Tragicum

Tragicum

Live

Di sebuah rumah dipinggir jalan di malam hari. Seorang perempuan yang tinggal sendirian tanpa henti menatap layar hpnya.

“Sebentar lagi nih ya guys, kita akan bagi hadiahnya ya.” Ucapnya,dengan tersenyum.

Dia adalah Gina, seorang selebgram yang berparas cantik. Sudah 3 hari Gina live tengah malam di kamarnya sendiri, membagi-bagi uang bagi para followernya hanya untuk meningkatkan popularitasnya. Dia bahkan rela meninggalkan liburan bersama keluarganya, hanya untuk live di rumahnya sendirian.

“Jadi buat kalian yang ingin mendapatkan hadiahnaya silahkan mengikuti persyaratan giveawaynya ya, yang sudah aku kasih tau tadi yaa.” Gina merasa senang melihat ratusan orang melihatnya live.

Detak jam terus berbunyi, menunjukkan jam 23.48 hampir tengah malam. Tapi hal itu tidak menurunkan semangat Gina, untuk terus melanjutkan livenya.

Sesekali dia meminum kopinya diatas meja, sambil membaca komentar para penggemarnya. Sesekali juga dia melihat cermin, memperbaiki penampilannya, meskipun dia sudah tau bahwa dirinya cantik.

“Terima kasih Yuda atas ucapannya, Rian juga, Santi iya makasih atas dukungannya.” Kata Gina sambil membaca komentar salah seorang followernya.

“Terima kasih yaa guys buat yang sudah follow aku dan gabung dalam live ku kali ini.” Gina tersenyum.

Tiba-tiba Gina mendapatkan pesan pribadi dari seseorang bernama not_live dengan foto profil seseorang memakai masker, bertuliskan “Hey Gina”.

Gina lalu membalasnya, “Hey juga, jangan lupa follow aku yaa dan ikuti persyaratan agar bias mendapatkan hadiah dari aku”.

Lalu kembali meminum kembali kopi yang ada mejanya, setalah itu memperhatikan jam yang masih menunjukkan pukul 23.52 dan kemudian kembali melihat hpnya. Saat hendak menyapa kembali penggemarnya, tiba-tiba Gina kembali mendapatkan pesan kembali dari akun not_live.

Gina membukanya, pesan itu bertuliskan “Aku gak butuh hadiah, aku mau kamu”, Gina marasa heran.

“Psikopat nih orang.” Ucapnya sambil menutup pesan dari akun not_live.

Tiba-tiba pesan pop up muncul di layar Hpnya, bertuliskan “Kenapa kamu gak balas Gina??”. Gina kaget, dan merasa heran, “Ini kenapa bisa begini??”

“Sepertinya ini orang hacker.” Ucapnya.

Dengan cepat Gina lalu membuka profil dari not_live, akunnya terlihat tanpa ada satupun foto, kecuali foto profilnya. Pesan pop up kembali muncul di layar hp Gina.

“Tidak usah mencari ku, aku selalu di dekatmu, mengawasimu Gina”. Gina lalu membalasnya, “Ini siapa sih, tolong jangan ganggu saya.”

Gina mulai gelisah, dan takut. Dia memperhatikan sekliling kamarnya, melihat keluar jendela kamarnya, tetapi dia tidak melihat siapapun. Gina beranjak keluar kamarnya menuju ruang tamu, Gina melihat ke depan rumahnya melalui jendela, mencoba memperhatikan situasi sekitar rumahnya apakah ada orang yang mengawasinya.

Tanpa sengaja dia melihat seseorang berdiri dibawah lampu jalan, memakai masker. Gina terkejut, dia mundur perlahan, lalu melihat kembali dari jendela, orang yang dia lihat tidak ada. Gina Lalu menutup horden jendelanya, menarik napas, dan kemudian mencoba menenangkan dirinya.

“Tenang lah Gina” Ucapnya kepada diri sendiri.

Gina lalu mengunci pintu rumahnya, mematikan semua lampu dirumahnya, kecuali lampu kamarnya, lalu kemudian kembali ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya dari dalam. Gina kembali menghampiri hpnya yang berada diatas meja belajarnya. Gina lalu kembali menyapa penggemarnya.

“Mohon maaf ya guys, aku tadi ada urusan, hadiahnya sebentar aku umumkan yah guys.” Gina tersenyum, mencoba melupakan kejadian yang tadi dia alami.

Gina melihat jam dinding kamarnya, menunjukkan jam 12 malam lewat. Tiba-tiba hpnya berbunyi,

Gina melihat pesan baru dari akun not_live, bertuliskan “Boleh aku mampir??”

Gina kembali terkejut,dan mulai merasa gelisah. Gina lalu membalasnya “Berhenti mengganggu ku, aku akan melaporkanmu ke polisi jika kau tidak berhenti.”

“GUBRAK….” Tiba-tiba terdengar suara barang jatuh dari luar kamarnya. Gina kaget, jantungnya berdebar kencang, dia terdiam sejenak.

Tangannya mulai mengusap keringat yang mulai bercucuran, gina perlahan menuju pintu kamarnya, dia perlahan menarik napas, membuka pintunya perlahan tanpa ada suara.

Gina mengintip.

Ruangan begitu gelap, Gina tidak bisa melihat dengan jelas. Tiba-tiba terdengar lagi suara barang jatuh.

“GUBRAK.” Gina langsung menutup pintu kamarnya, lalu perlahan melangkah mundur.

Gina berhenti. Dia merasa ada seseorang yang sedang berdiri dibelakangnya. Jantungnya lagi-lagi berdegup kencang. Gina menangis, dia perlahan menoleh kebelakang.

Gina lalu terkejut, melihat seorang laki-laki tinggi yang memakai masker dengan kulit pucat sambil memegang pisau. Orang tersebut mamakai jaket hitam kotor yang penuh dengan tanah dan bekas darah. Tatapannya terlihat tajam melihat Gina yang ketakutan.

“Tolong jangan ganggu saya.” Gina merasa ketakutan, dia mencoba mundur perlahan.

“Tolong saya, saya janji tidak akan melaporkan apapun, silahkan ambil apa yang kamu yang kamu mau.” Ucapnya Gina memelas.

Tiba-tiba orang tersebut menusuk perut Gina. Gina terjatuh, darah berceceran dimana-mana, Gina mencoba menahan dan menekan darah yang keluar dari perutnya.

“TOLOOONG…..” Gina berteriak sekuat mungkin. Darah perlahan keluar dari mulutnya.

Orang tersebut hanya berdiri menatap Gina, dengan pisau dan tangan yang penuh dengan darah. Tatapannya terlihat penuh dengan amarah. Dia kemudian menusuk perut Gina 2 kali.

Gina perlahan merangkak keluar dari kamarnya, mencoba untuk berteriak, namun darah banyak keluar dari mulutnya.

Tiba-tiba orang tersebut menancapkan pisaunya ke kepala Gina. Seketika Gina tidak bergerak.

Darah mengalir dari wajah Gina, membasahi lantai dan sekujur tubuhnya.

Pagi harinya, seseorang mengetuk pintu. “Assalamu alaikum Ginaa?!!” Dia adalah ayah, ibu dan adik Gina yang pulang setelah berlibur.

“Mungkin dia masih tidur ayah.” Ucap ibunya.

Ayah Gina lalu mengambil kunci cadangan yang ada disakunya, dan kemudian membuka pintu rumah. Ibu Gina lalu perlahan masuk dan mencari anaknya. “Ginaaa…..”

Ibu Gina bergegas ke kamar anaknya. Sesampainya di depan kamar, ibu Gina melihat kamar anaknya Gina yang tidak terkunci. “Ginaaa….” Ibunya perlahan membuka pintu kamar.

Terlihat Gina sedang duduk, dengan kepala menunduk, menghadap ke mejanya, hp Gina menyala, dan masih live.

Ibunya lalu perlahan menghampiri Gina dari belakang, “Ginaaa…..kamu itu kalau dipanggil jawab, ibu dari tadi panggil kamu.” Ucapnya.

Ibu Gina merasa heran, dia lalu memegang pundak Gina, dan mencoba membangunkannya. “Gina….”

Tiba-tiba tubuh Gina bersandar di kursi, dengan posisi menghadap ke atas dan pisau pisau yang masih tertancap di kepalanya. Darah dari matanya mengalir membasahi pipi, sekujur tubuh yang penuhi oleh bekas tusukan pisau.

Melihat itu, ibu Gina merasa tidak percaya dengan yang terjadi terhadap anaknya, jantungnya berdebar kencang dengan mata yang berkaca-kaca, dia terjatuh, menangisi anaknya yang terlihat mengenaskan, ibu Gina lalu berteriak sekencang-kencangnya.

“GINAAAAAA…….”

TAMAT

Terpopuler

Comments

like aja dulu baca nya 🙏🏻 penakut

2023-03-03

1

Husain

Husain

keren

2023-03-02

0

Sasa (fb. Sasa Sungkar)

Sasa (fb. Sasa Sungkar)

aq mulai baca yaaa

2020-10-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!