Pangeran Arkhan, dia bukanlah sosok pria berdarah biru atau keturunan bangsawan dari kerajaan didaerah tempat tinggalnya, namun memang kedua orang tuanya itu sengaja memberi nama awalan Pangeran untuknya.
Karena setiap orang tua pasti punya harapan besar kepada anaknya, agar kelak menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Tapi harapan hanyalah sebuah keinginan manusia, karena pada kenyataannya sosok Pangeran Arkhan adalah pemilik Club terbesar di kotanya, bahkan kini melebarkan sayapnya dengan membangun beberapa Bar mewah diberbagai kota besar lainnya.
Prangggg!
Setelah para pengawal itu membereskan kesalahpahaman diantara mereka, Pangeran Arkhan benar-benar marah sekali, dia menendang sebuah meja yang berisikan berbagai minuman yang disediakan untuknya.
"Aku tidak mau tahu, kalian harus menangkap wanita itu dan membawanya kehadapanku, sekarang juga!"
Sebagai pemilik tempat-tempat hiburan bebas seperti itu, kehidupan Pangeran Arkhan sudah pasti dikelilingi wanita-wanita cantik nan seksi setiap harinya.
Jika dia menginginkan dalam satu haripun dia bisa gonta-ganti pasangan setiap harinya, namun karena dia sosok orang yang mudah bosan dan pemilih, jadi secantik apapun wanita yang ingin melayani dirinya, belum tentu bisa memuaskan dirinya.
"Sebelumnya saya minta maaf Pangeran, tapi saya sudah mendapatkan satu wanita terbaik dari segala aspek, yang kami bawa dari seleksi pemilihan wanita ditempat itu." Jelas anak buah Pangeran yang tadi tetap melanjutkan seleksinya.
Pangeran Arkhan lebih suka dipanggil Pangeran daripada Tuan atau Bos, karena lebih terkesan gagah pikirnya.
"Aku maunya dia!" Ucap Pangeran penuh dengan penegasan.
"Tapi dia tidak bisa apa-apa Pangeran, tiga tes awal saja dia gagal semua, apalagi---"
Anak buahnya saja kesal sendiri saat berdebat dengan Aira tadi, apalagi menurutnya dia tidak memenuhi standard dari biasanya.
"Sudah aku bilang, aku hanya mau dia, cepat bawa dia ke Club!" Dia bahkan bangkit dan melangkahkan kakinya tanpa perduli jika sepatunya menginjak remahan kaca botol minuman itu.
"Lalu bagaimana dengan wanita pilihan kami tadi?" Anak Buah Pangeran kembali menahannya.
"Terserah kalian saja." Dia tidak perduli seperri apapun wanita hasil seleksi itu, jika memang yang dia kehendaki adalah Aira, tetap harus dia yang datang menemuinya.
"Apa anda tidak menginginkannya, kasian Pangeran?" Menurutnya wania pilihan mereka lebih dari segala-galanya ketimbang Aira, biasanya Pangeran selalu puas dengan pilihan anak buahnya.
"Tidak! beri saja dia uang sesuai yang dijanjikan, begitu saja kalian tidak mampu berpikir, mereka hanya butuh uang saja, jadi jangan baperan kalian!"
"Kalau wanita itu menolak bagaimana?"
"Apa kalian baru sehari dua hari bekerja denganku?" Pangeran paling tidak suka jika keinginannya seolah ditentang.
"Maaf Pangeran." Akhirnya mereka memilih meminta maaf saja, walau jauh didalam batin mereka masih bertanya-tanya, ada apa dengan Pangerannya.
"Entah bagaimanapun cara kalian, aku ingin malam ini juga, dia sudah berada didalam kamarku, paham kalian!"
Selama ini, apapun yang dia inginkan, pasti dia dapatkan, dan baru kali ini ada seorang wanita yang mampu menolak dirinya, bahkan dua sampai dua kali.
Awalnya dia sempat berpikir Aira menolak dirinya karena belum melihat ketampanan asli dari dirinya, namun ternyata saat dia temui secara langsung bahkan dengan sopan menawarkan minuman, tapi tetap saja ditolak.
"Paham Pangeran, lalu bagaimana dengan luka anda, apa kita perlu ke rumah sakit terlebih dahulu?"
"Tidak perlu, biarkan wanita itu yang bertanggung jawab dengan kelakuannya, jadi bawa dia secepatnya."
Dan yang membuat Pangeran semakin meradang, berani-beraninya dia membuat perhitungan dengan dirinya, bahkan baru pertama kalinya dia dipukul membabi buta oleh orang yang tak dikenal.
"Siap Pangeran."
Ada beberapa luka diwajah Pangeran saat ini, akibat beberapa hantaman dari ketiga pria tadi, satu sudut bibirnya bahkan sedikit sobek dan mengeluarkan darah dan juga masih ada beberapa luka memar dibagian punggung lainnya.
***
Saat Aira masih berhadapan dengan Germo cantiknya, tiba-tiba anak buah Pangeran sudah masuk kedalam ruangannya.
"Miss, kami harus membawa wanita ini."
Sesaat sebelumnya dia sudah menghubungi Germo pemilik tempat itu, tapi belum menceritakan secara detailnya.
"Fuh, begini saja bagaimana kalau kita buat kesepakatan dulu." Entah mengapa rasa iba itu selalu muncul jika sudah menyangkut tentang nasip Aira.
"Kesepakatan pasti akan kita buat setelah dia mempertanggungjawabkan kelakuannya." Jawab anak buah Pangeran dengan mantap.
"Maksudnya?" Germo itu mencoba mengulur waktu, walau sepertinya mereka terlihat terburu-buru.
"Dia sudah membuat Pangeran kami terluka?"
"Apa?"
Dia selau mengajarkan pengikutnya untuk tidak bermain kekerasan apapun yang terjadi, dan selama dia membuka prostitusinya ini, baru kali ini ada aduan tentang kekerasan bahkan sampai membuatnya terluka.
"Hei, aku bahkan tidak menyentuhnya." Ucap Aira yang langsung protes, karena memang tangannya bersih.
"Aira, apa yang kamu lakukan?" Germo itu merasa pasti ada yang tidak beres, karena dia tahu betul bagaimana pelanggan VVIP nya satu ini, walaupun dia berkuasa tapi dia selalu mematuhi aturan dari tempatnya.
"Tadi pria itu maksa aku untuk melayaninya, sudah aku tolak baik-baik, karena memang aku sedang nggak mood Miss." Ucap Aira yang langsung menceritakan kisahnya.
"Tapi disini kamu tidak boleh menolak pelanggan hanya karena alasan tidak mood Aira, apalagi itu pelanggan VVIP?" Dia sudah menjelaskan beberapa aturan itu awal mulanya.
"Iya, tapi aku takut nanti malah mengecewakannya, karena aku tahu bayarannya mahal kan Miss?"
"Lalu bagaimana ceritanya pelanggan VVIP itu bisa terluka?" Dia sungguh tidak menyangka, karena menurutnya Aira tidak mungkin melakukan hal itu, dia begitu polos apalagi untuk melakukan kekerasan dengan seorang priapikirnya.
"Dia nantangin aku untuk teriak bilang kalau dia jambret Miss, ya udah aku teriak aja, ehh.. ternyata ada orang-orang baik didekatku, jadi mereka langsung memukuli pria itu." Lanjutnya kembali.
"Astaga Aira, kali ini aku tidak bisa membantumu." Germo itu seketika langsung angkat tangan, karena tidak mungkin Pangeran menjadi seorang jambret.
"Tapi Miss, aku--"
"Jika memang Pangeran menginginkan dia, bawa dia sekarang." Dia seolah langsung mempersilahkan untuk membawa Aira pergi dari sana.
"Miss, jangan begini dong?" Ketika kedua lengannya sudah berada dalam cengkraman anak buah Pangeran, Aira baru menyesalinya.
"Lain kali pikir dan lihat siapa lawanmu, baru kamu boleh bertindak, tapi percayalah kamu tidak akan rugi saat bersamanya."
"Miss."
"Menurutlah, jangan melawannya, jika kamu masih ingin selamat."
Pangeran bukanlah seorang anggota gangster atau mafia, walau kesehariannya dia berada dalam lingkungan gelap.
"Ayo ikut kami."
"Miss, tolong kirim bantuan untukku ya?" Teriak Aira disisa-sisa waktunya.
"Kali ini nasipmu ada ditanganmu sendiri, berjuanglah Aira."
Germo cantik itu hanya bisa melambaikan tangannya, jika tadi Pangeran tidak sampai dipukuli, dia pasti akan membantu Aira, tapi kali ini ceritanya begitu rumit dan jika dia ikut mempersulit keadaan ini, sudah bisa dipastikan usahanya akan hancur sebentar lagi.
"Aaaaaaaa, tolong aku Miss!"
Ya Rabb..
Atur saja skenario untukku, jika kali ini aku tak mampu lagi untuk bertahan, tolong aku, rangkul aku, karena aku sudah tidak tau harus mengeluh dengan siapa.
Karena Aira mencoba berontak dan menolak, dua pria bertubuh besar itu seketika mengangkat lengan Aira masing-masing keudara, hingga kedua kakinya tidak bisa menapak dilantai bahkan hanya mengambang di udara, jadi hanya berdoa dan pasrah yang bisa Hanum Humaira lakukan saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Tati Suwarsih
lanjut!
2023-12-20
0
diya
next kak
2023-12-14
0
ghada saputra
😁😁😁😁 Hanum Hanum
2023-10-17
0