Bab 5

Sore hari

Setelah selesai Jovita segera pergi keruang belakang, dia bertemu Nina yang sudah siap akan pulang.

"Aku pulang dulu ya." pamit Nina pada Jovita yang masih sibuk dengan tasnya.

"Ya sudah." jawab jovita yang masih berdiri di depan loker.

"Nanti malam aku kabari lagi." kata Nina yang sedari awal ingin mengajak Jovita jalan-jalan, Mumpung pas malam minggu.

Setelah dia pulang, Jovita mampir ke warung dekat rumahnya.

"Permisi bang."

" Mbak vita, mau beli apa?"

" Mau beli cabe sama sayuran." Jovita mengambil sayur sawi putih dengan cabe yang sudah dikemasi plastik.

" Ini bang uangnya." Jovita memberikan uang.

"Makasih ya mbak."

"Sama-sama bang." Jovita segera pulang, rasanya dia ingin memasak.

Baru 5 menit dia berjalan dia merasa ada orang yang mengikuti dirinya. "Apa perasaanku aja ya." batin Jovita merasa jika dirinya terus diawasi.

Jovita berjalan dengan cepat. Dia ketakutan jika benar ada orang yang ingin usil dengannya.

Setelah sampai dirumah, Jovita merasa lega akhirnya dia sampai juga.

"Bener-bener sial hidup aku." Jovita merasa hidupnya makin berat. Jovita bergegas ke kamarnya,setelah itu dia bergegas ke dapur memasak.

"Hemmm harumnya." Jovita tak sabar ingin menyantap makan siangnya.

"Kenyang juga." Jovita baru saja selesai makan siang,tiba-tiba handphone miliknya berdering.

"Hallo buk."

"Hallo nak, bagaimana kabar kamu disana? " tanya ibunya Jovita pada putrinya.

"Baik-baik aja buk, bagaimana kabar ayah sama adik, buk?" tanya balik Jovita.

"Mereka semua baik-baik saja, nak kamu sudah dengar kabar tentang Andra."

"Kabar apa, buk?" tanya balik Jovita.

"1 bulan lagi Andra mau nikah." sontak membuat dirinya kaget.

"Apa nikah?"

"Iya nak, dia akan menikah dengan Aulia anak kampung sebelah." Jovita pun tak kaget karna dari awal Andra dan Aulia mempunyai hubungan.

"Sudahlah buk, urusanku dengan mereka sudah selesai." ucap Jovita yang tak mau memikirkan kejadian itu.

"Maaf kalau ibu salah." ibunya merasa bersalah.

"Ibu tidak salah , yang terpenting vita baik-baik saja." kata Jovita yang tak ingin membuat khawatir ibunya.

" Ya sudah nak, ibu mau rebus air dulu. ingat pesan ibu, jaga kesehatan kamu."pesan seorang ibu pada anaknya untuk lebih Berhati-hati.

"Iya, buk." sambungan telepon langsung terputus.

Jovita mencoba lebih bersabar, dia menahan tangisannya.

"Semoga tuhan memberikan pengganti yang lebih sempurna." batin Jovita yang sedikit merasa kecewa pada mereka berdua.

Siapa lagi bukan Andra dan Aulia, Aulia adalah sahabat dari Jovita.

Andra dan Aulia diam-diam menjalin hubungan hingga Jovita memilih putus dengan Andra dan memilih pergi dari kampung lalu bekerja di kota seperti hari ini.

Semua hanya kenangan, kini dia harus bangkit dari kepurukkan. Mencari kebahagiaan yang sesungguhnya.

Neo baru saja pulang dari tempat kerjanya, beberapa pelayan menyambutnya didepan pintu.

"Tolong siapkan kopi hitam." perintah Neo pada Pak Roy yang bertanggung jawab sebagai kepala asisten.

"Baik tuan." Neo segera masuk ke kamarnya.

Dia masih duduk santai dikursinya,dia melihat beberapa foto yang dia simpan.

"Cantik." batin Neo yang diam-diam menyukai wanita itu, siapa lagi kalau bukan jovita.

"Tok... Tok."

"Masuk." datanglah Pak Roy membawa minuman pesanannya.

"Ini tuan." Neo membalas dengan anggukkan.

"Tuan." Neo langsung menoleh kearahnya.

"Ada apa?"

"Tadi tuan besar berpesan pada saya untuk menyampaikan pesan untuk tuan jika nanti malam tuan besar akan menjemput tuan untuk menghadiri acara di perusahaan."

"Malam ini?"

"Iya tuan." jawab Pak Roy, Neo terdiam memikirkan sesuatu.

"Baiklah." jawab Neo. Pak Roy segera keluar dari ruangan itu.

"Pasti kakek sedang merencanakan sesuatu di belakang." batin Neo.

Malam hari

Jovita terlihat sudah rapi dengan baju santainya, malam ini dia ingin keluar dengan sahabatnya.

Jovita masih santai duduk di ranjang tempat tidurnya.

Tiba-tiba Handphone Jovita berdering.

" Gimana jadi tidak ?" tanya Jovita.

" Jadilah, ini aku mau berangkat. Kita ketemuan di taman ya." ucap Nina yang tak sabar mau berangkat.

"Oke." sambung telepon langsung terputus,kini dia segera keluar.

Setelah melewati gang sempit, dari arah tikungan ada beberapa orang pada nongkrong.

"Pak."

"Mbak Vita, mau kemana mbak? " ditanya seorang bapak-bapak.

"Mau keluar pak, bisa tidak bapak antar saya keluar ?" tanya Jovita.

"Bisa mbak." bapak-bapak itu dengan semangat mengantarkan Jovita, kebetulan bapak itu tukang ojek dekat kontrakkan Jovita.

"Tapi kemana mbak?"

"Ke taman kota pak." jawab Jovita.

"Siap mbak." Jovita berangkat menaiki ojek langganannya.

Jovita sudah sampai di taman kota. "Ini  pak uangnya. " Jovita memberikan uang.

"Makasih mbak." Jovita membalas dengan senyuman. Jovita langsung masuk ke dalam taman.

Ternyata Nina belum datang juga. Jovita menunggu dibangku dekat taman.

"Lama sekali itu bocah datang." batin Jovita yang sudah lama menunggu di taman.

"Hai Bejo." itu Nina yang baru sampai.

"Lama sekali ." ucap Jovita yang sadari tadi menunggunya.

"Biasa macet bu ."ucap Nina yang sudah rapi dengan jaket yang dia pakai.

Mereka berdua langsung duduk di taman, sebegitunya mereka asyik ngobrol Nina terlihat lesu.

"Kenapa lesu begitu wajah kamu."

"Aku bingung seharian ini aku telepon dia tidak bisa terus." Nina mengeluh tidak bisa telepon pacarnya.

Jovita terdiam menanggapi apa yang dikatakan Sahabatnya. Apalagi itu  masalah pribadi mereka sendiri.

"Kamu sabar aja, kalau memang dia tidak bisa dihubungi. Besok kamu coba lagi." pesan Jovita.

"Tapi kalau aku boleh jujur ya, aku sedikit curiga." sontak membuat Jovita kaget.

"Maksud kamu kalau pacarmu itu selingkuh begitu ." Nina membalas dengan anggukkan.

"Kalau memang begitu selidiki saja dulu." Nina terdiam memikirkan apa yang dikatakan Jovita.

Jovita berdiri dari tempat duduknya.

"Kamu mau kemana?"

"Aku mau beli itu." tunjuk ke arah ada gerobak dagangan.

"Ya udah sekalian aku juga mau." ucap Nina.

"Oke." Jovita langsung pergi membeli sesuatu.

Dari kejauhan ada seseorang yang sedang memperhatikan dirinya . kakek Arthur merasa curiga dengan cucunya yang sedari tadi menatap diluar, sontak saja kakek Arthur tersenyum. ternyata cucunya sedang memperhatikan seorang wanita.

"Gimana menurut kamu? " tanya kakek Arthur pada cucunya.

"Tentang wanita diluar itu?"tanya Kakek Arthur yang mencoba membisikkan sesuatu ditelinga Neo.

"Cantik ya."bisik kakek Arthur.

"Cantik sekali." jawab Neo, sontak Neo mendapatkan pukulan keras dari kakeknya.

"Besok kamu bawa perkenalkan pada kakek. " ucap kakek Arthur,sontak membuat Neo kaget.

"Maksud kakek apa? "

"Sepertinya kamu tertarik dengan wanita tadi ya. Syukurlah cucuku masih normal." Neo sedikit tersinggung dengan ucapan kakeknya.

"Apa kakek kira Neo ini tidak normal."

"Kamu tahu sendiri kabar di luar sana kan, jika kamu dikabarkan penyukai sesama sejenis. Kakek malu ."

Neo terdiam, dia juga tak ingin menanggapi kabar di luar sana. Posisi Neo ada di dalam mobil dengan kakeknya, tanpa sengaja dia melihat Jovita yang saat itu ada di taman kota.

"Dia pergi dengan siapa ya?" batin Neo yang penasaran.

Jovita kembali menghampiri Nina yang sedang santai duduk di bangku taman.

"Ini." Jovita memberikan sebungkus jajanan pada Nina.

"Gimana bisa tidak?"

"Tetap aja nggak bisa dihubungi." Nina merasa lemas, sedari tadi dia sudah berusaha menghubungi pacarnya.

"Ya sudah, nanti malam coba kamu hubungi lagi." ucap Jovita pada Nina, Nina membalas dengan anggukkan.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53 #*#*
54 Bab 54 #*#*
55 Bab 55 #*#*
56 Bab 56 #*#*
57 Bab 57 #*#*
58 Bab 58 #*#*
59 Bab 59 #*#*
60 Bab 60 #*#*
61 Bab 61 #*#*
62 Bab 62 #*#*
63 Bab 63 #*#*
64 Bab 64 #*#*
65 Bab 65 #*#*
66 Bab 66 #*#*
67 Bab 67#*#*
68 Bab 68 #*#*
69 Bab 69 #*#*
70 Bab 70 #*#*
71 Bab 71 #*#*
72 Bab 72 #*#*
73 Bab 73 #*#*
74 Bab 74 ***
75 Bab 75 #*#*
76 Bab 76 #*#*
77 Bab 77 #*#*
78 Bab 78 #*#*
79 Bab 79 #*#*
80 Bab 80 #*#*
81 Bab 81 #*#*
82 Bab 82 #*#*
83 Bab 83 #*#*
84 Bab 84 #*#*
85 Bab 85 #*#*
86 Bab 86 #*#*
87 Bab 87 #*#*
88 Bab 88 #*#*
89 Bab 89 #*#*
90 Bab 90 #*#*
91 Bab 91 #*#*
92 Bab 92 #*#*
93 Bab 93 #*#*
94 Bab 94 #*#*
95 Bab 95 #*#*
96 Bab 96 #*#*
97 Bab 97#*#*
98 Bab 98#*#*
99 Bab 99 #*#*
100 Bab 100 #*#*
101 Bab 101 #*#*
102 Bab 102#*#*
103 Bab 103#*#*
104 Bab 104 #*#*
105 Bab 105 #*#*
106 Bab 106 #*#*
107 Bab 107 #*#*
108 Bab 108 #*#*
109 Bab 109 #*#*
110 Bab 110#*#*
111 Bab 111 #*#*
112 Bab 112#*#*
113 Bab 113#*#*
114 Bab 114#*#*
115 Bab 115#*#*
116 Bab 116#*#*
117 Bab 117#*#*
118 Bab 118#*#*
119 Bab 119#*#*
120 Bab 120#*#*
121 Bab 121#*#*
122 Bab 122 #*#*
123 Bab 123 #*#*
124 Bab 124 #*#*
125 Bab 125 #*#*
126 Bab 126#*#*
127 Bab 127 #*#*
128 Bab 128 #*#*
129 Bab 129 #*#*
130 Bab 130 #*#*
131 Bab 131#*#*
132 Bab 132 #*#*
133 Bab 133#*#*
134 Bab 134#*#*
135 Bab 135#*#*
136 Bab 136#*#*
137 Bab 137#*#*
138 Bab 138#*#*
139 Bab 139#*#*
140 Bab 140 Ending
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53 #*#*
54
Bab 54 #*#*
55
Bab 55 #*#*
56
Bab 56 #*#*
57
Bab 57 #*#*
58
Bab 58 #*#*
59
Bab 59 #*#*
60
Bab 60 #*#*
61
Bab 61 #*#*
62
Bab 62 #*#*
63
Bab 63 #*#*
64
Bab 64 #*#*
65
Bab 65 #*#*
66
Bab 66 #*#*
67
Bab 67#*#*
68
Bab 68 #*#*
69
Bab 69 #*#*
70
Bab 70 #*#*
71
Bab 71 #*#*
72
Bab 72 #*#*
73
Bab 73 #*#*
74
Bab 74 ***
75
Bab 75 #*#*
76
Bab 76 #*#*
77
Bab 77 #*#*
78
Bab 78 #*#*
79
Bab 79 #*#*
80
Bab 80 #*#*
81
Bab 81 #*#*
82
Bab 82 #*#*
83
Bab 83 #*#*
84
Bab 84 #*#*
85
Bab 85 #*#*
86
Bab 86 #*#*
87
Bab 87 #*#*
88
Bab 88 #*#*
89
Bab 89 #*#*
90
Bab 90 #*#*
91
Bab 91 #*#*
92
Bab 92 #*#*
93
Bab 93 #*#*
94
Bab 94 #*#*
95
Bab 95 #*#*
96
Bab 96 #*#*
97
Bab 97#*#*
98
Bab 98#*#*
99
Bab 99 #*#*
100
Bab 100 #*#*
101
Bab 101 #*#*
102
Bab 102#*#*
103
Bab 103#*#*
104
Bab 104 #*#*
105
Bab 105 #*#*
106
Bab 106 #*#*
107
Bab 107 #*#*
108
Bab 108 #*#*
109
Bab 109 #*#*
110
Bab 110#*#*
111
Bab 111 #*#*
112
Bab 112#*#*
113
Bab 113#*#*
114
Bab 114#*#*
115
Bab 115#*#*
116
Bab 116#*#*
117
Bab 117#*#*
118
Bab 118#*#*
119
Bab 119#*#*
120
Bab 120#*#*
121
Bab 121#*#*
122
Bab 122 #*#*
123
Bab 123 #*#*
124
Bab 124 #*#*
125
Bab 125 #*#*
126
Bab 126#*#*
127
Bab 127 #*#*
128
Bab 128 #*#*
129
Bab 129 #*#*
130
Bab 130 #*#*
131
Bab 131#*#*
132
Bab 132 #*#*
133
Bab 133#*#*
134
Bab 134#*#*
135
Bab 135#*#*
136
Bab 136#*#*
137
Bab 137#*#*
138
Bab 138#*#*
139
Bab 139#*#*
140
Bab 140 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!