Mendapati Marchel Harsono tersenyum konyol memandangnya seperti orang mengejek, Eno ingin sekali mengangkat jari tengahnya tapi itu hanya ada di dalam angan-angannya saja.
Eno tidak seberani itu dan juga masih sadar diri dengan statusnya sebagai rakyat jelata kasta terendah di dalam hirarki masyarakat.
Jika dia benar-benar melakukan itu pasti detik selanjutnya kehidupan dia dan keluarganya akan berakhir, di keluarkan dari sekolah dan menjadi gelandangan yang mengais makanan dari tong sampah.
Eno merinding sendiri membayangkan hal itu, hal yang akan terjadi saat dirinya gegabah dan impulsif tidak bisa menahan diri.
Untungnya dalam skill tahan menahan Eno sudah mahir dan ahli, dia sudah terlatih untuk menutup telinga dan matanya.
Pura-pura tuli saat mendengar segala macam ejekan caci dan maki dari orang lain, pura-pura buta saat melihat orang lain menatapnya rendah, melihat dirinya seperti melihat sampah.
Eno menjadi kesal sendiri saat ini dan tidak mau berlama-lama disini menjadi pusat perhatian dan dengan ekspresi wajah datar dia membalas senyum konyol Marchel dengan anggukkan kepala saja.
Setelah itu Eno berbalik badan dan segera melangkah pergi kembali ke kelas dan bersiap untuk belajar.
Senyum lebar di wajah Marchel Harsono seketika menghilang dan wajahnya berubah menjadi mengkerut tegang, melihat Eno dengan ekspresi datar mengangguk seperti orang yang risih dan terganggu.
Bagi Marchel sikap yang tunjukkan Eno itu adalah pertanda buruk baginya.
Sejenak Marchel menyalahkan dirinya sendiri dan berfikir apa dia telah menyinggung target misi dari System?
Saya cuma tersenyum ramah menyapa dengan hangat, bagaimana itu bisa disebut dengan menyinggung? Marchel heran sendiri.
Dia kira akan mudah mendekati Tresno Mangku Bumi tapi itu lebih sulit dari yang dia pikirkan.
Melihat Marchel Harsono yang sedang melamun sendiri seperti orang yang sedang patah hati kepala sekolah memberanikan diri maju satu langkah ke samping Marchel.
"Tuan Marchel?". Pelan kepala sekolah memanggil untuk membuyarkan lamunan orang yang telah menyumbang 15 milyar di sekolah yang dia pimpin.
Marchel langsung tersadar dan hal penting yang ingin dia lakukan sekarang adalah menyelamatkan hubungannya dengan Tresno Mangku Bumi dan jalan satu-satunya adalah bertanya kepada kepala sekolah.
"Kepala sekolah, diantara siswa anak didik anda yang berbaris menyambut kedatangan saya pemuda tinggi dan tampan yang baru saja melangkah pergi itu bernama Tresno Mangku Bumi kan?". Marchel langsung berucap bertanya tanpa basa-basi.
Kepala sekolah, guru dan staf kembali untuk yang kedua kalinya terkejut.
Kepala sekolah berusaha untuk bersikap tenang saat ini walau di benaknya muncul segala macam spekulasi dan untungnya dia jeli dan tadi sudah bertanya tentang Eno kepada pak Reno wali kelasnya.
Di awali dengan senyum yang melengkung di bibir, kepala sekolah mulai berucap menjawab, "Benar tuan Marchel siswa itu tadi adalah Eno". Kepala sekolah mengangguk pelan.
"Eno?". Marchel menyebut nama itu pelan.
"Iya tua marchel nama siswa itu Tresno Mangku Bumi benar seperti yang tuan Marchel katakan dan Eno adalah nama panggilannya".
"Eno ya?". Marchel mengangguk dan tersenyum, "Ngomong-ngomong siswa Eno itu murid yang seperti apa kalau boleh saya tau?".
Marchel ingin mengulik lebih banyak tentang Eno, informasi dari System nya tidak menyakup sifat dan kepribadian, hanya nama target berserta keluarga dan sekolah itu saja.
Prasangka di hati semua orang semakin tidak terkendali mendengar pertanyaan dari marchel Harsono.
Bukannya dia kemari untuk menyumbang uang untuk pendidikan tapi kenapa dia malah bicara dan tampak sangat penasaran dengan satu orang siswa.
"Siswa Eno adalah salah satu murid berprestasi di sekolah ini tuan, Eno selalu masuk 10 besar dalam hal peringkat terbaik di nilai tidak hanya itu Eno juga mempunyai sifat yang baik dan rendah hati, bukan begitu pak Reno?". Kepala sekolah langsung menjawab dan meminta dukungan dari sang wali kelas.
"Benar tuan Marchel apa yang dikatakan kepala sekolah, saya adalah wali kelas Eno sejak kelas dia 10 dan nama saya adalah Reno Purwanto". Pak Reno tidak lupa menyebut namanya.
"Eno adalah siswa yang rajin tidak pernah sekalipun dia absen dan kehadirannya selalu sempurna sejak kelas 10". Tau situasi pak Reno tidak mau ketinggalan untuk memuji anak didik kesayangan itu.
Guru lainnya berserta staf tampak sedikit panik mereka ingin ikut berbicara dan memuji Eno agar dapat perhatian dari Marchel tapi mereka tidak berani membuka mulut.
Lagian sebagian guru tidak terlalu mengenal dengan Eno, yang mereka tau cuma satu dan itu adalah Eno murid yang berasal dari kalangan bawah.
Memandang Marchel yang terus tersenyum saat dia dan pak Reno memuji Eno kepala sekolah ingin terus menyiramkan bensin ke dalam kobaran api.
"Eno benar-benar siswa yang mengagumkan, dia murid yang pendiam dan tidak pernah sekalipun membuat masalah, Eno adalah panutan bagi siswa lainnya". Kepala sekolah kembali memuji.
Marchel tersenyum semakin lebar, "Ternyata dia adalah murid yang luar biasa". Marchel terlihat bangga.
Melihat ekspresi wajah dan perkataan Marchel Harsono semua guru dan staf hampir nyakin dengan tebakan mereka jika memilik Harsono grup itu ada hubungan dengan Eno siswa biasa dari keluarga biasa pula.
Semua orang yang masih berdiri di halaman sekolah itu walau sudah dewasa dan berumur di dalam hatinya mereka sedikit iri dengan Eno.
Siswa biasa yang mendapatkan perhatian lebih dari Marchel Harsono.
Siswa biasa dari orang tua sederhana yang bekerja menjual daging ayam di pasar bagaimana mungkin keluarga seperti itu bisa mengenal pemilik Harsono grup?
...***...
Para guru berpamitan kepada Marchel untuk kembali mengajar para siswa dan saat ini hanya kepala sekolah dan para staf yang menemani marchel berkeliling sekolah.
Marchel untuk saat ini memilih untuk bersabar tidak gegabah untuk bertemu Eno, dia nyakin pasti kesempatan itu datang.
Eno sudah berada di kelas saat ini dan dia tidak tau jika banyak orang yang sedang penasaran hubungannya dengan Marchel Harsono.
Eno yang bosan menunggu guru bahasa Indonesia datang, dia membuang waktu dengan melakukan vandalisme menulis status, bukan di FB atau Instagram melainkan di meja belajarnya sendiri.
Jika kepala sekolah melihat ini dia pasti akan langsung malu dan menggali lubang untuk sembunyi, siswa yang mengagumkan dan tidak pernah membuat masalah yang dia katakan sekarang sedang asik merusak fasiltas sekolah.
"No nulis status apa loe?". Sebelas dua belas dengan Eno, Ujang juga sedang asik menulis status di meja belajarnya untuk mengusir rasa bosan.
"Cuma kata-kata biasa aja Jang, ini kalau loe mau liat dan baca". Eno cuek dan sedikit mundur memberi ruang untuk Ujang membaca tulisannya.
"Meskipun aku diam dan tenang bagai ikan, tapi aku gelisah pula bagai ombak di dalam lautan".
Ujang membaca status Eno di meja dengan pelan dan tidak bisa untuk tidak mengaguminya.
"Ajib! Keren No kata-kata siapa itu yang loe jiplak? Enggak mungkin banget itu kata-kata hasil karya loe sendiri kan?". Ujang skeptis dan tidak percaya walau kagum juga.
"Itu adalah kata-kata dari filsuf beragama Islam terkenal di masa lampau Jang dan namanya adalah Jalaluddin Rumi". Eno tidak menyangkal dan langsung menjawab.
"Luas juga pengetahuan loe No, sepertinya enggak sia-sia itu loe punya hobi membaca, gua juga buat status dari kata-kata dari orang hebat ini loe mau lihat gak?". Ujang dengan bangga pamer.
"Emang Loe nulis apaan Jang?". Eno langsung penasaran dan melihat meja Ujang dan membaca pelan.
"Kosong adalah isi dan isi adalah kosong".
"Baru tau gua Jang ada kalimat aneh seperti itu, memang siapa orang terkenal yang punya itu kalimat?".
"Hehehe, gak tau kan loe No? Itu adalah kalimat dari biksu Tong Sam Chong". Ujang bicara dengan menyatukan kedua telapak tangannya satu sama lain dan berada di depan dada.
"Amithaba! Wahai Eno siluman undur-undur cepatlah engkau bertobat". Dengan senyum jail Ujang bicara.
"Bertobat matamu!". Eno langsung geram dan tidak sadar bicara sedikit keras menarik semua murid yang ada di kelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Comenk Bg
nah kan ini novel gua aku cari mc kalem , lebih seru dari pada mc aktif
2024-09-19
0
Nur Tini
yes
2023-11-13
0
Hades Riyadi
Selalu Like dan komen... Thor, Tetap Semangat yaaa 😛😀💪👍🙏
2023-11-10
0