Bangkitnya Pendekar Langit

Bangkitnya Pendekar Langit

1. Lin Han

Halo semuanya, terimakasih sebelumnya kepada kalian yang sudah mampir di cerita ini. Dan sebelum itu Saya mau mengingatkan untuk semuanya, agar tidak lupa menekan tombol Vote dan Like nya.

Tentunya itu merupakan dukungan terbaik untuk Saya. Terlebih dengan begitu, membuat Saya semakin semangat untuk update cerita!

Terimakasih!

Salam Hangat, Bubble!

----------------------------------------------

- Hutan Jiwa

Hutan ini terkenal dengan tempatnya yang sangat berbahaya. Ada alasan lain mengapa dinamakan Hutan Jiwa, tentunya karena di sinilah banyak orang yang kehilangan nyawanya oleh monster buas.

Beberapa tak ada yang berani untuk menginjakkan kakinya di sini. Terlebih mereka juga sangat sayang nyawa untuk melakukan tindakan bunuh diri seperti itu.

Namun ada satu hal yang orang-orang tidak ketahui. Yaitu keberadaan seorang pria tua, dan seorang bocah yang tinggal di dalam hutan tersebut.

Keduanya adalah guru dan murid, dimana saat sang murid masih kecil. Pria tua memungutnya, tepat di tengah Hutan Jiwa, yang di duga sebagai persembahan.

"Angkat tangan mu lebih tinggi, Lin Han!" Ucap pria tua sambil memukul-mukul tangan Lin Han yang terus bergerak

"Baik, Guru!!" Jawab Lin Han di sertai dengan keringat deras di tubuhnya

"Hah ... Kau ini, memang tak berbakat sepertinya..." Keluh Pria tua menggelengkan kepalanya

Lin Han terkejut, ia segera bersujud dengan ekspresi menyedihkan. Bahkan tanpa sadar ingusnya pun sampai keluar.

"Guru!! Kumohon jangan buang aku!!" Keluhannya memegang kaki pria tua

"Yah ... Bagaimana, bukankah sebelumnya aku meminta mu untuk memburu 10 ekor kucing hutan?" Tanya pria tua menatap tumpukan mayat singa hutan yang berjumlah enam ekor

"Anu ... Itu, sebenarnya aku tadi tidak fokus. Karena saat berburu aku tak sengaja melihat spesies lain." Jawab Lin Han menggaruk kepalanya

"Hooh, spesies lain?" Tanya pria tua mengusap janggut putihnya

"Ya! Dia mirip seperti kita! Hanya saja ekornya tidak ada!" Lin Han mengangkat tangannya

Pria tua terdiam sejenak. Matanya membulat mendengar apa yang Lin Han katakan, dan sudah jelas Pria tua mengerti dengan apa yang Lin Han maksud.

"K-katakan, apa yang sedang dia lakukan!" Tanya pria tua tersenyum menepuk pundak Lin Han

"Ah itu! Dia sedang mandi, tepat pada saat aku sedang berburu. Terlebih..." Lin Han terdiam sejenak

"Terlebih?"

"Sepertinya tubuhnya mengalami bengkak, di dadanya aku melihat ada benjolan besar, Guru."

"Uhaaakk!!"

*Bruk!!

Pria tua terjatuh, hidungnya mengeluarkan darah mendengar cerita dramatis yang Lin Han alami.

"Li Li Li Lin Han! Apa dia masih di sana!" Tanya Pria Tua nampak tertarik

"Sudah pergi, aku melihatnya pergi!" Lin Han menggelengkan kepalanya

Raut kecewa terpampang jelas dari wajah pria tua. Ia duduk seperti seorang janin di dalam perut dengan air mata yang terus mengalir keluar.

"Yah ... Ini kesempatan yang merugikan untuk ku..."

"Anu ... Jangan sedih, Guru! Setiap pagi aku selalu melihatnya! Meski aku sendiri tak berani mendekatinya?"

Mendengar hal itu pria tua kembali bersemangat, ia tersenyum lebar yang membuat rasa sedihnya sebelumnya langsung hilang dalam sekejap.

"Wooohooo!!" Pria tua langsung melompat dan berdiri tegap dengan bahagia

'Bocah sialan! Kau menikmati pemandangan itu sendiri saja?'

"Guru, wajah mu terlihat aneh?" Tanya Lin Han menatap heran

"Huh, untungnya aku mempunyai murid bodoh di sini. Meski usia mu sudah 15 tahun, aku khawatir kau masih terlalu cupu untuk mengerti kenikmatan surgawi." Keluh pria tua menghela nafas

Lin Han yang bingung hanya bisa diam, sembari memiringkan kepalanya karena tak mengerti dengan apa yang Pria tua katakan sekarang.

Sementara itu pria tua, entah mengapa ia nampak tersenyum-senyum seolah sedang memikirkan sesuatu dalam benaknya.

"Hehe ... Hehe ... Hehe...."

"Guru?"

"Ehem! Baiklah Lin Han! Karena kau sudah mengatakan informasi bagus, maka hari ini kau bebas dari hukuman!" Ucapnya berdehem

"Wow! Benarkah?"

"Y-ya! Sebagai hadiahnya, biar aku saja yang berburu besok pagi!" Ucapnya memamerkan otot

Mendengar berita bahagia itu, tentu saja Lin Han nampak senang, sampai melompat-lompat dengan penuh kebahagiaan.

"Hihi! Dasar bocah bodoh, untung saja kau ini tolol!" Bisik pria tua tersenyum aneh

***

Hari telah berganti kembali, pagi itu pria tua nampak bersemangat dengan sebuah tongkat di tangannya, bahkan ia sampai melarang Lin Han untuk ikut.

"Eh? Apa kau yakin guru?" Tanya Lin Han penasaran

"Tentu! Sudahlah, lebih baik kau istirahat saja di sini. Nih, makanlah makanan yang kau mau!" Ucap pria tua membuka stok makanan keduanya

"Woahh!" Kagum Lin Han dengan liur yang mengalir dari mulutnya

"Hehe ... Baiklah nikmati acara mu. Karena aku juga akan melakukan hal yang sama, hehe..." Ucap pria tua berjalan keluar dengan bahagia

***

- Hutan Jiwa Timur

"Apa kau yakin tidak ingin mandi duluan, Nona Yin?" Tanya seorang wanita kekar dan tinggi

"Kau duluan saja. Kebetulan aku sedang merasa malas," jawab Ming Yin sembari menggosok matanya

"Baiklah, aku akan mandi terlebih dahulu. Jika ada sesuatu tolong panggil saja!" Balas Lue

"Ya, tentu!" Senyum Ming Yin

Lue segera pergi meninggalkan Ming Yin, sementara itu Yin nampak duduk lesu karena masih merasakan kantuk yang amat sangat.

Apalagi ini sudah seminggu sejak kedatangannya menuju hutan ini, terlebih ia belum bisa kembali jika belum menyelesaikan tugas, yaitu mendapatkan 3 jantung singa hutan.

"Hah ... Aku hanya dapat satu. Terlebih mendapatkannya juga sangat sulit," keluh Ming Yin menatap langit

***

Tepat di sebuah semak-semak dekat kolam kecil, pria tua sudah bersiap di sana. Raut senyumnya tak bisa pudar karena menunggu pemandangan indah nantinya.

"Baiklah, aku tak sabar melihatnya, huehehe..."

*Srek srek srek

Suara semak berbunyi, pria tua masih membelakangi, ia penasaran seperti apa body indah yang Lin Han maksud sebelumnya.

"Ahh..." Suara helaan nafas wanita terdengar saat memasuki kolam

"Ini dia, mari kita lihat..."

Mata pria tua melotot, ia tak percaya dengan apa yang ia lihat di sana. Seorang wanita kekar tengah berendam, terlebih benjolannya juga terlihat keras seperti batu.

"Eh? Apa-apaan batu berjalan ini?" Keluh Pria tua

"Yah ... Meski begitu, tetap saja ini cukup menarik, hehe..."

Sementara itu Lue, ia yang tengah sibuk menikmati kolam tersebut merasa ada yang aneh di sekitarnya. Apalagi saat melihat semak-semak yang dari tadi bergerak terus.

"Hm?"

"Hehe ... Baguslah, aku akan merekam semuanya di otak hehe..."

*SWOSHH!!

Di tengah aktivitas menyenangkan, pria tua terkejut. Terlebih saat sebuah batu besar tiba-tiba melesat cepat kearahnya.

"Eh?"

*BOOOOOOM!!

"Bajingan! Rupanya ada orang bodoh di sini!" Kesal Lue segera mengambil pakaiannya

"Waaaaaa!! Itu hampir saja?" Ucap pria tua menatap batu besar tadi menghantam pepohonan hingga hancur

*Buk!

Pria tua berbalik, namun kepalanya tak sengaja menempel di sebuah tumpukan daging yang terasa begitu keras.

"Hm? Apa-apaan tekstur ini? Seperti kelapa, namun lebih keras?" Ucapnya menggelengkan kepala di tengah dua benjolan

"Sialan ... Beraninya kau...!!!" Lue menggertakan tangannya dengan nada emosi

"Eh?" Bingung pria tua saat mengangkat kepala sembari tangannya masih *******-***** di sana

Terpopuler

Comments

Fatimatuzzahra Fatimah

Fatimatuzzahra Fatimah

mampir boss 🙏
😂😂😂 awal yang menarik 👍👍👍

2023-11-22

1

asri_hamdani

asri_hamdani

kocak, awal yg menarik

2023-11-14

0

Sutono jijien 1976 Sugeng

Sutono jijien 1976 Sugeng

🤣🤣🤣

2023-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 1. Lin Han
2 2. Mengintip
3 3. Kucing Hutan
4 4. Perjalanan
5 5. Kota
6 6. Sekte
7 7. Jia Li
8 8. Berhasil
9 9. Tawaran
10 10. Terimakasih
11 11. Latihan
12 12. Mulai
13 13. Sejarah
14 14. Kembali
15 15. Salah Paham
16 16. Kota Giok
17 17. Masalah
18 18. Beban
19 19. Dagang
20 20. Amarah
21 21. Pengejaran
22 22. Ancaman
23 23. Penghianatan
24 24. Selesai
25 25. Desa Bulan
26 26. Perebutan
27 27. Nona
28 28. Qingyu
29 29. Segel
30 30. Insting
31 31. Gurun
32 32. Sergapan
33 33. Sadar
34 34. Lolos
35 35. Nenek
36 36. Datang
37 37. Iblis
38 38. Kalah?
39 39. Melawan
40 40. Ledakan
41 41. Waktu
42 42. Kembalinya
43 43. Pertarungan Malam
44 44. Kiriman
45 45. Walikota
46 46. Anak Langit
47 47. Lima Iblis
48 48. Berangkat
49 49. Gangguan
50 50. Mencari
51 51. Liga Langit
52 52. Lembah Kehampaan
53 53. Tuan Tanah
54 54. Tukang Cincang
55 55. Shin
56 56. Pertarungan Sengit
57 57. Eksekutif
58 58. Reuni
59 59. Reuni II
60 60. Reuni III
61 61. Kebebasan
62 62. Tubuh Dewi
63 63. Telah Pulih
64 64. Melupakan
65 65. Kaisar
66 66. Monster
67 67. Asing
68 68. Hilang Kendali
69 69. Anak Kecil
70 70. Kota Pelangi
71 71. Rubah Iblis
72 72. Penasihat
73 73. Kejutan
74 74. Kesal
75 75. Terbongkar
76 76. Sang Kera
77 77. Dendam Lama
78 78. Sulit
79 79. Bertarung kembali
80 80. Mencoba
81 81. Segel Wadah
82 82. Kekuatan
83 83. Lin Mei
84 84. Ibunda
85 85. Bisa
86 86. Kenyataan
87 87. Ibu Hebat
88 88. Kecurigaan
89 89. Pencarian
90 90. Perkumpulan
91 91. Terimakasih Guru
92 92. Keributan
93 93. Perlawanan Jia Li
94 94. Belum Saatnya
95 95. Kembalinya
96 96. Kedatangan Qingyu
97 97. Adik
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Lin Han
2
2. Mengintip
3
3. Kucing Hutan
4
4. Perjalanan
5
5. Kota
6
6. Sekte
7
7. Jia Li
8
8. Berhasil
9
9. Tawaran
10
10. Terimakasih
11
11. Latihan
12
12. Mulai
13
13. Sejarah
14
14. Kembali
15
15. Salah Paham
16
16. Kota Giok
17
17. Masalah
18
18. Beban
19
19. Dagang
20
20. Amarah
21
21. Pengejaran
22
22. Ancaman
23
23. Penghianatan
24
24. Selesai
25
25. Desa Bulan
26
26. Perebutan
27
27. Nona
28
28. Qingyu
29
29. Segel
30
30. Insting
31
31. Gurun
32
32. Sergapan
33
33. Sadar
34
34. Lolos
35
35. Nenek
36
36. Datang
37
37. Iblis
38
38. Kalah?
39
39. Melawan
40
40. Ledakan
41
41. Waktu
42
42. Kembalinya
43
43. Pertarungan Malam
44
44. Kiriman
45
45. Walikota
46
46. Anak Langit
47
47. Lima Iblis
48
48. Berangkat
49
49. Gangguan
50
50. Mencari
51
51. Liga Langit
52
52. Lembah Kehampaan
53
53. Tuan Tanah
54
54. Tukang Cincang
55
55. Shin
56
56. Pertarungan Sengit
57
57. Eksekutif
58
58. Reuni
59
59. Reuni II
60
60. Reuni III
61
61. Kebebasan
62
62. Tubuh Dewi
63
63. Telah Pulih
64
64. Melupakan
65
65. Kaisar
66
66. Monster
67
67. Asing
68
68. Hilang Kendali
69
69. Anak Kecil
70
70. Kota Pelangi
71
71. Rubah Iblis
72
72. Penasihat
73
73. Kejutan
74
74. Kesal
75
75. Terbongkar
76
76. Sang Kera
77
77. Dendam Lama
78
78. Sulit
79
79. Bertarung kembali
80
80. Mencoba
81
81. Segel Wadah
82
82. Kekuatan
83
83. Lin Mei
84
84. Ibunda
85
85. Bisa
86
86. Kenyataan
87
87. Ibu Hebat
88
88. Kecurigaan
89
89. Pencarian
90
90. Perkumpulan
91
91. Terimakasih Guru
92
92. Keributan
93
93. Perlawanan Jia Li
94
94. Belum Saatnya
95
95. Kembalinya
96
96. Kedatangan Qingyu
97
97. Adik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!