Ternyata aku hanya seharga uang 500 ribu dimata suamiku. Dulu sebagai calon istri awalnya aku tidak ingin memberatkan calon suamiku ketika dia ingin menyuntingku, aku sengaja meminta Mahar hanya dengan nilai uang lima ratus ribu rupiah saja, karena memang aku lihat keadaan ekonominya saat itu tidak terlalu bagus, sedangkan keluargaku sudah mendesaknya untuk menikahiku.
Dan aku juga pernah mendengarkan kajian, bahwa seorang wanita yang baik itu tidak akan menyusahkan calon suaminya dalam urusan mahar, sebagaimana Rasullah bersabda "Sebaik-baik wanita adalah yang murah maharnya."(HR.Ahmad, Ibnu Hibban, Hakim&Baihaqi)
Namun kini, seolah nilai mahar itu yang selalu menjadi bahan ejekan untuk diriku, bahkan aku dipandang begitu murah oleh kedua mertuaku. Akhirnya mereka memperlakukan aku seolah aku ini adalah Babu gratisan yang bisa diperintah sesuka hatinya tanpa harus dibayar dalam bentuk apapun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iska w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kupilih Jalur Langit Komentar