Tiba-tiba saja Bao membuka tirai kereta mereka untuk melihat keadaan dari tuannya. Dengan sangat terkejutnya jendral Wang pun kembali duduk di kursinya dengan perasaan gugup.
"Jendral tidak ada yang terluka? " Tanya Bao.
Tapi Bao merasakan didalam kereta suasana sangat canggung diantara Lian hua dan tuannya, mereka saling memalingkan muka.
"Tidak ada, kami baik-baik saja! " Seru Jendral Wang.
Bao pun menutup tirainya dengan banyak pertanyaan dikepalanya. "Memangnya apa yang terjadi,kenapa aku merasa ada yang salah dengan sikap mereka? " Pikir Bao. "Sudahlah mungkin hanya perasaan aku saja" Suara hati Bao.
Tak beberapa lama mereka sampai, di rumah Lian hua. Lian hua dan kedua pelayanannya dan membantu Lian hua menggendong Cheng zi masuk kedalam.
Sebelum masuk Lian hua berterima kasih pada jendral Wang dan Bao.
"Terima kasih pada kalian sudah membantu kami dan mengantarkan kami sampai di rumah" Ucap Lian hua.
"Nona tidak perlu sungkan, itu sudah menjadi kewajiban kami" Ucap Bao.
"Oh ya, ini ada beberapa kantong wangi berikan pada temanmu " Ucap Lian hua.
"Tapi nona kami pria tangguh mana mungkin kami pakai seperti itu" Ucap Bao.
"Berikan saja pada kekasih mereka atau istri mereka, terserah kamu berikan pada siapa! " Ucap Lian hua. Saat akan berbalik dia ingat dengan kantong wangi yang ditolak oleh jendral Wang, lalu dia membalikan badannya. "Bao, ambil ini. Tuanmu tidak menyukainya jadi untukmu saja" Ucap Lian hua, sambil memberikan kantong wangi ke tangan Bao.
Jendral Wang yang dari tadi berada didalam kereta untuk memenangkan dirinya karena kejadian itu, dan dia mendengar apa yang dibicarakan Bao dengan Lian hua. Dia merasa terganggu, saat akan berbicara dengan Lian hua ternyata dia sudah berjalan kedalam rumahnya.
Bao yang kembali untuk mengemudikan keretanya, saat tidak jauh dari rumah Lian hua. jendral Wang menegurnya.
"Bao! " Panggil jendral Wang.
"ya tuan" Jawab Bao.
"Berikan yang diberikan nona Yang tadi" Ucap jendral Wang, sambil mengulurkan tangannya keluar dari dalam kereta.
Bao yang bingung dengan maksud tuannya akhirnya memberikan segenggam kantong wangi pada jendral Wang.
"Bukan ini, kantong wangi yang terakhir nona Yang berikan padamu" Ucap jendral Wang, sambil membuka tirai kereta.
"Oh yang itu, katanya anda tidak mau jadi nona Yang memberikan pada saya. Akan saya berikan kepada saudara perempuan saya" Ucap Bao.
"Siapa bilang tidak mau?, untuk saudara mu berikan beberapa kantong wangi tadi ini khusus untuk ku" Ucap jendral Wang dengan tegas.
"Ya, jendral! " Ucap Bao."Apa aku melakukan kesalahan lagi?, yang membuat jendral Wang marah padaku! "Suara hati Bao.
Keesokan harinya dikediaman Lian hua, Lian hua dibangunkan oleh pelayan baru khusus melayaninya.
" Selamat pagi nona Yang! "Seru kedua pelayan Lian hua.
Lian hua yang kaget dengan suara mereka, dia langsung terbangun dari tidurnya.
" Siapa kalian? "Tanya Lian hua.
" Kami pelayan pribadi anda mulai sekarang! "Seru mereka berdua.
" Pelayan ku"Ucap Lian hua.
"Nama saya Fang dan dia Fen" Ucap Fang.
"Kalau gitu aku mau tidur lagi! " Seru Lian hua, sambil menguap karena mengantuk.
"Tapi nona harus bangun sekarang karena nyonya berpesan nona akan masuk ke istana untuk ikut nyonya bertemu ibu suri" Ucap Fen.
"Untuk apa aku ikut?, aku mau tidur lagi! " Ucap Lian hua yang tidak bisa membuka matanya.
"Ayo nona saya bantu anda bersiap-siap! " Seru Fen, sambil menahan tubuh Lian hua yang mau tertidur lagi.
"Baik.., aku bangun! " Seru Lian hua.
"Ambilkan aku air, aku mau cuci muka dulu" Ucap Lian hua.
"Ini nona sudah aku siapkan! " Seru Fang.
"Kamu kamu rajin juga! " Ucap Lian hua.
"Terima kasih nona" Ucap Fang sambil tersenyum.
Lian hua pun dengan tenangnya menuruti perintah kedua pelayannya, saat dirias maupun dibantu berpakaian.
Saat akan selesai Lian hua bercermin untuk melihat dirinya sendiri.
"Nona dirias dikit sudah seperti dewi" Puji Fang.
"Betul nona! " Seru Fen.
"Kalian berdua mau minta hadiah, kalian tau tidak aku ini orangnya tidak suka dipuji" Ucap Lian hua, sambil bercermin.
"Maaf nona saya tidak tau, jangan hukum kami nona! " Seru mereka sambil meminta ampun pada Lian hua.
"Sudah.., aku hanya bercanda!, semua itu karena kalian pandai merias aku tapi aku tidak suka dengan riasan yang tebal dan perhiasan yang banyak. Nonamu ini suka yang sederhana dan elegan" Ucap Lian hua.
"Baik nona, saya akan membetulkan sesuai selera anda" Ucap Fang.
"Ayo Fen kita jadikan nona kita seperti putri yang cantik dengan kesederhanaannya" Ucap Fang.
"Iya" Jawab Fen.
Ibu Lian hua yang dari tadi menunggu anaknya yang belum juga muncul untuk makan bersama, akhirnya mendatangi kamar Lian hua.
"Lian hua, ayo kita makan semua sudah menunggu mu! " Seru ibu Lian hua. Sambil membuka pintu kamar putrinya.
Ibunya terkejut ketika melihat putrinya yang berdiri didepannya yang selesai berdandan.
"Bagaimana bu, Lian hua cantik bukan? " Tanya Lian hua.
"Cantik sekali! " Seru ibunya. "Dia benar-benar mirip dengan kaisar terdahulu, yang penuh kesederhanaan dan keanggunan" Pikir ibu Lian hua sambil tersenyum.
"Ayo kita makan! " Seru ibu Lian hua.
"Iya" Jawab Lian hua.
Lian hua pun mengikuti ibunya dan dibelakangnya diikuti kedua pelayannya.
Saat dimeja makan Lian hua dipuji oleh ayahnya dan adiknya Cheng zi. Dan mereka akhirnya makan ber sama-sama.
Beberapa jam kemudian semua sudah selesai, akhirnya keluarga Yang bersiap untuk masuk ke istana dengan kereta milik keluarga Yang.
Setelah sampai di gerbang istana ayah dan ibu Lian hua berpisah karena ayahnya harus melaporkan sesuatu pada kaisar.
"Nanti ayah tunggu disini! " Ucap ayah Lian hua.
"Baik ayah, kami mau menyapa sebentar ibu suri dulu" Ucap ibu Lian hua.
"Kami pergi dulu ayah! " Seru kedua anak mereka.
"Kalian di istana jaga sikap kalian" Ucap ayah mereka dengan tegas.
"Baik ayah! " Seru mereka.
Dan mereka berdua berjalan terpisah, saat masuk kedalam istana Lian hua dan Cheng zi sangat kagum karena istana begitu besar.
Mereka berdua pun berlari kesana kemari, sampai-sampai seluruh orang yang lewat memperhatikan mereka.
Sehingga ibu Lian hua menjadi kesal dengan kedua tingkah anak mereka.
"Lian hua, Cheng zi kemari kalian berdua! " Seru ibu mereka.
Mereka dengan patuh mendatangi ibu mereka.
"Iya bu! " Seru mereka.
"Apa kalian lupa dengan ucapan ayah kalian?, harus bersikap sopan terutama kamu Lian hua kamu anak yang paling besar harus menjadi contoh adikmu. Kamu mengerti!"Ucap ibu Lian hua dengan marah.
" Iya bu, maafkan aku! "Ucap Lian hua.
" Maafkan kami ibu, ibu jangan marah nanti cantiknya hilang! "Ucap Cheng zi dengan manis.
" Lian hua ini pasti ajaranmu"Ucap ibu mereka.
"Cheng zi kan anak pintar, gak perlu aku yang ajarkan dia.Dia tau sendiri cara membuat ibu yang sedang marah tersenyum" Ucap Lian hua.
"Iya.., kalian bersaudara ini benar-benar kompak ibu kalah. Ayo kita ke istana ibu suri! " Ucap ibu Lian hua dengan senyum.
Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan mereka ke istana ibu suri. Dihati Chun tian mengagumi istana negara Han.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments