SYSTEM ERROR

SYSTEM ERROR

CINTA YANG MENOPANG DUNIA

Jakarta SMA Harapan adalah salah satu dari sekian banyak sekolah menengah atas yang ada di ibukota dan salah satu SMA favorit.

Lantai tiga kelas 12a, di sudut bangku paling belakang duduk seorang pemuda yang sedang asik melamun dengan tangan kiri yang menopang dagunya.

Dengan pandangan mata kosong pemuda itu menatap ke luar lewat jendela yang ada di sampingnya.

Entah apa yang ada di dalam benak dari pemuda itu, terkadang dia mendesah pelan sambil melihat daun-daun yang terbang di terpa oleh udara, menari-nari sebelum jatuh ke tanah karena gravitasi bumi.

Pemuda itu bernama Tresno Mangku Bumi nama yang sangat eksentrik sekali di zaman modern ini, nama dalam bahasa Jawa yang bisa di artikan dengan sebagai cinta yang menopang dunia.

Nama pemberian kedua orangtuanya asli Jawa yang merantau dan tinggal di ibukota, Tresno melambangkan kasih sayang dari kedua orang tuanya dan mangku Bumi melambangkan harapan besar.

Dia biasa dipanggil dengan Eno oleh keluarga dan teman-temannya.

Berbanding terbalik dengan namanya, Eno mempunyai penampilan yang cukup menarik sebagai seorang pemuda, dengan wajah tampan dan kulit putih bersih ditambah dengan lesung pipi yang muncul saat dia tersenyum yang menambah pesonanya.

Tubuhnya tinggi dan atletis karena setiap hari dia berangkat sekolah mengayuh sepeda.

Pulang pergi memakan waktu 2 jam total, orang yang punya bobot 150kg pun akan langsing jika tiap hari selama 3 tahun mengayuh sepeda seperti yang dilakukan Eno.

Yang paling spesial dari Eno adalah kedua matanya dengan iris biru cerah yang bisa membuat semua orang terlena jika memandangnya lekat.

Warna iris yang sangat tidak mirip seperti milik kedua orang tuanya.

Sebenarnya saat lahir iris Eno normal berwarna hitam tapi sejak umur 2 tahun pelan-pelan iris kedua matanya berubah menjadi biru berbarengan dengan suara aneh yang terdengar di telinga Eno kecil (Ding: System hidup bahagia terikat dan akan aktif saat host berumur 17 tahun)

Eno kecil yang belum mengerti dengan apa yang dia dengar hanya bisa menangis dengan suara asing itu, suara System yang akan hadir 15 tahun yang akan datang.

Kedua orang tuanya sempat terkejut dan khawatir melihat perubahan iris mata anak semata wayangnya, segera Eno kecil dibawa ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksan.

Terkadang usaha juga bisa mengkhianati hasil dan harapan bisa juga terpatahkan di tengah jalan.

Eno telah dibawa ke berbagai rumah sakit tapi semua dokter tidak bisa menjelaskan secara medis penyebab perubahan kedua iris matanya.

Akhirnya kedua orang tua Eno menyerah, mereka berfikir mungkin ini sudah menjadi takdir yang maha kuasa untuk anaknya.

Selama Eno sehat, orangtuanya sudah sangat bersyukur mungkin iris mata biru itu adalah hal istimewa yang anak mereka miliki.

Agar tidak menarik perhatian sejak lulus sekolah dasar Eno sudah memakai lensa mata hitam untuk menyembunyikan iris birunya.

Sebagai siswa kelas 12 sekolah menengah atas, Eno merasa tidak terlalu istimewa dan spesial walaupun dia tampan serta memiliki System hidup bahagia.

Walau pada awalnya Eno sangat bersemangat saat berumur 17 tahun dan untuk pertama kalinya dia tau mempunyai System di dalam tubuhnya.

Eno yang dari SMP sudah menggemari Novel online sudah sangat tidak asing dengan hal yang dia dapatkan dan hadir di dalam hidupnya itu.

Walau Eno sempat tidak percaya pada awalnya tapi suara mekanis yang hanya bisa di dengarnya itu nyata.

Melihat dan membaca MC di novel hidupnya berubah berkat System, Eno langsung bersuka cita dalam diam dan menantikan kejutan apa yang akan dihadirkan oleh system.

Setiap malam setelah belajar dan sebelum tidur, Eno sudah membuat list perusahan mana yang akan dia akuisisi dan artis idola mana yang akan dia pacari, dengan System di tangan Eno punya harapan setinggi langit dan seluas samudra.

Apalagi nama Sistem nya sangat menyakinkan sekali, System kehidupan bahagia.

Di benak Eno pasti System ini sangat luar biasa sekali yang akan bisa berubah kehidupan dirinya beserta keluarga.

Ekspektasi dan angan-angan tinggi Eno seketika runtuh tak tersisa saat sudah setahun lebih System hidup bahagia tidak memberikan efek apapun.

System yang dia memiliki sepertinya error karena setahun ini tidak ada pergerakan dan macet entah dimana.

System di novel-novel pada umumnya akan memiliki hadiah pemula, System hidup bahagia tidak ada sama sekali hadiah seperti itu.

Jika System pada umumnya di menu ada antar muka tugas yang musti dilakukan host, menu System hidup bahagia cuma hanya ada lampu biru yang kelap-kelip seperti lampu neon.

Boro-boro mall System, penjelasan tentang poin aja tidak ada.

Seterusnya System hidup bahagia seperti sedang tertidur lelap meninggalkan layar menu kosong yang hanya bisa di lihat Eno.

List perusahan yang akan di akuisisi Eno sekarang berubah menjadi list belanjaan bulannya ibunya.

List artis cewe idola yang akan dia pacari sekarang berubah menjadi list jadwal pertandingan bola Liverpool club favoritnya.

Eno yang awalnya jumawa dan sombong sampai keong aja dia maki-maki dan caci karena jalannya lelet sekarang dia histeris mendapati kenyataan yang ada.

Sekarang Eno berkecil hati dan sudah tidak mau berharap tinggi lagi dengan System hidup bahagia yang telah error sebelum berkerja.

Terkadang di dalam sepinya malam dan dinginnya udara Eno menebak apa jangan-jangan System hidup bahagia ini Made in China karena kwalitasnya yang sangat buruk.

Setelah satu tahun dan Eno kelas 12, dia sudah menerima keadaan dan tidak berharap lagi.

"Mungkin gua memang di takdirkan menjadi manusia biasa dan bukan menjadi protagonis seperti di dalam novel-novel itu" Sambil masih menopang dagunya melihat keluar jendela, Eno mendesah dan bergumam pelan.

Eno menghela nafas panjang dan memejamkan kedua matanya sesaat sambil menikmati hembusan angin yang masuk dari jendela menerpa wajah tampannya.

Bulan November kota Jakarta memang lagi terik-teriknya karena masuk ke pergantian musim, pagi hari pun sudah terasa pengap dan gerah.

Mungkin di kota-kota lainnya juga sama panasnya karena efek dari El Nino yang sedang ramai dibicarakan orang dan sudah di beritakan di TV maupun surat kabar.

Suara langkah kaki terdengar masuk ke dalam indra pendengaran Eno, tapi dia tidak peduli karena ini jam istirahat pertama dan mungkin itu adalah teman sekelasnya yang balik dari kantin.

Eno sangat jarang jajan dan makan di kantin walaupun dia ada uang saku, karena dia selalu membawa bekal dari rumah.

Bagi Eno masakan Ibunya adalah yang paling enak dan lezat walaupun sederhana, karena sifat hematnya itu Eno bisa menabung uang sakunya karena dia memimpikan hp baru agar lebih nyaman saat mabar (main bareng) dengan teman dumai nya.

"Masih seperti biasa loe Eno, Melamun di jam istirahat, enggak keluar makan loe?". Suara nyaring dan cempreng terdengar dan seketika itu juga perhatian Eno teralih kan.

"Elo Jang?". Sapa Eno singkat kepada teman sebangkunya itu yang bernama Ujang dan langsung melamun lagi menatap kosong ke luar jendela.

Ujang Dermawan namanya, teman sekaligus sahabat Eno sejak SMP.

Kondisi keluarga Ujang hampir mirip sama Eno yang membedakan keluarga Eno dari Jawa tengah yang tinggal di Jakarta sementara keluarga Ujang asli Jawa barat yang juga tinggal dan mengadu nasib di ibu kota.

Dari segi penampilan 2 sahabat itu juga berbeda.

Ujang lebih berbadan tambun dengan efek dari hobinya ngemil dan makan, di dalam tas sekolahnya selain buku pasti selalu ada makanan kecil.

Terkadang jika uang sakunya menipis Ujang beralih ke camilan yang murah meriah yaitu Indomie mentah diremas dan di campur bumbunya.

"Kebiasaan loe gak berubah ya dari dulu, dari SMP kita temenan setiap jam istirahat pasti selalu melamun". Ujang bicara dan duduk di bangkunya tepat di sebelah Eno.

"Ini gua bawain minuman kesukaan loe". Dengan jail Ujang menempelkan teh pujuk dingin di pipi Eno.

"Makasih Jang, tau aja loe kesukaan gua". Eno yang dari tadi cemberut memikirkan nasib sistem nya sedikit terhibur dengan perhatian dari sahabatnya.

"Ya taulah, udah lama juga kan kita kenal? Gua udah tau loe luar dalam No". Ujang tampak tersenyum menanggapi.

"Gitu ya Jang? tapi sorry ya". Eno bicara ambigu sambil membuka tutup teh pucuk.

"Sorry untuk?". Ujang memandang Eno tampak tidak mengerti.

"Ya sorry aja karena gua enggak tau loe luar dalam, hehe.." Eno terkekeh dan siap untuk minum.

"Sialan loe enggak setia kawan banget jadi orang, Sini balikin!". Ujang meraih botol minuman yang udah nempel di bibir Eno dan langsung berdiri dia.

"Enggak iklhas banget loe Jang baru seteguk itu gua minum, balikin gak?". Eno langsung berdiri.

"Kalau gua bilang enggak! mas Tresno Mangku Bumi mau apa?". Dengan senyum mengejek Ujang bicara dan langsung kabur keluar kelas.

"Ujang Dermawan Tunggu! awas ya loe sampai ketangkap bakalan gua gembosi perut buncit loe itu!".

Sambil berlari mengejar Eno mengancam.

Kejar-kejaran antara dua anak muda yang bersahabat pun menjadi awal kisah ini dimulai.

Terpopuler

Comments

Dapit kaputra

Dapit kaputra

nama yang di kasih orang dulu emang agak aneh aneh

2024-01-21

0

Alghifarrie

Alghifarrie

sistem made in china

2023-11-16

0

Siti Arbainah

Siti Arbainah

aku mampir nih thor sengaja nunggu episode nya banyakan biar puas baca😆

2023-11-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!