MATA BATHIN
Seorang bocah perempuan kecil sedang berjalan menyusuri jalan setapak kecil yang ada di hutan itu.
Dia tak tahu ke mana jalan itu akan membawanya, tapi dia harus terus berjalan. Karena dia tahu, dia tidak bisa tinggal di tempat ini untuk waktu yang lebih lama lagi.
Matanya terus melihat berbagai penampakan sosok-sosok menyeramkan yang ada di hutan itu. Ada sosok kuntilanak yang sejak tadi masih saja terus selalu terbang mengikutinya. Makhluk dedemit wanita berwajah menyeramkan itu mengikuti dirinya secara terang - terangan sejak dia tersesat tadi.
Ada juga bayangan hitam yang berkelebatan di antara pepohonan. Dan bayangan pocong yang berjalan melompat-lompat di sisi jalan.
Beberapa penampakan wujud tak kasat mata yang sejak tadi dilihatnya masih terus mengikutinya. Membuat mata bocah perempuan itu tak hentinya mengeluarkan cahaya berwarna biru.
Sejak lahir, Rhiu, nama bocah perempuan itu sudah dianugerahi kemampuan untuk melihat makhluk - makhluk tak kasat mata yang tak tampak oleh mata manusia biasa.
Kekuatan mata bathinnya sangat kuat, sehingga dia bisa melihat semua makhluk gaib baik setan, jin hingga makhluk sebangsa siluman. Matanya akan mengeluarkan cahaya biru ketika melihat makhluk gaib atau makhluk supranatural tersebut.
Rhiu mencoba untuk mengabaikan penampakan-penampakan itu, tapi hal itu sulit sekali dia lakukan. Dia merasa takut, tapi dia berusaha untuk tetap tenang. Dia tahu bahwa dia harus kuat jika ingin bertahan hidup di hutan ini. Dia harus melawan rasa takut itu jika tidak, maka mereka akan dapat menguasai dirinya.
Makhluk-makhluk itu kini semakin gencar mengganggunya.
"Aku harus tetap tenang dan fokus pada tujuanku. Aku harus menemukan jalan keluar dari hutan ini."
Hari semakin gelap. Bayangan dirinya sudah tak tampak lagi. Juga bayangan pohon - pohon di hutan ini sudah tak lagi terlihat.
Rhiu makin cemas dan khawatir. Dia tidak tahu harus ke mana lagi. Rasa lelah dan lapar mulai menggerogoti pisik dan perutnya.
Tapi dia tidak berani untuk berhenti berjalan. Dia takut jika dia berhenti, makhluk-makhluk gaib itu akan menyerangnya.
Rhiu terus berjalan, dan berjalan. Matahari semakin terbenam, dan hutan semakin gelap. Rhiu semakin lelah. Rasa lapar di perutnya juga semakin menjadi - jadi. Dia ingin sekali beristirahat, tetapi dia tahu bahwa dia tidak boleh berhenti. Dia harus terus berjalan sampai menemukan jalan keluar dari hutan ini.
"Hai, rupanya ada anak manusia yang tersesat di hutan ini." seru sebuah suara di hadapannya.
Rhiu mendongak untuk mencari asal suara tersebut. Matanya yang berwarna biru menatap nanar pada sesosok makhluk yang berdiri mengambang di hadapannya.
"Siapa kau...?" tanya Rhiu. Dia tahu, makhluk seperti apa yang sedang berdiri melayang di hadapannya saat ini.
Seorang pemuda tampan yang usianya mungkin delapan belas tahun sampai dua puluh tahunan sedang berdiri sambil menatap tajam kepadanya.
Remaja lelaki itu memakai rompi dan celana panjang hitam selutut. Di kedua lengannya, memakai gelang berbentuk ular naga. Rhiu mengamati sosok lelaki itu. Dia tahu makhluk seperti apa yang sedang mengambang di hadapannya. Pastinya, makhluk itu bukan manusia seperti dirinya.
Yang sangat menyolok dari mata anak lelaki itu adalah matanya. Mata cowok itu seperti mata kucing hutan dengan bintik kuning di tengah. Rhiu jadi ingat perkataan neneknya bahwa bangsa jin memiliki mata seperti mata kucing hutan dengan bintik kuning di tengah-tengah. Juga tarikan panjang di sudut mata yang melengkung ke atas. Jadi sudah dapat di pastikan jika makhluk yang sedang berdiri mengambang di depannya adalah jin.
Namun meskipun tahu makhluk seperti apa yang sedang dia hadapi, semua itu tak menyurutkan keberanian Rhiu.
"Aku adalah Pangeran Haizzar. Kau boleh memanggilku Haizzar. Pamanku adalah penguasa hutan Alas Purwo ini. Mengapa kamu bisa sampai berada di hutan ini. Siapa namamu..." Tanya remaja jin itu yang ternyata bernama Pangeran Haizzar.
"Namaku Rhiu, aku tersesat dan terpisah dari rombongan teman - temanku yang berkemah di pinggir hutan ini. Dan aku tak bisa menemukan jalan keluar dari hutan ini. Sejak tadi, aku hanya berputar - putar saja di sekitar hutan ini. " jawab Rhiu.
"Hal itu wajar. Semua itu terjadi karena 'mereka' sudah menutup penglihatan kamu sehingga kamu tak bisa menemukan jalan keluar dari hutan ini." kata Pangeran Haizzar.
"Kenapa mereka melakukan hal itu. ? Apa aku punya salah...?" tanya Rhiu yang merasa heran.
"Tidak, kamu tidak bersalah. Yang salah adalah matamu itu. Mereka tak ingin kamu keluar dari tempat ini karena kamu sudah melihat keberadaan kami." kata Pangeran Haizzar.
"Benarkah, jadi itu sebabnya mereka mengikuti aku terus. Karena mereka mencoba menahanku agar tidak keluar dari sini."
"Kamu jangan khawatir, aku akan membebaskan kamu." kata Pangeran Haizzar lagi.
"Benarkah, tapi bagaimana dengan mereka..?" tanya Rhiu cemas.
"Jangan khawatir, mereka patuh kepadaku. Sekarang, berjalanlah di belakangku. Aku akan mengantarkan kamu ke tempat teman - teman kamu berada." ucap Pangeran Haizzar.
Rhiu berjalan mengikuti langkah bocah lelaki itu. Dia berjalan tanpa menyentuh tanah. Atau dengan kata lain, remaja jin itu berjalan mengambang melayang - layang di atas tanah.
Tak beberapa lama kemudian, dia telah sampai ke tempat teman - temannya berada.
"Astaga, Rhiu, kamu kemana saja, Nak. Kami sangat mengkhawatirkan kamu. Sebab kamu sudah menghilang selama dua hari dua malam. Keluarga kamu juga sangat khawatir." kata Pak Ahmad. Wali kelasnya.
"Aku terpisah dengan rombongan kalian dan tersesat. Untung saja, ada seseorang yang menolongku menunjukkan jalan keluar." kata Rhiu sambil menatap ke arah Pangeran Haizzar yang berdiri tak jauh dari sana.
"Siapakah yang telah berbaik hati mengantarkan kamu kembali kepada kami. Bapak ingin mengucapkan terima kasih." kata Pak Ahmad.
Rhiu menunjuk ke arah Pangeran Haizzar yang berdiri tak jauh dari sana. Akan tetapi, tak ada siapapun yang dilihat oleh Pak Ahmad. Rhiu hanya menunjuk ke tempat kosong.
"Maaf, Nak Rhiu, Bapak tidak melihat siapapun di sana." kata Pak Ahmad.
Rhiu tak bicara lagi. Dia sadar, tentu saja Pak Ahmad tak melihat keberadaan Pangeran Haizzar karena dia sebangsa jin.
"Sudahlah, yang penting kamu selamat. Siapapun orang yang telah mengantarkan kamu, pastilah orang yang baik. Semoga Allah membalas perbuatan baiknya." kata Pak Ahmad bijak.
Lelaki berumur empat puluh tahun itu faham, mungkin saja, yang mengantar Rhiu kembali bukanlah 'orang' biasa. Karena dia sadar saat ini, mereka sedang berada di hutan.
Pangeran Haizzar tersenyum kepada Rhiu sebelum menghilang dari pandangan matanya.
"Terima kasih, Pangeran Haizzar.. " bisik Rhiu lirih dan nyaris tak terdengar.
"Sama-sama, Rhiu... " sebuah bisikan terdengar di telinga Rhiu. Dan gadis kecil itu tahu, siapa yang telah berbisik tadi.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Mr.VANO
Hi thor,,lama sekali karya tak meluncur,,,ak kangen,,,jd aku ulang2 baca novel suami keduaku pengeran jin,,,kangen sama pangeran haziim
2023-10-10
1
sakura hanae @ mimie liyana❤️
Assalamualaikum nyah othor☺️
Sudah lama nggak ketemu🤗
Selamat kembali🫰
Semoga sehat sehat terus utk nyambung next upnya ya🤲
Sudha lama kangen ama crita prince jinniey bersaudara semuanya, alhamdulillah akhirnya bertemu lagi🫶🏻
Lanjutt💃💃💃💃
2023-10-09
2