadi masa laluku, kesalahan tetaplah kesalahan yang tak pernah bisa dimaafkan. Kedua, tidak ada kata maaf untuk wanita yang sudah berselingkuh dengan orang lain. Entah itu kau sengaja atau tidak, kau sudah melukai hati dan jiwaku kala itu. Ketiga, berhentilah berpikir bahwa aku akan memberikan kesempatan kedua setelah kesempatan pertama yang kau sia-siakan. Aku bukan pria yang mudah menerima kesalahan yang kau perbuat.”

Zack memang berbeda. Upaya Ruby untuk mengelabuhi pria itu tidak akan mungkin bisa terjadi. Terlebih posisi mereka masih berada di depan pintu masuk kamar hotel tersebut. Zack tidak mau termakan jebakan Ruby. Dia datang dengan iktikad baik agar wanita itu menyerah dengan kegilaannya. Walaupun pernikahannya dengan Pearl tidak banyak orang tahu, cepat atau lambat pihak keluarga akan mengumumkan hubungan mereka. Tentunya tanpa pemotretan atau sorotan kamera. Cukup menjadi penjelas kepada semua orang bahwa Zack kini telah berumah tangga.

“Masuklah! Dengarkan penjelasanku! Ini bukan tentang aku, tetapi mamamu. Dia tidak mau aku dekat denganmu. Aku menerima tawaran untuk menjauh darimu sebab wanita itu yang meminta. Dia merasa kalau aku tidak sejajar denganmu. Itulah mengapa aku membuat drama perselingkuhan itu agar kau menjauh dariku.” Ruby masih berusaha meyakinkan kembali bahwa apa yang diucapkan benar-benar sebuah kejujuran dari mulutnya.

“Aku bisa membuktikan itu. Maka tolong pertemukan aku dengan mamamu. Kita luruskan masalah ini,” lanjut Ruby belum menyerah.

Zack menghela napas. Semuanya sudah terlambat. Benar atau tidak cerita Ruby, dia tidak mau merusak hubungannya dengan sang mama. Terlebih ada hubungan yang lebih rumit dari sekadar penjelasan tak penting itu, yaitu sebuah pernikahan dengan Pearl. Ketika pria itu ingin memperbaiki hubungan kesalahpahaman dengan Pearl, Ruby menjadi masalah di antara mereka.

“Aku tidak akan mendengar apa pun penjelasanmu, Ruby. Bagiku, kau hanyalah masa lalu. Jangan kau pikir kalau aku datang kemari karena ingin memperbaiki hubungan kita. Tidak sama sekali. Aku ke sini memperingatkanmu untuk tidak merusak hubunganku atau mencoba mengganggu Sam. Kalau sampai kau berbuat nekat, aku tidak segan akan memperkarakan dirimu. Sungguh, ucapanku ini tidak main-main.”

Usai mengatakan demikian, Zack berbalik badan, bersiap untuk keluar dari ruangan itu. Mengingat urusannya dengan Ruby dianggap benar-benar selesai. Namun, ketika hendak mencapai pintu, Ruby langsung mengejar kemudian memeluk pria itu dari belakang. Awalnya, tak ada penolakan dari Zack. Beberapa detik kemudian, sebuah tangan kekar membuka tangan Ruby yang cukup erat memegang dada kokoh pria itu dari belakang.

“Jangan mengulang kebodohanmu, Ruby. Kau benar-benar sudah berubah menjadi murahan.”

Setelah itu, Zack meninggalkan Ruby tanpa menoleh kembali. Kisahnya sudah usai sejak lama. Bukan Ruby cintanya. Dia memiliki cinta yang lain. Dia akan kembali ke butik untuk melihat kemajuan istrinya yang sedang memilih gaun.

Kenyataannya, Pearl sama sekali enggan memilih satu gaun pun. Percuma juga dia berada di butik itu kalau harus memilih sendiri. Penilaiannya bukan dari dirinya sendiri melainkan orang lain. Dia berharap Zack yang akan menentukan gaun mana yang akan dia kenakan. Dia hanya tidak ingin mengecewakan pria itu sebab sudah memberikan kesempatan yang menurutnya bagus.

“Nyonya, tolong pilih salah satu gaun yang menarik. Sedari tadi, Anda tidak menentukan satu pun. Nanti, Tuan bisa marah kepada kami.” Keluh kesah salah seorang pelayan butik yang menemani Pearl.

“Kalau begitu, ambilkan saja satu gaun yang menurutmu menarik.”

Pelayan itu menggeleng. Menurut perintah tuannya, Pearl harus mencoba gaun-gaun itu sampai dirasa terlihat pas dan menarik di mata pelayan. Namun, jangankan mencoba, Pearl malah sibuk dengan beberapa majalah fashion yang terletak di meja. Beberapa lagi majalah yang menunjukkan peluncuran gaun-gaun rancangan yang berhasil menjadi primadona bagi para wanita. Tak satu pun referensi itu yang menarik baginya.

“Maaf, Nyonya. Kami tidak berhak untuk itu. Anda harus mencobanya terlebih dahulu baru kami akan menilai. Jika Anda menolaknya, kami khawatir kalau Tuan akan marah kepada kami.”

Pearl meletakkan kembali majalah itu di meja. Dia berniat untuk pulang dengan menolak untuk tidak memilih satu pun gaun itu. Menurutnya, tidak ada gunanya sama sekali ketika tahu Zack pergi.

“Aku harus pulang. Kalau kalian merasa ada gaun yang cocok untukku, kirimkan saja langsung ke rumah tuanmu. Aku akan memakainya.”

Pearl masih bersikeras menolak. Ada perasaan aneh ketika Zack menghilang. Mungkin benar juga ucapan pria itu yang mengatakan bahwa dia cemburu. Terlebih lingeri merah, hadiah misterius dari seseorang yang sudah bisa dipastikan kalau pengirimnya adalah seorang wanita. Pearl berbalik arah, berniat meninggalkan butik dengan mengabaikan perintah dan arahan pelayan.

“Kau mau ke mana?” Sebuah suara menghentikan langkah gadis itu.

Terpopuler

Comments

Bismillah sukses💫

Bismillah sukses💫

rumit emang, Zack

2024-02-04

0

Abian Arka

Abian Arka

hmmm

2024-01-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!