Bab 3

Pagi hari

Pagi-pagi sekali Jovita sudah bangun dari tidurnya. Jovita langsung disibukkan dengan pekerjaan rumah , apalagi dia masuk shift pagi.

"Akhirnya beres juga. " Dia mulai bergegas ke kamar mandi, baju kerja sudah dia persiapkan.

Setelah selesai mandi, dia mulai siapkan tas yang nantinya akan dia bawa ditempat kerja.

"Akhirnya selesai juga ." Jovita sudah rapi dengan baju kerjanya. Dengan cepat dia berangkat takutnya dia telat datang.

Jovita segera menutup dan mengunci pintu rumah kontrakkannya. Hari ini dia berangkat seperti biasanya menaiki transportasi umum, tak terasa dia sudah sampai didepan Cafe.

"Krekkk" dia membuka pintu depan Cafe, setelah itu dia pergi ke ruang loker belakang meletakkan tas miliknya.

Dia segera mengambil alat pel dan kain lap membersihkan seluruh ruangan dan meja yang tertata rapi.

"Hallo besti selamat pagi." teriak Nina pada Jovita yang baru saja selesai mengepel lantai.

"Akhirnya kamu nonggol juga." ucap Jovita yang baru saja selesai membersihkan lantai.

Tiba-tiba Jovita melempar kain lap

"Aduh, baru saja datang sudah di lempar kain kayak gini." ucap Nina yang kesal pada Jovita.

"Aku sudah membersihkan lantai jadi tugasmu bersihkan kaca sama meja." Jovita pergi membawa seember air kotor bekas pel.

"Iya-iya, tapi bentar dulu. Aku mau ke belakang dulu." pamit Nina yang ingin meletakkan tasnya ke dalam loker belakang.

Jovita kembali ke tempat kerjanya menata gelas yang masih tertumpuk di meja pojokkan, sedangkan Nina sibuk membersihkan meja dan kaca.

"Gimana Jo, nanti malam kamu bisa tidak keluar?"

"Memangnya mau keluar kemana?" tanya balik Jovita yang sedang menata gelas dimeja.

"Biasa nongkrong." jawab Nina.

"Ya sudah." jawab singkat Jovita yang sudah berdiri didepan meja kasir.

"Oke nanti jam 7 di tempat biasanya." Jovita membalas dengan anggukkan. Mereka melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing.

Jovita terlihat sibuk mengisi buku, semuanya pun sudah siap tinggal mereka menunggu kedatangan tamu.

Di tempat lain

Neo sedang menikmati sarapan pagi.

"Ini tuan." meletakkan segelas kopi hitam di sampingnya.

"Neo." terdengar ada orang memanggil namanya.

"Kakek." ucap Neo yang langsung menoleh kearah samping.

"Bukannya kamu masih sakit."

"Neo sudah sembuh kek." jawab Neo yang terlihat sehat bugar.

"Lebih baik kamu istirahat,masalah pekerjaan kantor sudah kakek suruh Nick yang mengurusnya ." ucap kakek Arthur.

"Tidak kek, pagi ini Neo ada rapat mendadak mau tidak mau Neo harus hadir." ucap Neo yang masih sibuk menyelesaikan pekerjaannya.

Kakek Arthur terdiam, dia mengakui betapa keras kepala cucunya itu.

"Baiklah jika itu maumu, tapi ingat pesan kakek. Berhati-hatilah kakek yakin mereka tak akan berhenti menganggumu." kakek Arthur memberikan peringatan pada cucunya.

"Untuk masalah itu Neo sudah tahu kek." Neo segera berdiri dari tempat duduknya.

"Ya sudah kek, Neo mau berangkat sekarang." pamit Neo yang sudah siap dengan baju kerjanya.

Kakek Arthur membalas dengan anggukkan.

Neo sudah ada di dalam mobil bersama Asistennya, Pagi ini Neo berangkat bersama Milano.

"Tuan."

"Apa?" tanya Neo yang sibuk memeriksa handphone miliknya.

"Saya ingin melaporkan jika nona Jovita masuk kerja shift pagi ini." seketika Neo menghentikan pekerjaannya.

"Pagi." Neo mulai memikirkan sesuatu.

"Nanti siang kita kesana." ucap Neo yang tak sabar bertemu dengan wanita itu.

"Baik tuan." jawab Milano, sebenarnya Milano penasaran dengan tuannya yang dari awalnya anti dengan wanita tapi sekarang majikannya mulai mengejar wanita.

"Apa boss tertarik pada wanita itu." batin Milano yang selama ini tahu jika majikannya tak pernah berurusan dengan wanita.

Neo pun sudah sampai di depan kantornya, beberapa karyawan menyambut kedatangan atasan mereka.

"Selamat pagi tuan."

"Pagi." jawab Neo yang menjawab dengan ekpresi dingin. Beberapa dari mereka berbisik-bisik.

"Makin tampan." ucap wanita itu dengan lirih.

"Bukan hanya tampan saja tapi kaya juga." jawab wanita satunya.

Neo pun sudah terbiasa dengan ucapan mereka, dia pun tak memperdulikan ucapan mereka.

Neo menaiki lift menuju lantai 10,dimana itu lantai ruang kerjanya.

"Milano."

"Iya tuan. " jawab Milano yang berdiri dibelakang Neo.

"Nanti siapkan berkas untuk rapat hari ini." perintah Neo pada Milano.

"Baik tuan." jawab Milano.

"Ting." akhirnya mereka sampai dilantai 10, didepan pintu sudah ada Nick yang menyambut kedatangan tuannya.

"Selamat pagi tuan." sapa Nick pada tuanya.

"Pagi." jawab Neo yang langsung masuk ke ruang kerjanya.

"Maaf tuan, ini berkas yang harus tuan tanda tangani." ucap Nick yang memberikan dokumen yang harus dikerjakan oleh tuannya.

"Baiklah." jawab Neo yang baru sampai di kantor sudah dihadapkan beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan.

Siang hari

Waktu makin siang, situasi di cafe penuh dengan pengunjung. Jovita sibuk dengan mesin kasirnya, Nina sibuk membuat pesanan pelanggan.

"Mohon ditunggu sebentar." ucap Jovita, dia pun lari membantu Nina yang sedang sibuk membuat minuman.

"Ini udah, meja nomor 5." ucap Jovita.

"Yang ini biar aku yang buat, kamu antarkan ini." Jovita segera membantu sahabatnya.

"Oke." jawab Nina yang segera mengantarkan pesanan. Jovita dengan cepat membuat pesanan yang lainnya.

"Itu kentangnya sudah matang, kamu antar makanan dan minuman dimeja 7." ucap Jovita yang sudah selesai membuatkan pesanan pelanggan.

"Oke bejo." seketika dia menatap tajam ke arah Nina, Nina segera lari mengantarkan pesanan di meja 7.

"Sabar...." Jovita mengelus dadanya, beginilah jika 1 shift dengan Nina. Dia harus extra sabar.

Jovita kembali ke meja kasirnya, dia mengecek buku lagi. Sedangkan Nina membersihkan meja dan mengambil piring dan gelas kotor yang ada dimeja.

Di siang hari ini mereka sudah disibukkan dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Di tempat lain, Neo baru saja selesai rapat, dia mengecek jam tangannya.

"Sudah waktunya." ucap Neo yang langsung mendapatkan respon kaget dari Asistennya.

"Waktunya apa tuan?" tanya balik Milano.

"Ayo kita ke tempat kerja wanita itu." ucap Neo yang sudah siap akan keluar.

"Baik tuan." jawab Milano yang bergegas mengambil mobil mengantar tuannya ke tempat cafe itu.

Jovita masih berdiri di depan meja kasir, sedangkan Nina duduk santai menunggu pesanan.

"Susah amat sih di telepon." Nina mengeluh teleponnya tidak di angkat.

"Paling dia lagi sibuk." jawab Jovita yang masih setia berdiri di mesin kasir.

"Tapi nggak kayak biasanya dia seperti itu." ucap Nina yang merasa akhir-akhir ini pacarnya sedikit berubah.

"Coba kamu telepon lagi." ucap Jovita dengan santai.

Di luar Cafe sudah ada Neo yang berdiri didepan pintu Cafe. Di ikuti Milano dibelakangnya, Neo memilih tempat duduk paling belakang  dipojokkan.

"Maaf ,tuan mau pesan apa?" tanya Milano pada tuannya,Neo langsung melepaskan kacamata hitamnya.

"Coffee Cappucino." jawab Neo yang tatapannya mengarah ke arah wanita yang selama ini dia ingin temui.

"Baik tuan." Milano segera ke depan kasir.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Pasti ufah punya cewek lain tuh..

2024-08-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53 #*#*
54 Bab 54 #*#*
55 Bab 55 #*#*
56 Bab 56 #*#*
57 Bab 57 #*#*
58 Bab 58 #*#*
59 Bab 59 #*#*
60 Bab 60 #*#*
61 Bab 61 #*#*
62 Bab 62 #*#*
63 Bab 63 #*#*
64 Bab 64 #*#*
65 Bab 65 #*#*
66 Bab 66 #*#*
67 Bab 67#*#*
68 Bab 68 #*#*
69 Bab 69 #*#*
70 Bab 70 #*#*
71 Bab 71 #*#*
72 Bab 72 #*#*
73 Bab 73 #*#*
74 Bab 74 ***
75 Bab 75 #*#*
76 Bab 76 #*#*
77 Bab 77 #*#*
78 Bab 78 #*#*
79 Bab 79 #*#*
80 Bab 80 #*#*
81 Bab 81 #*#*
82 Bab 82 #*#*
83 Bab 83 #*#*
84 Bab 84 #*#*
85 Bab 85 #*#*
86 Bab 86 #*#*
87 Bab 87 #*#*
88 Bab 88 #*#*
89 Bab 89 #*#*
90 Bab 90 #*#*
91 Bab 91 #*#*
92 Bab 92 #*#*
93 Bab 93 #*#*
94 Bab 94 #*#*
95 Bab 95 #*#*
96 Bab 96 #*#*
97 Bab 97#*#*
98 Bab 98#*#*
99 Bab 99 #*#*
100 Bab 100 #*#*
101 Bab 101 #*#*
102 Bab 102#*#*
103 Bab 103#*#*
104 Bab 104 #*#*
105 Bab 105 #*#*
106 Bab 106 #*#*
107 Bab 107 #*#*
108 Bab 108 #*#*
109 Bab 109 #*#*
110 Bab 110#*#*
111 Bab 111 #*#*
112 Bab 112#*#*
113 Bab 113#*#*
114 Bab 114#*#*
115 Bab 115#*#*
116 Bab 116#*#*
117 Bab 117#*#*
118 Bab 118#*#*
119 Bab 119#*#*
120 Bab 120#*#*
121 Bab 121#*#*
122 Bab 122 #*#*
123 Bab 123 #*#*
124 Bab 124 #*#*
125 Bab 125 #*#*
126 Bab 126#*#*
127 Bab 127 #*#*
128 Bab 128 #*#*
129 Bab 129 #*#*
130 Bab 130 #*#*
131 Bab 131#*#*
132 Bab 132 #*#*
133 Bab 133#*#*
134 Bab 134#*#*
135 Bab 135#*#*
136 Bab 136#*#*
137 Bab 137#*#*
138 Bab 138#*#*
139 Bab 139#*#*
140 Bab 140 Ending
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53 #*#*
54
Bab 54 #*#*
55
Bab 55 #*#*
56
Bab 56 #*#*
57
Bab 57 #*#*
58
Bab 58 #*#*
59
Bab 59 #*#*
60
Bab 60 #*#*
61
Bab 61 #*#*
62
Bab 62 #*#*
63
Bab 63 #*#*
64
Bab 64 #*#*
65
Bab 65 #*#*
66
Bab 66 #*#*
67
Bab 67#*#*
68
Bab 68 #*#*
69
Bab 69 #*#*
70
Bab 70 #*#*
71
Bab 71 #*#*
72
Bab 72 #*#*
73
Bab 73 #*#*
74
Bab 74 ***
75
Bab 75 #*#*
76
Bab 76 #*#*
77
Bab 77 #*#*
78
Bab 78 #*#*
79
Bab 79 #*#*
80
Bab 80 #*#*
81
Bab 81 #*#*
82
Bab 82 #*#*
83
Bab 83 #*#*
84
Bab 84 #*#*
85
Bab 85 #*#*
86
Bab 86 #*#*
87
Bab 87 #*#*
88
Bab 88 #*#*
89
Bab 89 #*#*
90
Bab 90 #*#*
91
Bab 91 #*#*
92
Bab 92 #*#*
93
Bab 93 #*#*
94
Bab 94 #*#*
95
Bab 95 #*#*
96
Bab 96 #*#*
97
Bab 97#*#*
98
Bab 98#*#*
99
Bab 99 #*#*
100
Bab 100 #*#*
101
Bab 101 #*#*
102
Bab 102#*#*
103
Bab 103#*#*
104
Bab 104 #*#*
105
Bab 105 #*#*
106
Bab 106 #*#*
107
Bab 107 #*#*
108
Bab 108 #*#*
109
Bab 109 #*#*
110
Bab 110#*#*
111
Bab 111 #*#*
112
Bab 112#*#*
113
Bab 113#*#*
114
Bab 114#*#*
115
Bab 115#*#*
116
Bab 116#*#*
117
Bab 117#*#*
118
Bab 118#*#*
119
Bab 119#*#*
120
Bab 120#*#*
121
Bab 121#*#*
122
Bab 122 #*#*
123
Bab 123 #*#*
124
Bab 124 #*#*
125
Bab 125 #*#*
126
Bab 126#*#*
127
Bab 127 #*#*
128
Bab 128 #*#*
129
Bab 129 #*#*
130
Bab 130 #*#*
131
Bab 131#*#*
132
Bab 132 #*#*
133
Bab 133#*#*
134
Bab 134#*#*
135
Bab 135#*#*
136
Bab 136#*#*
137
Bab 137#*#*
138
Bab 138#*#*
139
Bab 139#*#*
140
Bab 140 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!