Bagian. 07 Amanat Marni

"Hahaha, menyenangkan sekali. Katakan pada keponakan kamu untuk tidak mencampuri urusan kami dengan gadis itu......Sampai jumpa lagi, Pangeran Khalied... "

Kemudian suara itu lenyap seiring dengan lenyapnya cahaya biru itu dari hadapan mereka.

Pangeran Khalied menoleh ke arah kedua keponakannya.

"Aku ingin bertanya, siapa diantara kalian yang dimaksud oleh Jin Ifrid tadi? " tanya Pangeran Khalied.

Pangeran Aras dan Pangeran Haizzar saling pandang.

***

Rhiu menatap ke arah hantu wanita itu. Ini adalah yang kedua kalinya dia melihat penampakan hantu wanita itu. Hantu wanita yang mati dibunuh oleh suami yang bersekongkol dengan adik angkatnya sendiri.

Rhiu menatap hantu wanita itu tak berkedip. Dia tahu apa yang di inginkan oleh hantu wanita itu. Hantu itu berada di sudut kamarnya, berdiri di sana menatapnya dengan tatapan kosong.

Ini adalah yang kedua kalinya dia melihat hantu itu. Sepertinya dia ingin menyampaikan sesuatu.

"Apa yang ingin kau katakan, katakan saja. Mungkin aku bisa membantumu kali ini." kata Rhiu.

"Aku telah menemukan mereka.. " kata Hantu wanita itu.

***

Rhiu berjalan menyusuri sebuah jalan setapak memasuki jalan setapak menuju ke sebuah perkampungan yang agak padat penduduknya.

Puluhan pasang mata menatap aneh ke arah Rhiu. Mungkin karena Rhiu adalah orang baru. Memang seperti itu yang berlaku di masyarakat kita. Kita akan selalu melihat dan memperhatikan seseorang yang baru atau belum pernah kita lihat.

Tiba-tiba, hantu wanita itu muncul kembali menampakkan diri.

"Jangan selalu muncul dengan cara seperti itu. Aku kadang tidak menyukainya. Karena itu kadang membuat aku merasa takut."

"Maaf, lain kali aku akan memberi tanda dulu. Oh iya ngomong - ngomong aku baru ingat, namaku Marni."ucap wanita itu.

" Oh, jadi kamu sekarang sudah ingat siapa namamu.? Baik, sekarang kamu katakan padaku, apa maksud kamu mengajak aku ke tempat ini."

Marni tak menjawab. Akan tetapi, menoleh dan menunjuk ke arah sebuah rumah yang letaknya terpisah dari rumah penduduk setempat.

Rhiu mengikuti arah telunjuk hantu itu dan melihat seorang wanita muda dengan rambut terurai panjang sebahu berdiri di depan rumah yang ditunjuk Marni.

"Apakah itu rumahmu....?" Tanya Rhiu.

Marni menganggukkan kepalanya.

"Lalu siapa wanita itu..?" tanya Rhiu.

Tak ada jawaban. Rhiu menoleh ke samping, ternyata Marni sudah keburu menghilang.

"Dasar hantu aneh. Mengapa dia tak ingin menjumpai wanita itu..?"

Rhiu berjalan menghampiri wanita itu. Akan tetapi, saat Rhiu berada beberapa langkah dari wanita itu, mata Rhiu sejenak mengeluarkan cahaya biru.

Untung saja Rhiu memakai kaca mata hitam. Sehingga mata birunya tak terlihat oleh manusia lain.

"Wanita itu adalah adik angkatku, Desi." bisik Marni di telinga Rhiu..

Rhiu menatap wanita yang bernama Desi itu dari kejauhan. Mata bathin Rhiu melihat di sebelah wanita itu berdiri sesosok kuntilanak merah dengan wajah yang sangat menyeramkan. Sorot matanya yang berwarna merah menatap ke arah Rhiu dengan penuh ancaman. Lalu kemudian membisikkan sesuatu kepada wanita itu.

Rhiu pun mendatangi wanita itu dengan sikap waspada. Dia kemudian menyapa wanita itu dengan sopan.

"Assalamu'alaikum, Mbak.. " Sapa Rhiu ramah.

"Waalaikum salam. Cari siapa, ya..?. " sahutnya wanita itu dengan suara ketus. Wajahnya menampakkan ketidak sukaannya kepada Rhiu. Mungkin kuntilanak itu sudah tahu siapa Rhiu...

"Saya mencari Mbak Marni. Apakah Mbak Marninya ada..?"

Raut wajah wanita itu berubah pucat bagai tak dialiri darah. Terlebih lagi, saat kuntilanak merah membisikkan sesuatu kepada Wanita itu

"Mbak Marni...? Siapa itu. Saya tak kenal. Di sini tak ada orang yang bernama mbak Marni.!" sahut wanita itu acuh. Namun Rhiu bisa menangkap bahwa wanita yang bernama Desi itu berbohong.

Kemudian dari dalam rumah muncul seorang lelaki berumur 35 tahunan yang memakai kaos hitam dan celana Jeans. Garis wajah lelaki itu menunjukkan pribadi yang keras.

"Rhiu, lelaki yang baru saja keluar itulah mantan suamiku, Mas Arman.." bisik Murni.

Lelaki Itu berjalan menghampiri Desi dan bertanya kepada wanita itu.

" Siapa gadis itu, Desi..?" tanya mantan Suami Murni.

"Entahlah, Mas. Desi nggak kenal. Tapi gadis itu mencari Mbak Marni,. " Jawab Desi nyaris berbisik.

Wajah Lelaki yang bernama Amran itu sejenak menegang lalu kemudian menoleh ke arah Rhiu. Dia menatapnya dengan pandangan yang penuh kecurigaan.

"Nyari siapa, Mbak..?" tanya Amran.

"Saya mencari Mbak Murni. Dia adalah sepupu jauh saya. Menurut ibu saya, terakhir kali Mbak Marni tinggal di sini. Nama suami Mbak Marni bernama Mas Arman." kata Rhiu.

Lelaki itu tersenyum menatap Rhiu. "Saya Arman, Mbak. Saya adalah suami Marni. Tapi sekarang Marni sudah tak ada di sini lagi. Beberapa bulan yang lalu, istri saya itu telah pergi dari rumah bersama lelaki lain. Dan sampai kini saya tidak tahu lagi di mana keberadaannya." kata lelaki yang bernama Arman itu.

"Benarkah begitu. Sayang sekali.. padahal maksud kedatangan saya kemari untuk mencari Mbak Marni untuk menyampaikan amanat dari ibu saya."

Episodes
1 Bagian. 01 Perjumpaan
2 Bagian. 02 Rumah di Pinggir Sungai.
3 bagian 03. Rumah di Pinggir Sungai ( bagian 2 )
4 Bagian. 04 Bagal
5 Bagian. 05 Nyi Kantil
6 Bagian. 06 Jangan Ikut Campur
7 Bagian. 07 Amanat Marni
8 Bagian. 08 Antara Ada dan Tiada
9 Bagian. 09 Terluka
10 Bagian. 10
11 Bagian. 11 Desa Pocong
12 Bagian. 12 Desa Pocong part. 2
13 Bagian. 13 Desa Pocong ( part 3)
14 Bagian. 14 Desa Pocong (Part.4)
15 Bagian. 15 Desa Bantar Mayit
16 Bagian 16. Kerajaan Jin di Bantar Mayit
17 Bagian. 17 Pasar Ghaib
18 Bab. 18 Lolos Dari Maut.
19 Bagian. 19 Kebimbangan Pangeran Haizzar
20 Bagian. 20 Iblis Itu, ....bernama UR'K...
21 Bagian. 21 Mendatangi Rumah Sarman
22 Bagian. 22 Perburuan Di mulai
23 Bagian. 23 Jebakan
24 Bab. 24 Pertarungan
25 Bab. 25 Jin Bermata Merah
26 Bab. 26 Tumbal
27 Bab. 27 Tumbal (Part 2)
28 Bab. 28 Serangan Ka'ra
29 Bab. 29 Simbol Neraka ke Lima
30 Bab. 30 Pengantin Iblish....
31 Bab. 31 Jalanan Ghaib.
32 Bab. 32 Makhluk Kiriman Dari Neraka
33 Bab. 33 Grim
34 Bab. 34 Sang Penyihir
35 Bab. 35 Gerbang Istana Hutan Larangan
36 Bab. 36 Menghilang
37 Bab. 37 Pangeran Kegelapan
38 Bab. 38 Negeri Sembilan Siring
39 Bab. 39 Jebakan
40 Bab. 40 Foto di Kain Kafan
41 Bab. 41 Sundal Bolong...
42 Bab. 42
43 Bab. 43. Raja Jin dari Gunung Papandayan.
44 Bab. 44 Pernyataan Cinta Pangeran Haizzar
45 Bab. 45 Mata Bathin
46 Bab. 46 Serangan Ghaib
47 Bab. 47 Mimpi Rhiu
48 Bab. 48 Makhluk Penghisap Darah
49 Bab. 49 Ke Bukit Malaikat
50 Bab. 50 Burung Hud
51 Bab. 51 Hujan di Negeri Jin
52 Bab. 52 Bertemu dengan Putri Aliyah
53 Bab. 53 Tak Mau Pulang
54 Bab. 54 Tersesat ke Negeri Siluman
55 Bab. 55 Kemunculan Sang Pangeran Jin
56 Bab. 56 Mustika Buntok Ular
57 Bab. 57 Jatuh dari Tebing
58 Bab. 58 Bayangan Maut
59 Bab. 59 Gamelan Hantu
60 Bab. 60 Nyi Kedasih...
61 Bab. 61 Serangan Nyai Kedasih..
62 bab. 62 Pertarungan Antara Jin dan Siluman Kera
63 Bab. 63 Kekalahan Nyai Kedasih
64 Bab. 64 Koma
65 Bab. 65 Ada Iblis di dekatmu, Rhiu..!
66 Bab. 66 Dunia Transisi
67 Bab. 67 Dunia Transisi ( Part. 2)
68 Bab. 68 Dunia Transisi (Part.3)
69 Bab. 69 Masuk ke Dalam Dunia Transisi
70 Bab. 70 Permainan Waktu
71 Bab. 71 Bebas dari Lingkaran Maut
72 Bab. 72 Pertukaran Yang Gagal
73 Bab. 73 Segel Keramat Bagal
74 Bab. 73
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bagian. 01 Perjumpaan
2
Bagian. 02 Rumah di Pinggir Sungai.
3
bagian 03. Rumah di Pinggir Sungai ( bagian 2 )
4
Bagian. 04 Bagal
5
Bagian. 05 Nyi Kantil
6
Bagian. 06 Jangan Ikut Campur
7
Bagian. 07 Amanat Marni
8
Bagian. 08 Antara Ada dan Tiada
9
Bagian. 09 Terluka
10
Bagian. 10
11
Bagian. 11 Desa Pocong
12
Bagian. 12 Desa Pocong part. 2
13
Bagian. 13 Desa Pocong ( part 3)
14
Bagian. 14 Desa Pocong (Part.4)
15
Bagian. 15 Desa Bantar Mayit
16
Bagian 16. Kerajaan Jin di Bantar Mayit
17
Bagian. 17 Pasar Ghaib
18
Bab. 18 Lolos Dari Maut.
19
Bagian. 19 Kebimbangan Pangeran Haizzar
20
Bagian. 20 Iblis Itu, ....bernama UR'K...
21
Bagian. 21 Mendatangi Rumah Sarman
22
Bagian. 22 Perburuan Di mulai
23
Bagian. 23 Jebakan
24
Bab. 24 Pertarungan
25
Bab. 25 Jin Bermata Merah
26
Bab. 26 Tumbal
27
Bab. 27 Tumbal (Part 2)
28
Bab. 28 Serangan Ka'ra
29
Bab. 29 Simbol Neraka ke Lima
30
Bab. 30 Pengantin Iblish....
31
Bab. 31 Jalanan Ghaib.
32
Bab. 32 Makhluk Kiriman Dari Neraka
33
Bab. 33 Grim
34
Bab. 34 Sang Penyihir
35
Bab. 35 Gerbang Istana Hutan Larangan
36
Bab. 36 Menghilang
37
Bab. 37 Pangeran Kegelapan
38
Bab. 38 Negeri Sembilan Siring
39
Bab. 39 Jebakan
40
Bab. 40 Foto di Kain Kafan
41
Bab. 41 Sundal Bolong...
42
Bab. 42
43
Bab. 43. Raja Jin dari Gunung Papandayan.
44
Bab. 44 Pernyataan Cinta Pangeran Haizzar
45
Bab. 45 Mata Bathin
46
Bab. 46 Serangan Ghaib
47
Bab. 47 Mimpi Rhiu
48
Bab. 48 Makhluk Penghisap Darah
49
Bab. 49 Ke Bukit Malaikat
50
Bab. 50 Burung Hud
51
Bab. 51 Hujan di Negeri Jin
52
Bab. 52 Bertemu dengan Putri Aliyah
53
Bab. 53 Tak Mau Pulang
54
Bab. 54 Tersesat ke Negeri Siluman
55
Bab. 55 Kemunculan Sang Pangeran Jin
56
Bab. 56 Mustika Buntok Ular
57
Bab. 57 Jatuh dari Tebing
58
Bab. 58 Bayangan Maut
59
Bab. 59 Gamelan Hantu
60
Bab. 60 Nyi Kedasih...
61
Bab. 61 Serangan Nyai Kedasih..
62
bab. 62 Pertarungan Antara Jin dan Siluman Kera
63
Bab. 63 Kekalahan Nyai Kedasih
64
Bab. 64 Koma
65
Bab. 65 Ada Iblis di dekatmu, Rhiu..!
66
Bab. 66 Dunia Transisi
67
Bab. 67 Dunia Transisi ( Part. 2)
68
Bab. 68 Dunia Transisi (Part.3)
69
Bab. 69 Masuk ke Dalam Dunia Transisi
70
Bab. 70 Permainan Waktu
71
Bab. 71 Bebas dari Lingkaran Maut
72
Bab. 72 Pertukaran Yang Gagal
73
Bab. 73 Segel Keramat Bagal
74
Bab. 73

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!