Memilih Gaun Pengantin

"Apa-apaan ini?" 

Roy yang tengah memeriksa beberapa berkas di ruangan Juna terlonjak kaget mendengar teriakan Juna. 

"Ada masalah Tuan?" tanya Roy bingung.

Juna terdiam memperhatikan surat perjanjian pranikah yang tadi Freya berikan. Untuk beberapa poin Juna dapat mengerti karena itu berhubungan dengan pekerjaan Freya sebagai artis. Tapi ada satu poin yang membuat Juna shock, yaitu larangan untuk sentuhan fisik dan berhubungan badan. Alis Juna mengkerut saat membaca poin berikutnya.

Tidak boleh ada perceraian selama pernikahan, kecuali maut yang memisahkan.

Juna menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali, tak mengerti dengan jalan pikiran wanita yang ingin dinikahinya.

"Roy…" panggil Juna dengan suara lemah.

"Ya tuan?" Roy langsung siaga mendapat panggilan dari tuannya.

"Menurutmu bagaimana jika pernikahan tanpa ada sentuhan fisik dan hubungan badan?" tanya Juna. "Bagaimana bisa dia ada di sampingku tapi aku tak boleh menyentuhnya dan bercinta dengannya?" wajah Juna berubah memelas dan itu membuat Roy tertawa. Sungguh? Membayangkan Juna yang tak boleh menyentuh Freya saja sudah membuat Roy ingin tertawa sampai guling-guling. Menikah tanpa boleh bercinta? Yang benar saja.

"Menurutmu kenapa Freya mengajukan syarat seperti itu? Apa aku kurang tampan, atau badanku kurang bagus sehingga dia nggak mau bercinta denganku?" tanya Juna bingung. Roy sangat ingin menggetok kepala Juna karena dalam urusan wanita begini otak Juna mendadak tumpul.

"Tuan, boleh saya menyampaikan pendapat saya?" 

"Katakan saja. Dari tadi juga aku kan minta pendapatmu!" jawab Juna sebal.

Roy berdehem sebelum menyampaikan aspirasinya. "Menurut saya, Nona Freya sebenarnya belum siap untuk menikah dengan anda Tuan, makanya dia tak ingin bercinta dulu dengan anda. Mungkin hatinya masih ragu, jadi yang perlu anda lakukan hanyalah meyakinkan Nona Freya bahwa anda sungguh-sungguh di dalam pernikahan ini. Anda hanya perlu menunjukkan bahwa anda adalah pilihan yang tepat untuk nona Freya." ungkap Roy.

Juna tampak berpikir sambil mengusap-usap dagunya yang tak berbulu. "Benar begitu? Dia ragu menikah denganku, tapi dia juga tak ingin ada perceraian. Menurutmu bagaimana?" tanya Juna lagi.

"Mungkin ada beberapa hal yang membuat Nona Freya ragu untuk menikah, hal ini tentu saja hanya nona Freya yang tahu. Tuan bisa pelan-pelan menanyakan pada Nona Freya hal-hal yang membuat ia ragu pada anda. Kalau soal perceraian, tentunya semua orang tak ingin ada perceraian. Apalagi anda tahu sendiri jika ayah nona Freya, Tuan Jodi Redcliver menikah lagi. Itu yang tak diinginkan nona Freya sepertinya." 

Juna mencerna setiap kata yang diucapkan Roy. Semua terdengar masuk akal dengan kondisi Freya saat ini. "Tumben kamu pintar," puji Juna yang membuat Roy ingin menjitak kepala Juna. Kalau dia tak pintar tentu saja dia tak akan bisa bertahan bekerja sebagai asisten Juna.

Juna pun merasa seperti mendapat pencerahan setelah mendengar pendapat dari Roy. Ia hanya harus memikirkan bagaimana membuat Freya yakin akan dirinya.

Ring..ring… 

Telepon di ruangan Juna berbunyi, Juna segera mengangkatnya.

"Juna, kamu punya nomor ponsel Freya? Aki ingin mengajaknya memilih gaun pengantin di butik lanngananku siang ini."

Suara Priscila langsung terdengar tanpa ada jeda.

"Jam berapa Mommy mau ke butik? Nanti aku bawa Freya ke sana. Mommy kirim saja alamat butiknya." jawab Juna. Sebenarnya Juna juga tak punya nomor ponsel Freya, ia hanya punya nomor ponsel Doni Salmankan, manajer Freya. Tapi nomor Doni sangat sulit dihubungi.

"Hmmm… sebelum jam 11 aku mau ke butik." 

"Okey, nanti aku bawa Freya ke sana jam segitu. Mommy tunggu aja di sana dan jangan lupa kirim alamat butiknya."

Juna langsung mematikan telepon karena setelah ini ia ada rapat.

Freya sudah sampai di studio Garuda tv jam sebelas kurang. Ia tadi menghubungi anak buah Roy yang berjaga di dekat studio, bawahan Roy tak tahu pasti jadwal syuting Freya. Harusnya Juna menghubungi Doni, tapi nomor Doni tak bisa dihubungi tadi. Ternyata Freya masih ada syuting hingga setengah jam kemudian. Juna tak punya pilihan lain selain menunggu, karena ia sudah berjanji pada ibunya untuk membawa Freya.

"Nona Freya, ada Tuan Juna menunggu anda di lobi," seorang staff memberitahu Freya saat wanita itu keluar dari ruang talkshow.

Freya pun buru-buru ke lobi untuk memastikan apakah benar-benar ada Juna. Dan ia sangat terkejut karena di lobi Juna sedang duduk sambil memangku laptop. Sepertinya Juna sedang bekerja karena terlihat serius.

"Ada apa? Kenapa kemari jam segini?" tanya Freya bingung. Freya kaget saat Juna menoleh, wajahnya terlihat sangat kusut dan cemberut.

"Aku sudah menunggumu setengah jam, kakiku sampai kesemutan nih," jawab Juna. Freya pun tertawa melihat Juna mengadu seperti anak kecil.

"Lagian ada apa sih?" tanya Freya belum bisa menghentikn tawanya. Juna yang melihat tawa lepas Freya pun tertegun, sudah sangat lama ia merindukan tawa Freya seperti dulu, dan hari ini dia melihatnya. Hatinya langsung meleleh, rasa lelah akibat lama menunggu pun hilang seketika.

"Hmmm.." Juna berdehem untuk menetralkan perasaannya terlebih dahulu, "Ibuku ingin bertemu kamu untuk melihat-lihat gaun pengantin di butik langganannya. Kamu masih ada syuting setelah ini?"

"Oh, aku ada waktu sampai jam dua siang nanti. Dimana aku bisa bertemu ibumu?" tanya Freya.

"Aku antar kamu ke butik langganan ibuku." 

Freya tampak berpikir.

"Tenang saja, tadi Rain udah di jemput Daddy ku, tenang saja. Dia di rumahku sekarang," ucap Juna yang seakan mengerti kekhawatiran Freya. Freyapun bernafas lega mendengarnya.

"Syukurlah, kalau gitu ayo antarkan ke butik." ajak Freya.

Juna teringat belum mempunyai nomor Freya, ia pun menyodorkan ponselnya pada Freya. "Tulis nomormu." pinta Juna.

Freya pun menuliskan nomornya di ponsel Juna dan mengembalikannya pada Juna. Juna menuliskan "Istri Imut" sebagai nama kontak Freya, ia menyimpan ponselnya sambil tersenyum membayangkan sebentar lagi akan punya istri yang seimut Freya.

***

Priscila tersenyum menyambut Freya yang  berjalan beriringan dengan Juna. Mereka terlihat sangat serasi, Priscila  sangat tak sabar menyaksikan keduanya memakai baju pengantin di altar pernikahan.

"Hai… Freya," Priscila langsung merengkuh tubuh Freya ke dalam pelukannya saat Freya sudah di depannya. Ia memeluk Freya cukup lama, hatinya menghangat. Ia serasa memeluk anak perempuannya sendiri sekarang.

Freya sedikit terkejut karena Priscila langsung memeluknya, Freya yang sangat merindukan pelukan ibunya merasa tersentuh diperlakukan seperti itu. Freya hampir menitikkan air mata, secepat kilat ia tersenyum karena tak ingin Juna dan Priscila salah paham.

"Apa aku mengganggu waktumu?" tanya Priscila lembut sembari menatap hangat pada Freya setelah mengurai pelukan.

Freya cepat-cepat menggeleng, "tidak Nyonya, kebetulan aku ada waktu senggang sampai jam dua siang nanti."

"Kenapa masih panggil Nyonya, sebentar lagi kita akan jadi keluarga. Panggil aku Mommy seperti Juna saja," pinta Priscila.

Freya hanya tersenyum , ia masih canggung jika harus mengubah panggilanya. 

"Mommy, apa tak masalah jika aku tinggal kalian berdua? Aku ada meeting dua puluh menit lagi," tanya Juna sembari menatap sekilas arlojinya. 

"Ya, tak masalah, biar aku sama Freya saja. Kamu kembali dulu saja ke kantor." jawab Priscila.

"Baiklah," Juna mengecup kedua pipi Mommy nya," titip Freya ya My."

Priscila mengerucut kesal karena Juna mencium pipinya, "jangan bertingkah seperti masih anak kecil, Juna. Sebentar lagi kamu menikah," protes Priscila karena malu atas perlakuan Juna di depan Freya.

"Hehehe, mommy tenang aja, nanti setelah nikah gantian Freya yang aku ciumi," Juna mengerling nakal pada Freya, Freya pun langsung memalingkan wajahnya yang tersipu.

Juna meninggalkan Freya berdua dengan ibunya. Priscila mengajak Freya masuk ke dalam butik setelah Juna pergi.

"Pilihlah gaun yang kamu inginkan, sayang." Priscila mengusap pundak Freya, menyuruhnya untuk memilih gaun pengantin.

"Baik Nyo.. maksudku Mommy," Freya hampir memanggil Priscila dengan Nyonya lagi. Priscila langsung tersenyum senang karena Freya memanggilnya Mommy, seperti Juna memanggilnya. Freya segera melihat-lihat gaun pengantin yang dipajang pada manekin dan memenuhi seluruh ruangan khusus itu. Freya jadi bingung sendiri karena gaun-gaun di sana sangat indah dan cantik-cantik. 

"Mommy, bisakah pilihkan gaun untukku? Aku bingung," pinta Freya. Selain karena pusing jika harus memilih sendiri, Freya juga ingin ibunya yang memilih gaun untuk acara sakral ini, sayangnya saat ini hanya ibu Juna yanng ada di sini.

"Serius aku boleh memilih gaun untukmu?" tanya Priscila tak percaya. Memilih gaun pengantin untuk putra putrinya adalah impiannya sejak dulu, dan sekarang Freya mengabulkan impiannya. Priscila sungguh merasa senang. Ia pun melihat-lihat gaun pengantin edisi terbatas itu dan memilih satu yang menurutnya sangat cantik. 

"Mommy rasa ini yang paling cocok untuk kamu Frey," Priscila menunjukkan gaun pilihannya pada Freya. Freya pun mendekat untuk melihat gaun yang Priscila pilih. Gaun putih dengan model bahu terbuka dan berlengan panjang yang tak akan memperlihatkan dada dengan bagian bawah mengembang dihiasi beberapa berlian kecil-kecil pada bagian dada. Dalam bayangan Priscila, Freya akan terlihat cantik dan anggun memakai gaun itu.

"Ya, ini sangat cantik Mommy. Aku suka, terima kasih."

"Cobalah kalau gitu. Kalau ada yang kurang pas nanti biar diubah." 

Freya pun mencoba gaun itu dan ternyata sangat pas di tubuh Freya seolah-olah gaun itu memang dirancang untuknya. Setelah selesai urusan gaunnya, Freya juga memilihkan pakaian untuk Rain besok. Sedangkan Priscila memilih sendiri gaun untuknya juga untuk Raymon dan Juna. Selesai dari butik, Priscila mengajak Freya makan siang sebelum mengantarnya kembali ke studio.

Waktu terasa semakin cepat berjalan. Tak terasa besok Freya sudah akan menikah dengan Juna. Ini adalah hari terakhir Freya syuting untuk sebuah drama tv karena mulai besok hingga beberapa hari kedepan Freya sudah mengajukan cuti.

Hari ini Freya syuting bersama aktor terkenal Rico Vancouver. Sebelum Juna mengumumkan pernikahannya dengan Freya, semua orang mengira jika Freya punya hubungan dengan Rico karena Rico satu-satunya pria yang slalu terlihat ada di dekat Freya selain Doni Salmankan tentunya. Meski berulang kali Freya menjelaskan jika ia dan Rico hqnya berteman saja.

"Freya, makan siang bareng yuk." ajak Rico selepas syuting selesai siang itu. 

"Emmm, maaf Rico, aku harus segera pulang. Kapan-kapan saja ya." tolak Freya. Juna sudah mewanti-wantinya tadi jika ia harus pulang cepat untuk istirahat, persiapan untuk acara pernikahan besok. Dan lagi ia tak ingin ada gosip miring yang akan mengatakan ia mengencani pria lain menjelang hari pernikahan. Freya benar-benar menghindari berita buruk begitu.

Rico memicingkan mata menatap Freya, tak biasanya Freya menolak ajakan makan siangnya. "Kenapa akhir-akhir ini kamu seperti menghindariku sih?" tanya Rico heran.

"Sorry Ric, aku tak bermaksud begitu," Freya jadi merasa sungkan karena kenyataannya ia memang menghindar dari Rico  Freya bahkan belum membalas pesan Rico sejak insiden video viralnya dulu. 

"Apa karena kamu minder karena sudah punya anak?" tebak Rico.

Freya mengedikkan bahu karena tak tahu juga alasan ia menghindari Rico. "Maybe."

Rico menghela nafas panjang, menatap Freya dalam meski wanita itu tak mau balas menatapnya. "Freya, aku tak masalah meskipun kamu sudah punya anak. Aku juga sangat suka anak-anak. Aku tak keberatan jika harus jadi ayah sambung Rain." Rico berkata dengan sungguh-sungguh, membuat Freya merasa tak nyaman.

Rico memang beberapa kali sudah mengungkapkan perasaannya pada Freya, tapi Freya selalu menolaknya karena memang Freya tak memiliki rasa apapun pada Rico.

"Sekali lagi Sorry, Rico. Kamu tahu kan aku sudah mau menikah dengan ayah kandung Rain. Kamu masih sangat muda, carilah gadis yang lebih segala-galanya dari aku." 

"Hahaha… aku hanya bercanda saja kok Frey, jangan terlalu serius. Biasanya kamu nggak begini," Rico tersenyum jahil melihat Freya yang tampak frustasi.

"Ishhhh, kamu nih. Nggak lucu." ucap Freya sebal. Ia pun pamit untuk segera pulang. Rico tersenyum dan melambaikan tangan pada Freya. Namun saat Freya sudah pergi, tangannya mengepal erat dan tatapan matanya berubah dingin.

Episodes
1 Bab 1. Viral
2 Bab 2. Ayah Rain
3 Bab 3. Kedatangan Juna
4 Bab 4. Menjemput Rain
5 Bab 5. Ke Kediaman Davinson
6 Bab 6. Bersama Papi
7 Bab 7. Bertemu keluarga Redcliver
8 Bab 8. Mendaftar Pernikahan
9 Bab 9. Berangkat Bersama
10 Memilih Gaun Pengantin
11 Bab 11. Hari pernikahan
12 Bab 12. Menuju Malam pertama
13 Bab 13. Tidur Bertiga
14 Bab 14. Makan Mie kuah Berdua
15 Nyonya muda Freya
16 Ternoda oleh Belalai
17 Bab 17. Membuat Kue bersama
18 Bab 18. Ke Kantor Juna
19 Kekacauan Di Lokasi Syuting
20 Bab 20. Khilaf
21 Bab 21. Berbaikan
22 Bab 22. Dilema
23 Bab 23. Tak Takut Lagi
24 Bab 24. Apa Kelebihan Juna?
25 Bab 25. Bukan untuk Kamu
26 Bab 26. Gara-gara Ingus
27 Bab 27. Nggak Mau sama Papi
28 Bab 28. Jaring Ikan
29 Bab 29. Balas dendam
30 Bab 30. Lukisan Abstrak
31 Bab 31. Apa sudah Bosan?
32 Bab 32. Undangan
33 Bab 33. Kejutan
34 Bab 34. Ada dia Di antara Kita
35 Bab 35. Hadiah dari Juna
36 Bab 36. Mandi bersama
37 Bab 37. Lagi-lagi Karena Marsha
38 Bab 38. The Winner
39 Bab 39. Ada Apa dengan Jenny?
40 Bab 40. Bertengkar
41 Bab 41. Pianis baru
42 Bab 42. Tante Jahat
43 Bab 43. Apa aku Salah
44 Bab 44. Diabaikan
45 Bab 45. Puncak Penghargaan Musik
46 Bab 46. Hadiah dariku
47 Bab 47. Monster kepala botak
48 Bab 48. Si Pendek dan Tukang mengompol
49 Bab 49. Vitamin F
50 Bab 50. Freya Kenapa?
51 Bab 51. Bertemu Rico
52 Bab 52. Wanita Ceking
53 Bab 53. Freya Pingsan
54 Bab 54. Batal Pulang
55 Bab 55. Cosplay Wa-ria
56 Bab 56. Ke rumah Emira
57 Bab 57. Berbincang dengan Ibu
58 Bab 58. Mengajak Ibu Pulang
59 Bab 59. Penculik
60 Bab 60. Beda Server
61 Bab 61. Kejutan 1
62 Bab 62. Kejutan 2
63 Bab 63. Kode Togel
64 Bab 64. Kapan bilang I Love You
65 Bab 65. Surat wasiat
66 Bab 66. Keputusan Freya
67 Bab 67. Juna ngidam?
68 Bab 68. Panggilan sayang
69 Bab 69. Awal pembalasan
70 Bab 70. Juna marah
71 Bab 71. Mendatangi Juna
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1. Viral
2
Bab 2. Ayah Rain
3
Bab 3. Kedatangan Juna
4
Bab 4. Menjemput Rain
5
Bab 5. Ke Kediaman Davinson
6
Bab 6. Bersama Papi
7
Bab 7. Bertemu keluarga Redcliver
8
Bab 8. Mendaftar Pernikahan
9
Bab 9. Berangkat Bersama
10
Memilih Gaun Pengantin
11
Bab 11. Hari pernikahan
12
Bab 12. Menuju Malam pertama
13
Bab 13. Tidur Bertiga
14
Bab 14. Makan Mie kuah Berdua
15
Nyonya muda Freya
16
Ternoda oleh Belalai
17
Bab 17. Membuat Kue bersama
18
Bab 18. Ke Kantor Juna
19
Kekacauan Di Lokasi Syuting
20
Bab 20. Khilaf
21
Bab 21. Berbaikan
22
Bab 22. Dilema
23
Bab 23. Tak Takut Lagi
24
Bab 24. Apa Kelebihan Juna?
25
Bab 25. Bukan untuk Kamu
26
Bab 26. Gara-gara Ingus
27
Bab 27. Nggak Mau sama Papi
28
Bab 28. Jaring Ikan
29
Bab 29. Balas dendam
30
Bab 30. Lukisan Abstrak
31
Bab 31. Apa sudah Bosan?
32
Bab 32. Undangan
33
Bab 33. Kejutan
34
Bab 34. Ada dia Di antara Kita
35
Bab 35. Hadiah dari Juna
36
Bab 36. Mandi bersama
37
Bab 37. Lagi-lagi Karena Marsha
38
Bab 38. The Winner
39
Bab 39. Ada Apa dengan Jenny?
40
Bab 40. Bertengkar
41
Bab 41. Pianis baru
42
Bab 42. Tante Jahat
43
Bab 43. Apa aku Salah
44
Bab 44. Diabaikan
45
Bab 45. Puncak Penghargaan Musik
46
Bab 46. Hadiah dariku
47
Bab 47. Monster kepala botak
48
Bab 48. Si Pendek dan Tukang mengompol
49
Bab 49. Vitamin F
50
Bab 50. Freya Kenapa?
51
Bab 51. Bertemu Rico
52
Bab 52. Wanita Ceking
53
Bab 53. Freya Pingsan
54
Bab 54. Batal Pulang
55
Bab 55. Cosplay Wa-ria
56
Bab 56. Ke rumah Emira
57
Bab 57. Berbincang dengan Ibu
58
Bab 58. Mengajak Ibu Pulang
59
Bab 59. Penculik
60
Bab 60. Beda Server
61
Bab 61. Kejutan 1
62
Bab 62. Kejutan 2
63
Bab 63. Kode Togel
64
Bab 64. Kapan bilang I Love You
65
Bab 65. Surat wasiat
66
Bab 66. Keputusan Freya
67
Bab 67. Juna ngidam?
68
Bab 68. Panggilan sayang
69
Bab 69. Awal pembalasan
70
Bab 70. Juna marah
71
Bab 71. Mendatangi Juna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!