Bab 10. Dokumen Kesepakatan

Pearl merasa kesal setelah keluar dari ruangan atasannya. Dia memang mendapatkan gaji sekaligus kompensasi khusus karena berhasil menembus perusahaan Wesly. Sungguh itu merupakan pencapaian yang luar biasa. Dia bahkan tahu kalau Pearl akan menjadi sekretaris Sam. Lalu kira-kira siapa yang sudah berani mengirimkan surat resign tanpa sepengetahuan dirinya? Antara Sam dan Zack, dua orang itulah yang patut dicurigai.

Pearl terduduk lesu di ruang tamu rumahnya sendiri. Dia hanya bertemu dengan mamanya sebab papanya sering kali pergi ke luar kota atau bahkan luar negeri untuk urusan bisnis. Tentunya masih berhubungan dengan perusahaan milik Vincent meskipun tidak berada di induk perusahaan.

“Kau kenapa? Apa suamimu tahu kalau kau datang ke rumah orang tuamu?” tanya Sadie. Dia berharap kalau Zack akan datang ke rumahnya secara khusus.

“Huft, tanpa aku bicara padanya, dia sepertinya tahu banyak tentang diriku, Mam. Apakah sebelumnya dia bertanya banyak pada Mama?”

Sadie tidak paham penuturan putrinya, tetapi mungkin ada hal lain yang ingin dia tanyakan. Setidaknya bagaimana menantunya memperlakukan putrinya dengan baik. Sadie harus memastikan bahwa semua yang dilakukan Zack sudah sejajar dengan para suami pada umumnya.

“Tidak ada yang tahu lebih baik, kecuali mama dan papamu, Sayang. Mungkin saja suamimu tahu dari cerita yang disampaikan papamu kepada tuan Vincent.”

Mengingat nama papa mertuanya, tetapi itu sangat mustahil. Mana mungkin para pria itu membahas masalah pakaian, ukuran dalaman, dan sepatu dengan tepat. Selama ini hanya mamanya saja yang tahu meskipun Pearl tidak pernah kekurangan kasih sayang dari papanya. Terasa menggelitik sekali ketika para pria membahas dirinya dengan menggunakan kode-kode angka dan huruf dalam kombinasi yang lucu.

Pulang pun tak memberikan jawaban yang pasti sehingga Pearl memutuskan untuk kembali ke mansion mertuanya, sebelum semua orang sadar kalau dia pergi. Sebelum itu, dia naik ke kamarnya untuk mengambil beberapa barang, yaitu laptop, dompet beserta isinya, dan ponsel. Dia tidak lagi membawa pakaiannya sebab di mansion sudah tersedia banyak sekali.

“Mam, aku pamit!”

“Kau tak membawa pakaian atau sepatumu? Atau mungkin foto-fotomu yang ada di meja?”

Pearl menggeleng. Justru semua barang yang dibicarakan mamanya sama sekali tidak dibutuhkan. Kalaupun dia membawa foto, tentunya hal itu akan menyulitkan Pearl ketika berada di kamar suaminya. Kamar itu kosong tidak memiliki foto atau lukisan di dindingnya.

“Lain waktu saja aku akan membawanya.” Tak mungkin dia menceritakan kalau suaminya itu aneh, tetapi sebelum pulang ke mansion, dia masih memiliki waktu untuk mampir ke perusahaan lalu bertemu dengan Sam.

Rasanya dia tidak ingin kembali ke mansion dalam waktu yang cepat. Dia terbiasa menikmati hari-harinya di luar rumah untuk bekerja dan mencari hiburan. Meskipun dia tidak pergi sendiri, teman-temannya pasti segera tahu kalau Pearl telah menikah.

Sam yang katanya sibuk, dia justru menyempatkan waktu ketika resepsionis mengabarkan kalau ada kakak iparnya datang. Hanya dengan namanya saja, Sam segera tahu kalau itu adalah kakak iparnya. Tentunya pernikahan Zack dan Pearl belum banyak diketahui oleh orang lain, apalagi karyawannya.

“Sam, aku ke sini tidak ingin berbasa-basi lagi. Sebenarnya tujuanmu apa ikut campur dengan urusanku? Kau bahkan dengan penuh percaya diri menganggapku sebagai seorang sekretaris di perusahaan ini. Apa sebenarnya maumu?” Sesampainya di dalam ruangan, dia langsung mencecar dengan banyak pertanyaan.

“Apa maksudmu? Hari ini aku sangat sibuk sekali, bahkan aku tak mengerti apa yang kau bicarakan.”

Menurut pandangannya, orang yang paling dominan untuk melakukan itu hanyalah Sam. Zack mana mungkin mau ikut campur urusannya. Pria itu malah sibuk dengan dirinya sendiri.

“Bohong! Kau pasti tahu di mana aku bekerja lalu kau mengirimkan surat pengunduran diriku, bahkan atasan di tempatku bekerja mengatakan kalau aku diterima menjadi sekretaris di perusahaan ini. Apa-apaan ini, Sam? Kau yang melakukan semua ini, kan?”

Sam masih saja mengelak. Hal itu malah membuat Pearl semakin kesal. Dia memutuskan untuk berdiam diri di dalam ruangan itu sambil menunggu Sam mengaku. Adik iparnya malah tersenyum menatap sikap kakaknya yang lucu itu. Semua tuduhan jelas ditampik sebab bukan Sam yang melakukannya.

Ketika hampir menyerah, sopir yang mengantarkan ke mana pun Pearl pergi mendadak menjemputnya ke ruangan Sam. Pria itu terlihat sangat khawatir sekali.

“Ada apa?” tanya Pearl.

“Nona, sebaiknya kita harus kembali.”

“Sir, kau tidak berhak mengekangku atau mengaturku untuk segera pergi atau pulang. Aku butuh banyak waktu di sini.” Seketika ucapan Pearl terhenti ketika ponsel sopir itu berbunyi.

“Nona, tolong bicaralah!” Dia menyodorkan ponselnya.

Beberapa menit kemudian, Pearl setuju kembali. Entah apa yang dibicarakan di telepon, Sam juga tidak tahu. Setelah kepergiannya, Sam menerima pesan untuk menyiapkan satu meja khusus untuk kakak iparnya.

“Hubungan pernikahan yang rumit.” Sam bergumam.

Sementara Pearl sudah menyiapkan penyerangan yang tepat untuk melawan suaminya. Kelakuan Zack kali ini sangat tidak bisa ditolerir sama sekali. Sungguh ini merupakan keputusan sepihak yang tidak bisa diterima.

Setelah turun dari mobil, Pearl bergegas masuk ke kamar. Ke mana lagi dia akan melawan pria yang baru saja menjadi suaminya kemarin. Pada hari kedua, Zack sudah mengubah segalanya.

Zack duduk di sofa ketika Pearl masuk. Dia cukup tenang lalu menyodorkan map berisi surat kontrak pekerjaan sebagai seorang sekretaris. Pearl menerima lalu membacanya.

“Jadi, ini semua ulahmu?” Pearl menunjukkan wajah yang masih kesal.

“Ulah suamimu,” ucapnya tenang.

“Sebenarnya apa sih tujuanmu memperlakukan aku seperti ini? Bagaimana bisa aku langsung bekerja di perusahaan tanpa melamar?”

“Kau memiliki privilese untuk itu, Pearl. Kau bisa membantuku bekerja, membuat proyek baru, dan kau bisa menyerahkannya kepada Sam dalam bentuk presentasi. Aku ingin semua orang menganggap keberadaanku berguna.”

Entah angin apa yang membuat hati Pearl merasa peduli kepada suaminya. Dia merasa pikirannya terpecah. Bagaimana dia bisa bekerja dengan Sam dan Zack di waktu yang berbeda? Sebenarnya siapa atasannya?

“Aku masih belum paham, Zack. Apa maksud semua ini? Apakah ini tentang masa lalu?”

Zack menggeleng. Dia kembali menatap Pearl dengan tatapan yang aneh. Rasanya ingin mengenal gadis itu dengan baik, tetapi masih tertahan hatinya yang belum bisa dibuka untuk orang lain. Ada kunci yang masih menggenggam hatinya yang tak banyak orang tahu.

“Lupakan saja! Lebih baik kalau kau bekerja di kantor sesuai dengan kesepakatan kita.”

“Berikan aku satu alasan yang kuat supaya aku bisa menerima pekerjaan ini! Ya, meskipun ini adalah rencana yang tidak begitu baik. Sejujurnya aku tidak pernah bekerja dalam lingkup keluarga sendiri. Jika masih dianggap keluarga.” Pearl sengaja memancing ucapan suaminya karena ada hal yang ingin diketahui.

“Kau mau tahu?” tanya Zack menatap intens mata Pearl, pandangan keduanya beradu dan terkunci. Pearl mengangguk yakin menunggu jawaban Zack.

Terpopuler

Comments

Senna kim

Senna kim

Tak semua orang bisa mengetahui sifat zack yang sebenarnya

cemungut thor

2024-05-09

0

Bismillah sukses💫

Bismillah sukses💫

Zack penuh misteri

2024-02-04

0

Retno Palupi

Retno Palupi

bingung dg sikap Zack

2024-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!