Bab 19

Jovita sudah bangun dari tidurnya, dia masih malas untuk bangun.

Jovita mulai bangun dari tidurnya, dia pergi ke kamar mandi mencuci wajahnya.

Setelah itu dia ke dapur ia mengambil segelas air putih, melanjutkan pekerjaan ke dapur memasak untuk sarapan paginya. Hanya ada mie instan yang ada didalam lemari dapur.

Akhirnya dia selesai sarapan pagi dengan mie instan , dia langsung menuju kamar mandi.

Semuanya pun beres kini Jovita duduk santai diruang tamu, Tiba-tiba Handphone berdering

"Pagi sayang."

"Pagi." jawab Jovita dengan santai.

"Sudah sarapan pagi belum?" tanya Neo yang sibuk merapikan jas yang ingin dia pakai.

"Sudah ." jawab Jovita

" Nanti aku antar ke tempat kerja ya." ucap Neo.

"Iya." jawab Jovita yang kembali duduk santai diruang tamu.

"Sekalian nanti sore aku jemput, kita keluar jalan-jalan diluar." sontak Jovita penasaran, mau kemana dia akan mengajak keluar.

"Memangnya kita mau keluar kemana?" tanya Jovita.

"Rahasia nanti kamu tahu sendiri."

"Mulai main rahasia sekarang ya." ucap Jovita yang mendapat balasan tertawa dari Neo.

"Ya sudah sayang, nanti kita lanjutkan lagi. Yang penting tunggu ditempat biasanya."

"Iya sayang." ucap Jovita, yang langsung mematikan sambungan teleponnya.

Neo turun menuju ruang meja makan. Neo duduk disamping kakeknya.

"Pagi kek." sapa Neo pada kakek Arthur.

"Pagi." kakek Arthur sedang menikmati kopi hitam yang masih hangat.

"Bagaimana pekerjaanmu dikantor?" tanya Kakek Arthur pada cucunya.

"Semua aman terkendali, bahkan banyak perusahaan yang mulai berinvestasi diperusahaan yang sedang Neo tangani ini." ucap Neo yang menceritakan detail kondisi perusahaannya.

"bagus, sepertinya perusahaan itu langsung kamu pegang semuanya menjadi lebih maju dengan pesat. Tidak sia-sia kakek memberikan itu padamu." kakek Arthur merasa bahagia tidak sia-sia dia mempercayakan pada cucu laki-laki itu.

"Bagaimana hasil kakek cek kesehatan kemarin?" tanya Neo pada kakeknya.

"Semuanya sehat,  kakek hanya diberi beberapa vitamin yang harus kakek minum."

"Oh begitu." jawab Neo yang baru saja selesai sarapan pagi.

"Ya sudah kek, Neo mau berangkat sekarang." pamit Neo pada kakeknya.

"Buru-buru sekali kamu mau berangkat ke kantor." jawab Kakek Arthur yang melihat ada sedikit berbeda.

"Takutnya nanti macet dijalan kek, ya sudah Neo mau berangkat sekarang." pamit Neo pada kakeknya, kakek Arthur terdiam melihat cucunya.

"Apa ada sesuatu yang sedang dia sembunyikan ." batin kakek Arthur.

Di lain tempat

"Milano."

"Ya tuan."

"Lebih baik kamu berangkat ke kantor sekarang, aku berangkat sendiri ." jawab Neo yang akan hendak masuk kedalam mobil.

"Baik tuan." milano segera pergi meninggalkan tuannya, sedangkan Neo keluar membawa mobilnya sendiri tanpa asisten.

Dari kejauhan Milano sedikit tertawa yang melihat tuannya mulai menampakkan bucin.

Milano segera berangkat ke kantor sedangkan Neo menjemput Jovita hari itu juga.

Jovita sudah berdiri menunggu dipinggir jalan, dia terus menoleh arah kanan kiri dijalan raya.

Tak lama kemudian ada mobil berhenti tepat didepannya.

"Sayang." terdengar suara Neo memanggil nama seseorang ,Jovita langsung masuk kedalam mobil.

"Sudah lama menunggu?" tanya Neo pada Jovita yang sudah duduk disampingnya.

"Baru saja ." jawab Jovita yang meletakkan tasnya disampingnya.

"Maaf kalau aku mengganggu kamu kerja ." ucapa Jovita yang tak nyaman menganggu hari kerjanya Neo.

"Tidak, sekalian aku juga mau berangkat ke kantor juga." jawab Neo yang masih fokus menyetir mobil.

"Biasanya kamu pergi bersama asistenmu, mana asistenmu?" tanya Jovita yang biasanya Milano selalu ada disamping Neo, tapi tidak untuk pagi ini, Neo pergi tanpa asisten.

"Dia sudah lebih dulu berangkat ke kantor." ucap Neo yang masih fokus didepan.

Akhirnya mereka sampai ditempat kerja Jovita.

"Ya udah kalau begitu , aku mau keluar dulu." pamit Jovita, Neo membalas dengan senyuman.

Jovita langsung masuk ke tempat kerjanya, dia sudah mendapati  Jhon yang baru saja menata kursi.

" Baru datang kamu." ucap jhon yang merapikan beberapa kursi diruang tengah.

" Iya Jhon ." Jawab jovita yang langsung pergi keruang belakang. Setelah itu dia pergi ke meja kasir, seperti biasanya dia mengecek laporan.

Disaat itulah kesibukkan Jovita mulai padat, apalagi dia bekerjasama dengan Jhon.

Dilain tempat

Neo sudah ditumpukkan beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan.

"Tok... Tok"

"  Masuk." datanglah Milano menghampiri tuannya.

"Untuk hari ini kamu cancel acara rapat kita dengan beberapa direksi. untuk agenda siang nanti, kita akan pergi ke Markas." pesan Neo pada Milano.

"Baik tuan, akan saya kerjakan." ucap Milano yang sudah siap dengan perintah yang diberikan tuannya.

Siang hari

Jovita terlihat sibuk dengan pekerjaan, begitu juga dengan Neo posisi saat ini pun sekarang sedang duduk menunggu kedatangan Milano.

"Tok.. Tok"

"Masuk." Milano datang menghampiri tuannya.

"Maaf tuan, mobilnya sudah siap." laporan dari Milano jika semuanya siap kini Neo memakai jasnya kembali.

" Ayo kita berangkat sekarang."Neo pun segera keluar dari ruang kerjanya. Dia dan asistennya keluar ke tempat tujuan yang dari awal mereka sepakati.

Neo dan Milano melanjutkan perjalanan mereka ke tempat yang mereka ingin kunjungi.

Akhirnya mereka sampai di Markas, tempat pusat pertemuan mereka dengan para anggota.

"Selamat datang tuan." Sapa Dave pada tuannya.

"Mana orang itu?" tanya Neo yang sudah tidak sabar.

"Mari tuan." mereka bertiga langsung masuk ke dalam ruangan itu.

Mereka bertiga sudah masuk diruangan khusus mereka.

Terlihat ada seorang duduk terdiam, dengan tubuh yang lemas. Nampak dari wajah pria itu tampak pucat.

"Bagaimana ?" tanya Neo dengan senyuman manis.

" kamu! " teriak kencang pria itu.

"Simpan tenagamu." ucap Neo dengan senyuman tertawa.

Pria itu menatap kearah Neo, "Asal kamu tahu, jangan pernah membuat masalah denganku." peringatan dari Neo.

"Kalian semua!" teriak Neo memanggil beberapa orang yang ada disana.

"Ya tuan." jawab mereka berempat.

"Lakukan pekerjaan terakhir kalian."menunjukkan ke arah pria itu.

"Mengerti kan apa tugas kalian." perintah Neo pada anak buahnya.

"Baik tuan akan kami kerjakan. " jawab mereka  yang segera bertindak.

"Selamat menikmati." ucap Neo kearah pria itu.

Neo pun segera meninggalkan pria itu, sedangkan dari mereka berempat sudah siap dengan tugas mereka.

"Waktu makan siang." ucap Neo.

"Baik tuan." mereka langsung pergi ke tempat makan siang yang sering dia kunjungi.

Setelah mereka selesai makan siang, mereka berdua kembali ke kantor menyelesaikan pekerjaan di kantor.

Baru setengah jam dia bekerja, tiba-tiba ada seseorang menghubungi dirinya.

"Ya hallo."

"Tuan ini Saya Gaza tuan."

"Ada apa?" tanya Neo.

"Saya hanya ingin memberikan informasi penting pada tuan mengenai wanita yang bernama Laura tuan." seketika di menghentikan pekerjaannya.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53 #*#*
54 Bab 54 #*#*
55 Bab 55 #*#*
56 Bab 56 #*#*
57 Bab 57 #*#*
58 Bab 58 #*#*
59 Bab 59 #*#*
60 Bab 60 #*#*
61 Bab 61 #*#*
62 Bab 62 #*#*
63 Bab 63 #*#*
64 Bab 64 #*#*
65 Bab 65 #*#*
66 Bab 66 #*#*
67 Bab 67#*#*
68 Bab 68 #*#*
69 Bab 69 #*#*
70 Bab 70 #*#*
71 Bab 71 #*#*
72 Bab 72 #*#*
73 Bab 73 #*#*
74 Bab 74 ***
75 Bab 75 #*#*
76 Bab 76 #*#*
77 Bab 77 #*#*
78 Bab 78 #*#*
79 Bab 79 #*#*
80 Bab 80 #*#*
81 Bab 81 #*#*
82 Bab 82 #*#*
83 Bab 83 #*#*
84 Bab 84 #*#*
85 Bab 85 #*#*
86 Bab 86 #*#*
87 Bab 87 #*#*
88 Bab 88 #*#*
89 Bab 89 #*#*
90 Bab 90 #*#*
91 Bab 91 #*#*
92 Bab 92 #*#*
93 Bab 93 #*#*
94 Bab 94 #*#*
95 Bab 95 #*#*
96 Bab 96 #*#*
97 Bab 97#*#*
98 Bab 98#*#*
99 Bab 99 #*#*
100 Bab 100 #*#*
101 Bab 101 #*#*
102 Bab 102#*#*
103 Bab 103#*#*
104 Bab 104 #*#*
105 Bab 105 #*#*
106 Bab 106 #*#*
107 Bab 107 #*#*
108 Bab 108 #*#*
109 Bab 109 #*#*
110 Bab 110#*#*
111 Bab 111 #*#*
112 Bab 112#*#*
113 Bab 113#*#*
114 Bab 114#*#*
115 Bab 115#*#*
116 Bab 116#*#*
117 Bab 117#*#*
118 Bab 118#*#*
119 Bab 119#*#*
120 Bab 120#*#*
121 Bab 121#*#*
122 Bab 122 #*#*
123 Bab 123 #*#*
124 Bab 124 #*#*
125 Bab 125 #*#*
126 Bab 126#*#*
127 Bab 127 #*#*
128 Bab 128 #*#*
129 Bab 129 #*#*
130 Bab 130 #*#*
131 Bab 131#*#*
132 Bab 132 #*#*
133 Bab 133#*#*
134 Bab 134#*#*
135 Bab 135#*#*
136 Bab 136#*#*
137 Bab 137#*#*
138 Bab 138#*#*
139 Bab 139#*#*
140 Bab 140 Ending
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53 #*#*
54
Bab 54 #*#*
55
Bab 55 #*#*
56
Bab 56 #*#*
57
Bab 57 #*#*
58
Bab 58 #*#*
59
Bab 59 #*#*
60
Bab 60 #*#*
61
Bab 61 #*#*
62
Bab 62 #*#*
63
Bab 63 #*#*
64
Bab 64 #*#*
65
Bab 65 #*#*
66
Bab 66 #*#*
67
Bab 67#*#*
68
Bab 68 #*#*
69
Bab 69 #*#*
70
Bab 70 #*#*
71
Bab 71 #*#*
72
Bab 72 #*#*
73
Bab 73 #*#*
74
Bab 74 ***
75
Bab 75 #*#*
76
Bab 76 #*#*
77
Bab 77 #*#*
78
Bab 78 #*#*
79
Bab 79 #*#*
80
Bab 80 #*#*
81
Bab 81 #*#*
82
Bab 82 #*#*
83
Bab 83 #*#*
84
Bab 84 #*#*
85
Bab 85 #*#*
86
Bab 86 #*#*
87
Bab 87 #*#*
88
Bab 88 #*#*
89
Bab 89 #*#*
90
Bab 90 #*#*
91
Bab 91 #*#*
92
Bab 92 #*#*
93
Bab 93 #*#*
94
Bab 94 #*#*
95
Bab 95 #*#*
96
Bab 96 #*#*
97
Bab 97#*#*
98
Bab 98#*#*
99
Bab 99 #*#*
100
Bab 100 #*#*
101
Bab 101 #*#*
102
Bab 102#*#*
103
Bab 103#*#*
104
Bab 104 #*#*
105
Bab 105 #*#*
106
Bab 106 #*#*
107
Bab 107 #*#*
108
Bab 108 #*#*
109
Bab 109 #*#*
110
Bab 110#*#*
111
Bab 111 #*#*
112
Bab 112#*#*
113
Bab 113#*#*
114
Bab 114#*#*
115
Bab 115#*#*
116
Bab 116#*#*
117
Bab 117#*#*
118
Bab 118#*#*
119
Bab 119#*#*
120
Bab 120#*#*
121
Bab 121#*#*
122
Bab 122 #*#*
123
Bab 123 #*#*
124
Bab 124 #*#*
125
Bab 125 #*#*
126
Bab 126#*#*
127
Bab 127 #*#*
128
Bab 128 #*#*
129
Bab 129 #*#*
130
Bab 130 #*#*
131
Bab 131#*#*
132
Bab 132 #*#*
133
Bab 133#*#*
134
Bab 134#*#*
135
Bab 135#*#*
136
Bab 136#*#*
137
Bab 137#*#*
138
Bab 138#*#*
139
Bab 139#*#*
140
Bab 140 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!