Tidak mungkin dia

...Bismillahirrohmanirrohim....

...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...

...بسم الله الر حمن الر حيم...

...Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....

...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد....

Mobil Alvan segera melaju menuju rumah sakit setelah dari rumah Syahira, dia sudah terlambat pergi bekerja sejak tadi, seharusnya 2 jam yang lalu Alvan sudah berada di rumah sakit. Untung dia bosnya jadi tidak masalah sesekali terlambat.

"Syahira, Syahira, Syahira," berulang kali Alvan mengucap nama bunda dari Arsya dan Arsyi. Setiap kali Alvan berusaha mengingat sesuatu kepalanya semakin terasa sakit.

"Argh... kepala gue," keluh Alvan.

Ceo muda itu terpaksa menghentikan mobilnya dipinggir jalan, Alvan menunggu kepalanya terasa lebih baik baru dia akan memutuskan untuk kembali melajukan mobinya. Daripada nanti terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Sebenarnya apa hubungan gue sama mereka?" monolong Alvan.

Beberapa menit berlalu, setelah merasa kepalanya jauh lebih baik, Alvan buru-buru membuka gawainya untuk menghubungi seorang.

"Cari tahu tentang anak itu, juga ibunya. Aku akan kirim lokasi dimana mereka tinggal! Informasi mereka nanti malam sudah ada." begitu pesan yang Alvan kirim pada seorang.

Jauh lebih baik Alvan kembali melajukan mobilnya. Sekitar 45 menit mengemudi akhirnya Alvan sampai di rumah sakit.

"Lo dari mana aja baru datang?" seorang dokter tiba-tiba menghampiri Alvan yang baru saja turun dari mobil.

"Gue kejebak ujan."

"Terus ngapa dari tadi nggak bisa dihubungi semua orang nyari lo!" marah Eril adik sepupu Alvan.

"Bukan orang rumah tahu gue nganter pulang si embul."

"Sampek selama itu?"

"Lo kenapa sih Er, nggak biasanya tahu begini, gue udah bilang kalau tadi kejebak ujan gede," bingung Alvan merasa heran.

Wajah Erli berubah tegang padahal tadi dia tidak ingin langsung memberitahu Alvan apa yang terjadi tapi saudara laki-lakinya sudah lebih dulu bertanya.

Mereka berjalan seiringan di lorong rumah sakit. Erli menghembuskan nafas kasar masih menimang haruskan dia membicarakan hal buruk ini pada Alvan.

"Ngapin diem?" tanya Alvan heran.

"Kondisi Bang Aditya semakin memburuk."

Deg!

"Nggak mungkin lo pasti bohong! Tadi pagi pas gue pergi Abang Aditya masih baik-baik aja, benar dia baik-baik aja!" geram Alvan marah.

Alvan sangat menyayangi abangnya itu walaupun dia tahu mereka terlahir dari orang tua yang berbeda.

"Gue tahu lo bohong Er," namun Eril menggeleng lemah, dia juga tidak ingin melihat Aditya sakit.

"Ikut gue!"

Eril menarik kasar tangan Alvan menuju sebuah kamar rawat ternyata keluarga sedang berkumpul disana, melihat semua itu kaki Alvan terasa lemas. Dari dinding transparan itu dia dapat melihat sang kakak yang berbaring lemah di atas brankar dengan bantuan alat-alat medis.

"Kenapa bisa begini?" tanyanya entah pada siapa.

Semua orang terenyak melihat kehadiran Alvan, mereka menatap iba pada laki-laki itu yang sudah menjatuhkan air matanya. Ulya bangkit segera membawa putranya ke dalam pelukan, dia tak kuasa melihat Alvan rapuh.

"Bang Aditya kenapa Mom? Tadi pagi bukan semua baik-baik aja, terus sekarang kenapa abang ada di rumah sakit," ucapnya terbata berada di dalam pelukan sang ibu.

"Mommy juga tidak tahu Al, tadi pagi abangmu tiba-tiba jatuh pingsan saat hendak mengantar Haliza sekolah," sahut Ulya terisak.

Selama ini Alvan tahu Abangnya Aditya semasa hidup berdampingan dengan penyakit yang mematikan. Aditya bisa hidup sampai umur 30 tahu saja merupakan sebuah keajaiban.

"Abang pasti bangunkan, Mom?"

"Kita doakan semoga Abang kalian segera bangun sayang."

"Kakak," kedua adik perempuan Alvan memeluk kakak mereka, ketiganya sama-sama meneteskan air mata.

Tiga anak kandung Ulya sangat menyayangi Aditya sebagaimana Ulya dan Hans sangat sayang dengan Aditya.

"Maafkan Haliza, Kak," gadis SMA itu merasa bersalah pada semua orang karena dia yang tadi pagi bersama Aditya.

"Hus, ngomong apa ini bukan salah kamu dek," tegur Alvan.

Sedangkan Eril yang tadi membawa Alvan ke depan kamar rawat tersebut sudah masuk ke dalam untuk memeriksa lebih lajut keadaan Aditya yang sejak tadi terlihat semakin memburuk.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Syahira masih termenung di kamarnya membiarkan Arsya dan Arsyi bermain dengan gembira tidak ingin mengganggu anak-anaknya.

Pikirannya masih tertuju pada laki-laki yang tadi pagi datang ke rumah mengantar Arsyi. Arsyi juga sudah menceritakan semuanya pada Syahira bagaimana anak itu bisa bersama dengan Alvan. Tapi yang Syahira pikirkan bukan itu sekarang, dia ingat akan kejadian mengerikan 4 tahun lalu.

"Laki-laki itu terlihat dengan mirip dengannya, tapi mana mungkin dia, Mas Al bukan waktu itu Mas Al sudah..., lagipula jika dia Mas Al kenapa tidak mengingatku," gumam Syahira tanpa sadar.

"Tidak mungkin dia suamimu, Syahira. Bukan kejadian waktu itu membuat banyak orang meninggal dunia termasuk suamimu juga telah dinyatakan tiada. Bahkan gempas dahsyat 4 tahun lalu telah merengut nyawa kedua orang aku juga."

Dulu Syahira adalah anak tunggal dari sepasang suami istri yang sangat baik hati di desa mereka tapi semua itu sirnah setelah gempa bumi berskala 5,6 memporak porandakan desa bahagia itu.

"Unda, unda," tanpa Syahira sadari sejak tadi Arsyi terus memanggil dirinya tapi dia masih melamun.

"Unda kenapa cih," gerut anak kecil itu melangkah naik ke atas kasur.

"Nda di depan ada olang katanya mau ketemu cama unda."

Sentuhan lembut dari Arsyi di telapak tanganya membuat Syahira tersadar dari lamunan masa lalunya.

"Astagfirullah hal-adzim," kaget Syahira setelah itu tersenyum.

"Unda ngelamunin apa?"

"Tidak ada sayang, kok kamu kesini? Arsya nya mana."

Tangan Syahira mengelus sayang pucuk kepala putrinya, Syahira mencubit gemas pipi temabab Arsyi, di dunia ini hanya si kembar yang Syahira miliki. Dia bisa bertahan sampai sekarang karena kedua putrinya, mungkin hari itu jika Syahira tidak tahu dia hamil, gadis itu tidak akan bertahan sampai hari ini.

"Ada di depan, telus ada olang yang mau ketemu cama Unda."

"Sudah ayo kita ke depan dulu temui tamunya."

"Ayo unda, Arcya juga cudah menunggu."

Di ruang tamu Syahira melihat seorang laki-laki yang sedang duduk bersama Arsya, orang yang tidak dia kenali, bahkan mungkin baru pertama kali Syahira melihat orang itu.

"Maaf bapak ada perlu apa ya?"

"Saya dari pihak perumahan sini Mbak, benar dengan Mbak syahira, kan? Saya disuruh meminta beberapa data warga sekitar untuk didata ulang."

Bohong laki-laki itu, dia adalah suruhan Alvan untuk mencari tahu tentang keluarga kecil Syahira. Laki-laki itu juga tidak tahu kenapa Alvan menyuruhnya untuk mencari tahu informasi Syahira.

"Benar saya sendiri Syahira, pak."

Melihat ada berkas-berkas yang orang itu bawa Syahira percaya saja, dia langsung mengisi data dirinya dikertas yang sudah diberikan tadi.

"Om tinggal dimana?" celetuk Asrya penasaran, dia sebenarnya menaru curiga pada laki-laki yang duduk berseberangan dengan dirinya.

"Deket rumah pak kepala desa," jawabnya gugup, bisa bahaya kalau ketahuan dia.

...Jangan lupa komentar semua, biar Author tambah semangat. Tenang pasti kalian bakal tahu masa lalu Alvan dan Syahira. Tapi sabar ya soalnya bertahap wkwk 🤭🤗💖...

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Penasaran dengan cerita masa lalu Syahira

2023-11-17

6

Ning Mar

Ning Mar

smg adytia selamat thor

2023-11-16

2

Boy Putra

Boy Putra

lanjut thor seru ceritanya...

2023-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 Dipecat
2 Arsyi hilang
3 Ayah
4 Punya cucu?
5 Cantik
6 Diusir
7 Tidak mungkin dia
8 Masuk rumah sakit
9 Kondisi Arsya
10 Perhatian
11 Gosip
12 Syahira bertemu Ulya
13 Pertemuan pertama (4 tahun lalu)
14 Pesona Syahira
15 Insiden
16 Menikah
17 Firasat
18 Kehilangan
19 Syarat
20 Menjenguk Aditya.
21 Menolong
22 Rencana si kembar
23 Mengingat
24 Sadar
25 Memberitahu keluarga
26 Bersama si kembar
27 Terulang lagi
28 Memulai
29 Perlu bicara
30 Alvan dan Syahira
31 Bahagia
32 Bekerja
33 Rencana membuka toko
34 Cemburu
35 Membuka toko
36 Usaha Alvan
37 Keluarga besar kasa
38 Kebersamaan
39 Aditya sadar
40 Keputusan
41 Hadiah
42 Tamu
43 Permainan
44 Kamar Alvan
45 Party 45
46 Party 46
47 Party 47
48 Party 48
49 Party 49
50 Party 50
51 Party 51
52 Party 52
53 Party 53
54 Party 54
55 Party 55
56 Party 56
57 Party 57
58 Party 58
59 Party 59
60 Party 60
61 Party 61
62 Party 62
63 Party 63
64 Party 64
65 Party 65
66 Party 66
67 Party 67
68 Party 68
69 Party 69
70 Party 70
71 Party 71
72 Party 72
73 Party 73
74 Party 74 (Special Arsyi)
75 Party 75
76 Party 76
77 Party 77
78 Party 78
79 Party 79
80 Party 80
81 Party 81
82 Party 82
83 Party 83
84 Party 84
85 Party 85
86 Party 86
87 Party 87
88 Party 88
89 Party 89
90 Party 90
91 Two genius ceo's
92 Party 92 Arsya Zahira Khasila
93 Arsyi Zahra Khalisa
94 94 Harus Kepoin! Karya baru
95 INTORVET LOVE
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Dipecat
2
Arsyi hilang
3
Ayah
4
Punya cucu?
5
Cantik
6
Diusir
7
Tidak mungkin dia
8
Masuk rumah sakit
9
Kondisi Arsya
10
Perhatian
11
Gosip
12
Syahira bertemu Ulya
13
Pertemuan pertama (4 tahun lalu)
14
Pesona Syahira
15
Insiden
16
Menikah
17
Firasat
18
Kehilangan
19
Syarat
20
Menjenguk Aditya.
21
Menolong
22
Rencana si kembar
23
Mengingat
24
Sadar
25
Memberitahu keluarga
26
Bersama si kembar
27
Terulang lagi
28
Memulai
29
Perlu bicara
30
Alvan dan Syahira
31
Bahagia
32
Bekerja
33
Rencana membuka toko
34
Cemburu
35
Membuka toko
36
Usaha Alvan
37
Keluarga besar kasa
38
Kebersamaan
39
Aditya sadar
40
Keputusan
41
Hadiah
42
Tamu
43
Permainan
44
Kamar Alvan
45
Party 45
46
Party 46
47
Party 47
48
Party 48
49
Party 49
50
Party 50
51
Party 51
52
Party 52
53
Party 53
54
Party 54
55
Party 55
56
Party 56
57
Party 57
58
Party 58
59
Party 59
60
Party 60
61
Party 61
62
Party 62
63
Party 63
64
Party 64
65
Party 65
66
Party 66
67
Party 67
68
Party 68
69
Party 69
70
Party 70
71
Party 71
72
Party 72
73
Party 73
74
Party 74 (Special Arsyi)
75
Party 75
76
Party 76
77
Party 77
78
Party 78
79
Party 79
80
Party 80
81
Party 81
82
Party 82
83
Party 83
84
Party 84
85
Party 85
86
Party 86
87
Party 87
88
Party 88
89
Party 89
90
Party 90
91
Two genius ceo's
92
Party 92 Arsya Zahira Khasila
93
Arsyi Zahra Khalisa
94
94 Harus Kepoin! Karya baru
95
INTORVET LOVE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!