Two Genius Ceo'S
...Bismillahirrohmanirrohim....
...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...
...بسم الله الر حمن الر حيم...
...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....
...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد....
"Mulai hari ini kamu bukan lagi karyawan di toko ini Syahira," ucap seorang wanita paruh baya pada perempuan di hadapannya.
Syahira menatap tak percaya pada bosnya, apa yang baru saja Syahira dengar sungguh diluar dugaan perempuan itu. Dia merasa tak melakukan kesalahan lalu kenapa harus dipecat? Jelas Syahira bingung.
"Tapi bu, apa salah saya?" tanya Syahira heran.
Selama bekerja di toko baju 'Fahsion muslimah' Syahira selalu perfesional nyaris tidak pernah sekalipun melakukan kesalahan, sekarang mendengar bosnya tiba-tiba ingin memecatnya tentu saja membuat Syahira tak terima dia butuh sebuah penjelasan.
"Bukan kamu tahu Syahira banyak desas-desus tentang dirimu yang memilik anak haram."
Deg!
"Sudah saya katakan berkali-kali Bu, Arsya dan Arsyi anak kandung saya mereka bukan anak haram! Ibu boleh menghina saya seperti orang-orang asal jangan kedua putri saya," tegas Syahira.
"Mana ada yang tahu selama ini kamu tidak memilik seorang suami bukan, sedangkan umurmu terbilang masih muda. Jadi benar bukan yang saya ucapkan dan kamu tidak berstatus janda."
"Stop bu, jika Ibu Linda memang ingin memecat saya, baik saya akan menerimanya! dan saya tegaskan sekali lagi mereka bukan anak haram seperti yang ibu tuduhkan!" ucap Syahira dengan nada suara yang lebih tegas lagi.
"Seharusnya kamu lebih tahu diri Syahira!"
'Astagfirullah sabar Ra, sabar jangan bawa emosi. Tapi Ibu Linda sangat keterlaluan,' kesal Syahira dalam benaknya.
"Ini uang gajimu selama sebulan penuh, saya harap kamu cepat pergi dari toko ini."
"Terima kasih banyak atas semua yang Ibu Linda berikan dan terima kasih banyak juga sudah mau mempekerjakan saya di toko Ibu. Saya juga ingin minta maaf jika selama saya bekerja dengan Ibu Linda banyak melakukan kesalahan, saya permisi. Assalamualaikum."
Syahira berpamitan tanpa menoleh lagi pada mantan bosnya itu, dalam lubuk hatinya paling dalam Syahira sejujurnya tidak puas akan alasan bos memecat dirinya. Tapi memikirkan kedua putrinya yang masih kecil mendapat hinaan Syahira jelas tidak terima.
'Arsya dan Arsya bukan anak haram!' tegas Syahira dalam benaknya. Entah itu pengakuan untuk siapa, Syahira tak ingat detailnya tapi dia yakin tidak pernah melakukan hal yang Allah larang.
Keluar dari ruang sang bos beberapa karyawan lain menatap iba pada Syahira, mereka semua memang selalu saling mensupport teman satu kerja.
"Mau kemana, Ra?" tanya Nina menatap curiga Syahira.
"Bener, mau kemana Ra, kok udah beres-beres? jam pulang masih lama loh," sambung Lala.
Satu teman Syahira lagi tak mengucapkan sepatah katapun, tapi dia juga penasaran kemana Syahira akan pergi, pasalnya teman satu tempat kerja mereka itu tetap bungkam.
"Syahira mulai hari ini sudah tidak kerja disini lagi," ucap Linda dari belakang mereka.
Tiga teman Syahira berbalik menatap sang bos tak percaya. "Mengapa bu?" tanya Bila.
"Saya tidak mau toko terkena imbasnya hanya karena berita yang tersebar tentang Syahira."
"Maksud Ibu memilik anak tanpa suami? Bukan kita sudah tahu cerita yang sebenarnya."
"Jangan ikut campur Bila, kita tidak tahu Syahira berbohong atau tidak! Jangan bahas dia lagi atau kalian juga ikut saya pecat."
Bila langsung bungkam tentu dia tidak ingin bernasib sama seperti Syahira. Setelah itu Linda berlalu pergi membiarkan mereka menemui Syahira untuk yang terakhir kalinya.
"Aku pulang semua, mungkin hari ini terakhir kita bertemu."
"Jangan gitu-lah Ra, nanti kalau libur kita main deh ke rumah kamu."
"Bener apa yang Lala bilang Ra, kapan-kapan kami main," sahut Nina, Syahira tersenyum ramah pada ketiga temannya.
Mereka saling berpelukan satu sama lain. "Gak bakal seru lagi nih kalau Syahira kagak ada," celetuk Bila.
"Jangan gitu Bil, aku juga sebenarnya gak mau pisah sama kalian. Tapi aku juga nggak mau nanti malah Arsya dan Arsyi malah kena imbasnya."
Tiga gadis itu mengangguk setuju padahal mereka sangat menyukai Arsya, Arsyi selain cantik dua anak kembar Syahira itu cerdas paket banget.
"Unda cudah mau pulang?" tanya Arsyi menatap curiga Syahira.
Kedua putri Syahira sedang duduk di kursi untuk menunggu bunda mereka. Arsya Zahira Khalisa dan Arsyi Zahra Khalisa merupakan nama lengkap kedua putri cantik Syahira.
"Benar sayang kita pulang sekarang, pamit dulu sama tante-tante kalian," suruh Syahira pada kedua putrinya.
Tangan Syahira mengelus pucuk kepala Asryi, dia tidak mau kedua putrinya curiga kalau sudah dipecat. Satu tangan Syahira memegang erat tasnya dia merasa gugup di hadapan bocah kembar itu.
"Tante-tante cantik kita pulang," ucap Arsya dan Arsyi bersama.
"Peluk dulu sama tante sini," ujar Bila.
Tak perlu menunggu lama Syahira sudah membawa putrinya keluar dari toko baju tempat Syahira bekerja. Mereka bertiga menyusuri jalan dengan berjalan kaki.
Sambil menggandeng kedua putrinya Syahira berlaja pelan menatap lurus ke depan, kedua mata bocah cilik itu saling menatap satu sama lain melihat wajah murung Bunda mereka.
Sepertinya kedua anak kembar itu memilik pemikiran yang sama. "Bunda ayo kita main ketaman!" ajak Arsya.
"Kalian mau main di taman?" Syahira menoleh bergantian pada dua putrinya.
"Betul Unda kita mau main di teman!" jawab Arsyi semangat.
Melihat kedua putrinya tersenyum sudut bibit Syahira juga terangkat membentuk segaris senyum mansi.
Jarak taman dengan tempat mereka tidak terlalu jauh, jadi tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di taman.
Karena sudah hampir sore banyak juga orang-orang yang datang mengunjungi taman, apalagi tamannnya terletak dekat restoran dan cafe.
"Bunda mau es cleam boleh?" tunjuk Arsya pada seorang pedangan es cream di depan sana, bola mata anak perempuan itu berbinar-binar melihat es cream yang amat menggiurkan.
"Boleh asal jangan banyak-banyak, ayo kita beli," ajak Syahira pada kedua putrinya.
"Telima kacih Unda," ucap Arsyi.
"Telima kasih bunda," ucap Arsya juga.
"Sama-sama sayang." Syahira mencium kedua pipinya secara bergantian.
Ketimbang Arsya, Arsyi memang belum terlalu lurus bicara dia bahkan cadel dalam beberapa huruf sedangkan Arsya hanya susah menyebut huruf R saja.
"Setelah itu kita pulang," ucap Syahira.
Mereka kembali ketempat semula untuk menikmati es cream yang tadi dibeli.
"Bismillahi," ucap Arsyi.
"Coba ditelusin baca bismillahnya Alsyi!"
"Allsyi loh, bukan Alsyi," sahut bocah itu tidak terima sang Kakak menyebut namanya salah.
"Kamu juga salah nyebut nama sendili Alsyi, jadi jangan plotes dong!"
"Tapikan kak Alsya calah cebut nama! Allsyi ndak mau haluc benel pokoknya."
Asrya menatap lekat-lekat manik mata adiknya lalu dia mengebuskan nafas kasar, tidak ingin berdebat dengan Asryi dirinya memilih untuk mengalah.
"Bunda mau pipis," ucap Arsya tiba-tiba saja.
"Ayo, Arsyi juga ikut."
"No, unda Alsyi au dicini caja," tolaknya.
"Disini saja jangan kemana-mana oke, bunda sama Arsya ke toilet dulu."
"Ciap Unda," sahutnya terus menikmati es cream miliknya yang masih banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Salma Suku
Q mampir thor
2024-02-04
0
Alya Yuni
Bos ko terllu brlga
msa mnusia di haramkn
Tuhan aja gk mengharamkn mnusia
e mnusia ko memgharamkn ssma mnusia
bgi agama Katolik gk ada kta haram
yg hram it keluar dri mulutmu
2024-01-17
0
Apa sih maksud dialog ini?
2023-12-24
1