MATA BATHIN

MATA BATHIN

Bagian. 01 Perjumpaan

Seorang bocah perempuan kecil sedang berjalan menyusuri jalan setapak kecil yang ada di hutan itu.

Dia tak tahu ke mana jalan itu akan membawanya, tapi dia harus terus berjalan. Karena dia tahu, dia tidak bisa tinggal di tempat ini untuk waktu yang lebih lama lagi.

Matanya terus melihat berbagai penampakan sosok-sosok menyeramkan yang ada di hutan itu. Ada sosok kuntilanak yang sejak tadi masih saja terus selalu terbang mengikutinya. Makhluk dedemit wanita berwajah menyeramkan itu mengikuti dirinya secara terang - terangan sejak dia tersesat tadi.

Ada juga bayangan hitam yang berkelebatan di antara pepohonan. Dan bayangan pocong yang berjalan melompat-lompat di sisi jalan.

Beberapa penampakan wujud tak kasat mata yang sejak tadi dilihatnya masih terus mengikutinya. Membuat mata bocah perempuan itu tak hentinya mengeluarkan cahaya berwarna biru.

Sejak lahir, Rhiu, nama bocah perempuan itu sudah dianugerahi kemampuan untuk melihat makhluk - makhluk tak kasat mata yang tak tampak oleh mata manusia biasa.

Kekuatan mata bathinnya sangat kuat, sehingga dia bisa melihat semua makhluk gaib baik setan, jin hingga makhluk sebangsa siluman. Matanya akan mengeluarkan cahaya biru ketika melihat makhluk gaib atau makhluk supranatural tersebut.

Rhiu mencoba untuk mengabaikan penampakan-penampakan itu, tapi hal itu sulit sekali dia lakukan. Dia merasa takut, tapi dia berusaha untuk tetap tenang. Dia tahu bahwa dia harus kuat jika ingin bertahan hidup di hutan ini. Dia harus melawan rasa takut itu jika tidak, maka mereka akan dapat menguasai dirinya.

Makhluk-makhluk itu kini semakin gencar mengganggunya.

"Aku harus tetap tenang dan fokus pada tujuanku. Aku harus menemukan jalan keluar dari hutan ini."

Hari semakin gelap. Bayangan dirinya sudah tak tampak lagi. Juga bayangan pohon - pohon di hutan ini sudah tak lagi terlihat.

Rhiu makin cemas dan khawatir. Dia tidak tahu harus ke mana lagi. Rasa lelah dan lapar mulai menggerogoti pisik dan perutnya.

Tapi dia tidak berani untuk berhenti berjalan. Dia takut jika dia berhenti, makhluk-makhluk gaib itu akan menyerangnya.

Rhiu terus berjalan, dan berjalan. Matahari semakin terbenam, dan hutan semakin gelap. Rhiu semakin lelah. Rasa lapar di perutnya juga semakin menjadi - jadi. Dia ingin sekali beristirahat, tetapi dia tahu bahwa dia tidak boleh berhenti. Dia harus terus berjalan sampai menemukan jalan keluar dari hutan ini.

"Hai, rupanya ada anak manusia yang tersesat di hutan ini." seru sebuah suara di hadapannya.

Rhiu mendongak untuk mencari asal suara tersebut. Matanya yang berwarna biru menatap nanar pada sesosok makhluk yang berdiri mengambang di hadapannya.

"Siapa kau...?" tanya Rhiu. Dia tahu, makhluk seperti apa yang sedang berdiri melayang di hadapannya saat ini.

Seorang pemuda tampan yang usianya mungkin delapan belas tahun sampai dua puluh tahunan sedang berdiri sambil menatap tajam kepadanya.

Remaja lelaki itu memakai rompi dan celana panjang hitam selutut. Di kedua lengannya, memakai gelang berbentuk ular naga. Rhiu mengamati sosok lelaki itu. Dia tahu makhluk seperti apa yang sedang mengambang di hadapannya. Pastinya, makhluk itu bukan manusia seperti dirinya.

Yang sangat menyolok dari mata anak lelaki itu adalah matanya. Mata cowok itu seperti mata kucing hutan dengan bintik kuning di tengah. Rhiu jadi ingat perkataan neneknya bahwa bangsa jin memiliki mata seperti mata kucing hutan dengan bintik kuning di tengah-tengah. Juga tarikan panjang di sudut mata yang melengkung ke atas. Jadi sudah dapat di pastikan jika makhluk yang sedang berdiri mengambang di depannya adalah jin.

Namun meskipun tahu makhluk seperti apa yang sedang dia hadapi, semua itu tak menyurutkan keberanian Rhiu.

"Aku adalah Pangeran Haizzar. Kau boleh memanggilku Haizzar. Pamanku adalah penguasa hutan Alas Purwo ini. Mengapa kamu bisa sampai berada di hutan ini. Siapa namamu..." Tanya remaja jin itu yang ternyata bernama Pangeran Haizzar.

"Namaku Rhiu, aku tersesat dan terpisah dari rombongan teman - temanku yang berkemah di pinggir hutan ini. Dan aku tak bisa menemukan jalan keluar dari hutan ini. Sejak tadi, aku hanya berputar - putar saja di sekitar hutan ini. " jawab Rhiu.

"Hal itu wajar. Semua itu terjadi karena 'mereka' sudah menutup penglihatan kamu sehingga kamu tak bisa menemukan jalan keluar dari hutan ini." kata Pangeran Haizzar.

"Kenapa mereka melakukan hal itu. ? Apa aku punya salah...?" tanya Rhiu yang merasa heran.

"Tidak, kamu tidak bersalah. Yang salah adalah matamu itu. Mereka tak ingin kamu keluar dari tempat ini karena kamu sudah melihat keberadaan kami." kata Pangeran Haizzar.

"Benarkah, jadi itu sebabnya mereka mengikuti aku terus. Karena mereka mencoba menahanku agar tidak keluar dari sini."

"Kamu jangan khawatir, aku akan membebaskan kamu." kata Pangeran Haizzar lagi.

"Benarkah, tapi bagaimana dengan mereka..?" tanya Rhiu cemas.

"Jangan khawatir, mereka patuh kepadaku. Sekarang, berjalanlah di belakangku. Aku akan mengantarkan kamu ke tempat teman - teman kamu berada." ucap Pangeran Haizzar.

Rhiu berjalan mengikuti langkah bocah lelaki itu. Dia berjalan tanpa menyentuh tanah. Atau dengan kata lain, remaja jin itu berjalan mengambang melayang - layang di atas tanah.

Tak beberapa lama kemudian, dia telah sampai ke tempat teman - temannya berada.

"Astaga, Rhiu, kamu kemana saja, Nak. Kami sangat mengkhawatirkan kamu. Sebab kamu sudah menghilang selama dua hari dua malam. Keluarga kamu juga sangat khawatir." kata Pak Ahmad. Wali kelasnya.

"Aku terpisah dengan rombongan kalian dan tersesat. Untung saja, ada seseorang yang menolongku menunjukkan jalan keluar." kata Rhiu sambil menatap ke arah Pangeran Haizzar yang berdiri tak jauh dari sana.

"Siapakah yang telah berbaik hati mengantarkan kamu kembali kepada kami. Bapak ingin mengucapkan terima kasih." kata Pak Ahmad.

Rhiu menunjuk ke arah Pangeran Haizzar yang berdiri tak jauh dari sana. Akan tetapi, tak ada siapapun yang dilihat oleh Pak Ahmad. Rhiu hanya menunjuk ke tempat kosong.

"Maaf, Nak Rhiu, Bapak tidak melihat siapapun di sana." kata Pak Ahmad.

Rhiu tak bicara lagi. Dia sadar, tentu saja Pak Ahmad tak melihat keberadaan Pangeran Haizzar karena dia sebangsa jin.

"Sudahlah, yang penting kamu selamat. Siapapun orang yang telah mengantarkan kamu, pastilah orang yang baik. Semoga Allah membalas perbuatan baiknya." kata Pak Ahmad bijak.

Lelaki berumur empat puluh tahun itu faham, mungkin saja, yang mengantar Rhiu kembali bukanlah 'orang' biasa. Karena dia sadar saat ini, mereka sedang berada di hutan.

Pangeran Haizzar tersenyum kepada Rhiu sebelum menghilang dari pandangan matanya.

"Terima kasih, Pangeran Haizzar.. " bisik Rhiu lirih dan nyaris tak terdengar.

"Sama-sama, Rhiu... " sebuah bisikan terdengar di telinga Rhiu. Dan gadis kecil itu tahu, siapa yang telah berbisik tadi.

***

Terpopuler

Comments

Mr.VANO

Mr.VANO

Hi thor,,lama sekali karya tak meluncur,,,ak kangen,,,jd aku ulang2 baca novel suami keduaku pengeran jin,,,kangen sama pangeran haziim

2023-10-10

1

sakura hanae @ mimie liyana❤️

sakura hanae @ mimie liyana❤️

Assalamualaikum nyah othor☺️
Sudah lama nggak ketemu🤗
Selamat kembali🫰
Semoga sehat sehat terus utk nyambung next upnya ya🤲

Sudha lama kangen ama crita prince jinniey bersaudara semuanya, alhamdulillah akhirnya bertemu lagi🫶🏻

Lanjutt💃💃💃💃

2023-10-09

2

lihat semua
Episodes
1 Bagian. 01 Perjumpaan
2 Bagian. 02 Rumah di Pinggir Sungai.
3 bagian 03. Rumah di Pinggir Sungai ( bagian 2 )
4 Bagian. 04 Bagal
5 Bagian. 05 Nyi Kantil
6 Bagian. 06 Jangan Ikut Campur
7 Bagian. 07 Amanat Marni
8 Bagian. 08 Antara Ada dan Tiada
9 Bagian. 09 Terluka
10 Bagian. 10
11 Bagian. 11 Desa Pocong
12 Bagian. 12 Desa Pocong part. 2
13 Bagian. 13 Desa Pocong ( part 3)
14 Bagian. 14 Desa Pocong (Part.4)
15 Bagian. 15 Desa Bantar Mayit
16 Bagian 16. Kerajaan Jin di Bantar Mayit
17 Bagian. 17 Pasar Ghaib
18 Bab. 18 Lolos Dari Maut.
19 Bagian. 19 Kebimbangan Pangeran Haizzar
20 Bagian. 20 Iblis Itu, ....bernama UR'K...
21 Bagian. 21 Mendatangi Rumah Sarman
22 Bagian. 22 Perburuan Di mulai
23 Bagian. 23 Jebakan
24 Bab. 24 Pertarungan
25 Bab. 25 Jin Bermata Merah
26 Bab. 26 Tumbal
27 Bab. 27 Tumbal (Part 2)
28 Bab. 28 Serangan Ka'ra
29 Bab. 29 Simbol Neraka ke Lima
30 Bab. 30 Pengantin Iblish....
31 Bab. 31 Jalanan Ghaib.
32 Bab. 32 Makhluk Kiriman Dari Neraka
33 Bab. 33 Grim
34 Bab. 34 Sang Penyihir
35 Bab. 35 Gerbang Istana Hutan Larangan
36 Bab. 36 Menghilang
37 Bab. 37 Pangeran Kegelapan
38 Bab. 38 Negeri Sembilan Siring
39 Bab. 39 Jebakan
40 Bab. 40 Foto di Kain Kafan
41 Bab. 41 Sundal Bolong...
42 Bab. 42
43 Bab. 43. Raja Jin dari Gunung Papandayan.
44 Bab. 44 Pernyataan Cinta Pangeran Haizzar
45 Bab. 45 Mata Bathin
46 Bab. 46 Serangan Ghaib
47 Bab. 47 Mimpi Rhiu
48 Bab. 48 Makhluk Penghisap Darah
49 Bab. 49 Ke Bukit Malaikat
50 Bab. 50 Burung Hud
51 Bab. 51 Hujan di Negeri Jin
52 Bab. 52 Bertemu dengan Putri Aliyah
53 Bab. 53 Tak Mau Pulang
54 Bab. 54 Tersesat ke Negeri Siluman
55 Bab. 55 Kemunculan Sang Pangeran Jin
56 Bab. 56 Mustika Buntok Ular
57 Bab. 57 Jatuh dari Tebing
58 Bab. 58 Bayangan Maut
59 Bab. 59 Gamelan Hantu
60 Bab. 60 Nyi Kedasih...
61 Bab. 61 Serangan Nyai Kedasih..
62 bab. 62 Pertarungan Antara Jin dan Siluman Kera
63 Bab. 63 Kekalahan Nyai Kedasih
64 Bab. 64 Koma
65 Bab. 65 Ada Iblis di dekatmu, Rhiu..!
66 Bab. 66 Dunia Transisi
67 Bab. 67 Dunia Transisi ( Part. 2)
68 Bab. 68 Dunia Transisi (Part.3)
69 Bab. 69 Masuk ke Dalam Dunia Transisi
70 Bab. 70 Permainan Waktu
71 Bab. 71 Bebas dari Lingkaran Maut
72 Bab. 72 Pertukaran Yang Gagal
73 Bab. 73 Segel Keramat Bagal
74 Bab. 73
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bagian. 01 Perjumpaan
2
Bagian. 02 Rumah di Pinggir Sungai.
3
bagian 03. Rumah di Pinggir Sungai ( bagian 2 )
4
Bagian. 04 Bagal
5
Bagian. 05 Nyi Kantil
6
Bagian. 06 Jangan Ikut Campur
7
Bagian. 07 Amanat Marni
8
Bagian. 08 Antara Ada dan Tiada
9
Bagian. 09 Terluka
10
Bagian. 10
11
Bagian. 11 Desa Pocong
12
Bagian. 12 Desa Pocong part. 2
13
Bagian. 13 Desa Pocong ( part 3)
14
Bagian. 14 Desa Pocong (Part.4)
15
Bagian. 15 Desa Bantar Mayit
16
Bagian 16. Kerajaan Jin di Bantar Mayit
17
Bagian. 17 Pasar Ghaib
18
Bab. 18 Lolos Dari Maut.
19
Bagian. 19 Kebimbangan Pangeran Haizzar
20
Bagian. 20 Iblis Itu, ....bernama UR'K...
21
Bagian. 21 Mendatangi Rumah Sarman
22
Bagian. 22 Perburuan Di mulai
23
Bagian. 23 Jebakan
24
Bab. 24 Pertarungan
25
Bab. 25 Jin Bermata Merah
26
Bab. 26 Tumbal
27
Bab. 27 Tumbal (Part 2)
28
Bab. 28 Serangan Ka'ra
29
Bab. 29 Simbol Neraka ke Lima
30
Bab. 30 Pengantin Iblish....
31
Bab. 31 Jalanan Ghaib.
32
Bab. 32 Makhluk Kiriman Dari Neraka
33
Bab. 33 Grim
34
Bab. 34 Sang Penyihir
35
Bab. 35 Gerbang Istana Hutan Larangan
36
Bab. 36 Menghilang
37
Bab. 37 Pangeran Kegelapan
38
Bab. 38 Negeri Sembilan Siring
39
Bab. 39 Jebakan
40
Bab. 40 Foto di Kain Kafan
41
Bab. 41 Sundal Bolong...
42
Bab. 42
43
Bab. 43. Raja Jin dari Gunung Papandayan.
44
Bab. 44 Pernyataan Cinta Pangeran Haizzar
45
Bab. 45 Mata Bathin
46
Bab. 46 Serangan Ghaib
47
Bab. 47 Mimpi Rhiu
48
Bab. 48 Makhluk Penghisap Darah
49
Bab. 49 Ke Bukit Malaikat
50
Bab. 50 Burung Hud
51
Bab. 51 Hujan di Negeri Jin
52
Bab. 52 Bertemu dengan Putri Aliyah
53
Bab. 53 Tak Mau Pulang
54
Bab. 54 Tersesat ke Negeri Siluman
55
Bab. 55 Kemunculan Sang Pangeran Jin
56
Bab. 56 Mustika Buntok Ular
57
Bab. 57 Jatuh dari Tebing
58
Bab. 58 Bayangan Maut
59
Bab. 59 Gamelan Hantu
60
Bab. 60 Nyi Kedasih...
61
Bab. 61 Serangan Nyai Kedasih..
62
bab. 62 Pertarungan Antara Jin dan Siluman Kera
63
Bab. 63 Kekalahan Nyai Kedasih
64
Bab. 64 Koma
65
Bab. 65 Ada Iblis di dekatmu, Rhiu..!
66
Bab. 66 Dunia Transisi
67
Bab. 67 Dunia Transisi ( Part. 2)
68
Bab. 68 Dunia Transisi (Part.3)
69
Bab. 69 Masuk ke Dalam Dunia Transisi
70
Bab. 70 Permainan Waktu
71
Bab. 71 Bebas dari Lingkaran Maut
72
Bab. 72 Pertukaran Yang Gagal
73
Bab. 73 Segel Keramat Bagal
74
Bab. 73

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!