Jovita sudah bangun dari tidurnya, dia masih malas untuk bangun.
Jovita mulai bangun dari tidurnya, dia pergi ke kamar mandi mencuci wajahnya.
Setelah itu dia ke dapur ia mengambil segelas air putih, melanjutkan pekerjaan ke dapur memasak untuk sarapan paginya. Hanya ada mie instan yang ada didalam lemari dapur.
Akhirnya dia selesai sarapan pagi dengan mie instan , dia langsung menuju kamar mandi.
Semuanya pun beres kini Jovita duduk santai diruang tamu, Tiba-tiba Handphone berdering
"Pagi sayang."
"Pagi." jawab Jovita dengan santai.
"Sudah sarapan pagi belum?" tanya Neo yang sibuk merapikan jas yang ingin dia pakai.
"Sudah ." jawab Jovita
" Nanti aku antar ke tempat kerja ya." ucap Neo.
"Iya." jawab Jovita yang kembali duduk santai diruang tamu.
"Sekalian nanti sore aku jemput, kita keluar jalan-jalan diluar." sontak Jovita penasaran, mau kemana dia akan mengajak keluar.
"Memangnya kita mau keluar kemana?" tanya Jovita.
"Rahasia nanti kamu tahu sendiri."
"Mulai main rahasia sekarang ya." ucap Jovita yang mendapat balasan tertawa dari Neo.
"Ya sudah sayang, nanti kita lanjutkan lagi. Yang penting tunggu ditempat biasanya."
"Iya sayang." ucap Jovita, yang langsung mematikan sambungan teleponnya.
Neo turun menuju ruang meja makan. Neo duduk disamping kakeknya.
"Pagi kek." sapa Neo pada kakek Arthur.
"Pagi." kakek Arthur sedang menikmati kopi hitam yang masih hangat.
"Bagaimana pekerjaanmu dikantor?" tanya Kakek Arthur pada cucunya.
"Semua aman terkendali, bahkan banyak perusahaan yang mulai berinvestasi diperusahaan yang sedang Neo tangani ini." ucap Neo yang menceritakan detail kondisi perusahaannya.
"bagus, sepertinya perusahaan itu langsung kamu pegang semuanya menjadi lebih maju dengan pesat. Tidak sia-sia kakek memberikan itu padamu." kakek Arthur merasa bahagia tidak sia-sia dia mempercayakan pada cucu laki-laki itu.
"Bagaimana hasil kakek cek kesehatan kemarin?" tanya Neo pada kakeknya.
"Semuanya sehat, kakek hanya diberi beberapa vitamin yang harus kakek minum."
"Oh begitu." jawab Neo yang baru saja selesai sarapan pagi.
"Ya sudah kek, Neo mau berangkat sekarang." pamit Neo pada kakeknya.
"Buru-buru sekali kamu mau berangkat ke kantor." jawab Kakek Arthur yang melihat ada sedikit berbeda.
"Takutnya nanti macet dijalan kek, ya sudah Neo mau berangkat sekarang." pamit Neo pada kakeknya, kakek Arthur terdiam melihat cucunya.
"Apa ada sesuatu yang sedang dia sembunyikan ." batin kakek Arthur.
Di lain tempat
"Milano."
"Ya tuan."
"Lebih baik kamu berangkat ke kantor sekarang, aku berangkat sendiri ." jawab Neo yang akan hendak masuk kedalam mobil.
"Baik tuan." milano segera pergi meninggalkan tuannya, sedangkan Neo keluar membawa mobilnya sendiri tanpa asisten.
Dari kejauhan Milano sedikit tertawa yang melihat tuannya mulai menampakkan bucin.
Milano segera berangkat ke kantor sedangkan Neo menjemput Jovita hari itu juga.
Jovita sudah berdiri menunggu dipinggir jalan, dia terus menoleh arah kanan kiri dijalan raya.
Tak lama kemudian ada mobil berhenti tepat didepannya.
"Sayang." terdengar suara Neo memanggil nama seseorang ,Jovita langsung masuk kedalam mobil.
"Sudah lama menunggu?" tanya Neo pada Jovita yang sudah duduk disampingnya.
"Baru saja ." jawab Jovita yang meletakkan tasnya disampingnya.
"Maaf kalau aku mengganggu kamu kerja ." ucapa Jovita yang tak nyaman menganggu hari kerjanya Neo.
"Tidak, sekalian aku juga mau berangkat ke kantor juga." jawab Neo yang masih fokus menyetir mobil.
"Biasanya kamu pergi bersama asistenmu, mana asistenmu?" tanya Jovita yang biasanya Milano selalu ada disamping Neo, tapi tidak untuk pagi ini, Neo pergi tanpa asisten.
"Dia sudah lebih dulu berangkat ke kantor." ucap Neo yang masih fokus didepan.
Akhirnya mereka sampai ditempat kerja Jovita.
"Ya udah kalau begitu , aku mau keluar dulu." pamit Jovita, Neo membalas dengan senyuman.
Jovita langsung masuk ke tempat kerjanya, dia sudah mendapati Jhon yang baru saja menata kursi.
" Baru datang kamu." ucap jhon yang merapikan beberapa kursi diruang tengah.
" Iya Jhon ." Jawab jovita yang langsung pergi keruang belakang. Setelah itu dia pergi ke meja kasir, seperti biasanya dia mengecek laporan.
Disaat itulah kesibukkan Jovita mulai padat, apalagi dia bekerjasama dengan Jhon.
Dilain tempat
Neo sudah ditumpukkan beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan.
"Tok... Tok"
" Masuk." datanglah Milano menghampiri tuannya.
"Untuk hari ini kamu cancel acara rapat kita dengan beberapa direksi. untuk agenda siang nanti, kita akan pergi ke Markas." pesan Neo pada Milano.
"Baik tuan, akan saya kerjakan." ucap Milano yang sudah siap dengan perintah yang diberikan tuannya.
Siang hari
Jovita terlihat sibuk dengan pekerjaan, begitu juga dengan Neo posisi saat ini pun sekarang sedang duduk menunggu kedatangan Milano.
"Tok.. Tok"
"Masuk." Milano datang menghampiri tuannya.
"Maaf tuan, mobilnya sudah siap." laporan dari Milano jika semuanya siap kini Neo memakai jasnya kembali.
" Ayo kita berangkat sekarang."Neo pun segera keluar dari ruang kerjanya. Dia dan asistennya keluar ke tempat tujuan yang dari awal mereka sepakati.
Neo dan Milano melanjutkan perjalanan mereka ke tempat yang mereka ingin kunjungi.
Akhirnya mereka sampai di Markas, tempat pusat pertemuan mereka dengan para anggota.
"Selamat datang tuan." Sapa Dave pada tuannya.
"Mana orang itu?" tanya Neo yang sudah tidak sabar.
"Mari tuan." mereka bertiga langsung masuk ke dalam ruangan itu.
Mereka bertiga sudah masuk diruangan khusus mereka.
Terlihat ada seorang duduk terdiam, dengan tubuh yang lemas. Nampak dari wajah pria itu tampak pucat.
"Bagaimana ?" tanya Neo dengan senyuman manis.
" kamu! " teriak kencang pria itu.
"Simpan tenagamu." ucap Neo dengan senyuman tertawa.
Pria itu menatap kearah Neo, "Asal kamu tahu, jangan pernah membuat masalah denganku." peringatan dari Neo.
"Kalian semua!" teriak Neo memanggil beberapa orang yang ada disana.
"Ya tuan." jawab mereka berempat.
"Lakukan pekerjaan terakhir kalian."menunjukkan ke arah pria itu.
"Mengerti kan apa tugas kalian." perintah Neo pada anak buahnya.
"Baik tuan akan kami kerjakan. " jawab mereka yang segera bertindak.
"Selamat menikmati." ucap Neo kearah pria itu.
Neo pun segera meninggalkan pria itu, sedangkan dari mereka berempat sudah siap dengan tugas mereka.
"Waktu makan siang." ucap Neo.
"Baik tuan." mereka langsung pergi ke tempat makan siang yang sering dia kunjungi.
Setelah mereka selesai makan siang, mereka berdua kembali ke kantor menyelesaikan pekerjaan di kantor.
Baru setengah jam dia bekerja, tiba-tiba ada seseorang menghubungi dirinya.
"Ya hallo."
"Tuan ini Saya Gaza tuan."
"Ada apa?" tanya Neo.
"Saya hanya ingin memberikan informasi penting pada tuan mengenai wanita yang bernama Laura tuan." seketika di menghentikan pekerjaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments