"Informasi penting apa yang ingin kamu sampaikan?" tanya Neo dengan informasi apa yang ingin disampaikan.
"Ternyata Nona laura berprofesi sebagai model dan juga sebagai sponsor dari produk.
Ada juga beberapa informasi yang mungkin tidak layak dibicarakan."
"Apa itu?" tanya Neo, Gaza pun menceritakan secara rinci dan bahkan bisa membuat Neo kaget sendiri.
"Jadi dia diluar seperti itu." Neo tak menyangka seperti itu.
"Jika sudah waktunya cepat kamu lakukan , kamu mengertikan apa yang aku maksudkan?" tanya Neo pada Gaza.
"Saya mengerti tuan." jawab Gaza.
"Akan kubuat kejutan untuknya." jawab Neo yang sedikit tersenyum puas dengan hasil yang Gaza laporkan pada dirinya.
"Ya sudah, cari informasi lainnya. Setelah cukup segera laporkan." perintah Neo pada Gaza.
"Baik tuan" sambungan telepon langsung terputus, kini Neo tersenyum puas.
Ditempat lain
Jovita baru saja istirahat, dia duduk didepan kasir menunggu pelanggan.
Jhon datang menghampiri Jovita
"Oh ya vit, besok aku masuk Shift pagi lagi ya." ucap Jhon yang ingin mengganti jadwal masuk kerjanya.
" Terus."
"Ya kamu kerja sama Thomas. Bagaimana?"
"Terserah kamu aja, aku ngikut saja." jawab Jovita.
"Ya sudah aku kabari Thomas dulu." Jhon pun segera menghubungi Thomas.
Jovita masih duduk santai didepan meja kasir, dia mengecek jam tangan.
"Masih 2 jam lagi." Jovita tak sabar ingin pulang merasa empuknya tempat tidur.
Jovita pun berdiri lagi, melayani pelanggan baru itu.
Waktu menunjukkan pukul 3 sore, kini waktunya selesai dia berkerja. Jovita langsung pergi ke ruang belakang mengambil tas ransel mini miliknya.
Jovita langsung menuju ke depan menunggu Nina dan Thomas. Ternyata Thomas dan Nina sudah sampai, Jovita langsung menyapa mereka.
"Hai Nina." Jovita memeluk Nina, Nina pun membalas pelukkan sahabatnya.
"Hai juga." jawab Nina yang masih terdengar suara agak lemas dari Nina.
Nampak jelas dari wajah Nina yang sedikit murung, Jovita langsung menepuk pundak Nina.
"Sudahlah lupakan semuanya, sekarang kamu fokus dengan pekerjaan saja. Jangan sampai kamu dapat teguran dari manager" Jovita memberi semangat pada sahabatnya.
Nina pun membalas dengan anggukkan.
"Ya sudah aku mau pulang dulu." pamit Jovita yang sudah waktu kerjanya habis.
"Iya Vit ." jawab Nina, Jovita langsung keluar dari tempat kerjanya. Dari kejauhan Jovita melihat ada mobil yang berhenti dipinggir jalan.
"Sepertinya mobil milik Neo." Ia merasa tidak asing dengan mobil itu. Jovita langsung pergi menghampiri mobil itu.
Kaca mobil pun terbuka, dan benar saja itu mobil milik Neo. Didalam mobil Neo melambaikan tangan.
Jovita langsung masuk ke dalam."Bagaimana sayang pekerjaanmu hari ini?" tanya Neo pada Jovita yang baru saja masuk ke dalam mobil.
"Seperti biasanya." jawab Jovita dengan santai.
"Sayang , sebelum kita pulang aku ajak dulu keluar ya." ajak Neo pada Jovita.
"Kita mau kemana?" Tanya Jovita pada Neo.
"Sudahlah nanti kamu tahu sendiri." Neo langsung mengajak keluar mencari sesuatu.
Mereka berhenti di toko roti, sontak Jovita bingung.
"Ke toko roti?"
"Iya, Ayo kita turun." mereka berdua turun dari mobil.
Dari kejauhan ada seseorang yang sedang mengawasi mereka.
"Bukannya dia tuan Neo, dia pergi dengan siapa." batin Laura yang tidak sengaja melihat Neo ditempat itu.
Laura mulai menatap tidak suka pada wanita itu, Laura pun mengenal wajah wanita itu.
"Sepertinya wanita itu yang aku temui di mall itu. Kenapa dia bisa bersama tuan Neo. Sebenarnya apa hubungan mereka." batin Laura mengikuti dari belakang.
"Hey." sontak Jovita menoleh kebelakang.
"Iya, ada apa?" tanya Jovita pada wanita itu.
"Kamu itu siapanya tuan Neo." Jovita sontak kaget, kenapa wanita ini kenal dengan Neo.
"Maaf anda siapa ya?"tanya balik Jovita.
"Ditanya malah balik tanya. kamu itu siapanya tuan Neo beraninya kamu dekati tuan Neo."
"Saya pacarnya, dan anda siapa dan apa tujuan anda bertanya seperti itu?"
"Mana mungkin, aku tak percaya tuan Neo tertarik pada wanita sepertimu." Laura mengejek Jovita.
Sontak Jovita menarik napas."Terserah anda mau bilang seperti apa, yang terpenting saya tidak pernah menganggu nona. Apalagi saya tidak kenal dengan nona dan saya harap jangan pernah menganggu saya lagi. " kata Jovita
"Kamu." Laura terlihat marah, Tanpa dia sadari Neo mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Neo." lirih Laura yang melihat Neo ada didepannya dengan tatapan tajam.
"Apa kamu ingin membuat keributan ditempat sini ." tatapan tajam mulai mengarah ke Laura.
" A-aku hanya"
" Lebih baik kamu diam." kata Neo yang sudah tak ingin berurusan dengan wanita satu ini.
Laura makin bingung mau bicara apa lagi. Dia pun segera pergi dari tempat itu.
"Sepertinya aku harus memulai rencana itu." batin Neo.
Neo segera menemui Jovita yang masih berdiri dibelakangnya.
"Sayang kamu tidak apa-apa kan?" tanya Neo yang sedikit khawatir dengan keadaan Jovita.
"Aku tidak apa." jawab Jovita yang diam-diam sedikit penasaran dengan wanita itu. Kenapa wanita itu bisa tahu nama kekasihnya.
Setelah selesai membayar, Neo mengajak keluar lagi ke suatu tempat.
"Lho kita belok bukannya jalannya lurus?" tanya Jovita
"Aku ingin ajak kamu ke sesuatu tempat." ucap Neo.
"Ya sudah." jawab Jovita dengan singkat yang masih kepikiran wanita itu.
Akhirnya mereka sampai digedung tinggi, Jovita pun kebingungan kenapa dia diajak ditempat seperti ini.
"Sebenarnya kita mau kemana ?" tanya Jovita yang bingungan.
"Kita mampir dulu ke apartemen."
"Apartemen siapa?"
"Apartemenku." jawab Neo yang saat itu mereka masuk ke dalam lift dilantai 8.
"Jadi kamu punya apartemen juga, lalu dirumah yang itu milik siapa?" tanya Jovita lagi.
"Itu sebetulnya rumah milik juga." jawab Neo dengan santai.
Akhirnya mereka sampai juga, Jovita berkeliling melihat kondisi di apartemen.
"Ternyata bersih juga." ucap Jovita yang kagum dengan interior ruangan yang terlihat elegan dan mewah.
"setiap seminggu sekali akan ada orang yang bertugas membersihkan tempat ini." ucap Neo yang sudah duduk ditempat sofa.
Jovita mencoba membuka korden jendela, dan 1 kata yang keluar dari mulut Jovita.
"Indahnya." Jovita terpanah dengan keindahan kota diatas lantai.
"Suka." tanya Neo yang sudah berdiri dibelakangnya.
"Iya, lihat kita bisa lihat pemandangan dari jauh itu disana ada taman." tunjuk Jovita kearah itu.
Tiba-tiba saja tangan Jovita ditarik Neo. "Ayo sayang ke dapur." ajak Neo pada Jovita yang langsung mengikuti Neo.
Neo mengeluarkan sesuatu di dalam lemari gantung.
Neo mengeluarkan piring ukuran besar untuk wadah roti yang baru saja mereka beli.
Satu persatu roti itu Jovita tata dipiring, sedangkan Neo sudah lebih dulu pergi dari tempat itu.
Jovita segera ke ruang tamu, di ruang tamu sudah ada Neo yang sedang sibuk dengan laptopnya.
Jovita duduk disamping Neo yang saat itu fokus mengerjakan sesuatu.
Jovita duduk terdiam sambil membaca buku. Setiap halaman dia buka, Neo melirik Jovita duduk terdiam fokus dengan buku yang dia baca.
Neo meletakkan laptopnya di depan meja. "Seriusnya kamu baca." Neo melirik buku apa yang dibaca Jovita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
ratu
maaf tho di ulang kembali cerita nya
2023-12-06
2