Istri Sayangan Tuan Neo
Malam hari
Terlihat ada seorang wanita yang sedang sibuk berdiri didepan meja kasir melayani pesanan para tamu.
"Mohon di tunggu sebentar."Ia pun segera menghampiri temannya yang berdiri di pojokkan.
"Pesanan meja Nomor 2."
"Oke siap." wanita itu langsung membuat pesanan pelanggan . Sedangkan dia kembali ke meja kasir, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam.
"Sakit semua badan." kata wanita itu yang mengeluh kelelahan.
"Ini buat kamu."
"Buat aku." tunjuk kearah dirinya sendiri.
"Mau apa tidak, kalau kamu tidak mau aku minum." dengan cepat dia mengambil.
"Kebetulan aku haus." ucap Jovita yang kehausan yang sedari tadi dia tahan.
"Buat aku mana, kenapa kamu habiskan." protes Nina.
"Kamu ambil sendiri." jawab Jovita yang hampir menghabiskan minumannya.
"Dasar kamu ya." ucap Nina dengan nada kesal.
"Aduh pelitnya. "jawab Jovita yang langsung menggoda Nina, Nina langsung mengambil minuman dari tangan jovita.
"Besok kamu masuk shift siang lagi kan?" tanya Nina pada Jovita.
"Iya, besok aku masuk siang lagi. Setelah itu besok lagi aku masuk pagi." Jovita menjelaskan pada Nina.
"Ya sudah kalau itu maunya kamu. " ucap Nina yang mengikuti apa keinginan dari temannya.
Pada akhirnya mereka bisa pulang, Jovita pulang jalan kaki. Sudah 1 tahun ini Jovita hidup di kota sendirian , dia pun hanya tinggal di kontrakkan kecil pinggir kota.
Setelah jovita berjalan melewati lorong gang sempit, dia tak sengaja melihat ada pria yang duduk di lantai bersandarkan didepan pintu kontrakkan.
"Kamu kenapa? " tanya Jovita , Pria itu terlihat lemas dengan wajah pucat. Jovita sontak kaget dengan apa yang dia lihat.
"Ya ampun kenapa kamu luka seperti ini".
Dengan cepat Jovita membantu pria itu. "lebih baik kamu masuk ke dalam." Jovita mencoba membantu pria itu, dia mencoba membantu berdiri.
"Ayo masuk ke dalam." ajak Jovita yang mencoba menuntun pria itu.
"Berat amat badan pria ini." batin Jovita yang mengeluh betapa beratnya pria itu.
Pada akhirnya Jovita mencoba meletakkan pria itu di tempat tidur miliknya.
Jovita pun segera menutup kembali pintu kontrakan. "Semoga aman." batin Jovita, nampak terlihat pria itu sedang menahan kesakitan , Jovita segera lari mengambil kotak obat.
Perlahan - lahan dia mengobati pria itu, pria itu masih berusaha bertahan menahan rasa sakit itu.
"Kalau kamu merasakan sakit bilang ya." ucap Jovita yang memberikan kode pada pria itu.
Perlahan-lahan dia membuka baju pria itu. "Ya ampun ternyata benar perut yang luka" batin Jovita , Perlahan-lahan dia mengobati luka pada pria itu.
Setelah selesai pria tadi langsung tertidur. Jovita yang melihatnya dia segera mencuci baju pria itu.
Setelah selesai mencuci baju pria itu, dia segera mengambil makanan mie instan dengan tambahan telur.
Makanan sederhana tapi lumayan untuk melawan rasa kelaparan. Jovita pun balik ke kamarnya, melihat kondisi dari pria yang dia tolong.
Ternyata pria itu sudah tertidur.
"Ahhhh, ngantuk juga." kata Jovita yang sudah terlihat lelah dan ngantuk apa lagi waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam.
Dia pun tiduran disamping Pria itu, dia memberikan pembatas guling antara mereka berdua.
Jovita langsung tertidur dengan wajah polosnya. Tiba-tiba saja Pria itu langsung membuka matanya, sontak dia kaget dengan kehadiran seseorang wanita tepat disampingnya.
"Cantik." satu kata yang keluar dari mulut pria itu.
"Terimakasih sudah menolongku." batin pria itu, tiba-tiba saja pria itu tersenyum.
Pria itu langsung kembali tertidur disamping Jovita dengan damainya mereka berdua tiduran 1 ranjang bersama walaupun ada guling sebagai pembatas mereka berdua.
Pagi hari
Matahari mulai menampakkan cahayanya, 2 insan masih terlelap tidur.
"Aahhhh" Jovita baru saja bangun tidur. Dia melirik kearah sampingnya, pria itu masih tertidur dengan raut wajah yang sedikit pucat.
"Kenapa ya, dari semalam dia belum sadar juga." Batin Jovita yang mengecek keadaan pria itu.
Jovita langsung bangun, dia segara mencuci muka. Setelah itu dia ke dapur membuat minuman hangat,hanya ada teh tidak ada yang lainnya.
Jovita membuat 2 gelas minuman teh untuk dirinya dan pria itu yang masih terbaring lemah.
"Eh kamu sudah sadar juga." Jovita memberikan minuman teh hangat pada pria itu.
"Kamu minum mumpung dulu mumpung masih hangat." ucap Jovita, yang begitu menikmati teh hangat buatannya sendiri.
Pria itu masih saja terdiam, memandang wajah jovita. Jovita pun merasa risih dengan cara pandang pria itu padanya.
Jovita langsung ke dapur membuat sesuatu, dia membuat bubur untuk pria itu.
Setelah selesai dia langsung memindahkan bubur itu ke mangkok.
Pria itu duduk terdiam melihat sekeliling ruangan yang penuh dengan foto.
"Ini ada bubur untukmu." mangkok itu langsung dihadapkan pada pria itu.
"Bubur?"
"Iya, kamu kan lagi sakit. Lebih baik kamu makan bubur untuk sementara waktu." kata Jovita , pria itu mencoba mengambil mangkok itu dan mencoba memakan bubur itu.
"Enak juga." batin pria itu
Sedangkan Jovita juga makan bubur yang sama yang dia berikan pada pria itu.
"Kurang lengkap kalau tidak ada krupuk." kata Jovita sembari menikmati bubur itu.
Dengan cepat pria itu langsung menghabiskan bubur itu, Jovita yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala.
"kelaparan ya, cepat amat bubur milik kamu sudah habis ." ucap Jovita , pria itu memilih diam saja tak mau bicara.
"Aku sudah mengurus kamu semalaman, jika kamu sudah sembuh silakan keluar dari tempat ini." Jovita mengusir pria itu.
Pria itu sempat kaget, dengan mudahnya wanita berbicara seperti itu padanya.
"Dengar tidak yang aku bilang." pria itu hanya membalas dengan anggukkan.
"Bagus kalau kamu ngerti, siang nanti aku mau masuk kerja. Jadi kalau bisa sebelum siang nanti kamu harus keluar dari tempat ini." kata Jovita pada pria itu.
"Siapa nama kamu?" tanya Jovita .
"Neo." jawab pria itu, Jovita membalas dengan anggukkan.
"Aku kira kamu tidak bisa ngomong." ucap Jovita yang melihat pria itu lebih banyak diam.
Pria itu melirik langsung kearah Jovita dengan tatapan tajam.
"Tenang, jangan seperti itu." ucap Jovita yang melihat ekpresi marah dari pria itu.
"Siapa namamu?" tanya pria itu.
"Namaku Jovita."
"Dimana jaket dan bajuku?"tanya Neo pada wanita itu.
"Aku cuci semua dan ini barang milikmu." Jovita menyerah dompet dengan handphone milik pria itu.
Neo langsung menghubungi seseorang.
"Cepat jemput, aku kirim lokasinya." Neo dengan cepat mengirim lokasi lewat handphonenya. Sedangkan Jovita mengambil baju dan jaket milik pria itu yang sudah dia bersihkan dari noda merah.
"Ini baju dan jaketmu." Neo langsung menerima baju dan jaket miliknya.
"Aku akan dijemput sekarang." ucap Neo yang sudah mengabari seseorang untuk menjemput dirinya.
"Lebih cepat lebih bagus." Jovita langsung melanjutkan pekerjaannya di dapur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ceroboh banget,Ufah bawak lelaki masuk rumah,gak tau tuh vowok baik apa gak,Eh sekarang malah tidur seranjang.. ck ck🤦🤦
2024-08-27
0
nanlindia Lukita
/Smirk/
2024-02-07
0
FENG_LAO
'besok' thor jngn 'besuk' hadeuh..
2024-02-07
0