Sementara itu, Vita yang berlari karena panik dan takut, terus berlari tak tentu arah. Dia baru berhenti berlari setelah kakinya tersangkut sesuatu dan Vita pun terjatuh tersungkur di atas tanah.
Dalam gelap, Vita tak bisa melihat dengan jelas. Tapi kemudian dia bisa mengenali baju yang di pakai orang itu. Tahulah dia bahwa yang dia tabrak adalah tubuh Wiwik dan Chintya.
"Chintya, Wiwik, astaga....kalian, ayo bangun.....? "
Namun kedua cewek itu belum juga menunjukkan tanda - tanda keduanya akan segera sadar.
Vita menatap ke sekeliling tempat itu. Tak ada tanda - tanda akan keberadaan teman - temannya yang lain.
"Bagaimana ini,...? Kenapa Wiwik dan Chintya masih belum sadar juga.. " ucap Vita dalam hati.
Brewek....... wek.... wek.....
Suara menyeramkan itu terdengar dekat dari tempat Vita. Suaranya seperti suara burung malam. Vita memasang telinganya tajam - tajam dia takut sekali mendengar suara itu.
Tiba-tiba bulu kuduk Vita berdiri tegak. Vita langsung berdiri dan bersiap untuk lari jika dia melihat sesuatu yang mencurigakan.
Brewek,... brewek.... brewek....
Suara itu kembali lagi terdengar, tetapi kini semakin jauh dan semakin menjauh. Dia terus memasang telinga dan mendengar suara semakin sayup - sayup di dengar telinganya. Pertanda apapun hewan itu dia sudah pasti sudah semakin jauh meninggalkan Vita.
Vita menarik napas lega setelah yakin bahwa suara hewan yang di dengarnya tadi sudah menjauh pergi.
Akan tetapi, betapa kagetnya Vita ketika gadis itu menoleh ke samping, di sebelah kiri Vita berdiri sejajar dengan dirinya sesosok hantu pocong.
"Ya Allah, ... Hu Rabbi, Pocongghh.......!"
Vita tanpa sadar menarik tangan Wiwik dan Chintya yang masih tergeletak tak sadarkan diri, dan berlari menyeret kedua temannya dalam gelap. Namun karena tak sanggup berlari dalam tekanan dan juga rasa takut, cewek itu pun akhirnya ambruk. Vita pingsan tak jauh dari tubuh Chintya dan Wiwik.
"Bang, Itu seperti suara Vita, ..." kata Beno.
"oh iya, benar. Itu suara Vita. Tampaknya dari sebelah sana..!" ujar Farel.
"kalau begitu ayo kita segera kesana. Tampaknya, Vita butuh pertolongan kita... " ucap Beno.
kedua cowok itu segera mendatangi asal suara Vita tadi.
Brukkkk,......
Tubuh Beno ditabrak oleh seseorang.
"Aduhh,.... sakit, Woi...! Siapa sih, ini...!"
"Aduh, Beno... kamu yah... Maaf aku tak melihat karena panik..!" ucap orang itu yang ternyata sopir mobil mereka.
"Loh, Pak, apa bapak melihat Vita.? " tanya Beno.
"Tidak, tapi aku mendengar suara teriakan Vita. Maka dari itu aku segera berlari kemari. Tak di sangka aku menemukan kalian di sini." jawab Sopir mobil itu.
"Iya, kami juga mendengar suara teriakan Vita." jawab Farel.
"Kalau begitu, ayo kita cari Vita sama-sama..!" ajak Beno.
Beno dan Farel bersama dengan Pak sopir pun bersama mencari Vita.
Sementara itu, Vita dan kedua cewek itu masih belum sadarkan diri. Sementara Beno dan Farel bersama sopir mereka mencari mereka.
Di tempat lain, aku yang sedang berjalan bersama Aldo tiba-tiba mendengar suara teriakan Vita. Suaranya berasal dari arah sebelah kanan.
"Kamu dengar itu..? Itu adalah suara Vita.. " ucapku pada Aldo yang berjalan di sebelahku.
"Benar, sepertinya arahnya dari arah sana.. " tunjuk Aldo ke sebelah kanan. kami.
"Iya, benar. Suara Vita sepertinya berasal dari sana. Ayo kita susul Vita ke sana..!" ajakku kemudian.
Aku langsung menarik tangan Aldo dan mengajaknya mendatangi Vita. Kami berdua bergegas berlari mendatangi asal suaranya Vita tadi.
Aku dan Aldo berusaha lari secepat yang kami bisa. Karena gelap kami agak kesulitan untuk melihat jalan yang kami lalui.
"Hosss,.......hosss.....Dimana Vitanya, sepertinya suara teriakan Vita itu jelas sekali berasal dari arah sini." ucapku dengan napas memburu karena berlari.
"Coba kita ke arah sana..! " tunjukk Aldo.
Kami pun meneruskan langkah kami dengan berjalan. Benar saja, kami akhirnya berhasil menemukan Vita. Meskipun gelap, tapi kami mengenali pakaian yang dikenakan oleh gadis itu.
Kami menemukan cewek itu tergeletak pingsan di dekat tubuh Chintya dan Wiwik yang juga dalam keadaan pingsan.
Aku dan Aldo segera menghampiri Vita. Aku memeriksa denyut nadinya dengan seksama. ternyata Vita masih hidup. Aku lalu mengangkat tubuh Vita dan membawanya ke tempat yang lebih terang.
Sementara Aldo memeriksa keadaan Wiwik dan Chintya. Aldo mengatakan bahwa kedua cewek itu masih bernapas, mereka hanya pingsan saja.
Aku dan Aldo lalu menunggu sampai Vita dan kedua temanku yang lain sadar. Setelah beberapa saat, Vita akhirnya membuka matanya. Dia melihat Vita dan Aldo yang sedang berdiri di depannya.
"Vita, kamu baik-baik saja?" tanyaku.
Vita mengangguk. "Aku baik-baik saja," jawabnya.
"Kamu kenapa bisa pingsan?" tanya Aldo.
Vita menceritakan apa yang terjadi padanya. Dia mengatakan bahwa dia yang terpisah dari Beno dan juga Farel lari karena melihat pocong di dalam mobil akhirnya bertemu Wiwik dan Chintya. Akan tetapi kemudian dia kembali melihat sosok penampakan pocong yang menyeramkan. Maka dari itu, Vita pun berteriak dan setelah itu dia tak ingat apa - apa lagi.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Aku hanya ingat bahwa aku terjatuh dan kemudian pingsan," kata Vita.
Aku dan Aldo saling berpandangan. Kami tidak tahu apa yang harus kami katakan..
"Terus sekarang kita mau ngapain.? Masa kita di sini terus.." tanya Aldo.
"Tidak, ....kita harus segera pergi dari sini," kataku. "Tempat ini berbahaya bagi kita."
"Tapi bagaimana dengan kedua cewek ini..? Mereka belum juga sadarkan diri." kata Aldo.
"Kalau begitu, biar aku yang tangani." kataku kemudian.
Aku memutuskan untuk menggunakan tenaga dalamku untuk menyadarkan Wiwik dan Chintya. Tak lama kemudian, kedua cewek itu pun akhirnya sadarkan diri.
Aldo dan Vita menyaksikan semua. itu dengan tatapan heran.
"Gila, nggak nyangka, ternyata kamu hebat juga, Rhiu..!" ucap Vita dengan ekspresi kagum.
"Sudahlah, itu biasa saja. Tapi aku mohon jangan disebarin.." ucapku kemudian.
Mereka semua menganggukkan kepala. "tenang saja, Rhiu. Rahasia kamu aman kok, sama kami." ucap Vita.
"Ayo, semuanya, kita cari teman - teman kita yang lain." ajak Aldo.
Kami pun segera pergi meninggalkan tempat itu untuk menemukan teman - teman kami yang lain.
Kami terus berjalan selama beberapa menit kemudian. Sampai akhirnya kami menemukan sebuah gapura. Rupanya kami sampai di batas desa.
"Lihat tulisan di gapura itu, tunjuk Wiwik. Kami serentak menoleh ke arah gapura tersebut dan membaca tulisan di atasnya.
"Selamat Datang di Desa Bantar Mayit."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
sakura hanae @ mimie liyana❤️
Lahh yang sama Rhiu siapa? Yang sama Beno siapa? Waduh... Next yang kenceng thor😅
2023-11-08
2