Bab 8

Pagi hari

Neo baru saja terbangun dari tidur, pandangan pertama yang dia lihat  adalah  seorang wanita yang masih tertidur dengan wajahnya yang sedikit pucat.

"Pagi sayang." Neo menyapa wanita itu . Neo tampak begitu bahagia, Neo langsung bangun dari tempat tidur.

Neo segera mandi, mengingat jika nanti pagi ada rapat yang harus dia hadiri. Neo sudah rapi dengan jas hitamnya, Neo menengok keadaan Jovita yang masih tertidur.

"Cepat bangun sayang." ucap Neo dengan lembut.

Neo langsung turun ke bawah, sudah ada Pak Roy yang sudah menunggu diruang meja makan.

Jovita mulai sedikit sadar, dia mulai bangkit dari tidur.

"Ini dimana." dia sedikit bingung. kenapa dia ada disini, Jovita mulai mengingat kejadian sebelumnya.

"Bukannya aku baru pulang dari tempat kerja. Lalu ini dimana." Jovita kebingungan.

Tiba-tiba saja pintu terbuka,ada seorang wanita datang membawa nampan berisi makanan dan minuman.

"Nona." sontak Jovita makin kebingungan.

"Dia siapa lagi?" batin Jovita

"Ini ada makanan dan minuman untuk nona." ucap pelayan itu.

"Maaf nama kamu siapa ya?"

"perkenalkan nama saya Kinar nona."

"Jangan pakai kata nona, namaku Jovita ."

"Tapi nona."

"Ini aku dimana." Jovita melihat sekeliling ruangan yang penuh warna abu-abu tua dengan ornamen lukisan yang menghiasi dinding.

"Sekarang nona ada di kediaman tuan Neo." seketika dia mulai berpikir.

"Neo?" tiba-tiba masuklah seorang pria yang sudah rapi dengan baju kerjanya, siapa lagi jika bukan Neo.

"Kamu ." tunjuk kearah pria itu,Neo memberi kode para pelayan itu.

Pelayan itu segera keluar dari ruangan itu.

"Bagaimana apa kamu sudah sembuh?" tanya Neo pada Jovita.

Jovita terdiam, dia menatap tajam ke arah Neo.

"Kenapa aku bisa disini?"

"Tadi malam kamu pingsan dijalan, jadi aku membawamu di sini." ucap Neo yang sudah duduk dikursi dekat jendela kamarnya.

Jovita melihat bajunya sendiri.

"Kenapa aku pakai baju kayak gini?"

"kamu." Jovita marah besar sampai dia menatap ke arah Neo, kenapa dia memakai baju seperti ini.

"Ada apa?"

"Pasti kamu ya." teriak Jovita  yang marah besar.

Neo membalas dengan sedikit senyuman.

"Kenapa aku pakai baju seperti ini." Jovita menutup tubuhnya dengan selimut.

"Merekalah yang mengganti bajumu. masalah bajumu seperti apa itu bukan urusanku." jawab Neo yang diam-diam dia sendiri yang memilih baju tidur untuk dirinya pakai.

"Lalu dimana bajuku!" teriak Jovita.

"Tanyakan saja pada mereka." Neo langsung berdiri dari tempat duduk.

"Lebih baik kamu istirahat, dan minum obatmu." ucap Neo pada Jovita.

"Aku mau pulang sekarang."

"Tidak." jawab Neo yang tak mengizinkan Jovita pergi.

"Atas hak apa kamu melarang aku pergi?" Jovita dengan beraninya menantang Neo.

"Aku peringatankan untuk lebih tenang."

"Diam dan turuti apa perintahku." Neo langsung pergi meninggalkan Jovita. Pria itu langsung pergi dari tempat itu.

"ahhhhh." teriak kencang Jovita.

"Dasar penganggu ." Jovita marah besar.

"Lama-lama aku bisa tersiksa." teriak Jovita hingga suara itu terdengar hingga diluar kamar.

Dari luar kamar, Masih ada Neo dan beberapa pelayan yang masih berdiri diluar.

"Pak Roy."

"Ya tuan."

"Awasi wanita itu , jangan sampai dia melarikan diri, untuk kalian semua layani kebutuhan dia selama di sini. Apa Kalian semua mengerti?"

"Mengerti tuan." Neo akhirnya pergi dari tempat itu.

"Sekarang kalian siapkan baju untuk nona." perintah Pak Roy pada mereka bertiga.

"Baik, akan kami siapkan." mereka bertiga langsung membagi tugas mereka.

Jovita terlihat lesu, dia masih marah dengan apa yang dilakukan pria itu.

"Aku merasa seperti buronan saja, gimana mau keluar." dia melirik dari arah jendela.

"Aduh, tinggi sekali. Bagaimana mau kabur." Ia baru menyadari posisi dia saat ini ada dilantai atas.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, datanglah 2 orang pelayan yang salah satu dari mereka membawa baju untuk dirinya.

"Nona, ini baju untuk nona."

"Bisa tidak kalian tidak panggil namaku dengan sebutan nona, aku punya nama." mereka berdua saling menatap.

"Tapi ini sudah aturan nona."

"Mau aturan atau tidak , aku tidak suka." Jovita mengambil baju yang diletakkan diranjang tempat tidur.

"Lho mana bajuku, kenapa malah baju seperti ini."

"Baju yang nona pakai kami cuci dan kami ganti dengan baju baru." ucap pelayan itu.

"Lalu yang kemarin malam apa kalian juga yang mengganti bajuku?" tanya Jovita lagi, mereka berdua menganggukkan kepala.

"Ya sudah aku ganti baju." Jovita menengok dimana pintu kamar mandi.

Setelah masuk ke dalam Jovita kagum dengan kondisi di dalam kamar mandi.

"Wah, luas sekali kamar mandinya." kamar mandinya lebih luas daripada  kamar mandi kontrakkannya.

Setelah selesai, Jovita langsung keluar dari ruangan itu.

"Cantiknya." batin dua pelayan yang memuji kecantikan dari wanita tuannya.

"Hey, kenapa kalian bengong."

"Tidak apa-apa nona." jawab mereka, salah satu dari mereka mendekat Jovita.

"Mari nona, saya rapikan rambut anda."

"Tidak, aku bisa sendiri. Lebih baik kalian duduk disana." perintah Jovita.

"Tapi nona, kami harus melayani nona. Dan ini memang tugas kami." ucap pelayan itu.

Pada akhirnya Jovita mengalah, kedua pelayan itu menata rambutnya sedemikian rapi dengan beberapa hiasan rambut yang menghiasi atas kepalanya.

"Lumayan." ucap Jovita yang puas dengan kerja mereka.

"Oh iya, mana tasku." Jovita baru ingat jika disaat pulang kerja dia membawa tas mini.

"Tas nona ada." ucap pelayan itu.

"Dimana?"

"Tas nona kami simpan."

"Sebentar, siapa nama kalian."

"Nama saya Anita nona, sedangkan disamping saya namanya Acha" Mereka mulai memperkenalkan diri.

"Ya sudah Anita, aku minta tasnya sekarang."

"Tapi sebelum itu nona harus minum obat dulu setelah itu nona sarapan dulu." Jovita langsung membalas dengan ekpresi kesal.

"Itu nanti bisa kan, aku cuma minta tasku."

"Tapi saya sudah di ingatkan tuan untuk nona tidak telat minum obat atau sarapan pagi. Jika nona tidak mau, mohon maaf  saya tidak bisa memberikan tas pada nona." Jovita makin kesal.

"Ya sudah mana obatnya." jawab jovita dengan nada kesal.

Pelayan itu langsung memberikan obat dengan air putih, setelah itu barulah dia sarapan pagi.

"Bubur?"

"Iya nona, mengingat nona sedang sakit untuk sementara ini nona makanan yang halus. Karna ini perintah dari dokter."

"Ya sudah." Jovita langsung menyantapnya, ya seperti itu rasanya sedikit hambar hanya terasa asin didalam bubur.

Akhirnya dia selesai sarapan pagi, "Boleh aku minta teh hangat?"

"Iya nona." pelayan itu keluar membuat teh hangat untuk nonanya. Setelah menunggu 5 menit, akhirnya pesanan dia datang juga.

"Ini nona teh hangatnya, dan ini tas milik nona." Jovita begitu bergembira akhirnya dia mendapatkan kembali tas miliknya.

Dia mengecek isi didalam, barang didalam masih utuh. Tapi sayangnya baterai handphonenya habis.

"aduh aku lupa bawa charger ." kebiasaan dia lupa membawa sesuatu.

Jovita duduk santai di tempat tidurnya, lama-lama dia bosan. Jovita membuka pintu, dari arah luar sudah ada mereka yang sedang menunggu di luar kamar.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53 #*#*
54 Bab 54 #*#*
55 Bab 55 #*#*
56 Bab 56 #*#*
57 Bab 57 #*#*
58 Bab 58 #*#*
59 Bab 59 #*#*
60 Bab 60 #*#*
61 Bab 61 #*#*
62 Bab 62 #*#*
63 Bab 63 #*#*
64 Bab 64 #*#*
65 Bab 65 #*#*
66 Bab 66 #*#*
67 Bab 67#*#*
68 Bab 68 #*#*
69 Bab 69 #*#*
70 Bab 70 #*#*
71 Bab 71 #*#*
72 Bab 72 #*#*
73 Bab 73 #*#*
74 Bab 74 ***
75 Bab 75 #*#*
76 Bab 76 #*#*
77 Bab 77 #*#*
78 Bab 78 #*#*
79 Bab 79 #*#*
80 Bab 80 #*#*
81 Bab 81 #*#*
82 Bab 82 #*#*
83 Bab 83 #*#*
84 Bab 84 #*#*
85 Bab 85 #*#*
86 Bab 86 #*#*
87 Bab 87 #*#*
88 Bab 88 #*#*
89 Bab 89 #*#*
90 Bab 90 #*#*
91 Bab 91 #*#*
92 Bab 92 #*#*
93 Bab 93 #*#*
94 Bab 94 #*#*
95 Bab 95 #*#*
96 Bab 96 #*#*
97 Bab 97#*#*
98 Bab 98#*#*
99 Bab 99 #*#*
100 Bab 100 #*#*
101 Bab 101 #*#*
102 Bab 102#*#*
103 Bab 103#*#*
104 Bab 104 #*#*
105 Bab 105 #*#*
106 Bab 106 #*#*
107 Bab 107 #*#*
108 Bab 108 #*#*
109 Bab 109 #*#*
110 Bab 110#*#*
111 Bab 111 #*#*
112 Bab 112#*#*
113 Bab 113#*#*
114 Bab 114#*#*
115 Bab 115#*#*
116 Bab 116#*#*
117 Bab 117#*#*
118 Bab 118#*#*
119 Bab 119#*#*
120 Bab 120#*#*
121 Bab 121#*#*
122 Bab 122 #*#*
123 Bab 123 #*#*
124 Bab 124 #*#*
125 Bab 125 #*#*
126 Bab 126#*#*
127 Bab 127 #*#*
128 Bab 128 #*#*
129 Bab 129 #*#*
130 Bab 130 #*#*
131 Bab 131#*#*
132 Bab 132 #*#*
133 Bab 133#*#*
134 Bab 134#*#*
135 Bab 135#*#*
136 Bab 136#*#*
137 Bab 137#*#*
138 Bab 138#*#*
139 Bab 139#*#*
140 Bab 140 Ending
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53 #*#*
54
Bab 54 #*#*
55
Bab 55 #*#*
56
Bab 56 #*#*
57
Bab 57 #*#*
58
Bab 58 #*#*
59
Bab 59 #*#*
60
Bab 60 #*#*
61
Bab 61 #*#*
62
Bab 62 #*#*
63
Bab 63 #*#*
64
Bab 64 #*#*
65
Bab 65 #*#*
66
Bab 66 #*#*
67
Bab 67#*#*
68
Bab 68 #*#*
69
Bab 69 #*#*
70
Bab 70 #*#*
71
Bab 71 #*#*
72
Bab 72 #*#*
73
Bab 73 #*#*
74
Bab 74 ***
75
Bab 75 #*#*
76
Bab 76 #*#*
77
Bab 77 #*#*
78
Bab 78 #*#*
79
Bab 79 #*#*
80
Bab 80 #*#*
81
Bab 81 #*#*
82
Bab 82 #*#*
83
Bab 83 #*#*
84
Bab 84 #*#*
85
Bab 85 #*#*
86
Bab 86 #*#*
87
Bab 87 #*#*
88
Bab 88 #*#*
89
Bab 89 #*#*
90
Bab 90 #*#*
91
Bab 91 #*#*
92
Bab 92 #*#*
93
Bab 93 #*#*
94
Bab 94 #*#*
95
Bab 95 #*#*
96
Bab 96 #*#*
97
Bab 97#*#*
98
Bab 98#*#*
99
Bab 99 #*#*
100
Bab 100 #*#*
101
Bab 101 #*#*
102
Bab 102#*#*
103
Bab 103#*#*
104
Bab 104 #*#*
105
Bab 105 #*#*
106
Bab 106 #*#*
107
Bab 107 #*#*
108
Bab 108 #*#*
109
Bab 109 #*#*
110
Bab 110#*#*
111
Bab 111 #*#*
112
Bab 112#*#*
113
Bab 113#*#*
114
Bab 114#*#*
115
Bab 115#*#*
116
Bab 116#*#*
117
Bab 117#*#*
118
Bab 118#*#*
119
Bab 119#*#*
120
Bab 120#*#*
121
Bab 121#*#*
122
Bab 122 #*#*
123
Bab 123 #*#*
124
Bab 124 #*#*
125
Bab 125 #*#*
126
Bab 126#*#*
127
Bab 127 #*#*
128
Bab 128 #*#*
129
Bab 129 #*#*
130
Bab 130 #*#*
131
Bab 131#*#*
132
Bab 132 #*#*
133
Bab 133#*#*
134
Bab 134#*#*
135
Bab 135#*#*
136
Bab 136#*#*
137
Bab 137#*#*
138
Bab 138#*#*
139
Bab 139#*#*
140
Bab 140 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!