Bab 9

"Nona." sontak membuat mereka kaget.

"kalian berdua."

"Nona mau kemana?" tanya pelayan itu pada Jovita.

"aku bosan dikamar terus, ingin keluar saja." jawab Jovita yang bosan tiduran di kamar.

"Bukannya nona sedang sakit, lebih baik nona istirahat." pesan pelayan itu.

"Tidak mau, aku pengen keluar jalan-jalan saja" jawab Jovita

"Baiklah nona, saya temani nona." Jovita berjalan mengikuti mereka dari belakang.

"Wah, besar sekali rumahnya. Ini bukan rumah tapi istana." batin Jovita yang kagum akan kemewahan  dari rumah itu.

"Kamu yakin ini rumahnya orang dingin itu?" tanya Jovita pada mereka berdua.

"Orang dingin?"

"Iya, boss kalian itu." Mereka berdua sedikit tersenyum, mendengar jika tuannya dijuluki orang dingin.

Mereka membalas dengan anggukkan.

Jovita melihat sekeliling ruangan, dua pelayan itu saling berbisik.

"Sepertinya nona ini beda dengan nona yang sering mendekati tuan kita. " bisik Anita.

"Aku rasa iya juga, dia tidak seperti wanita yang berlagak sombongnya ." bisik Acha yang lebih menyukai sifat nona ini.

" Jadi orang kaya enak juga, tapi dasar manusianya yang sombong."ucap Jovita yang mengakui di saat posisi mereka sudah di puncak mereka lupa dengan orang yang selama ini membantu.

Jovita mengelilingi bagian belakang, ada kolam renang dan taman mini.

Di samping taman ada bangku tempat duduk.

"Bagus juga bunganya." Jovita diam-diam menyukai bunga mawar, hingga di tempat tinggalnya di kampung hampir setengah halaman dia tanam bunga mawar.

"Sepertinya nona begitu menyukai bunga." Jovita menoleh pada mereka berdua.

"Sangat, bahkan baunya harum dan  indah." Jovita benar-benar jatuh cinta dengan bunga mawar.

"Diam-diam tuan kalian punya hobi tanam bunga mawar juga." ucap Jovita.

"Sebenarnya ini tanaman milik tuan besar." seketika Jovita bingung.

"Tuan besar?"

"Itu nona, kakek dari tuan Neo." Jovita mulai mengerti apa yang dimaksudkan.

"Pada awalnya ini bunga dari Nona besar, hingga 5 tahun yang lalu Nyonya besar meninggal karena sakit. Disaat itu tuan Besar merawat bunga peninggalan dari Nona besar." ucap Acha yang sudah dekat dekat Nona besar.

"Oh gitu to ceritanya." ucap Jovita yang berdiri lagi keliling ditempat lainnya.

Dia melewati beberapa lorong panjang dengan beberapa hiasan lukisan yang tampak elegan.

"itu lukisan siapa?" tanya Jovita.

"Itu lukisan tuan dan Nona."

"Maksud kamu?"

"Mereka orang tua dari tuan Neo." jawab pelayan itu.

"Ternyata dia punya adik juga." nampak gambar di lukisan itu.

"Itu nona Nikita adik dari tuan Neo" setelah menerangkan lukisan itu, didepan pintu tertulis papan "perpustakaan".

"Apa boleh aku masuk kesana?" tanya Jovita.

"Silakan nona." Jovita langsung masuk ke dalam.

"Wah, banyak sekali bukunya." ada 4 rak buku tertata rapi dengan beberapa buku yang sudah di golongkan sesuai tema.

"Surga dunia." ucap Jovita yang mempunyai hobi membaca.

Jovita mengambil beberapa buku dari dalam rak. "kalian keluar saja, aku ingin baca buku disini."

"Baik nona." Mereka berdua keluar, sedangkan Jovita duduk santai menikmati buku yang dia baca.

Begitu banyak buku yang tertata rapi sesuai dengan tema buku dari ekonomi, hukum, dan novel. Semuanya ada semuanya.

Neo masih disibukkan beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan. Baru saja dia selesai rapat, kini dia harus menyelesaikan pekerjaan yang lain.

"Bagaimana dengan rapat besok , apa sudah kamu persiapan?" tanya Neo pada Milano.

"Sudah tuan, hanya tinggal ini. yang lainnya sudah Nick yang selesaikan " jawab Milano.

"Bagus, kalian atur semua jangan ada kesalahan" pesan Neo pada Milano.

Neo mencoba menghubungi seseorang.

"Bagaimana kondisi dia sekarang ." tanya Neo pada seseorang di telepon.

" Kondisi nona sekarang ini baik-baik saja tuan, apalagi sekarang nona sedang keluar."

"Keluar?"

"Iya tuan, nona sudah keluar dari kamar, baru saja nona ke taman belakang." laporan dari Pak roy mengenai kondisi wanita itu.

"Baiklah kamu urus segala keperluannya." ucap Neo yang menyerahkan pada asistennya.

"Baik tuan."

Neo langsung mematikkan sambung teleponnya, Neo mulai menyelesaikan beberapa lembar yang belum dia tanda tangani.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang, Neo sudah melewatkan waktu jam makan siang.

"Tuan, ini sudah pukul 2 siang. Lebih baik tuan makan siang." Neo melihat jam tangannya.

"Ya sudah ayo kita pulang sekarang, aku ingin makan dirumah" Neo langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Baik tuan." akhirnya mereka memilih pergi dari tempat itu. Disaat di lorong dekat lift, ada Nick yang baru saja keluar dari lift.

"Tuan." Nick menyapa tuannya.

"Aku akan pulang sekarang, besok kamu akan mengganti aku untuk rapat besok " perintah Neo pada Nick.

"Baik tuan" Neo segera pergi meninggalkan Nick.

Di tempat lain, Jovita asyik membaca buku. Saking asyiknya dia sampai tertidur di kursi dengan buku yang masih dia pegang.

Neo juga baru sampai, di depan sudah ada Pak Roy yang datang menyambutnya.

"Tuan." sapa Pak Roy yang menyapa tuannya.

"Siapkan makan siang. "

"Baik tuan. " Neo segera menuju kamarnya. Yang dia dapati ranjang tempat tidurnya kosong.

"Dimana dia? "batin Neo yang tidak melihat keberadaan wanita itu.

Neo menghampiri beberapa pelayan yang saat itu ada diruang tamu.

"Dimana wanita itu?" tanya Neo pada mereka.

"Nona ada di ruang perpustakaan tuan. " Neo langsung pergi menghampirinya.

Neo langsung memasuki ruang perpustakaan, yang dia lihat ada seseorang wanita yang tertidur dengan posisi duduk dengan tangan yang masih memegang buku.

Neo tersenyum melihatnya, apalagi dia terlihat cantik dengan baju yang pakai. Dengan sedikit hiasan kepala makin membuat cantik dibagian rambut.

"Tidak sia-sia aku mengejarmu." Neo perlahan-lahan mengangkat badan jovita,langsung dia masukkan ke dalam kamar.

"Selamat tidur." Neo langsung pergi kebawah,menuju ke ruang meja makan.

Neo sudah duduk di tempat duduknya.

"Apa dia sudah makan siang?" tanya Neo pada Pak Roy .

"Belum tuan, sedari tadi nona ada di ruang perpustakaan."

"Ya sudah jika dia sudah bangun kamu siapkan makan siang untuknya." perintah Neo.

"Baik tuan." Neo langsung kembali lagi ke kamarnya, dia duduk disebelah Jovita yang saat itu sedang tertidur.

Neo duduk dengan laptop ada di kakinya, dia mengerjakan pekerjaan di rumah.

Sesekali dia melirik Jovita tertidur, "Manis juga dia tidur." batin Neo yang baru kali ini mengenal wanita seperti dia.

Tiba-tiba saja Handphone miliknya bergetar

" Ada apa."

"Saya mau melaporkan jika hari ini kami akan bergerak." ucap Dave yang bertanggung jawab di markas.

"Baiklah, kamu atur semuanya. Dan bawa mereka ke ruang mereka, jangan sampai ada yang lolos." ucap Neo yang sudah geram.

"Baik tuan." telepon langsung terputus.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53 #*#*
54 Bab 54 #*#*
55 Bab 55 #*#*
56 Bab 56 #*#*
57 Bab 57 #*#*
58 Bab 58 #*#*
59 Bab 59 #*#*
60 Bab 60 #*#*
61 Bab 61 #*#*
62 Bab 62 #*#*
63 Bab 63 #*#*
64 Bab 64 #*#*
65 Bab 65 #*#*
66 Bab 66 #*#*
67 Bab 67#*#*
68 Bab 68 #*#*
69 Bab 69 #*#*
70 Bab 70 #*#*
71 Bab 71 #*#*
72 Bab 72 #*#*
73 Bab 73 #*#*
74 Bab 74 ***
75 Bab 75 #*#*
76 Bab 76 #*#*
77 Bab 77 #*#*
78 Bab 78 #*#*
79 Bab 79 #*#*
80 Bab 80 #*#*
81 Bab 81 #*#*
82 Bab 82 #*#*
83 Bab 83 #*#*
84 Bab 84 #*#*
85 Bab 85 #*#*
86 Bab 86 #*#*
87 Bab 87 #*#*
88 Bab 88 #*#*
89 Bab 89 #*#*
90 Bab 90 #*#*
91 Bab 91 #*#*
92 Bab 92 #*#*
93 Bab 93 #*#*
94 Bab 94 #*#*
95 Bab 95 #*#*
96 Bab 96 #*#*
97 Bab 97#*#*
98 Bab 98#*#*
99 Bab 99 #*#*
100 Bab 100 #*#*
101 Bab 101 #*#*
102 Bab 102#*#*
103 Bab 103#*#*
104 Bab 104 #*#*
105 Bab 105 #*#*
106 Bab 106 #*#*
107 Bab 107 #*#*
108 Bab 108 #*#*
109 Bab 109 #*#*
110 Bab 110#*#*
111 Bab 111 #*#*
112 Bab 112#*#*
113 Bab 113#*#*
114 Bab 114#*#*
115 Bab 115#*#*
116 Bab 116#*#*
117 Bab 117#*#*
118 Bab 118#*#*
119 Bab 119#*#*
120 Bab 120#*#*
121 Bab 121#*#*
122 Bab 122 #*#*
123 Bab 123 #*#*
124 Bab 124 #*#*
125 Bab 125 #*#*
126 Bab 126#*#*
127 Bab 127 #*#*
128 Bab 128 #*#*
129 Bab 129 #*#*
130 Bab 130 #*#*
131 Bab 131#*#*
132 Bab 132 #*#*
133 Bab 133#*#*
134 Bab 134#*#*
135 Bab 135#*#*
136 Bab 136#*#*
137 Bab 137#*#*
138 Bab 138#*#*
139 Bab 139#*#*
140 Bab 140 Ending
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53 #*#*
54
Bab 54 #*#*
55
Bab 55 #*#*
56
Bab 56 #*#*
57
Bab 57 #*#*
58
Bab 58 #*#*
59
Bab 59 #*#*
60
Bab 60 #*#*
61
Bab 61 #*#*
62
Bab 62 #*#*
63
Bab 63 #*#*
64
Bab 64 #*#*
65
Bab 65 #*#*
66
Bab 66 #*#*
67
Bab 67#*#*
68
Bab 68 #*#*
69
Bab 69 #*#*
70
Bab 70 #*#*
71
Bab 71 #*#*
72
Bab 72 #*#*
73
Bab 73 #*#*
74
Bab 74 ***
75
Bab 75 #*#*
76
Bab 76 #*#*
77
Bab 77 #*#*
78
Bab 78 #*#*
79
Bab 79 #*#*
80
Bab 80 #*#*
81
Bab 81 #*#*
82
Bab 82 #*#*
83
Bab 83 #*#*
84
Bab 84 #*#*
85
Bab 85 #*#*
86
Bab 86 #*#*
87
Bab 87 #*#*
88
Bab 88 #*#*
89
Bab 89 #*#*
90
Bab 90 #*#*
91
Bab 91 #*#*
92
Bab 92 #*#*
93
Bab 93 #*#*
94
Bab 94 #*#*
95
Bab 95 #*#*
96
Bab 96 #*#*
97
Bab 97#*#*
98
Bab 98#*#*
99
Bab 99 #*#*
100
Bab 100 #*#*
101
Bab 101 #*#*
102
Bab 102#*#*
103
Bab 103#*#*
104
Bab 104 #*#*
105
Bab 105 #*#*
106
Bab 106 #*#*
107
Bab 107 #*#*
108
Bab 108 #*#*
109
Bab 109 #*#*
110
Bab 110#*#*
111
Bab 111 #*#*
112
Bab 112#*#*
113
Bab 113#*#*
114
Bab 114#*#*
115
Bab 115#*#*
116
Bab 116#*#*
117
Bab 117#*#*
118
Bab 118#*#*
119
Bab 119#*#*
120
Bab 120#*#*
121
Bab 121#*#*
122
Bab 122 #*#*
123
Bab 123 #*#*
124
Bab 124 #*#*
125
Bab 125 #*#*
126
Bab 126#*#*
127
Bab 127 #*#*
128
Bab 128 #*#*
129
Bab 129 #*#*
130
Bab 130 #*#*
131
Bab 131#*#*
132
Bab 132 #*#*
133
Bab 133#*#*
134
Bab 134#*#*
135
Bab 135#*#*
136
Bab 136#*#*
137
Bab 137#*#*
138
Bab 138#*#*
139
Bab 139#*#*
140
Bab 140 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!