Istri Imut Tuan Juna
Di sebuah kamar yang luas dengan nuansa serba putih. Perempuan cantik berwajah imut sedang mematut diri di depan cermin. Tangan kecilnya bergerak luwes memoles bibir mungil dan berisinya dengan lipstick warna merah menyala. Memberikan sentuhan terakhir hingga wajahnya cantik sempurna sekarang.
Dia adalah Freya Feybrina Redcliver, artis papan atas berusia 26 tahun yang akhir-akhir ini sangat populer karena membintangi film-film hits nan booming bersama beberapa aktor tampan. Artis yang sangat digandrungi oleh kaum muda-mudi. Selain memiliki tubuh indah dengan rambut lurus hitam berkilau bak model iklan shampoo, juga wajah kecil imut yang cantiknya kebangetan karena ada lesung pipi mungil yang membentuk setiap dia tersenyum, Freya juga memiliki suara lembut nan merdu, tak heran jika ia sudah merilis lebih dari sepuluh album solo. Freya adalah sosok yang sempurna di mata para fansnya.
Tok tok tok tok.. Suara ketukan empat kali terdengar .
"Masuk!" jawab Freya sedikit berteriak, tangannya sibuk memasukkan berbagai peralatan make up ke dalam tas kuning merk terkenal yang terbuat dari kulit buaya. Tas yang menjadi favorit Freya dari semua koleksi tas mewahnya.
"Mammy, kenapa kakak cantik belum datang?"
Seorang anak laki-laki tampan yang berusia lima tahun muncul setelah pintu kamar Freya terbuka. Freya menghentikan aktivitasnya demi melihat anak semata wayangnya yang ternyata sudah memakai pakaian yang bagus yaitu celana pendek berbahan jeans dan kaos warna kuning bergambar Ironman.
"Oh , benarkah kakak Luna belum datang? Coba aku periksa apa ada pesan darinya atau tidak."
Freya mengambil ponsel yang sudah masuk ke dalam tas, dan mendapati sebuah pesan dari Luna, pengasuh anaknya.
"Ah, ternyata kakak Luna sedang sakit Rain. Ayo berangkat bareng Mammy saja."
"Yaaaaah…. padahal hari ini kita mau ke kebun binatang Gembira Riang. Kakak cantik sudah janji mau nemenin ke sana."
Freya yang masih sibuk memata barang-barang ke dalam tas, menoleh ke arah Rain. Mendapati anak itu sedang cemberut dengan raut sedih.
"Benarkah hari ini mau ke Gembira Riang?" tanya Freya terkejut.
"Iya Mammy, aku sudah memberitahu Mammy sejak seminggu yang lalu kan?" jawab Rain dengan bibir yang masih manyun.
"Benarkah, yaampun, Mammy lupa sepertinya." Freya menepuk dahinya sendiri, akhir-akhir ini ia menjadi pelupa meski usia masih sangat muda. Mungkin karena begitu banyak pekerjaan membuatnya gampang melupakan sesuatu.
"Huuh, Mammy sih sibuk kerja terus." cetus Rain dengan jengkel. "Hari ini aku mau Mammy temani ke kebun binatang, aku nggak mau sama Miss Rere terus."
Freya yang sudah menutup tas selempang kuningnya mendekati Rain , lalu menunduk hingga wajahnya dekat dengan anak itu. Sementara Rain malah memalingkan wajah, karena tahu setelah ini "Mammy"nya akan membujuknya setengah mati.
"Rain…." panggil Freya secara perlahan, dengan suara yang halus nan lembut. "Pagi ini Mammy ada pemotretan penting, Rain sama Miss Rere aja ya, Mammy akan minta Miss Rere jagain kamu. Nanti Mammy akan nyusul setelah pemotretan selesai, Mammy janji." bujuk Freya.
"Nggak mau Miss Rere, mau sama Mammy aja." jawab Rain ketus.
"Rain…"
Freya masih ingin membujuk saat tiba-tiba anak tampan itu menatapnya. Kedua mata bocah itu berkaca-kaca, membuat hati Freya meleleh.
"Aku nggak mau di ejek teman-teman karena nggak ada papi mammy yang jagain aku nanti." ungkap Rain dengan suara yang bergetar menahan tangis.
Huuuuuuhhhhh…. Freya menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya secara kasar. Kalau sudah melihat wajah rapuh anak laki-laki itu, hatinya langsung luluh begitu saja. Kalau dipikir-pikir lagi, ia memang sudah lama sekali tidak mengajak Rain refreshing. Terakhir dua bulan yang lalu sepertinya. Karena belakangan ini jadwal Freya sangatlah padat, sepadat jalanan ibu kota di pagi hari.
"Okey Mammy temani kamu hari ini Rain, Mammy telepon manajer mammy dulu sebentar. Jam berapa kita harus berkumpul?" tanya Freya seraya mengeluarkan kembali ponselnya.
"Jam setengah sembilan Mammy. " jawab Rain yang langsung membuat mata Freya membola sempurna. Tinggal beberapa menit lagi untuk sampai di jam setengah sembilan.
"Oh kenapa baru bilang Raiiin…." ucap Freya dengan gemas. "Persiapkan barang-barangmu yang akan kamu bawa. Setelah Mammy telepon manajer Mammy kita akan berangkat."
Freya kembali sibuk kesana kemari untuk mempersiapkan barang yang akan dibawa, sambil menghubungi managernya untuk mengatur ulang jadwal pemotretan. Freya bukan jenis orang yang suka sekali mengundur pekerjaan penting, tapi kali ini ia melakukan itu demi Rain. Meski nanti ia akan kena omel pihak fotografer.
Setelah drama persiapan mendadak yang menyita pikiran, akhirnya mereka sudah berada dalam mobil hitam keluaran lawas milik Freya, melaju dengan kecepatan sedang menuju kebun binatang Gembira Riang.
"Mammy, aku mau berangkat bareng temen-temen naik bis, bukan naik mobil gini." ucap Rain dengan cemberut karena tahu jalan yang dituju sekarang bukan jalan menuju sekolah.
Sekilas Freya menoleh ke arah Rain, lalu kembali fokus ke jalanan di depan.
"Kita udah terlambat Rain, bis sekolahnya udah berangkat. Mammy sudah mengirim pesan pada Miss Rere tadi, kita langsung menyusul ke Gembira Riang." jelas Freya dengan nafas yang sedikit tersengal karena buru-buru tadi. Saat pergi bersama Rain begini, Freya harus mengganti pakaiannya dengan pakaian yang murah dan terlihat usang, karena Freya tak ingin dikenali sebagai artis oleh orang tua teman Rain. Ia bahkan harus memakai foundation dengan warna lebih gelap untuk menyamarkan warna kulit wajahnya yang putih mulus, juga memakai hoodie untuk menutupi rambut indahnya.
"Makanya Mammy cepat-cepat cariin Papi buat aku, supaya Mammy nggak keteteran begini, kerja sambil mengurus aku sendirian." sindir Rain.
"Baiklah, nanti Mammy cariin kamu Papi yamg galak, biar kamu nggak boleh main laptop Mammy lagi." jawab Freya santai.
"Eh.. jangan yang galak-galak lah Mammy. Aku mau Papi yang baik hati dan sayang aku." tolak Rain seketika, membuat Freya tertawa puas.
Saat sampai di kebun binatang, rombongan bis sekolah Rain sudah tiba lebih dulu. Teman-teman Rain bersama para guru dan orang tua kurid yang ikut sedang berkumpul di depan loket pembelian tiket. Rain langsung menarik tangan sang Mammy untuk mendekat ke sana.
"Nah, akhirnya Rain datang juga," sambut Miss Rere yang melihat kedatangan Rain dan Freya. Namun saat menatap Freya, wajah Miss Rere langsung berubah.
"Loh, dimana tahi lalat Nona Feybrina? Apa sudah dioperasi?" tanya Miss Rere keheranan.
Refleks Freya mengangkat tangan untuk meraba jidatnya, mencari keberadaan tahi lalat besar yang biasanya ia pasang di sana selama menyamar. Namun nihil, tahi lalat itu tidak ada, jidatnya rata sekarang. Freya baru sadar jika ia lupa memasang tahi lalat di tengah-tengah kedua alisnya layaknya orang india. Ia terlalu buru-buru tadi.
"Ah, hahahha… iya habis di operasi kemarin Miss.." jawab Freya sambil tersenyum canggung.
"Sekarang malah lebih cantik Nona Fey, kayak artis yang lagi populer itu loh." puji Miss Rere.
Wajah Freya kaku seketika. Memang yang tahu identitas Freya yang sebenarnya hanyalah Bu Farah, kepala sekolah TK Pertiwi tempat Rain sekolah. Sedangkan guru-guru yang lain tak ada yang tahu, apalagi orang tua murid.
" Karena semua sudah kumpul, ayo kita segera masuk ke kebun binatang!" seru Miss Rere yang langsung mendapat seruan meriah dari anak-anak dan beberapa orang tua.
Mereka beriring-iringan masuk ke kebun binatang. Untungnya saat ini kebun binatang tak begitu ramai karena bukan weekend. Anak-anak sangat antusias melihat berbagai jenis binatang, menunjuk-nunjuk setiap binatang yang dilihat sembari bersorak riang.
"Mammy lihat! Kera kecil itu minta gendong mammynya. Lucu sekali." seru Rain sambil menunjuk gerombolan kera kecil.
"Iya Rain. Mirip sekali sama kamu waktu kecil dulu."
"ih mammy ngatain aku mirip kera?" tanya Rain dengan wajah yang mendadak cemberut.
Freya malah tertawa melihat Rain yang ngambek lalu pindah melihat hewan yang lain. Meski harus panas-panasan, anak-anak begitu senang karena bisa melihat berbagai jenis binatang secara nyata. Biasanya mereka hanya melihat di tv ataupun yutub. Tapi ada juga yang takut melihat versi nyatanya, karena biasa melihat versi kartun yang unyu-unyu.
Setengah perjalanan melihat binatang, Miss Rere menginstruksikan untuk istirahat sejenak. Miss Rere membagikan nasi kotak dan snack kepada murid-murid. Mereka duduk di bangku-bangku bawah pohon yang rindang yang menghalangi sinar panas matahari.
"Mammy, aku mau es krim itu." pinta Rain sambil menunjuk penjual es krim di dekat mereka duduk.
"Okey Rain, mammy belikan dulu. Mau yang rasa apa?" tanya Freya.
"Aku ikut Mammy. Aku mau pilih sendiri nanti."
Freya dan Rain pun mendekati penjual es krim. Freya membiarkan Rain untuk memilih es krim yang diinginkan. Sedangkan dirinya juga ikut memilih untuk diri sendiri.
"Mamanya Rain, ya?" sapa ibu-ibu berusia 35 tahunan yang menggandeng seorang anak perempuan cantik berambut keriting.
"Iya bu " jawab Freya.
"Kita belum pernah bertemu sepertinya. Salam kenal ya, aku Mira, mamanya Cici."
Wanita itu mengulurkan tangan mengajak berkenalan.
"Salam kenal bu. Saya Ff...Feybrina bu." jawab Freya lagi sambil menjabat tangan Bu Mira.
Wanita di depannya pun tersenyum sangat senang. "Cantik nama kamu Nona Fey, secantik orangnya. Pantas saja Rain sangat tampan karena ibunya secantik kamu. Aku pikir tadi kamu artis Freya yang lagi terkenal di tv itu. Mirip sekali."
Pujian dari Mira membuat wajah Freya semakin kaku. Senyum yang tadi ia terus tampilkan kini mendadak sirna. Freya buru-buru mengajak Rain kembali ke bangku yang tadi setelah membayar es krim.
"Panas sekali ya Rain," keluh Freya sembari menyingkap tutup kepala hoodie yang ia pakai, membuat rambut indah yang tadi tertutupi berkibar tertiup angin. Ia yang terbiasa bekerja di ruangan tertutup dan tempat sejuk merasa sangat gerah sekarang.
"Iya Mammy. Panas sekali. Mammy, tolong suapi aku eskrim." pinta Rain sembari menyodorkan cup es krim miliknya. Freya menuruti permintaan Rain. Ia menyuapi Rain eskrim sambil memakan miliknya sendiri. Melihat Rain yang sangat senang disuapi membuat hati Freya menghangat. Ia tahu Rain anak yang mandiri, namun bukan berarti tak mau dimanja.
Freya begitu fokus pada Rain, tak menyadari jika dari tadi Mira mengarahkan kamera ponselnya ke arah Freya dan Rain , lalu mengunggah video tentang mereka di Toktok.
Dalam sekejap saja video yang diberi caption "Mama Rain cantik banget, mirip artis Freya" itu langsung viral setelah dibagikan beramai-ramai oleh para netizen, dan langsung menjadi trending topik beberapa jam setelahnya. Sementara Freya masih santai menikmati waktu bersama sang anak. Ia tak tahu jika namanya sudah menjadi buah bibir di dunia maya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Bastard_🗡️
suka ceritanya
2024-02-03
0
Riina Dijee
makacih 🤗 selamat membaca, semoga suka ceritanya
2023-12-23
0
Pemuja cinta
aku mampir
2023-12-23
0