Istri Sayangan Tuan Neo

Istri Sayangan Tuan Neo

Bab 1

 Malam hari

   Terlihat ada seorang wanita yang sedang sibuk berdiri didepan meja kasir melayani pesanan para tamu.

"Mohon di tunggu sebentar."Ia pun segera menghampiri temannya yang berdiri di pojokkan.

"Pesanan meja Nomor 2."

"Oke siap." wanita itu langsung membuat pesanan pelanggan . Sedangkan dia kembali ke meja kasir, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam.

"Sakit semua badan." kata wanita itu yang mengeluh kelelahan.

"Ini buat kamu."

"Buat aku." tunjuk kearah dirinya sendiri.

"Mau apa tidak, kalau kamu tidak mau aku minum." dengan cepat dia mengambil.

"Kebetulan aku haus." ucap Jovita yang kehausan yang sedari tadi dia tahan.

"Buat aku mana, kenapa kamu habiskan." protes Nina.

"Kamu ambil sendiri." jawab Jovita yang hampir menghabiskan minumannya.

"Dasar kamu ya." ucap Nina dengan nada kesal.

"Aduh pelitnya. "jawab Jovita yang langsung menggoda Nina, Nina langsung mengambil minuman dari tangan jovita.

"Besok kamu masuk shift siang lagi kan?" tanya Nina pada Jovita.

"Iya, besok aku masuk siang lagi. Setelah itu besok lagi aku masuk pagi." Jovita menjelaskan pada Nina.

"Ya sudah kalau itu maunya kamu. " ucap Nina yang mengikuti apa keinginan dari temannya.

Pada akhirnya mereka bisa pulang, Jovita pulang jalan kaki. Sudah 1 tahun ini Jovita hidup di kota sendirian , dia pun hanya tinggal di kontrakkan kecil pinggir kota.

Setelah jovita berjalan melewati lorong gang sempit, dia tak sengaja melihat ada pria yang duduk di lantai bersandarkan didepan pintu kontrakkan.

"Kamu kenapa? " tanya Jovita , Pria itu terlihat lemas dengan wajah pucat. Jovita sontak kaget dengan apa yang dia lihat.

"Ya ampun kenapa kamu luka seperti ini".

Dengan cepat Jovita membantu pria itu. "lebih baik kamu masuk ke dalam." Jovita mencoba membantu pria itu, dia mencoba membantu berdiri.

"Ayo masuk ke dalam." ajak Jovita yang mencoba menuntun pria itu.

"Berat amat badan pria ini." batin Jovita yang mengeluh betapa beratnya pria itu.

Pada akhirnya Jovita mencoba meletakkan pria itu di tempat tidur miliknya.

Jovita pun segera menutup kembali pintu kontrakan. "Semoga aman." batin Jovita, nampak terlihat pria itu sedang menahan kesakitan , Jovita segera lari mengambil kotak obat.

   Perlahan - lahan dia mengobati pria itu, pria itu masih berusaha bertahan menahan rasa sakit itu.

"Kalau kamu merasakan sakit bilang ya." ucap Jovita yang memberikan kode pada pria itu.

Perlahan-lahan dia membuka baju pria itu. "Ya ampun ternyata benar perut yang luka" batin Jovita , Perlahan-lahan dia mengobati luka pada pria itu.

Setelah selesai pria tadi langsung tertidur. Jovita yang melihatnya dia segera mencuci baju pria itu.

Setelah selesai mencuci baju pria itu, dia segera mengambil makanan mie instan dengan tambahan telur.

Makanan sederhana tapi lumayan untuk melawan rasa kelaparan. Jovita pun balik ke kamarnya, melihat kondisi dari pria yang dia tolong.

Ternyata pria itu sudah tertidur.

"Ahhhh, ngantuk juga." kata Jovita yang sudah terlihat lelah dan ngantuk apa lagi waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam.

Dia pun tiduran disamping Pria itu, dia memberikan pembatas guling antara mereka berdua.

Jovita langsung tertidur dengan wajah polosnya. Tiba-tiba saja Pria itu langsung membuka matanya, sontak dia kaget dengan kehadiran seseorang wanita tepat disampingnya.

"Cantik." satu kata yang keluar dari mulut pria itu.

"Terimakasih sudah menolongku." batin pria itu, tiba-tiba saja pria itu tersenyum.

Pria itu langsung kembali tertidur disamping Jovita dengan damainya mereka berdua tiduran 1 ranjang bersama walaupun ada guling sebagai pembatas mereka berdua.

Pagi hari

    Matahari mulai menampakkan cahayanya, 2 insan masih terlelap tidur.

"Aahhhh" Jovita baru saja bangun tidur. Dia melirik kearah sampingnya, pria itu masih tertidur dengan raut wajah yang sedikit pucat.

"Kenapa ya, dari semalam dia belum sadar juga." Batin Jovita yang mengecek keadaan pria itu.

Jovita langsung bangun, dia segara mencuci muka. Setelah itu dia ke dapur membuat minuman hangat,hanya ada teh tidak ada yang lainnya.

Jovita membuat 2 gelas minuman teh untuk dirinya dan pria itu yang masih terbaring lemah.

"Eh kamu sudah sadar juga." Jovita memberikan minuman teh hangat pada pria itu.

"Kamu minum mumpung dulu mumpung masih hangat." ucap Jovita, yang begitu menikmati teh hangat buatannya sendiri.

Pria itu masih saja terdiam, memandang wajah jovita. Jovita pun merasa risih dengan cara pandang pria itu padanya.

Jovita langsung ke dapur membuat sesuatu, dia membuat bubur untuk pria itu.

Setelah selesai dia langsung memindahkan bubur itu ke mangkok.

Pria itu duduk terdiam melihat sekeliling ruangan yang penuh dengan foto.

"Ini ada bubur untukmu." mangkok itu langsung dihadapkan pada pria itu.

"Bubur?"

"Iya, kamu kan lagi sakit. Lebih baik kamu makan bubur untuk sementara waktu." kata Jovita , pria itu mencoba mengambil mangkok itu dan mencoba memakan bubur itu.

"Enak juga." batin pria itu

Sedangkan Jovita juga makan bubur yang sama yang dia berikan pada pria itu.

"Kurang lengkap kalau tidak ada krupuk." kata Jovita sembari menikmati bubur itu.

Dengan cepat pria itu langsung menghabiskan bubur itu, Jovita yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala.

"kelaparan ya, cepat amat bubur milik kamu sudah habis ." ucap Jovita , pria itu memilih diam saja tak mau bicara.

"Aku sudah mengurus kamu semalaman, jika kamu sudah sembuh silakan keluar dari tempat ini." Jovita mengusir pria itu.

Pria itu sempat kaget, dengan mudahnya wanita berbicara seperti itu padanya.

"Dengar tidak yang aku bilang." pria itu hanya membalas dengan anggukkan.

"Bagus kalau kamu ngerti, siang nanti aku mau masuk kerja. Jadi kalau bisa sebelum siang nanti kamu harus keluar dari tempat ini." kata Jovita pada pria itu.

"Siapa nama kamu?" tanya Jovita .

"Neo." jawab pria itu, Jovita membalas dengan anggukkan.

"Aku kira kamu tidak bisa ngomong." ucap Jovita yang melihat pria itu lebih banyak diam.

Pria itu melirik langsung kearah Jovita dengan tatapan tajam.

"Tenang, jangan seperti itu." ucap Jovita yang melihat ekpresi marah dari pria itu.

"Siapa namamu?" tanya pria itu.

"Namaku Jovita."

"Dimana jaket dan bajuku?"tanya Neo pada wanita itu.

"Aku cuci semua dan ini barang milikmu." Jovita menyerah dompet dengan handphone milik pria itu.

Neo langsung menghubungi seseorang.

"Cepat jemput, aku kirim lokasinya." Neo dengan cepat mengirim lokasi lewat handphonenya. Sedangkan Jovita mengambil baju dan jaket milik pria itu yang sudah dia bersihkan dari noda merah.

"Ini baju dan jaketmu." Neo langsung menerima baju dan jaket miliknya.

"Aku akan dijemput sekarang." ucap Neo yang sudah mengabari seseorang untuk menjemput dirinya.

"Lebih cepat lebih bagus." Jovita langsung melanjutkan pekerjaannya di dapur.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ceroboh banget,Ufah bawak lelaki masuk rumah,gak tau tuh vowok baik apa gak,Eh sekarang malah tidur seranjang.. ck ck🤦🤦

2024-08-27

0

nanlindia Lukita

nanlindia Lukita

/Smirk/

2024-02-07

0

FENG_LAO

FENG_LAO

'besok' thor jngn 'besuk' hadeuh..

2024-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53 #*#*
54 Bab 54 #*#*
55 Bab 55 #*#*
56 Bab 56 #*#*
57 Bab 57 #*#*
58 Bab 58 #*#*
59 Bab 59 #*#*
60 Bab 60 #*#*
61 Bab 61 #*#*
62 Bab 62 #*#*
63 Bab 63 #*#*
64 Bab 64 #*#*
65 Bab 65 #*#*
66 Bab 66 #*#*
67 Bab 67#*#*
68 Bab 68 #*#*
69 Bab 69 #*#*
70 Bab 70 #*#*
71 Bab 71 #*#*
72 Bab 72 #*#*
73 Bab 73 #*#*
74 Bab 74 ***
75 Bab 75 #*#*
76 Bab 76 #*#*
77 Bab 77 #*#*
78 Bab 78 #*#*
79 Bab 79 #*#*
80 Bab 80 #*#*
81 Bab 81 #*#*
82 Bab 82 #*#*
83 Bab 83 #*#*
84 Bab 84 #*#*
85 Bab 85 #*#*
86 Bab 86 #*#*
87 Bab 87 #*#*
88 Bab 88 #*#*
89 Bab 89 #*#*
90 Bab 90 #*#*
91 Bab 91 #*#*
92 Bab 92 #*#*
93 Bab 93 #*#*
94 Bab 94 #*#*
95 Bab 95 #*#*
96 Bab 96 #*#*
97 Bab 97#*#*
98 Bab 98#*#*
99 Bab 99 #*#*
100 Bab 100 #*#*
101 Bab 101 #*#*
102 Bab 102#*#*
103 Bab 103#*#*
104 Bab 104 #*#*
105 Bab 105 #*#*
106 Bab 106 #*#*
107 Bab 107 #*#*
108 Bab 108 #*#*
109 Bab 109 #*#*
110 Bab 110#*#*
111 Bab 111 #*#*
112 Bab 112#*#*
113 Bab 113#*#*
114 Bab 114#*#*
115 Bab 115#*#*
116 Bab 116#*#*
117 Bab 117#*#*
118 Bab 118#*#*
119 Bab 119#*#*
120 Bab 120#*#*
121 Bab 121#*#*
122 Bab 122 #*#*
123 Bab 123 #*#*
124 Bab 124 #*#*
125 Bab 125 #*#*
126 Bab 126#*#*
127 Bab 127 #*#*
128 Bab 128 #*#*
129 Bab 129 #*#*
130 Bab 130 #*#*
131 Bab 131#*#*
132 Bab 132 #*#*
133 Bab 133#*#*
134 Bab 134#*#*
135 Bab 135#*#*
136 Bab 136#*#*
137 Bab 137#*#*
138 Bab 138#*#*
139 Bab 139#*#*
140 Bab 140 Ending
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53 #*#*
54
Bab 54 #*#*
55
Bab 55 #*#*
56
Bab 56 #*#*
57
Bab 57 #*#*
58
Bab 58 #*#*
59
Bab 59 #*#*
60
Bab 60 #*#*
61
Bab 61 #*#*
62
Bab 62 #*#*
63
Bab 63 #*#*
64
Bab 64 #*#*
65
Bab 65 #*#*
66
Bab 66 #*#*
67
Bab 67#*#*
68
Bab 68 #*#*
69
Bab 69 #*#*
70
Bab 70 #*#*
71
Bab 71 #*#*
72
Bab 72 #*#*
73
Bab 73 #*#*
74
Bab 74 ***
75
Bab 75 #*#*
76
Bab 76 #*#*
77
Bab 77 #*#*
78
Bab 78 #*#*
79
Bab 79 #*#*
80
Bab 80 #*#*
81
Bab 81 #*#*
82
Bab 82 #*#*
83
Bab 83 #*#*
84
Bab 84 #*#*
85
Bab 85 #*#*
86
Bab 86 #*#*
87
Bab 87 #*#*
88
Bab 88 #*#*
89
Bab 89 #*#*
90
Bab 90 #*#*
91
Bab 91 #*#*
92
Bab 92 #*#*
93
Bab 93 #*#*
94
Bab 94 #*#*
95
Bab 95 #*#*
96
Bab 96 #*#*
97
Bab 97#*#*
98
Bab 98#*#*
99
Bab 99 #*#*
100
Bab 100 #*#*
101
Bab 101 #*#*
102
Bab 102#*#*
103
Bab 103#*#*
104
Bab 104 #*#*
105
Bab 105 #*#*
106
Bab 106 #*#*
107
Bab 107 #*#*
108
Bab 108 #*#*
109
Bab 109 #*#*
110
Bab 110#*#*
111
Bab 111 #*#*
112
Bab 112#*#*
113
Bab 113#*#*
114
Bab 114#*#*
115
Bab 115#*#*
116
Bab 116#*#*
117
Bab 117#*#*
118
Bab 118#*#*
119
Bab 119#*#*
120
Bab 120#*#*
121
Bab 121#*#*
122
Bab 122 #*#*
123
Bab 123 #*#*
124
Bab 124 #*#*
125
Bab 125 #*#*
126
Bab 126#*#*
127
Bab 127 #*#*
128
Bab 128 #*#*
129
Bab 129 #*#*
130
Bab 130 #*#*
131
Bab 131#*#*
132
Bab 132 #*#*
133
Bab 133#*#*
134
Bab 134#*#*
135
Bab 135#*#*
136
Bab 136#*#*
137
Bab 137#*#*
138
Bab 138#*#*
139
Bab 139#*#*
140
Bab 140 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!