Bab 13

Pagi-pagi Jovita sudah disibukkan pekerjaan rumah, hingga kegiatan masak semuanya selesai seketika.

Kebetulan hari ini Jovita masuk kerja shift sore, dia masih bisa menikmati hari santainya.

Dia begitu asyik dengan handphone barunya, satu - persatu nomor di Handphone lamanya dia pindah di nomor barunya.

Hanya ada beberapa kontak yang ada di Handphone lamanya. "Pasti harganya mahal, emang dasar orang kaya maunya menang sendiri. Barang bagus seperti ini malah mau dibuang. " ucap Jovita yang mengejek Neo orang paling sombong yang dia kenali.

Tiba-tiba Handphone miliknya berdering, seperti nada pesan masuk.

"Simpan nomorku ini." pesan masuk di nomornya.

"Ini nomor siapa lagi ini."batin Jovita yang bingung nomor milik siapa.

"Aku Neo. " Jovita sontak kaget, kenapa Pagi-pagi pria sombong itu menghubungi dia.

" tidak ada kerjaan saja, pagi-pagi udah buat kesal . " batin Jovita yang benar-benar kesal menghadapi pria satu ini.

Jovita pun malas menanggapinya, Jovita lebih memilih memakan cemilan yang kemarin dia beli.

Tiba-tiba Handphone berdering, Neo akhirnya menghubungi Jovita.

"Aduh, kenapa sih dia telepon juga ." Jovita mengeluh hari santainya diganggu sama pria satu ini.

"Bisa tidak kamu tidak menganggu aku terus." bukannya menyapa Jovita langsung memarahi Neo.

"Kenapa kamu tidak membalas pesanku?" tanya Neo yang masih jelas terdengar nada dinginnya.

"Malas." jawab jovita yang sudah kesal dengan pria satu ini

"Simpan nomorku itu." ucap Neo yang mengingatkan untuk menyimpan nomor miliknya.

"Iya-iya." ucap Jovita yang kesal pada Neo yang sukanya perintah orang.

Baru kali ini dia bertemu dengan seorang pria yang begitu sombong dan suka perintah orang lain. Mungkin itu apesnya Jovita bertemu pria itu, kalau sudah tahu begini dia tak akan menolong pria itu.

Jovita langsung mematikan sambung teleponnya dengan pria itu.

"Sabar.... Sabar...." Ia mencoba menenangkan diri.

Handphone Jovita mencoba menghubungi seseorang. " Hallo, ini aku Jovita."

" Oh jadi ini nomormu, aku kira siapa." dia sengaja menghubungi Nina, sekedar memberi kabar jika ini nomor baru miliknya.

"Iya nin, oh ya kamu masuk bagian shift apa?"

"Aku shift pagi, tahu tidak jo nanti malam aku mau jalan-jalan sama ayang. " terdengar sahabatnya begitu bahagia.

"Ya sudah, baru tinggal beberapa hari sudah galau kamu." ejek Jovita yang beberapa hari yang lalu dia sempat galau tidak ada kabar dari pacarnya.

"Itu kan cuma rasa kecemasanku saja, kalau terjadi apa-apa sama ayang." ucap Nina yang bucinnya setengah mati sama pacarnya.

"Terserah kamu, yang penting ini nomor baruku."

"Oke bejo." jawab Nina dengan nada bercanda.

"Bejo pala kamu, nama sudah bagus-bagus malah dipanggil bejo." Nina tertawa terbahak-bahak.

" Ya udah aku mau siap-siap dulu, dada bestie." Nina langsung mematikan teleponnya.

"Dasar tuh anak tidak punya sopannya sama orang yang lebih tua." Jovita duduk santai mengecek beberapa aplikasi didalam handphonenya.

Di tempat lain

Neo sedang ada diruang meja makan bersama kakeknya.

"Bagaimana, apa kamu setuju dengan pengajuan tuan Parker?" tanya Kakek Arthur.

"Jika selama hanya rekan kerja Neo masih bersedia, tapi jika lebih Neo akan menolak secara langsung." jawab Neo dengan ekpresi wajah datarnya.

"Terserah kamu saja, kakek ikut apa yang kamu mau." Mereka melanjutkan makan pagi mereka.

"Pak Roy."

"Iya tuan."

"Panggilkan Milano sekarang." perintah Neo, Pak Roy segera pergi memanggil Milano.

Milano pun datang menghampiri tuannya, "Milano."

"Iya tuan." jawab Milano yang sudah berdiri disampingnya.

"Nanti siang kita ke Markas, hubungi Dave." ucap Neo yang seketika Kakek Arthur melirik cucunya.

"Apa ada masalah di Markas?" tanya Kakek Arthur pada cucunya.

"Tidak ada kek, tapi Dave sudah mendapat siapa pelakunya." jawab Neo dengan santai.

"Siapa dia?"

"Tuan Harry, kek."

"Jadi dia pelakunya, pantas saja mereka melakukannya dengan cara licik." jawab Kakek Arthur.

"Kakek tenang saja, semuanya sudah Dave atasi. Nanti siang Neo akan mengecek disana." jawab Neo yang sudah menyerahkan pada Dave.

"Baiklah, jika semua sudah aman terkendali."

" Ya sudah Neo mau berangkat ke kantor sekarang." Kakek Arthur membalas dengan anggukkan.

Setelah kepergian cucunya, Kakek Arthur menelepon seseorang.

" Kamu pergi ke Markas, ada masalah disana, kamu bantu Dave disana."

"Baik tuan." dia orang kepercayaan tuan besar yang selama ini membantu masalah dimarkas.

Neo sudah sampai di kantor, beberapa dari mereka menyapa kedatangannya.

"Selamat pagi tuan."

"Mmm." Neo langsung menaiki lift bersama Milano.

"Panggilkan Nick keruang kerja saya." perintah Neo pada Milano.

"Baik tuan." mereka sudah sampai dilantai tempat ruang kerjanya. Milano pun segera menghampiri Nick yang sudah lebih datang di tempat kerjanya.

"Tuan memanggil saya."

"Iya, nanti siang kamu gantikan saya rapat dengan direksi dilantai 4.saya ada urusan penting di Markas yang harus aku selesaikan. " Neo meminta untuk menggantikan dirinya untuk rapat.

"Baik tuan. " Nick langsung keluar dari ruang kerja tuannya.

Siang hari

Neo sudah siap berangkat, kini mereka sudah ada didalam mobil, posisi di kantor sudah di gantikan oleh Nick.

Mereka sampai juga di Markas, situasi di dalam sangat ramai dengan mereka yang sedang latihan.

"Kamu." Neo kaget dengan kehadiran Leon di tempat Markas.

"Saya hanya diperintah tuan besar untuk membantu Dave tuan." jawab Leon yang sedari dari awal menerima tugas dari tuannya.

"Terserah." jawab Neo yang langsung pergi menemui pria itu, Posisi pria itu duduk didalam ruangan.

"Selamat siang tuan Harry." ucap Neo yang menyapa musuhnya.

" Kamu." pria itu terlihat marah.

" Beraninya kamu bermain dibelakangku tuan, sepertinya aku harus memberikan sedikit pelajaran untukmu tuan." ucap Neo

Pria terlihat terdiam tak membalas ucapan Neo, Neo melirik Dave.

"Lakukan seperti biasanya." perintah Neo pada Dave.

"Baik tuan." jawab Dave, Neo langsung keluar dari tempat itu dan langsung pergi keluar dengan Milano, mereka berdua sudah ada direstoran yang biasanya mereka kunjungi.

Berbeda dengan Jovita masih ada dirumah, dia sudah siap dengan baju kerjanya dengan beberapa barang yang nanti dia bawa ditempat kerja.

Jovita berangkat seperti biasanya, posisi Jovita sudah sampai ditempat kerjanya.

"Hallo bestie." sapa Nina yang begitu bahagia.

"Seperti ada yang sedang bahagia." Jovita menyindir Nina.

"Ingin pulang langsung ketemu sama ayang."

"Dasar lebay." jawab jovita, Nina sudah siap dengan tasnya.

"Dada bejo." Jovita langsung melempar lap ke mukanya Nina.

"Ihhh jadi kotor rambut sama muka aku."

"Kalau kotor tinggal dicuci." ucap Jovita yang kesal pada Nina,Jhon tertawa lepas melihat mereka saling bertengkar.

" Diam kamu kenapa kamu ketawa. " Nina melotot kearah Jhon.

"Ya sudah sana pergi. " ucap jhon yang menyuruh Nina pergi.

Nina terlihat kesal pada mereka berdua yang sering membuat kesal dirinya.

Dari arah luar tempat kerja Jovita, ada sebuah mobil yang berhenti ditepi jalan tepat didepan cafe.

Neo melirik dari arah kaca, Jovita sedang berdiri di depan kasir. Hari ini dia masuk sore paling dia akan pulang diwaktu jam malam.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53 #*#*
54 Bab 54 #*#*
55 Bab 55 #*#*
56 Bab 56 #*#*
57 Bab 57 #*#*
58 Bab 58 #*#*
59 Bab 59 #*#*
60 Bab 60 #*#*
61 Bab 61 #*#*
62 Bab 62 #*#*
63 Bab 63 #*#*
64 Bab 64 #*#*
65 Bab 65 #*#*
66 Bab 66 #*#*
67 Bab 67#*#*
68 Bab 68 #*#*
69 Bab 69 #*#*
70 Bab 70 #*#*
71 Bab 71 #*#*
72 Bab 72 #*#*
73 Bab 73 #*#*
74 Bab 74 ***
75 Bab 75 #*#*
76 Bab 76 #*#*
77 Bab 77 #*#*
78 Bab 78 #*#*
79 Bab 79 #*#*
80 Bab 80 #*#*
81 Bab 81 #*#*
82 Bab 82 #*#*
83 Bab 83 #*#*
84 Bab 84 #*#*
85 Bab 85 #*#*
86 Bab 86 #*#*
87 Bab 87 #*#*
88 Bab 88 #*#*
89 Bab 89 #*#*
90 Bab 90 #*#*
91 Bab 91 #*#*
92 Bab 92 #*#*
93 Bab 93 #*#*
94 Bab 94 #*#*
95 Bab 95 #*#*
96 Bab 96 #*#*
97 Bab 97#*#*
98 Bab 98#*#*
99 Bab 99 #*#*
100 Bab 100 #*#*
101 Bab 101 #*#*
102 Bab 102#*#*
103 Bab 103#*#*
104 Bab 104 #*#*
105 Bab 105 #*#*
106 Bab 106 #*#*
107 Bab 107 #*#*
108 Bab 108 #*#*
109 Bab 109 #*#*
110 Bab 110#*#*
111 Bab 111 #*#*
112 Bab 112#*#*
113 Bab 113#*#*
114 Bab 114#*#*
115 Bab 115#*#*
116 Bab 116#*#*
117 Bab 117#*#*
118 Bab 118#*#*
119 Bab 119#*#*
120 Bab 120#*#*
121 Bab 121#*#*
122 Bab 122 #*#*
123 Bab 123 #*#*
124 Bab 124 #*#*
125 Bab 125 #*#*
126 Bab 126#*#*
127 Bab 127 #*#*
128 Bab 128 #*#*
129 Bab 129 #*#*
130 Bab 130 #*#*
131 Bab 131#*#*
132 Bab 132 #*#*
133 Bab 133#*#*
134 Bab 134#*#*
135 Bab 135#*#*
136 Bab 136#*#*
137 Bab 137#*#*
138 Bab 138#*#*
139 Bab 139#*#*
140 Bab 140 Ending
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53 #*#*
54
Bab 54 #*#*
55
Bab 55 #*#*
56
Bab 56 #*#*
57
Bab 57 #*#*
58
Bab 58 #*#*
59
Bab 59 #*#*
60
Bab 60 #*#*
61
Bab 61 #*#*
62
Bab 62 #*#*
63
Bab 63 #*#*
64
Bab 64 #*#*
65
Bab 65 #*#*
66
Bab 66 #*#*
67
Bab 67#*#*
68
Bab 68 #*#*
69
Bab 69 #*#*
70
Bab 70 #*#*
71
Bab 71 #*#*
72
Bab 72 #*#*
73
Bab 73 #*#*
74
Bab 74 ***
75
Bab 75 #*#*
76
Bab 76 #*#*
77
Bab 77 #*#*
78
Bab 78 #*#*
79
Bab 79 #*#*
80
Bab 80 #*#*
81
Bab 81 #*#*
82
Bab 82 #*#*
83
Bab 83 #*#*
84
Bab 84 #*#*
85
Bab 85 #*#*
86
Bab 86 #*#*
87
Bab 87 #*#*
88
Bab 88 #*#*
89
Bab 89 #*#*
90
Bab 90 #*#*
91
Bab 91 #*#*
92
Bab 92 #*#*
93
Bab 93 #*#*
94
Bab 94 #*#*
95
Bab 95 #*#*
96
Bab 96 #*#*
97
Bab 97#*#*
98
Bab 98#*#*
99
Bab 99 #*#*
100
Bab 100 #*#*
101
Bab 101 #*#*
102
Bab 102#*#*
103
Bab 103#*#*
104
Bab 104 #*#*
105
Bab 105 #*#*
106
Bab 106 #*#*
107
Bab 107 #*#*
108
Bab 108 #*#*
109
Bab 109 #*#*
110
Bab 110#*#*
111
Bab 111 #*#*
112
Bab 112#*#*
113
Bab 113#*#*
114
Bab 114#*#*
115
Bab 115#*#*
116
Bab 116#*#*
117
Bab 117#*#*
118
Bab 118#*#*
119
Bab 119#*#*
120
Bab 120#*#*
121
Bab 121#*#*
122
Bab 122 #*#*
123
Bab 123 #*#*
124
Bab 124 #*#*
125
Bab 125 #*#*
126
Bab 126#*#*
127
Bab 127 #*#*
128
Bab 128 #*#*
129
Bab 129 #*#*
130
Bab 130 #*#*
131
Bab 131#*#*
132
Bab 132 #*#*
133
Bab 133#*#*
134
Bab 134#*#*
135
Bab 135#*#*
136
Bab 136#*#*
137
Bab 137#*#*
138
Bab 138#*#*
139
Bab 139#*#*
140
Bab 140 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!