Melati

Melati

Melati

Namaku Melati (bukan nama sebenarnya). Umur 30, tahun ini. Tinggiku sekitar 170 cm. Lumayan tinggi untuk ukuran wanita Indonesia.

Kulitku coklat dengan mata berwarna biru (saat ini sedang pakai softlens yaa). Aslinya sih coklat, tapi aku suka nggak pede dengan warna mataku sendiri. Kurang menantang menurutku. Mataku cenderung sayu, seperti anak kucing yang mengiba, aku tak suka.

Aku suka warna yang lebih berani.

Makannya aku suka gonta-ganti softlens. kalau masalah warna menyesuaikan mood lah ya.

Bagian tubuh yang paling aku sukai adalah dada dan pan tat. Aset bagian atasku itu cukup membuat orang yang melihatku harus banget melirik bagian itu setidaknya lebih dari sekali.

Berukuran cup D dan aku imbangi dengan pakaian yang tetap memperlihatkan belahannya. Ini bongkahan alami ya, bukan hasil suntik silikon. Big no, karena bakalan pecah kalau diremes. Hmmm...

Untuk bo kong memang mon tok sih, ditambah aku rajin kegel. Selain besar, bulat tapi juga kencang.

Orang bilang sih bodyku gitar spanyol, tapi aku lebih suka disebut sexy.

Aku seorang baby.

Yes...

Sugar baby.

Dan daddyku yang saat ini sedang 'bergoyang' di atasku adalah seorang duda anak dua, berumur 50 tahun.

Kenapa duda? Biar aku jelasin ya, aku bukan pelakor. Jadi yang ingin berhubungan denganku pastikan kamu single.

Aku ogah ribut dengan bini orang, kalau masih pacar sih bisa ditolerir. Pacar ini, kan?

Pekerjaannya?

Dia seorang anggota TNI bintang dua. Pangkatnya apa, aku nggak tahu dan nggak mau tahu juga, yang penting semua kebutuhanku terpenuhi.

Semuanya.

Gaji pokok, tunjangan, fasilitas dan kepuasan.

Dua tahun ini kami bersama dan sebulan lagi kontak kita berakhir. Dia seperti enggan melepasku, tapi aku sudah terlanjur teken kontrak dengan calon Daddy yang lain. Gimana dong?

Salah sendiri waktu tanda tangan perjanjian kontrak, bapak satu ini kekeuh cuma minta dua tahun aja. Eh, sekarang ketagihan, kan? Nyesel nggak tuh?

Aku nggak mau sepi job juga, setidaknya setelah urusanku disini selesai, aku sudah dapat daddy lainnya lagi.

Dan siapa bilang baby itu bukan pekerjaan? Ini kerja cuy! Kita nge treat daddy kita mati-matian loh, biar puas dan nyaman

Musti tampil bersih, cantik dan wangi semerbak bunga setaman tentunya. Ya kali dibayar mahal cuma pake daster doang, bau asap dan penggorengan.

Soal service, jangan berani-berani meragukanku. Tanya dikalangan para Daddy, siapa yang tidak menginginkanku?

Bagi yang nanya job desk nya baby itu apa, nih ya, aku kasih tau.

Pagi nggak perlu repot nyiapin sarapan, kita nggak tinggal bareng. Cukup mandi, dandan sexy lalu video call bentar, kasih semangat biar kerjanya makin lancar.

Trus abis itu sarapan, tinggal pencet ponsel. Atau kalau lagi nggak mager yah nongkrong bentar di cafe sambil ngopi. Kecuali pas weekend yaa...

Sambil nunggu makan siang, kita bebas ngapain aja.

Sore pulang kerja biasanya Daddy mampir sebentar, charger energi sampai full. Setelah puas, kita wajib nina boboin bentar sampai sesukanya dia.

Lalu yang terpenting jangan menyalahi perjanjian yang sudah disepakati.

Contohnya, jangan berani-berani main dengan pria lain jika masih dalam masa kontrak.

Jadilah baby yang berkelas. Meski kita sama aja kayak ja lang lainnya, tapi beda kelas ya say.

Kasta baby paling tinggi disini. Karena kita paling eksklusif dan mahal tentunya.

Bukan orang sembarangan yang bisa menjamah kita. Soal duit, itu nomor satu. Kalau dompet nggak gendut, jangan harap mau pelihara baby.

Daddy ku yang ini seorang familly man yang selalu pulang kerumahnya, sebab ada anak-anak yang menunggunya pulang. Sweet banget kan?

Terus sebagai baby, kita kerja lebih keras di weekend. Dua hari harus full ngelus-elus si Daddy. Dari bangun tidur sampai tidur lagi. Dari makan, mandi sampai nonton tv.

Seperti hari ini, dari kemarin Daddyku disini. Dari kemarin juga aku nggak sempat turun dari ranjang. Saat ini kita lagi mandi bareng di bathtub. Airnya sampai berhamburan akibat ulah kami.

Aku men de sah saat bapack garang ini menggigit pan tatku. Aku menggigit bibir bawahku, menggodanya. Aku suka ini!

Semakin garang, aku semakin suka!

"Meeeelll... aaarrrggghhh!!!" Mas Bima mengerang keenakan. Ia mencengkram pan tatku kencang sekali.

Aku diam saja sampai dia selesai menumpahkan semua cairannya kedalam tubuhku.

Ini nikmat sekali, se la kan anku tidak berhenti berkedut sampai Mas Bima mencabut senjatanya dan memelukku erat.

Aku tahu dia puas, aku juga.

Aku mencium rahangnya lalu turun ke leher dan dia menangkap bibirku dengan bibirnya.

"Hentikan..." lirihnya, seperti tak rela. "Aku ada acara sebentar lagi."

Ngomongnya ada acara, tapi masih saja memainkan dadaku dengan lidahnya.

Aku mencengkram rambutnya.

"Stop Mas, ayo kita mandi." pintaku sambil menggelinjang. Mas Bima tak mengindahkan, ia malah kembali menuntunku berdiri, memposisikanku menghadap wastafel lalu mengakat satu kakiku keatas. Ia mulai permainannya lagi.

Astaga, ini pasti akan lama. Aku sudah pasrah, ku pasang wajah paling mesum yang bisa mas Bima lihat. ia menatapku lewat cermin. Sungguh demi apapun, tidak ada yang tahan melihat wajahku jika sudah begini.

Akhir-akhir ini memang Mas Bima lebih intens 'memakai' aku. Mungkin ia mencoba menggunakan waktunya yang hanya tersisa sebulan bersamaku dengan sebaik-baiknya. Aku berjanji, akan kuukir kenangan paling manis bersamaku dalam hidupnya.

Kenangan yang akan ia ingat seumur hidupnya, seperti yang kulakukan kepada Daddy-daddyku sebelum dia.

Untuk hari ini cukup sampai disini, setelah menyuapi Mas Bima makan, memakaikan bajunya, aku mengantarnya sampai pintu depan.

Ia mencium bibirku lamaaaa sekali. Sampai aku pikir bibirku sudah monyong tanpa di filler sekalipun.

Mas Bima meremas dadaku, lalu melambaikan tangannya.

Aku menutup pintu, lalu bergegas masuk kamar untuk merias diri. Siang ini aku ada undangan pernikahan kesalah satu temanku yang sudah insyaf.

Meski begitu kami masih berhubungan baik sampai saat ini.

Terakhir ia menikah dengan seorang pengusaha properti, tapi tak berakhir baik. Ternyata suaminya seorang maniak. Kabarnya mereka bercerai, malang sekali temanku ini.

Lalu tiba-tiba Pamela datang memberikan undangan pernikahannya lagi. Kali ini ia bilang suaminya hanya orang biasa.

Tapi kulihat waktu menjemput Pam saat kami makan bareng, pria itu terlihat seperti bukan pria sembarangan.

Soal fisk, lebih tampan dan gagah dari mantan suami Pam dulu. Ototnya jangan ditanya, ulalaaaa... manjaaaa. Astaga, kalau aja bukan milik Pam, pasti sudah kugoda.

Outfit kantornya juga sekilas lihat aja aku tahu itu buatan designer, elegan dan berkelas.

Beruntungnya Pam, mudah-mudahan pernikahannya kali membawanya ke kebahagiaannya yang sesungguhnya sampai akhir.

Sebentar, aku siap-siap dulu yaaa...

***

Terpopuler

Comments

Erna Yunita

Erna Yunita

Aq suka...... diawal sudah dibikin sumringah dengan kata-kata cantik nan manja.....
pastinya seruuuuuuuuu
setuju👍👍👍👍👍👍

2024-11-19

0

Erna Yunita

Erna Yunita

ihhhh.... nyesel pastinya dong.... gigit jari tuh Mbah mbah 😁😂🤪

2024-11-19

0

Erna Yunita

Erna Yunita

beeeeehhhh..... bagus tuh🤣

2024-11-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!