Marchel yang masih berada di balkon kembali berjalan masuk ke dalam kamarnya dan segera mengambil ponsel karena System ini nyata dan dia tidak butuh psikiater, yang ada malah nanti dia disangka gila.
Marchel ingin menjaga kerahasian System ini serapat mungkin dan dia tidak akan memberi tahu siapa pun walau itu istri dan anak-anaknya.
Marchel kembali menghubungi sekretarisnya Intan.
"Pak Direktur saya sudah bersama psikiater terbaik di rumah sakit dan sedang berada di lift sekarang, sebentar lagi akan sampai". Intan segera memberi info kepada atasannya.
"Intan saya merasa baik-baik saja sekarang dan suruh psikiater itu kembali". Marchel menjawab dengan suasana hatinya yang baik.
Intan sempat bingung dan tidak mengerti tapi sebagai sekertaris dia harus bersikap profesional selama itu perintah atasan dia tidak akan berani protes atau membantah.
"Baik pak akan saya laksanakan sesuai perintah pak Direktur". Jawab intan cepat.
"Satu lagi Intan saya perlu bantuan kamu".
"Baik, pak Direktur". Walau tidak tau apa yang diminta sama atasannya Intan langsung mengiyakan.
Sudah lama Intan berkerja di Harsono grup bersama sekertaris Marchel yang lainya, tidak pernah sekalipun marchel memberi perintah yang tidak wajar keluar dari konteks pekerjaan, di mata Intan Marchel adalah bos yang sempurna sekaligus panutannya.
"Tolong kamu cari kontak dan hubungi SMA Harapan yang terletak di Jakarta Selatan, saya berniat untuk menyumbang 15 milyar rupiah di SMA itu untuk berkontribusi kepada pendidikan".
Intan yang sudah keluar dari lift di lantai dasar langsung bersandar di tembok, dia ingin mencoba berdiri tegak tapi kakinya terasa lemas setelah mendengar perintah dari bosnya.
Belum pernah Intan mendengar Direkturnya menyumbang uang sebesar itu kepada instansi pemerintah.
Harsono grup juga memiliki yayasan sendiri yang ditugaskan khusus untuk memberi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan dan biasanya pak Marchel hanya menyuruhnya untuk mengalokasikan dana untuk di kirim ke rekening yayasan.
"Intan? Kamu masih di sana kan?". Suara Marchel terdengar jelas di hp Intan yang membuat dia langsung tersadar kembali.
"Baik pak saya akan laksanakan sesuai dengan perintah pak direktur". Tidak ada waktu Intan untuk memikirkan sikap atasannya yang secara tiba-tiba berubah.
"Dan juga tolong kabari pilot pribadi saya untuk segera menyiapkan pesawat, saya akan kembali ke Indonesia malam ini dan besok saya akan datang ke sekolah untuk meninjau dan melihat anak-anak penerus bangsa kita belajar".
"Baik pak, semua perintah akan saya laksanakan sekarang juga". Intan menghela nafas panjang saat Marchel mengakhiri panggilannya.
Dengan tenang Marchel kembali duduk di sofa dengan keadaan tubuhnya yang sudah sehat sepenuhnya berkat elikser hadiah dari System sekarang dia sangat bersemangat dan meraih kotak cerutu di atas meja.
Cerutu dengan kualias no 1 Made in Cuba, 1 kotak eklusif isi 10 seharga 20 juta.
Secara tidak langsung Marchel membakar uang 2 juta saat mengisap 1 batang cerutu.
Bagi orang terkaya no 15 di Indonesia aset kekayaan Marchel lebih 50 triliun.
Bagi crazy rich seperti dia mengeluarkan beberapa milyar tidak ada pengaruhnya sama sekali.
15 milyar memang uang yang besar tapi itu sepadan untuk awal dari misinya,15 milyar untuk menciptakan kesempatan bertemu dengan target dari misi System yaitu Tresno Mangku Bumi.
Marchel juga tidak melupakan misi utama, yaitu memasang AC di ruang kelas Tresno.
Di hadapan System Marchel merasa seperti seorang pelayan dan konyolnya dia bertekad untuk menjadi pelayan yang sempurna.
...***...
Pelajaran sejarah berakhir dan Eno sebagai ketua kelas memimpin siswa di kelas untuk mengucapkan salam dan terima kasih kepada Gladys.
"Mau kemana loe? Abis ini kan pelajaran wali kelas kita Matematika, jangan bilang loe mau bolos". Ujang bertanya dan menatap Eno curiga saat temannya itu berdiri setelah Gladys keluar dari pintu.
"Masih ada jeda 15 menit untuk masuk ke mata pelajaran selanjutnya Jang, gua mau ke kamar kecil membasuh muka, hidung gua juga masih gatel banget ini mungkin benar apa kata loe Amelia lagi mikirin gua saat ini". Eno menanggapi dengan senyum pertanyaan dari Ujang.
"Sialan! Kenapa cuma gua sih yang tau sikap narsis loe ini? Cepat minggat sana dan juga bawa ini pulpen dan kertas". Ujang menyodorkan selembar kertas dan pulpen.
"Buat apa gua bawa ginian?". Eno tidak mengerti menerima begitu saja 2 barang itu.
"Siapa tau nanti di tembok kamar mandi ada no baru dan tolong tulis di sana buat gua, ngerti kan loe maksud gua?". Ujang tersenyum penuh arti dan mengedipkan satu mata.
"Cah edan!". Eno melempar kertas dan pulpen ke Ujang kembali dan langsung berjalan ke luar kelas.
Di wastafel depan cermin kamar mandi yang berada di lantai 3 Eno mencuci tangan dan membasuh mukanya dengan hati-hati takut lensa hitam yang ada di kedua matanya terlepas.
Melihat ke kanan dan ke kiri tidak ada siswa lain yang masuk ke kamar mandi, Eno iseng membuka System kehidupan bahagianya yang error.
Sesaat kemudian Eno terkejut sejadi-jadinya karena yang dia liat dilayar kali ini tidak hanya Lambu biru yang kelap-kelip tapi sebaris kalimat panjang.
Dengan cepat Eno masuk ke pintu yang kosong dalam kamar mandi dan segera dia kunci dan mengamati layar System lagi.
(Selamat hadiah pemula atas mengikatnya System di tubuh host telah di berikan, click buka untuk menerima 2 hadiah)
Eno menutup mulutnya tidak percaya kedua matanya hampir saja meneteskan air mata, tangan kanannya menggenggam erat dan langsung dia acungkan ke atas.
Jika boleh berteriak Eno akan berteriak saat ini juga, teriak kebahagian karena System Errornya mulai bekerja sebagaimana mestinya.
"Tenang No, loe harus tenang". Eno menarik nafas panjang dan menghembuskan ya pelan.
"Ini hanya awal No, awal dari kehidupan bahagia yang akan loe alami". Eno bergumam dan tersenyum sendiri.
Jari telunjuknya bergetar saat mulai terbang menuju ke depan untuk menekan tombol buka di layar System.
(Ding selamat host telah mendapatkan hadiah peningkatan daya kerja otak, untuk kedepannya host akan lebih tenang dalam berfikir dan bisa mengingat dengan cepat)
Eno langsung merasakan dingin di kulit kepala dan itu hanya berlangsung beberapa detik saja setelah itu Eno bisa merasakan perubahan yang signifikan dengan ketenangan pikirannya.
(Ding hadiah kedua telah di kirim, selamat host setalah mendapatkan 3 elikser yang bisa menyembuhkan semua penyakit yang ada di dalam tubuh manusia)
"Hah ada hadiah lagi?!". Eno kembali terkejut dengan 3 botol elikser yang jatuh di telapak tangannya.
(Semua hadiah telah diberikan, berkerja keraslah host untuk mendapatkan hadiah System selanjutnya)
Suara system terdengar dan layar di depan wajah Eno langsung mati.
"Berkerja keras gimana maksud loe System? misi aja kagak loe kasih dan sekarang loe malah mati dan error lagi". Sambil memasukkan 3 botol elikser ke dalam saku Eno tidak tau harus menangis atau tertawa saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Nur Tini
sistem yg kain dari yg lain
2023-11-13
0
Hades Riyadi
Lanjuuuuutt Thor 😛😀💪👍🙏
2023-11-10
0
Hades Riyadi
Sistem yang aneh bin Ajaib... hadiahnya bukannya uang, malahan Eliksir obat-obatan... lagian siapa yang sakit, yaaakk...😛😀💪👍👍👍
2023-11-10
1