Sesungguhnya jantung Aira pun dalam keadaan tidak baik-baik saja detik ini, namun dia mencoba menahan diri tanpa mau melihat wajah pria dihadapannya, kedua matanya hanya terfokus kepada satu sudut bibir Pangeran yang memar dan mengeluarkan darah yang sudah mulai mengering.
Santai Aira, anggap saja ini si Tony suami gilamu itu, jadi kamu tidak perlu gugup apalagi harus baper dengan ketampanan wajahnya itu.
"Aku akan mengoleskan alkohol terlebih dahulu, mungkin akan sedikit perih." Aira tadi mengambil kotak p3k yang tersedia disudut ruangan dan mulai mengeluarkan skill otodidak untuk pengobatan luka ringan.
"Aw.. Aw!" Keluh Pangeran, karena memang ada sedikit luka sobek disana.
Aku heran, anak buah banyak tapi luka seremeh ini tidak ada yang mau mengobatinya.
"Fuuuh.. fuuuh.. tahan sebentar lagi, aku akan mengoleskan salep dulu."
Hei, apa wanita ini sudah gila? Berani-beraninya dia meniup wajah mahalku ini?
Pangeran Arkhan langsung mengumpatnya, namun hanya didalam hati saja dan fakta lahiriahnya dia mulai memejamkan kedua matanya dan mulai merasakan sensasi mint, yang keluar dari mulut Aira.
"Jangan bergerak, nanti lukamu bisa kena tusuk." Aira mulai mengambil cotton bud dan menaruh salep diatasnya.
"Aku bunuh kamu jika sampai melukaiku untuk yang kedua kalinya." Ancam Pangeran yang langsung membuka kembali kedua matanya sambil melotot.
"Makanya diam dulu, jangan bicara."
Aira bahkan tanpa sadar mencengkeram dagu milik Pangeran, agar dia bisa segera mengobati sudut bibir pria itu.
"IYA!" Jawabnya dengan keras, namun patuh juga.
Kalau dia diam seperti ini, manis juga wajahnya.
Aira terpaku sejenak saat mengamati wajah Pangeran dalam diam, apalagi saat ini dia masih memejamkan kedua matanya, jadi Aira bebas mau memandangnya dari bagian mana saja, bahkan senyuman Aira terbit setelahnya.
"Sudah belum?" Namun tiba-tiba suara Pangeran mengagetkan Aira.
Mungkin sekarang otakku yang sedang kongslet, kenapa aku terpesona dengan pria modelan seperti dia?
"Eherm, sudah selesai, biarkan kering dulu jangan sampai kena air." Aira langsung pura-pura mengusap kepalanya setelah dia pukul sendiri.
"Lalu punggungku ini bagaimana?"
Plek!
Dalam sekejab mata saja, Aira sudah menempelkan sesuatu yang terasa hangat disana.
"Ini hanya memar sedikit saja, dua atau tiga hari lagi pasti sembuh." Ucap Aira dengan wajah penuh keyakinan, karena untuk ukuran tubuh kekar seperti itu jika hanya memar seperti ini sebenarnya tidak ada apa-apanya,
"Sok tahu kamu!"
"Aku sering mengalaminya, dan akupun tahu rasanya, makanya lain kali jangan menantangku."
Kerasnya kehidupan yang Aira alami, membuat dirinya menjadi sosok yang kuat, jika hanya jatuh dan memar, atau kaki bengkak karena kecapekan, dia pun sering mengalaminya.
"Hei, kau ya?"
"Hehe... Iya, aku yang salah, jadi maafkan segala kesalahanku." Aira memilih mengalah saja, kalau dia kembali berdebat dia sendiri yang akan rugi.
"Ckk, lain kali ingat siapa lawanmu!"
"Siap Pangeran, kalau begitu semua sudah selesai, jadi bolehkah saya keluar?" Tanya Aira dengan wajah polosnya.
"Apa? Keluar? Bahahahaha!" Namun tawa Pangeran langsung menggema didalam ruangannya.
"Loh kenapa, apanya yang lucu, aku sudah minta maaf dengan anda, aku juga sudah mengobati luka anda, kurang apalagi coba?"
"Kamu salah mengenalku!"
Wanita-wanita penghibur diluar sana, berlomba-lomba menginginkan agar bisa tidur dengannya dan meraup uang setelah keluar darinya.
"Maksudnya?"
"Kamu harus melayani aku."
Semakin Aira menolak dan ingin menghindar darinya, maka Pangeran akan semakin menginginkannya.
"Tapi aku harus bekerja dengan Miss dan aku harus pulang juga malam ini."
"Jangan harap kamu bisa lepas dariku begitu saja."
"Tapi--"
Bruk!
"Puaskan aku malam ini!"
Walaupun seluruh tubuhnya memar sekalipun, Pangeran akan dengan mudahnya menumbangkan Aira diatas ranjang empuknya.
"Hah, ta-tapi perjanjiannya tadi tidak seperti ini bukan?" Aira mencoba mengesot dan memundurkan tubuhnya.
"Sejak kapan aku mengenal perjanjian, jika kamu sudah ada ditanganku, kamu tidak akan bisa lepas dariku, sebelum aku bosan denganmu!" Dia semakin semangat membuka singlet dalaman kemejanya.
"Anda keterlaluan sekali!"
"Aku tidak perduli, sekarang layani aku, atau nyawamu taruhannya." Jika Aira sudah masuk kedalam kamar itu, sudah dijamin tidak akan ada yang bisa membantunya, karena tempat itu sudah dikelilingi oleh anak buah Pangeran.
"Tapi, emh.."
Aira langsung melenguh saat tubuhnya sudah dihimpit oleh tubuh kekar Pangeran.
Tok
Tok
Tok
"Aish, siapa!" Umpat Pangeran yang sebenarnya paling tidak suka diganggu.
"Maaf Pangeran, Tuan Gilbert mencari anda, katanya ada bisnis penting yang harus dibicarakan saat ini juga."
"Okey,baiklah! Aku akan segera menemuinya."
Gilbert adalah salah satu kenalannya yang memang berjanji akan melakukan kerja sama bisnis dengannya.
"Baik Pangeran."
"Rapikan bajuku dan segera ikut aku." Pangeran mengambil kemejanya dan melemparnya kearah Aira.
"Kenapa aku harus ikut anda?"
"Hei, kenapa kamu selalu saja melawanku? Apa kamu sudah bosan hidup, atau kamu ingin aku melahapmu sekarang juga?"
"Baiklah, saya akan menemani Anda." Aira langsung memakaikan kemeja milik Pangeran dan mengancingkannya satu persatu, padahal suaminya saja tidak pernah dia pakaikan baju seperti itu.
"Cih, kamu ini aneh!"
Pangeran kembali terheran-heran, bukannya sudah hal biasa bagi seorang kupu-kupu malam jika hanya melayani seorang pria, itu kan memang tugasnya, namun kenapa Aira ini selalu saja ketakutan dan memilih hal lain selain itu.
"Selamat malam Pangeran Arkhan." Sapa pria bertatto yang berkalungkan rantai emas dengan kumis tebalnya itu.
"Malam, ada bisnis penting apa kali ini, kenapa kamu tidak membuat janji dulu denganku?" Pangeran duduk sambil menyilangkan kakinya, sesangkan Aira ikut duduk disebelahnya.
"Wah, ada barang baru ini, lumayan juga, boleh aku pinjam dulu sebentar."
Astaga, masih mending ditindih sama Pangeran ada ganteng-gantengnya, kalau sama pria ini, aduh.. mengerikan sekali?
Gilbert ingin duduk ditengah-tengah mereka, namun satu tangan Pangeran dengan gesitnya menarik tubuh Aira agar merapat dengannya.
Grep!
"Katakan apa bisnis penting itu." Ucap Pangeran dengan wajah datarnya.
"Ayolah Pangeran, saat melihatnya aku jadi ingin, izinkan aku bersenang-senang sebentar dengan wanita ini, lalu kita bahas bisnis yang sangat menguntungkan ini setelahnya." Pria itu mengamati setiap lekuk wajah Aira yang sedari tadi memilih menunduk ketakutan.
Grep!
Saat Gilbert ingin duduk disamping Aira, tangan Pangeran langsung memeluk tubuh Aira terlebih dahulu dan membawanya kedalam pangkuannya.
"Aku sedang tidak punya banyak waktu, jika kamu tidak mau mengatakannya, aku akan pergi." Ekspresi wajah Pangeran tetap datar, namun bahasa tubuhnya seolah mengatakan bahwa Aira adalah miliknya, tanpa ada yang boleh menyentuhnya.
"Tunggu Pangeran, apa kamu belum menikmati wanita itu jadi kamu enggan memberikannya kepadaku, biasanya kamu santai saja kalau aku meminta wanitamu." Pekik Gilbert dengan kesal.
"Kamu bisa memilih yang lainnya."
"Tapi aku ingin dia."
"Pengawal!"
"Siap Pangeran."
"Bawakan sepuluh wanita terbaik di club ini."
"Baik Pangeran."
"Tidak perlu, jika bukan dia aku tidak mau!"
"Kalau begitu lain kali saja kita bahas bisnisnya, aku harus pergi dulu!"
Tanpa ingin berdebat panjang lebar, Pangeran langsung menarik tangan Aira dan membawanya pergi dari meja itu.
"Hei Pangeran, aku pun tidak masalah mendapatkan bekasmu, hubungi aku kalau sudah selesai okey?" Namun entah mengapa Gilbert pun jadi semakin tertarik dengan pilihan Pangeran, karena dia tahu selera Pangeran itu tinggi.
Pranggg!
"Kita tidak perlu bekerja sama lagi!"
Tanpa diduga, Pangeran kesal sekali saat mendengarnya, sehingga kakinya menendang sebuah meja yang berisikan botol-botol minuman.
"Hah, Pangeran? Ada apa denganmu?"
Bukan hanya Gilbert yang merasa heran, bahkan seluruh anak buah Pangeran semuanya ikut terkejut, karena seolah Pangeran rela mengorbankan bisnis pentingnya, hanya untuk Aira yang notabenya hanya seorang gadis penghibur saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
diya
wah pangeran nya hanum
2023-12-14
0
Rini akbarini
waahhhhhhh....
moga2 Hanum dan pangeran baik2 sajaaa..
❤❤❤❤❤❤❤
2023-10-18
2
Lina Atiek Budiarti
lanjut
2023-10-18
1