Bab 13. Ketidaksengajaan

Sebelum menjadi pria introvert, Zack pernah menjadi orang yang sangat ekstrovert sekali. Ramah dan memiliki relasi yang cukup banyak, termasuk kepada mantan kekasihnya, Ruby Reese.

Mungkin semua orang bisa menerima perubahan Zack, tetapi tidak dengan masa lalunya. Orang yang paling memahami itu adalah mamanya. Ruby pernah menjadi orang yang paling dicintai, tetapi kemudian menjadi orang pertama yang ditentang kehadirannya.

Sarah tidak pernah merestui Zack dengan Ruby. Itulah sebabnya Ruby mengakhiri hubungan secara sepihak. Hal yang membuat Zack semakin hilang kepercayaan diri kepada wanita adalah hubungan yang diakhiri dengan perselingkuhan.

"Aku lebih mencintai pria lain ketimbang dirimu, Zack. Meskipun kau terlahir dan hidup dari keluarga kaya raya, tetapi aku tidak akan pernah memilihmu. Masih ada pria di luaran sana yang bisa menerimaku. Kami saling mencintai dengan tulus, bukan karena harta."

Itulah yang selalu terngiang-ngiang di dalam ingatan Zack. Alasan utamanya karena tidak pernah disetujui oleh mamanya, tetapi Ruby malah memilih jalan pintas seperti itu.

Sam menepuk pundak kakaknya, berharap pria itu segera mengemudi sebab hampir terlambat datang ke pesta tersebut.

"Zack, kau baik-baik saja?" tanya Sam ketika Zack menoleh kepadanya.

"Aku baik, Sam." Zack kembali menyalakan mobilnya lalu melanjutkan perjalanan.

Sementara Pearl tidak tahu apa yang membuat suaminya itu melamun. Mungkin ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, tetapi Pearl tidak peduli. Percuma juga menginterogasi manekin sebab Zack bukan seperti manusia.

Sesampainya di tempat acara, Pearl berjalan di samping Sam. Adik iparnya itu sempat kesal sebab kekasih yang ditunggunya ternyata tidak bisa datang. Daripada bosan, dia bertemu dengan pemilik acara lalu berbasa-basi sebentar. Beberapa orang mengira Sam berpasangan dengan Pearl.

"Wah, kekasih baru, Sam?" tanya salah seorang klien yang cukup dekat dengan Sam.

Bukannya menjawab, Sam malah senang sekali membuat kakaknya kesal. "Apakah aku pantas bersanding dengan gadis ini?"

Pearl sendiri tidak menyangkal. Dia hanya menikmati pesta itu di tengah rumitnya hubungan rumah tangganya. Daripada pusing tanpa kejelasan, lebih baik menikmati malam yang penuh dengan kebahagiaan itu.

Sam tidak hanya mengunggulkan kakak iparnya, tetapi dia juga mengambilkan minuman lalu menyerahkan kepada Pearl. Sam benar-benar membiarkan Zack bertambah kesal.

Beberapa orang terdekat setuju dengan hubungan baru Sam dengan gadis yang diperkenalkan bernama Pearl. Beberapa orang juga mengakui bahwa Victoria masih di bawah standar Pearl. Tentunya mereka memuji kecantikan gadis itu.

Tidak sampai di situ saja. Puas bertemu dan berbicara dengan banyak orang, Sam dan Pearl terlihat sangat akrab sekali. Tentunya hal itu tidak luput dari pandangan mata Zack. Semakin dalam, hatinya merasa sesak.

Sam mengambilkan minuman untuk Pearl. Tentunya minuman yang non alkohol agar kakak iparnya itu tidak mabuk. Pearl menerima gelas itu dengan begitu bahagia sebab Zack malah tidak memperhatikan dirinya daripada adik iparnya.

"Terima kasih, Sam. Apakah kau sering datang ke perayaan seperti ini? Ehm, maksudku kau datang bersama kakakmu yang menyebalkan itu."

Sam tersenyum. Dia meneguk minumannya lalu membalas ucapan Pearl. "Kalau acara seperti ini sering sekali, tetapi Zack selalu absen. Jadi, tidak heran kalau dia sebenarnya malas ke pesta."

"Harusnya memang kita pergi berdua saja, ya?" Pearl malah menanggapi ucapan Sam dengan menyindir suaminya. Dia mengikuti Sam yang sudah meneguk minumannya. Dengan sekali teguk, Pearl meletakkan kembali gelasnya.

Canda tawa di antara kakak dan adik ipar terlihat jelas sekali. Sam tahu bagaimana cara membahagiakan wanita, sedangkan Pearl juga tahu bagaimana membuat Zack semakin kesal.

Pada perayaan ulang tahun itu, tidak hanya sekadar minum atau mabuk-mabukan, melainkan ada acara yang cukup menarik. Pesta dansa bagi pasangan yang mau ke tengah perayaan yang cukup ramai itu.

Ketika Pearl tidak menemukan Zack, Sam menawarkan supaya gadis itu ikut berdansa. Lagi pula, pakaian yang mereka kenakan senada. Jadi, tidak akan ada yang curiga kalaupun mereka berdua bukanlah pasangan.

"Diam-diam kau juga pandai berdansa, Kakak Ipar," puji Sam ketika keduanya sudah melenggang di tengah-tengah tamu undangan.

Sam memegangi pinggang Pearl tanpa merasa sungkan, sedangkan Pearl merangkul pundak laki-laki itu dengan satu tangannya. Sementara satu tangan lainnya mengikuti pergerakan tubuh Sam agar irama lagu dan konsistensi pergerakan mereka seirama.

"Aku mudah bergaul, Sam. Aku juga bukan gadis yang bodoh dan tidak mengerti apa pun di dunia ini. Semua terlihat begitu mudah ketika aku mau bergaul dengan siapa pun," jelas Pearl sembari tersenyum menatap adik iparnya.

Awal mulanya, Pearl sebenarnya sangat mengagumi Sam. Namun, ketika tahu kalau laki-laki itu bukanlah orang yang dijodohkan dengan Pearl, seketika pemikirannya berubah. Meskipun tidak terlalu drastis, tetapi kedekatannya dengan Sam, seperti sebuah obat yang tidak pernah diberikan oleh Zack.

"Harusnya Zack beruntung memilikimu, tetapi–"

"Aku tahu apa maksudmu, Sam. Entahlah apa sebenarnya yang dipikirkan pria itu? Aku juga tidak tahu dan tidak ingin tahu."

Sebagai istrinya, Pearl seolah tidak berhak mengenal Zack lebih jauh lagi. Andaikan kedua orang tuanya mau menukar pernikahan Zack dengan Sam, mungkin akan menjadi pernikahan yang paling membahagiakan. Ibarat kata, Sam dan dirinya merupakan satu kesatuan yang memiliki sikap sama, yaitu sama-sama extrovert.

"Memang lebih baik begitu, Kakak Ipar." Sam sangat setuju. Pearl merupakan sosok gadis yang berpikiran maju dan tidak terlihat rumit. Dia juga terlihat cukup cerdas untuk mengimbangi sikap Zack yang bertolak belakang.

Kalau mereka pikir Zack akan diam saja, mereka salah besar. Justru ketika ada kesempatan berdansa, bertukar pasangan, Zack langsung mengambil kesempatan itu. Bagi sebagian orang mengira Zack tidak piawai berdansa, nyatanya dia menunjukkan sisi yang berbeda.

Sampailah pada pasangan selanjutnya, yaitu Pearl dan Zack. Setelah melewati beberapa pasangan lainnya membuat pria itu menatap datar kepada sang istri.

"Sepertinya kau sangat menikmati pesta dansa ini. Apakah adikku memperlakukanmu dengan baik? Oh, tentu saja. Aku bisa melihatnya dari jauh." Zack berkata demikian seolah dirinya sama sekali tidak merasa cemburu. Lebih tepatnya mengungkapkan apa yang dia lihat saja.

"Kau cemburu?" Hanya pertanyaan itu yang mampu dilontarkan Pearl saat ini. Semacam pertanyaan pamungkas yang ditujukan seorang wanita kepada pasangannya.

"Tidak. Kau jangan salah paham, Pearl. Lanjutkan saja apa yang kau suka. Aku–"

"Kau yakin?" Lagi-lagi Pearl melontarkan pertanyaan yang membingungkan.

Berniat membalas kelakuan istrinya, Zack malah terjebak dalam masalahnya sendiri. Dia menyudahi pesta dansa itu dengan meninggalkan Pearl seorang diri, tetapi ketika ingin menjauh, seseorang malah menabraknya sampai menumpahkan minuman yang dipegang orang itu.

"Oh, maaf, Tuan. Aku tidak sengaja," ucapnya seraya menghapus bekas tumpahan minuman itu pada jas yang dikenakan Zack.

Sontak tangan Zack menghentikan orang itu yang membuat mereka berpandangan sejenak. Tanpa terasa, untuk pertama kalinya Zack merespons tindakan orang lain dengan sangat baik.

"Tidak masalah. Terima–"

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

diam2 justru yg menunjukkan taring malah zack y... hihihi , author lihai deh

2024-02-06

0

martina melati

martina melati

kan pernah skul dluar negeri, otomatis pergaulanny jd lebih ok

2024-02-06

0

martina melati

martina melati

kamu bermain apa, pearl? air ato api y 😆😄

2024-02-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!