Bagian. 11 Desa Pocong

Hari Minggu Rhiu dan kelima orang temannya akan pergi ke Desa Batang. Sebuah Desa yang terletak di Selatan kota tempat tinggalnya itu memang agak terpencil letaknya.

Mereka akan di dampingi oleh Bang Farel, salah seorang kakak tingkat mereka yang akan bertugas memandu dan memberi arahan kepada mereka.

Rhiu dan teman - temannya pergi ke desa Batang untuk menjalankan program Bina Desa yang diadakan oleh pihak kampus dalam rangka implementasi bakti mahasiswa kepada desa - desa di sekitar wilayah kampus.

Karena letaknya yang agak jauh dari kampus, maka pihak kampus memberi dispen bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Mereka di beri izin untuk tidak masuk kuliah selama kegiatan Bina Desa berlangsung.

Adapun Bina Desa itu sendiri akan dilaksanakan selama dia minggu. Pihak kampus sudah berkoordinasi dengan perangkat desa masing-masing sebelum mereka menempatkan para mahasiswa tersebut.

Sejak pagi, Rhiu dan teman - temennya semua di minta berkumpul dulu di depan kampus untuk diberi pengarahan oleh kakak tingkatnya. Barulah setelah itu, mereka diperbolehkan untuk bertolak ke Desa Batang.

"Saya harap selama kegiatan bina Desa ini, kalian bisa menjawab nama baik kampus dan juga jati diri kalian sebagai mahasiswa yang bertanggung jawab. Saya harap kalian bisa menghormati kearifan lokal dan juga tradisi warga desa yang kalian tempati agar tidak terjadi hal - hal yang tidak diinginkan yang bisa merugikan semua pihak. mengerti, kalian..?" kata kakak tingkat yang datang dan memberikan pengarahan kepada kami sebelum kami berangkat.

"Mengerti, Bang..!!" ucap Rhiu dan teman - temannya.

Sekilas tadi Rhiu sempat menangkap ada sosok bayangan hitam yang berdiri di belakang Chintya, temannya. Namun kemudian, bayangan hitam itu lenyap saat Rhiu menoleh kembali.

Itu adalah bayangan kematian. Mendadak Rhiu merasa cemas terhadap nasib Chintya. Dia berharap semoga tak ada hal yang buruk menimpa temannya itu.

Pukul 10.00, rombongan kecil itu bertolak ke desa Batang dengan mengendarai mobil kijang Inova yang di sewa oleh rombongan. Perjalanan ke desa Batang memakan waktu sekitar enam jam perjalanan darat.

Pukul 12.30, rombongan itu singgah untuk makan siang dan sholat di sebuah warung makan yang terletak di pinggir jalan.

Saat turun dari mobil, Rhiu kembali melihat bayangan hitam itu di belakang Chintya. Akan tetapi, kali ini, bayangan hitam itu menoleh ke arah Rhiu. Mata makhluk itu menyorot merah menatap Rhiu penuh ancaman. Lalu bergerak perlahan mendekati Rhiu.

Rhiu terhenyak dan mundur beberapa langkah ke belakang. Bayangan hitam itu terus bergerak ke arah Rhiu. Akan tetapi kemudian, bayangan hitam itu berhenti tepat beberapa langkah di hadapan Rhiu. Ada ketakutan dan ragu yang tergambar dari gerak - gerik makhluk tak kasat mata yang berwujud mengerikan itu.

"Rhiu, ayo temani aku ke kamar kecil. Sejak tadi aku nahan pipis banget," kata Vita, temannya.

"Iya, aku juga... " kata Wiwied. Cewek berjilbab itu langsung ikutan nimbrung bareng Rhiu dan Vita ke kamar kecil.

Sesampainya di kamar kecil, Vita dan Wiwied masuk ke kamar kecil yang letaknya bersebelahan. Sedangkan Rhiu hanya menunggu saja di depan.

"Apakah kalian hendak pergi ke suatu tempat.?"

Rhiu menoleh dan melihat seorang kakek - kakek yang berdiri tepat di hadapannya. Darimana kakek itu muncul, tapi Rhiu merasa bahwa kakek itu adalah manusia biasa seperti dirinya hanya saja mungkin memiliki kelebihan seperti dirinya.

"Benar, Kek. Kami ini semuanya hendak pergi ke desa Batang.. " jawab Rhiu.

Wajah kakek tua itu tampak menengang sesaat, "Kalau begitu, batalkan saja perjalanan kalian ke sana. Tempat itu telah dikutuk. Kalian akan menemui bahaya jika masih tetap nekat datang ke tempat itu." ucap kakek itu.

"Tapi ini sudah tugas dari kampus, Kek." jawab Rhiu.

"Kalau begitu, Berhati-hatilah, karena ada bahaya yang sedang mengintai kalian." kata Kakek itu lagi.

"Rhiu, ayo cepat.. mobilnya sudah mau jalan..!, seru Vita dari dalam bis.

Rhiu bergegas berlari mendatangi mobil yang akan membawa mereka semua pergi ke desa Batang.

Namun saat dia hendak berbalik untuk berpamitan, kakek tua itupun sudah tak ada lagi. Seolah-olah hilang di telan bumi.

"benar - benar sakti ilmu kakek itu. Dia bisa menemui aku sementara jasadnya ada di suatu tempat." ucap Rhiu dalam hati.

Bagaimana dengan kegiatan Rhiu yang mengikuti kegiatan Bina Desa di Desa Batang. apakah Rhiu dan kawan-kawannya sampai di desa itu? "

Episodes
1 Bagian. 01 Perjumpaan
2 Bagian. 02 Rumah di Pinggir Sungai.
3 bagian 03. Rumah di Pinggir Sungai ( bagian 2 )
4 Bagian. 04 Bagal
5 Bagian. 05 Nyi Kantil
6 Bagian. 06 Jangan Ikut Campur
7 Bagian. 07 Amanat Marni
8 Bagian. 08 Antara Ada dan Tiada
9 Bagian. 09 Terluka
10 Bagian. 10
11 Bagian. 11 Desa Pocong
12 Bagian. 12 Desa Pocong part. 2
13 Bagian. 13 Desa Pocong ( part 3)
14 Bagian. 14 Desa Pocong (Part.4)
15 Bagian. 15 Desa Bantar Mayit
16 Bagian 16. Kerajaan Jin di Bantar Mayit
17 Bagian. 17 Pasar Ghaib
18 Bab. 18 Lolos Dari Maut.
19 Bagian. 19 Kebimbangan Pangeran Haizzar
20 Bagian. 20 Iblis Itu, ....bernama UR'K...
21 Bagian. 21 Mendatangi Rumah Sarman
22 Bagian. 22 Perburuan Di mulai
23 Bagian. 23 Jebakan
24 Bab. 24 Pertarungan
25 Bab. 25 Jin Bermata Merah
26 Bab. 26 Tumbal
27 Bab. 27 Tumbal (Part 2)
28 Bab. 28 Serangan Ka'ra
29 Bab. 29 Simbol Neraka ke Lima
30 Bab. 30 Pengantin Iblish....
31 Bab. 31 Jalanan Ghaib.
32 Bab. 32 Makhluk Kiriman Dari Neraka
33 Bab. 33 Grim
34 Bab. 34 Sang Penyihir
35 Bab. 35 Gerbang Istana Hutan Larangan
36 Bab. 36 Menghilang
37 Bab. 37 Pangeran Kegelapan
38 Bab. 38 Negeri Sembilan Siring
39 Bab. 39 Jebakan
40 Bab. 40 Foto di Kain Kafan
41 Bab. 41 Sundal Bolong...
42 Bab. 42
43 Bab. 43. Raja Jin dari Gunung Papandayan.
44 Bab. 44 Pernyataan Cinta Pangeran Haizzar
45 Bab. 45 Mata Bathin
46 Bab. 46 Serangan Ghaib
47 Bab. 47 Mimpi Rhiu
48 Bab. 48 Makhluk Penghisap Darah
49 Bab. 49 Ke Bukit Malaikat
50 Bab. 50 Burung Hud
51 Bab. 51 Hujan di Negeri Jin
52 Bab. 52 Bertemu dengan Putri Aliyah
53 Bab. 53 Tak Mau Pulang
54 Bab. 54 Tersesat ke Negeri Siluman
55 Bab. 55 Kemunculan Sang Pangeran Jin
56 Bab. 56 Mustika Buntok Ular
57 Bab. 57 Jatuh dari Tebing
58 Bab. 58 Bayangan Maut
59 Bab. 59 Gamelan Hantu
60 Bab. 60 Nyi Kedasih...
61 Bab. 61 Serangan Nyai Kedasih..
62 bab. 62 Pertarungan Antara Jin dan Siluman Kera
63 Bab. 63 Kekalahan Nyai Kedasih
64 Bab. 64 Koma
65 Bab. 65 Ada Iblis di dekatmu, Rhiu..!
66 Bab. 66 Dunia Transisi
67 Bab. 67 Dunia Transisi ( Part. 2)
68 Bab. 68 Dunia Transisi (Part.3)
69 Bab. 69 Masuk ke Dalam Dunia Transisi
70 Bab. 70 Permainan Waktu
71 Bab. 71 Bebas dari Lingkaran Maut
72 Bab. 72 Pertukaran Yang Gagal
73 Bab. 73 Segel Keramat Bagal
74 Bab. 73
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bagian. 01 Perjumpaan
2
Bagian. 02 Rumah di Pinggir Sungai.
3
bagian 03. Rumah di Pinggir Sungai ( bagian 2 )
4
Bagian. 04 Bagal
5
Bagian. 05 Nyi Kantil
6
Bagian. 06 Jangan Ikut Campur
7
Bagian. 07 Amanat Marni
8
Bagian. 08 Antara Ada dan Tiada
9
Bagian. 09 Terluka
10
Bagian. 10
11
Bagian. 11 Desa Pocong
12
Bagian. 12 Desa Pocong part. 2
13
Bagian. 13 Desa Pocong ( part 3)
14
Bagian. 14 Desa Pocong (Part.4)
15
Bagian. 15 Desa Bantar Mayit
16
Bagian 16. Kerajaan Jin di Bantar Mayit
17
Bagian. 17 Pasar Ghaib
18
Bab. 18 Lolos Dari Maut.
19
Bagian. 19 Kebimbangan Pangeran Haizzar
20
Bagian. 20 Iblis Itu, ....bernama UR'K...
21
Bagian. 21 Mendatangi Rumah Sarman
22
Bagian. 22 Perburuan Di mulai
23
Bagian. 23 Jebakan
24
Bab. 24 Pertarungan
25
Bab. 25 Jin Bermata Merah
26
Bab. 26 Tumbal
27
Bab. 27 Tumbal (Part 2)
28
Bab. 28 Serangan Ka'ra
29
Bab. 29 Simbol Neraka ke Lima
30
Bab. 30 Pengantin Iblish....
31
Bab. 31 Jalanan Ghaib.
32
Bab. 32 Makhluk Kiriman Dari Neraka
33
Bab. 33 Grim
34
Bab. 34 Sang Penyihir
35
Bab. 35 Gerbang Istana Hutan Larangan
36
Bab. 36 Menghilang
37
Bab. 37 Pangeran Kegelapan
38
Bab. 38 Negeri Sembilan Siring
39
Bab. 39 Jebakan
40
Bab. 40 Foto di Kain Kafan
41
Bab. 41 Sundal Bolong...
42
Bab. 42
43
Bab. 43. Raja Jin dari Gunung Papandayan.
44
Bab. 44 Pernyataan Cinta Pangeran Haizzar
45
Bab. 45 Mata Bathin
46
Bab. 46 Serangan Ghaib
47
Bab. 47 Mimpi Rhiu
48
Bab. 48 Makhluk Penghisap Darah
49
Bab. 49 Ke Bukit Malaikat
50
Bab. 50 Burung Hud
51
Bab. 51 Hujan di Negeri Jin
52
Bab. 52 Bertemu dengan Putri Aliyah
53
Bab. 53 Tak Mau Pulang
54
Bab. 54 Tersesat ke Negeri Siluman
55
Bab. 55 Kemunculan Sang Pangeran Jin
56
Bab. 56 Mustika Buntok Ular
57
Bab. 57 Jatuh dari Tebing
58
Bab. 58 Bayangan Maut
59
Bab. 59 Gamelan Hantu
60
Bab. 60 Nyi Kedasih...
61
Bab. 61 Serangan Nyai Kedasih..
62
bab. 62 Pertarungan Antara Jin dan Siluman Kera
63
Bab. 63 Kekalahan Nyai Kedasih
64
Bab. 64 Koma
65
Bab. 65 Ada Iblis di dekatmu, Rhiu..!
66
Bab. 66 Dunia Transisi
67
Bab. 67 Dunia Transisi ( Part. 2)
68
Bab. 68 Dunia Transisi (Part.3)
69
Bab. 69 Masuk ke Dalam Dunia Transisi
70
Bab. 70 Permainan Waktu
71
Bab. 71 Bebas dari Lingkaran Maut
72
Bab. 72 Pertukaran Yang Gagal
73
Bab. 73 Segel Keramat Bagal
74
Bab. 73

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!