Lotus In Mud

Lotus In Mud

Hari pernikahan.

Di sebuah kota Tianjin, hiduplah gadis yatim piatu tapi dia memiliki warisan kekayaan yang cukup banyak dari kedua orang tuanya dan kakek buyutnya.

Gadis itu bernama zhao Chun tian, yang sekarang dia tinggal di sebuah istana milik kakek buyutnya.

Seorang pelayan sedang masuk ke kamarnya dan membuka tirainya.

"Nona sudah pagi! " Seru pelayan itu, pelayan itu bernama Merry keturunan Asia dan Eropa. Dia pelayan kepercayaan Chun tian.

"Pagi Merry! " Seru Chun tian yang masih didalam selimut.

"Nona cepat bangun!, bukankah hari ini anda akan pergi ke butik pilih baju pengantin" Ucap Merry.

Chun tian pun menyikap selimutnya dan bangun dari tidurnya.

"Sekarang jam berapa? " Tanya Chun tian.

"Jam sembilan nona" Jawab Merry.

"Bantu aku bersiap-siap sebelum kak Bolin datang" Ucap Chun tian dengan tergesa-gesa.

Setelah siap untuk pergi Bolin pun datang menjemputnya, dia menunggu di depan rumah Chun tian dengan mobil barunya.

Chun tian yang tau kalau Bolin datang bergegas berlari menghampirinya, "Ayo kakak kita pergi! " Ajak Chun tian dengan senyum.

"Hari ini kamu terlihat cantik sekali" Puji Bolin.

Mereka berdua langsung masuk kedalam mobil Bolin, didalam mobil mereka saling bercanda dan membicarakan pernikahan mereka besok.

Sebenarnya Bolin cinta pertama Chun tian, Chun tian dibuat tergila-gila dengan Bolin baik karena parasnya dan juga sikapnya yang manis memperlakukan Chun tian. Tapi kakek buyutnya Chun tian merasa Bolin tidak tulus mencintai Chun tian dia merasa Bolin hanya menginginkan hartanya saja, Tapi Chun tian yang sedang dimabuk cinta tidak mau mendengarkan nasehat kakek buyutnya.

Karena kakek buyutnya Chun tian tidak percaya dengan Bolin, maka saat dia meninggal dia membuat surat warisan yang berisi "semua hartanya akan diberikan kepada Chun tian dan tidak bisa diambil alihkan, jika sesuatu terjadi pada Chun tian maka warisan tersebut akan diberikan kepada yayasan untuk orang yang tidak mampu" Isi dari surat warisan kakek buyutnya.

Mereka pun telah sampai di butik gaun pengantin, dan masuk kesana. Chun tian pun mencoba gaun pengantin yang telah di pesannya jauh hari dengan gaya Eropa yang elegan, Bolin pun menunggu nya di kursi tunggu dengan memainkan ponselnya.

Tak beberapa lama Chun tian pun datang dengan menggunakan gaun pernikahannya.

"Wah.., cantiknya calon istri ku ini! " Puji Bolin.

"Benarkah! " Seru Chun tian dengan tersipu malu.

"Apa nanti kamu juga menggunakan liontin ini saat pernikahan? " Tanya Bolin.

"Tentu saja, ini warisan terakhir dari kakekku karena liontin ini pusaka keluarga kami" Jawab Chun tian.

"Baiklah" Ucap Bolin. "Tapi aku merasa benda itu seperti sedang melindungi Chun tian" Pikir Bolin sambil melihat kearah liontin itu.

"Kalau gitu aku mau ganti baju dulu" Ucap Chun tian.

"Aku tunggu! "Seru Bolin.

Tiba-tiba ponsel Bolin berbunyi, dia lalu tersenyum setelah tau siapa yang menghubunginya.

" Halo sayang, aku sedang bersama Chun tian di butik, nanti malam saja kita bertemu"Ucap Bolin di telepon.

"Iya aku sangat merindukanmu! " Seru Bolin pada orang yang ada ditelepon.

Tiba-tiba Chun tian datang di belakang Bolin. "Kakak bicara dengan siapa begitu mesra" Ucap Chun tian.

Bolin yang mendengar suara Chun tian pun kaget lalu dia mematikan ponselnya, dia pun langsung berbalik badan dan menaruh ponselnya kedalam saku. "Kamu sudah selesai sayang, ayo kita pergi! " Ucap Bolin yang gugup.

"Kakak belum jawab pertanyaan ku, kakak bicara dengan siapa pakai kata-kata sayang? " Tanya Chun tian.

"Oh ini, dengan Bao adikku" Jawab Bolin dengan berbohong.

"Dengan Bao, kenapa kakak tutup aku juga mau bicara dengannya? " Ucap Chun tian.

"Dia sedang terburu-buru untuk main jadi dia menutup panggilannya" Jawab Bolin dengan berbohong lagi. "Ayo kita pergi kita makan! " Ajak Bolin dengan mengalihkan perhatian Chun tian.

Chun tian pun menuruti permintaan calon suaminya, dan mereka pun pergi dari sana.

Keesokan harinya hari yang ditunggu Chun tian adalah hari pernikahan dirinya dan Bolin,dia sudah bangun sejak pagi untuk bersiap-siap berangkat ke gedung resepsi pernikahan mereka.

Chun tian pun juga selesai dirias oleh penata rias profesional dan dia juga sudah mengenakkan gaun pengantinnya.

"Wah nona terlihat cantik! " Puji Merry.

"Terima kasih Merry, apa semuanya sudah siap? " Ucap Chun tian.

"Semuanya sudah siap tunggu nona saja" Ucap Merry.

"Apa Mei belum datang? " Tanya Chun tian.

"Nona Mei sepertinya dia.. " tiba-tiba perkataan Merry terpotong karena kedatangan Mei.

"Aku disini!, temanku yang cantik" Ucap Mei dengan bahagia.Wang Mei teman akrab Chun tian saat SMP, Chun tian tidak banyak mempunyai teman. Hanya Mei yang jadi teman dekatnya, Bolin pun juga dikenalkan Chun tian oleh Mei karena Bolin adalah senior Mei di kampusnya.

"Mei! " Seru Chun tian sambil menghampiri Mei.

"Aku kira kamu tidak jadi datang" Ucap Chun tian.

"Kenapa jika aku tidak datang, apa kamu mau membatalkan pernikahan mu? " Tanya Mei.

Chun tian pun mencium bau minuman keras dari tubuh Mei. "Kamu pagi-pagi mabuk? " Tanya Chun tian.

"Cuma dikit! " Jawab Mei.

"Kamu ini pagi-pagi sudah minum, sejak kapan kamu jadi pecandu alkohol seperti ini? " Tanya Chun tian.

"Aku minum karena suasana hatiku senang sekali, sahabat karib ku akan segera menikah" Jawab Mei, sambil memandang dengan tatapan penuh arti. "Maafkan aku Chun tian, yang telah mengkhianatimu" Suara hati Mei.

"Ayo! kita ke tempat resepsi, dan aku juga harus mengucapkan selamat pada pengantin pria" Ucap Mei.

Mereka akhirnya masuk kedalam mobil dan menuju ke tempat resepsi.

"Merry apa kamu lihat Mei?, sepertinya dari tadi aku tidak lihat dia? " Tanya Chun tian.

"Sesampai di gedung tadi nona Mei katanya mau pergi ke toilet" Jawab Merry.

"Apa tidak apa-apa dengannya? " Suara hati Chun tian yang mengkhawatirkan sahabatnya itu.

Saat akan mencari Mei saudara Bolin dan orang tuanya datang memberi selamat pada Chun tian dan ingin melihat calon mantunya dan saudara iparnya.

"Pilihan Bolin tidak salah pengantin wanitanya cantik sekali" Ucap ibu Bolin.

"Iya benar! " Seru semua orang disana.

Tapi ada satu yang menarik perhatian Chun tian yaitu Bao keponakan Bolin yang berusia 6 tahun, dia memasang wajah cemberut. Chun tian pun mendekati Bao.

"Ada apa dengan mu Bao, kenapa wajahmu seperti itu? " Tanya Chun tian.

"Aku kira pengantin wanitanya kakak Mei, ternyata kakak" Jawab Bao dengan polosnya.

Chun tian yang mendengar itu menjadi kaget, "Bagaimana bisa anak kecil seperti Bao bicara seperti itu? " Pikir Chun tian.

"Kakak Mei dan paman Bolin hanya teman biasa saja, Bao pasti salah faham" Ucap Chun tian.

"Tidak Bao, tidak salah. Aku lihat sendiri mereka bercium seperti drama di TV, kakek dan nenek tau mereka saling suka" Ucap Bao.

Dunia Chun tian tiba-tiba tersambar petir, dipikirannya sekarang penuh tanda tanya dan kebimbangan.

"Bibi Bao keluar dulu ya! " Ucap Bao.

"Iya" Jawab Chun tian dengan senyum terpaksa.

"Jika aku tanyakan ini pada keluarganya Bolin pasti ditutupi, tapi biasanya anak kecil selalu jujur atas apa yang dilihatnya" Suara hati Chun tian.

Chun tian hanya bisa duduk seperti patung, dia seperti menunggu untuk kematiannya. Kakinya terasa lemas dan tubuhnya tidak bertenaga, walaupun seperti itu dia masih harus tersenyum kepada orang yang memberi selamat padanya.

Terpopuler

Comments

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

hadir 😉😉

2024-01-11

1

Dina Novitasari

Dina Novitasari

baru baca, bagus ceritanya😍

2023-12-26

0

suka menulis 。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

suka menulis 。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。

aku sangat suka cerita nya

2023-12-26

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!