Bagian. 09 Terluka

"Mas Arman itu cintanya hanya untuk aku. Dia menikahi kamu hanya karena ingin menguasai harta kekayaanmu saja. Sekarang kamu sudah mati. Maka membusuklah kamu di dalam sana bersama cacing - cacing tanah." bentak Desi sambil terus menyiram air tersebut ke Roh Marni.

Tak tahan dengan rasa sakit yang dia rasakan, akhirnya Marni menghilang dari rumah mantan suaminya itu.

"aku akan kembali untuk membuat perhitungan dengan kalian semua! " kata Marni lagi sambil menghilang dari hadapan Amran dan Desi.

Sementara itu, Rhiu yang mengejar kuntilanak merah itu hingga sampai ke hutan. Namun saat di dalam hutan dia kehilangan jejak kuntilanak itu.

"Huh, hutan ini ternyata sangat angker. Pantas saja di sebut sebagai Alas Baluran." ucap Rhiu dalam hati.

Memang hutan yang dia masuki kali ini adalah salah satu hutan yang tergolong angker. Ini adalah Hutan Alas Baluran. Sesaat Rhiu menoleh sejenak ketika dia mendengar suara tawa seorang anak kecil di dalam hutan itu.

Rhiu tahu, yang tertawa tadi itu bukanlah tawa anak manusia biasa. Barangkali saja, mereka adalah anak - anak jin. Seperti umumnya anak - anak, mereka kadang bermain - main seperti layaknya anak manusia yang sedang bermain..

"Kak, .....Kakak ini mau apa...?" tiba-tiba di samping Rhiu muncul sosok seorang anak kecil. Yang mengerikan adalah anak itu muncul tanpa kepala. Hanya tubuhnya saja yang terlihat dan berlumuran darah. Mungkin anak itu adalah korban tumbal.

"aku sedang mengejar kuntilanak merah yang berlari ke arah hutan ini."

"Ohhh, wanita yang memakai baju merah itukah...?" tunjuk anak lelaki itu. Aneh rasanya, walaupun tak ada kepalanya tapi anak ini bisa melihat keberadaan hantu kuntilanak merah dan juga dirinya. Rhiu menoleh ke arah tempat yang di tunjukkan oleh anak itu. Namun ketika dia kembali lagi menoleh ke samping, anak kecil tersebut menghilang tanpa jejak

Rhiu ingat, dia berada di hutan Alas Baluran. Apapun keanehan yang dia lihat, semua itu sudah lumrah bagi Rhiu.

Bayangan Rhiu melesat mengejar kuntilanak merah yang kini sudah kembali lagi menghilang.

Tanpa Rhiu sadari, dia semakin jauh masuk ke dalam hutan. Hutan itu semakin. lama semakin gelap. Entah karena hari yang sudah semakin sore atau juga memang hutan ini yang di gelap.

Sampai suatu ketika, langkah kaki Rhiu berhenti ketika sebuah sinar berwarna merah menyerang dirinya secara tiba-tiba.

Rhiu berkelit sambil melenting berjumpalitan di udara untuk menghindari serangan sinar merah itu.

Dengan cepat, dia mengulurkan dan menyilangkan tangannya ke depan dada untuk menghimpun tenaga dalamnya.

Ketika sinar itu kembali menyerang, Rhiu menyambut serangan itu dengan mengerahkan seluruh tenaga dalamnya.

Sebuah sinar berwarna putih terang keluar dari dalam tubuh Rhiu dan menghantam sinar merah itu di udara.

Dua buah kekuatan tenaga dalam antara milik Rhiu dan juga sinar merah yang misterius itu saling beradu.

Dorongan yang sangat kuat membuat Rhiu terjajar beberapa langkah ke belakang.

Rhiu berusaha untuk menambah kekuatan tenaga dalamnya namun kekuatan sinar merah itu bukanlah tandingan Rhiu.

Tubuh Rhiu makin terdesak ke belakang. Untung di saat yang kritis itu, sekonyong-konyong muncul sebuah sinar biru terang menyerang sinar merah itu hingga hancur berkeping - keping di udara.

Pangeran Haizzar yang datang tiba-tiba di tempat itu menolong Rhiu dari serangan sinar merah.

"Dasar bandel. berani sekali kau masuk ke Alas Baluran ini sendiri. Bagaimana kalau kamu celaka..?"

"Sudahlah Haizzar, kalau kamu mau bantu, bantu saja. Jangan banyak bicara..!!" sahut Rhiu.

"Perhatikan keadaan di sekitarmu. Jangan lengah. Gunakan mata bathinmu, Rhiu...!" kata Pangeran Haizzar lagi.

Rhiu segera berkonsentrasi untuk membuka mata bathinnya. Matanya yang sejak tadi sudah berubah warna menjadi biru kini bersinar dan mengeluarkan cahaya biru terang.

"HAHAHAHA, rupanya aku sedang berhadapan dengan Yang Terberkati. Beruntung sekali, kalau aku bisa membunuhmu, maka kekuatanku akan semakin bertambah." ucap sosok merah yang kini sedang berdiri di hadapan.

"Awas Rhiu... itu adalah Banaspati merah yang merupakan salah satu pengikut raja iblish Bagal." ucap Pangeran Haizzar. Dia kemudian muncul dan berdiri tepat di hadapan Rhiu.

"Hah, kau Pangeran muda cucu Pangeran Hasyeem, rupanya kamu berteman dengan gadis itu. Bagus, sekali tepuk dapat dua hasil buruan. Sekarang, bersiaplah kalian untuk mati..!" kata Banaspati itu sambil bersiap untuk menyerang Pangeran Haizzar dan Rhiu.

"HATI - HATI, RHIU... jangan lengah..!" ucap Pangeran Haizzar memperingatkan Rhiu.

Pangeran muda putra Pangeran Alyan itu mengeluarkan sebilah pedang dari balik bajunya. Pedang Malaikat. Pedang pemberian pamannya, Pangeran Khalied.

"Hahahaha, Pedang Malaikat. Aku semakin menyukai permainan ini. Sudah lama, aku tak bermain - main dengan keturunan keluarga Pangeran Hasyeem. Terima ini, Pangeran Haizzar...!! "

Iblish Banaspati itu menyerang tanpa ampun kepada Pangeran Haizzar.

Pedang Malaikat bergerak cepat seraya mengeluarkan cahaya putih keperakan. Pedang itu menyambar - menyambar tubuh Banaspati itu.

Rhiu juga tak mau ketinggalan. Gadis muda itu mengeluarkan pedang arwah miliknya. bersama pangeran Haizzar, gadis itu ikut serta mengahadapi sang iblish Banaspati itu.

"Rhiu, bergerak ke kiri.. aku akan bergerak ke sisi kanan. Kita kepung iblish itu dari dua sisi.!!"

"Baiklah, aku siap...!!" Rhiu melesat bersamaan dengan Pangeran Haizzar menyerang Banaspati itu dari sisi kiri, Banaspati itu bergerak ke sisi kanan untuk mengelak dari serangan Rhiu, namun dia tak menyadari, akan serangan Pangeran Haizzar dari arah kanannya. Ujung pedang Malaikat pun menyambar sang Banaspati hingga melukai dan merobek tubuh iblish itu.

"Rhiu, sekarang...!" Tusuk jantung iblish itu...!! " Rhiu melesat cepat menusukkan pedang Arwah miliknya tepat di jantung Banaspati. Darah hitam memuncar keluar disertai erangan dahsyat dari iblish Banaspati yang terluka.

Banaspati yang terluka itu mengamuk membabi buta hingga tubuh Rhiu yang berada di dekat makhluk itu sempat terkena sasaran amukan makhluk itu. Rhiu terluka karena pukulan pada bagian dada.

"aaaghhhh......!! "

"Rhiu,..... astaga....!!Siallll.... rupanya dia terkena pukulan tenaga dalam dari Banaspati itu.

Pedang Arwah pun lenyap dengan sendirinya setelah berhasil melukai sang Iblish. Demikian juga dengan sang iblish Banaspati, makhluk berwarna merah dan bertampang sangat mengerikan itu dikirim oleh pedang arwah kembali ke neraka Jahanam terdalam untuk dikurung selamanya.

Tubuh Rhiu melayang jatuh ke bawah. Namun sebelum sempat menyentuh bumi, Pangeran Haizzar sudah menyambar tubuh Rhiu dan membawanya pergi meninggalkan tempat itu.

Episodes
1 Bagian. 01 Perjumpaan
2 Bagian. 02 Rumah di Pinggir Sungai.
3 bagian 03. Rumah di Pinggir Sungai ( bagian 2 )
4 Bagian. 04 Bagal
5 Bagian. 05 Nyi Kantil
6 Bagian. 06 Jangan Ikut Campur
7 Bagian. 07 Amanat Marni
8 Bagian. 08 Antara Ada dan Tiada
9 Bagian. 09 Terluka
10 Bagian. 10
11 Bagian. 11 Desa Pocong
12 Bagian. 12 Desa Pocong part. 2
13 Bagian. 13 Desa Pocong ( part 3)
14 Bagian. 14 Desa Pocong (Part.4)
15 Bagian. 15 Desa Bantar Mayit
16 Bagian 16. Kerajaan Jin di Bantar Mayit
17 Bagian. 17 Pasar Ghaib
18 Bab. 18 Lolos Dari Maut.
19 Bagian. 19 Kebimbangan Pangeran Haizzar
20 Bagian. 20 Iblis Itu, ....bernama UR'K...
21 Bagian. 21 Mendatangi Rumah Sarman
22 Bagian. 22 Perburuan Di mulai
23 Bagian. 23 Jebakan
24 Bab. 24 Pertarungan
25 Bab. 25 Jin Bermata Merah
26 Bab. 26 Tumbal
27 Bab. 27 Tumbal (Part 2)
28 Bab. 28 Serangan Ka'ra
29 Bab. 29 Simbol Neraka ke Lima
30 Bab. 30 Pengantin Iblish....
31 Bab. 31 Jalanan Ghaib.
32 Bab. 32 Makhluk Kiriman Dari Neraka
33 Bab. 33 Grim
34 Bab. 34 Sang Penyihir
35 Bab. 35 Gerbang Istana Hutan Larangan
36 Bab. 36 Menghilang
37 Bab. 37 Pangeran Kegelapan
38 Bab. 38 Negeri Sembilan Siring
39 Bab. 39 Jebakan
40 Bab. 40 Foto di Kain Kafan
41 Bab. 41 Sundal Bolong...
42 Bab. 42
43 Bab. 43. Raja Jin dari Gunung Papandayan.
44 Bab. 44 Pernyataan Cinta Pangeran Haizzar
45 Bab. 45 Mata Bathin
46 Bab. 46 Serangan Ghaib
47 Bab. 47 Mimpi Rhiu
48 Bab. 48 Makhluk Penghisap Darah
49 Bab. 49 Ke Bukit Malaikat
50 Bab. 50 Burung Hud
51 Bab. 51 Hujan di Negeri Jin
52 Bab. 52 Bertemu dengan Putri Aliyah
53 Bab. 53 Tak Mau Pulang
54 Bab. 54 Tersesat ke Negeri Siluman
55 Bab. 55 Kemunculan Sang Pangeran Jin
56 Bab. 56 Mustika Buntok Ular
57 Bab. 57 Jatuh dari Tebing
58 Bab. 58 Bayangan Maut
59 Bab. 59 Gamelan Hantu
60 Bab. 60 Nyi Kedasih...
61 Bab. 61 Serangan Nyai Kedasih..
62 bab. 62 Pertarungan Antara Jin dan Siluman Kera
63 Bab. 63 Kekalahan Nyai Kedasih
64 Bab. 64 Koma
65 Bab. 65 Ada Iblis di dekatmu, Rhiu..!
66 Bab. 66 Dunia Transisi
67 Bab. 67 Dunia Transisi ( Part. 2)
68 Bab. 68 Dunia Transisi (Part.3)
69 Bab. 69 Masuk ke Dalam Dunia Transisi
70 Bab. 70 Permainan Waktu
71 Bab. 71 Bebas dari Lingkaran Maut
72 Bab. 72 Pertukaran Yang Gagal
73 Bab. 73 Segel Keramat Bagal
74 Bab. 73
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bagian. 01 Perjumpaan
2
Bagian. 02 Rumah di Pinggir Sungai.
3
bagian 03. Rumah di Pinggir Sungai ( bagian 2 )
4
Bagian. 04 Bagal
5
Bagian. 05 Nyi Kantil
6
Bagian. 06 Jangan Ikut Campur
7
Bagian. 07 Amanat Marni
8
Bagian. 08 Antara Ada dan Tiada
9
Bagian. 09 Terluka
10
Bagian. 10
11
Bagian. 11 Desa Pocong
12
Bagian. 12 Desa Pocong part. 2
13
Bagian. 13 Desa Pocong ( part 3)
14
Bagian. 14 Desa Pocong (Part.4)
15
Bagian. 15 Desa Bantar Mayit
16
Bagian 16. Kerajaan Jin di Bantar Mayit
17
Bagian. 17 Pasar Ghaib
18
Bab. 18 Lolos Dari Maut.
19
Bagian. 19 Kebimbangan Pangeran Haizzar
20
Bagian. 20 Iblis Itu, ....bernama UR'K...
21
Bagian. 21 Mendatangi Rumah Sarman
22
Bagian. 22 Perburuan Di mulai
23
Bagian. 23 Jebakan
24
Bab. 24 Pertarungan
25
Bab. 25 Jin Bermata Merah
26
Bab. 26 Tumbal
27
Bab. 27 Tumbal (Part 2)
28
Bab. 28 Serangan Ka'ra
29
Bab. 29 Simbol Neraka ke Lima
30
Bab. 30 Pengantin Iblish....
31
Bab. 31 Jalanan Ghaib.
32
Bab. 32 Makhluk Kiriman Dari Neraka
33
Bab. 33 Grim
34
Bab. 34 Sang Penyihir
35
Bab. 35 Gerbang Istana Hutan Larangan
36
Bab. 36 Menghilang
37
Bab. 37 Pangeran Kegelapan
38
Bab. 38 Negeri Sembilan Siring
39
Bab. 39 Jebakan
40
Bab. 40 Foto di Kain Kafan
41
Bab. 41 Sundal Bolong...
42
Bab. 42
43
Bab. 43. Raja Jin dari Gunung Papandayan.
44
Bab. 44 Pernyataan Cinta Pangeran Haizzar
45
Bab. 45 Mata Bathin
46
Bab. 46 Serangan Ghaib
47
Bab. 47 Mimpi Rhiu
48
Bab. 48 Makhluk Penghisap Darah
49
Bab. 49 Ke Bukit Malaikat
50
Bab. 50 Burung Hud
51
Bab. 51 Hujan di Negeri Jin
52
Bab. 52 Bertemu dengan Putri Aliyah
53
Bab. 53 Tak Mau Pulang
54
Bab. 54 Tersesat ke Negeri Siluman
55
Bab. 55 Kemunculan Sang Pangeran Jin
56
Bab. 56 Mustika Buntok Ular
57
Bab. 57 Jatuh dari Tebing
58
Bab. 58 Bayangan Maut
59
Bab. 59 Gamelan Hantu
60
Bab. 60 Nyi Kedasih...
61
Bab. 61 Serangan Nyai Kedasih..
62
bab. 62 Pertarungan Antara Jin dan Siluman Kera
63
Bab. 63 Kekalahan Nyai Kedasih
64
Bab. 64 Koma
65
Bab. 65 Ada Iblis di dekatmu, Rhiu..!
66
Bab. 66 Dunia Transisi
67
Bab. 67 Dunia Transisi ( Part. 2)
68
Bab. 68 Dunia Transisi (Part.3)
69
Bab. 69 Masuk ke Dalam Dunia Transisi
70
Bab. 70 Permainan Waktu
71
Bab. 71 Bebas dari Lingkaran Maut
72
Bab. 72 Pertukaran Yang Gagal
73
Bab. 73 Segel Keramat Bagal
74
Bab. 73

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!