Bagian. 08 Antara Ada dan Tiada

"Sayang sekali, istriku sudah tak ada lagi di sini. Jadi sebaiknya kamu pergi saja. Lagi pula, saya sudah tak ada urusan lagi dengan Marni semenjak dia pergi dengan laki-laki lain." kata Arman ketus. Wajah lelaki itu awalnya terlihat gusar namun tak berapa lama kemudian wajah berubah tegang.

Bagaimana tidak tegang, di belakang Rhiu, laki-laki itu melihat sosok wanita dengan wajah yang mirip Marni sedang menatap dirinya dengan tajam. Wajah Marni yang masih berlumuran darah terlihat begitu mengerikan sehingga membuat Arman seketika berpaling karena merasa ngeri dan takut melihat wajah mantan istrinya itu.

Rhiu yang menyadari kehadiran Marni pura - pura tak tahu. Dia bersikap seolah - olah tak melihat Marni.

"Heran, kok mbak Marni nggak pernah cerita, yah, kalau dia sudah tidak sama Mas Arman lagi. Padahal kemarin, Mbak Marni baru saja menghubungi kami melalui telpon. Kata mbak Marni, dia minta dikirimi semangkok bunga kantil dan juga ketan merah putih di alamat ini." ucap Rhiu.

Seketika Wajah Arman pucat pasi. Tidak mungkin, mana mungkin orang yang sudah mati menelpon dan memesan sesuatu. apalagi yang dipesan itu sesuatu yang tak wajar seperti bunga kantil dan ketan merah dan ketan putih. Gadis ini pasti berbohong, pikir Arman.

Lelaki itu kemudian menggeleng - gelengkan kepalanya. " tidak, itu tidak mungkin. Lagi pula, saya tidak tahu urusan itu. Sekarang lebih baik kamu pulang saja. Saya masih ada urusan yang lain."

"Baiklah kalau begitu. Maaf kalau kedatangan saya sudah mengganggu masnya. Saya permisi. Assalamu'alaikum.. " ucap Rhiu.

"waalaikumsalam." jawab Arman.

Rhiu pun berlalu pergi meninggalkan Arman dan juga wanita yang bernama Desi itu.

Namun baru saja Rhiu melangkah beberapa meter dari rumah itu, tiba-tiba saja, Rhiu mendengar teriakan Arman di belakangnya.

Rhiu langsung menoleh ke belakang dan melihat lelaki itu berteriak-teriak ketakutan sambil menunjuk - nunjuk ke Roh Marni yang berjalan mendekati Arman.

"Pergi.... pergi..!! Jangan dekati aku. Kau sudah mati. Jangan ganggu aku..!"

Desi yang sudah masuk ke dalam rumah langsung berlari keluar dan mendatangi Arman. Dia langsung menarik dan menyeret Arman masuk ke dalam rumah. Sementara itu, kuntilanak merah yang sejak tadi berada di belakang Desi bergerak maju untuk menghalang - halangi Rohnya Marni masuk ke dalam rumah.

Ternyata Desi bukanlah wanita sembarangan.Kuntilanak merah itu ternyata adalah pelindung atau kodam wanita itu.

Melihat hal itu, Rhiu tak tinggal diam. Terlebih setelah melihat Roh Marni yang kini menjadi bulan- bulanan dari kuntilanak merah itu.

Rhiu langsung turun tangan membantu Roh Marni menghadapi kuntilanak merah itu.

"Kau Roh gentayangan. Enyah kamu dari tempat ini..!" bentak kuntilanak merah itu.

"Wahh, apa tidak salah. bukankah kau juga adalah sosok gentayangan.." ejek Rhiu.

Kali ini, kuntilanak itu menyerang Rhiu dengan ganasnya. Namun berkali-kali, serangannya berhasil di patahkan oleh. Rhiu.

Merasa gagal menghadapi Rhiu secara terang-terangan, maka kuntilanak itu lenyap dari hadapan Rhiu dan Marni.

"Mau lari kemana, kau...!" seru Rhiu pada kuntilanak merah itu. Rhiu pun dengan cepat mengejar kuntilanak merah itu dengan ilmu lari cepatnya. Kuntilanak merah itu berlari sampai masuk ke dalam hutan.

Sementara itu, Arman yang ketakutan setengah mati setelah melihat arwah Marni mendatanginya terus meracau seperti orang yang tak waras.

Lelaki itu terus berteriak-teriak mengusir Roh Marni yang kini kembali muncul di hadapan lelaki itu.

Desi yang mengetahui hal itu menjadi geram. Lalu dengan cepat Desi menyiramkan air yang telah dia beri mantra ke tubuh Marni.

"Enyahlah kamu selama - lamanya dari hidup Mas Arman. Dasar wanita lemah dan bodoh.!!" Bentak Desi.

Roh Marni melolong dan menjerit kesakitan karena terkena siraman air mantra itu. Arman pun tiba - tiba sadar dan berhenti berteriak.

"Mas Arman itu cintanya hanya untuk aku. Dia menikahi kamu hanya karena ingin menguasai harta kekayaanmu saja. Sekarang kamu sudah mati. Maka membusuklah kamu di dalam sana bersama cacing - cacing tanah." bentak Desi sambil terus menyiram air tersebut ke Roh Marni.

Tak tahan dengan rasa sakit yang dia rasakan, akhirnya Marni menghilang dari rumah mantan suaminya itu.

"aku akan kembali untuk membuat perhitungan dengan kalian semua! " kata Marni lagi sambil menghilang dari hadapan Amran dan Desi.

Episodes
1 Bagian. 01 Perjumpaan
2 Bagian. 02 Rumah di Pinggir Sungai.
3 bagian 03. Rumah di Pinggir Sungai ( bagian 2 )
4 Bagian. 04 Bagal
5 Bagian. 05 Nyi Kantil
6 Bagian. 06 Jangan Ikut Campur
7 Bagian. 07 Amanat Marni
8 Bagian. 08 Antara Ada dan Tiada
9 Bagian. 09 Terluka
10 Bagian. 10
11 Bagian. 11 Desa Pocong
12 Bagian. 12 Desa Pocong part. 2
13 Bagian. 13 Desa Pocong ( part 3)
14 Bagian. 14 Desa Pocong (Part.4)
15 Bagian. 15 Desa Bantar Mayit
16 Bagian 16. Kerajaan Jin di Bantar Mayit
17 Bagian. 17 Pasar Ghaib
18 Bab. 18 Lolos Dari Maut.
19 Bagian. 19 Kebimbangan Pangeran Haizzar
20 Bagian. 20 Iblis Itu, ....bernama UR'K...
21 Bagian. 21 Mendatangi Rumah Sarman
22 Bagian. 22 Perburuan Di mulai
23 Bagian. 23 Jebakan
24 Bab. 24 Pertarungan
25 Bab. 25 Jin Bermata Merah
26 Bab. 26 Tumbal
27 Bab. 27 Tumbal (Part 2)
28 Bab. 28 Serangan Ka'ra
29 Bab. 29 Simbol Neraka ke Lima
30 Bab. 30 Pengantin Iblish....
31 Bab. 31 Jalanan Ghaib.
32 Bab. 32 Makhluk Kiriman Dari Neraka
33 Bab. 33 Grim
34 Bab. 34 Sang Penyihir
35 Bab. 35 Gerbang Istana Hutan Larangan
36 Bab. 36 Menghilang
37 Bab. 37 Pangeran Kegelapan
38 Bab. 38 Negeri Sembilan Siring
39 Bab. 39 Jebakan
40 Bab. 40 Foto di Kain Kafan
41 Bab. 41 Sundal Bolong...
42 Bab. 42
43 Bab. 43. Raja Jin dari Gunung Papandayan.
44 Bab. 44 Pernyataan Cinta Pangeran Haizzar
45 Bab. 45 Mata Bathin
46 Bab. 46 Serangan Ghaib
47 Bab. 47 Mimpi Rhiu
48 Bab. 48 Makhluk Penghisap Darah
49 Bab. 49 Ke Bukit Malaikat
50 Bab. 50 Burung Hud
51 Bab. 51 Hujan di Negeri Jin
52 Bab. 52 Bertemu dengan Putri Aliyah
53 Bab. 53 Tak Mau Pulang
54 Bab. 54 Tersesat ke Negeri Siluman
55 Bab. 55 Kemunculan Sang Pangeran Jin
56 Bab. 56 Mustika Buntok Ular
57 Bab. 57 Jatuh dari Tebing
58 Bab. 58 Bayangan Maut
59 Bab. 59 Gamelan Hantu
60 Bab. 60 Nyi Kedasih...
61 Bab. 61 Serangan Nyai Kedasih..
62 bab. 62 Pertarungan Antara Jin dan Siluman Kera
63 Bab. 63 Kekalahan Nyai Kedasih
64 Bab. 64 Koma
65 Bab. 65 Ada Iblis di dekatmu, Rhiu..!
66 Bab. 66 Dunia Transisi
67 Bab. 67 Dunia Transisi ( Part. 2)
68 Bab. 68 Dunia Transisi (Part.3)
69 Bab. 69 Masuk ke Dalam Dunia Transisi
70 Bab. 70 Permainan Waktu
71 Bab. 71 Bebas dari Lingkaran Maut
72 Bab. 72 Pertukaran Yang Gagal
73 Bab. 73 Segel Keramat Bagal
74 Bab. 73
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bagian. 01 Perjumpaan
2
Bagian. 02 Rumah di Pinggir Sungai.
3
bagian 03. Rumah di Pinggir Sungai ( bagian 2 )
4
Bagian. 04 Bagal
5
Bagian. 05 Nyi Kantil
6
Bagian. 06 Jangan Ikut Campur
7
Bagian. 07 Amanat Marni
8
Bagian. 08 Antara Ada dan Tiada
9
Bagian. 09 Terluka
10
Bagian. 10
11
Bagian. 11 Desa Pocong
12
Bagian. 12 Desa Pocong part. 2
13
Bagian. 13 Desa Pocong ( part 3)
14
Bagian. 14 Desa Pocong (Part.4)
15
Bagian. 15 Desa Bantar Mayit
16
Bagian 16. Kerajaan Jin di Bantar Mayit
17
Bagian. 17 Pasar Ghaib
18
Bab. 18 Lolos Dari Maut.
19
Bagian. 19 Kebimbangan Pangeran Haizzar
20
Bagian. 20 Iblis Itu, ....bernama UR'K...
21
Bagian. 21 Mendatangi Rumah Sarman
22
Bagian. 22 Perburuan Di mulai
23
Bagian. 23 Jebakan
24
Bab. 24 Pertarungan
25
Bab. 25 Jin Bermata Merah
26
Bab. 26 Tumbal
27
Bab. 27 Tumbal (Part 2)
28
Bab. 28 Serangan Ka'ra
29
Bab. 29 Simbol Neraka ke Lima
30
Bab. 30 Pengantin Iblish....
31
Bab. 31 Jalanan Ghaib.
32
Bab. 32 Makhluk Kiriman Dari Neraka
33
Bab. 33 Grim
34
Bab. 34 Sang Penyihir
35
Bab. 35 Gerbang Istana Hutan Larangan
36
Bab. 36 Menghilang
37
Bab. 37 Pangeran Kegelapan
38
Bab. 38 Negeri Sembilan Siring
39
Bab. 39 Jebakan
40
Bab. 40 Foto di Kain Kafan
41
Bab. 41 Sundal Bolong...
42
Bab. 42
43
Bab. 43. Raja Jin dari Gunung Papandayan.
44
Bab. 44 Pernyataan Cinta Pangeran Haizzar
45
Bab. 45 Mata Bathin
46
Bab. 46 Serangan Ghaib
47
Bab. 47 Mimpi Rhiu
48
Bab. 48 Makhluk Penghisap Darah
49
Bab. 49 Ke Bukit Malaikat
50
Bab. 50 Burung Hud
51
Bab. 51 Hujan di Negeri Jin
52
Bab. 52 Bertemu dengan Putri Aliyah
53
Bab. 53 Tak Mau Pulang
54
Bab. 54 Tersesat ke Negeri Siluman
55
Bab. 55 Kemunculan Sang Pangeran Jin
56
Bab. 56 Mustika Buntok Ular
57
Bab. 57 Jatuh dari Tebing
58
Bab. 58 Bayangan Maut
59
Bab. 59 Gamelan Hantu
60
Bab. 60 Nyi Kedasih...
61
Bab. 61 Serangan Nyai Kedasih..
62
bab. 62 Pertarungan Antara Jin dan Siluman Kera
63
Bab. 63 Kekalahan Nyai Kedasih
64
Bab. 64 Koma
65
Bab. 65 Ada Iblis di dekatmu, Rhiu..!
66
Bab. 66 Dunia Transisi
67
Bab. 67 Dunia Transisi ( Part. 2)
68
Bab. 68 Dunia Transisi (Part.3)
69
Bab. 69 Masuk ke Dalam Dunia Transisi
70
Bab. 70 Permainan Waktu
71
Bab. 71 Bebas dari Lingkaran Maut
72
Bab. 72 Pertukaran Yang Gagal
73
Bab. 73 Segel Keramat Bagal
74
Bab. 73

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!