Jauh di sana di dalam hutan Larangan, di Kerajaan Jin, Pangeran Haizzar sedang duduk seorang diri.
Hati pangeran berwajah tampan dengan mata indah seperti mata kucing persia itu tampak sedang asyik melamun.
Kadang bibirnya membentuk lengkungan kecil, kadang juga wajahnya berubah serius. Seperti memikirkan sebuah soalan yang begitu rumit.
Bagaimana tidak rumit, dalam perjalanan hidupnya yang sudah hampir seratus tahun lamanya, dia belum pernah merasakan seperti yang dia rasakan saat ini..Jantungnya berdebar tak menentu setiap dia mendengar nama itu di sebut.
"Huh kenapa dengan diriku. Aku sudah tahu jika Gadis itu berasal dari bangsa manusia. Tapi tetap saja aku menyukainya. Apakah ini dulu yang di rasakan oleh ayah dan kakakku...?
Pangeran Haizzar, ingat bahwa ayahnya menikahi ibunya, Luna, Putri Panglima Ammar, yang murni berasal dari bangsa Manusia.
Lalu, kakaknya Pangeran Arkana, yang menikahi seorang wanita yang juga berasal dari bangsa manusia.
Lantas, apakah kini dirinya juga merasakan hal serupa. Yang dia sukai saat ini adalah seorang gadis yang berasal dari bangsa manusia.
Tiba-tiba, sebuah cahaya kebiruan melesat hadir di hadapan Pangeran Haizzar. Itu adat kakak lelaki tertuanya yaitu Pangeran Arkana.
"Dinda, di sini kamu rupanya.? Aku tadi sedang mencarimu" sapa Pangeran Arkana begitu Pangeran itu muncul dan menampakan wujud. Apa yang sedang sedang kamu Lakukan?"
"Kanda Pangeran Arkana...? Ada apa mencariku?" ucap Pangeran Haizzar. Wajahnya terlihat gugup dan malu - malu.
"Aku mencarimu karena ayah yang memintaku. Ayah sedikit khawatir karena kamu sudah pergi terlalu lama. Apakah yang sedang kamu lakukan di sini...?" tanya Pangeran Arkana lagi.
"Tidak ada, aku hanya sedang menikmati keindahan alam saja." sahut Pangeran Haizzar.
Namun Pangeran Arkana tidaklah bisa dibohongi. Sama seperti ayahnya, dia dapat membaca pikiran lawan bicaranya sehingga dia pun tahu apa yang ada di dalam pikiran adiknya itu.
"Apakah dinda sedang mengalami masalah dengan seorang gadis....?" Tanya Pangeran Arkana.
Pangeran Haizzar tersentak kaget mendengar pertanyaan kakaknya itu. Dia lupa jika kakaknya itu bisa membaca pikiran orang lain.
Pangeran Haizzar lalu menundukkan kepalanya, tidak berani menatap wajah kakaknya. Ia malu karena kakaknya sudah mengetahui apa yang sedang dia pikirkan.
" Tidak, Aku hanya sedang memikirkan Rhiu." jawab Pangeran Haizzar.
Dahi Pangeran Arkana berkerut mendengar adiknya menyebutkan sebuah nama.
"Rhiu.. ? apakah Rhiu itu seorang gadis dari bangsa manusia..?
Pangeran Haizzar mengangguk. "Ya, kanda. Dia seorang gadis dari bangsa manusia."
Pangeran Arkana tersenyum. "Itu bagus, Dinda. Itu artinya kau sudah dewasa."
"Tapi, Kanda..." kata Pangeran Haizzar. "Dia berasal dari dunia yang berbeda dengan kita."
"Aku tahu, Dinda. Tapi, cinta tidak mengenal batas," kata Pangeran Arkana. "Apakah kau sudah mengenalnya?"
Pangeran Haizzar mengangguk lagi. "Ya, kanda. Aku sudah mengenalnya selama beberapa tahun ini."
*Apakah kamu ingin bercerita padaku...?" Pangeran Arkana lalu mengambil tempat duduk di atas sebuah batu.
Pangeran Haizzar lalu menghela nafas panjang. " Rhiu adalah temanku. Dia berasal dari bangsa manusia. Aku mengenalnya sepuluh tahun yang lalu. ketika dia masih anak - anak. Gadis kecil itu memiliki kekuatan yang sungguh luar biasa. Dia adalah yang terpilih." ucap Pangeran Haizzar.
Pangeran Arkana mendengarkan dengan seksama sampai Pangeran Haizzar selesai bercerita. Dia kemudian tersenyum.
"Bagus, Dinda. Jika kau sudah mengenalnya, maka kau harus berani mengungkapkan perasaanmu kepadanya," kata Pangeran Arkana.
Pangeran Haizzar terdiam lagi. "Tapi, aku takut, Kanda. Aku takut dia akan menolakku."
"Aku mengerti apa yang kamu rasakan, Dinda," kata Pangeran Arkana. "Karena aku juga pernah merasakan hal yang sama sepertimu. Tapi hanya iItulah yang harus kau lakukan, Dinda. Jangan pernah takut untuk mengungkapkan perasaanmu," kata Pangeran Arkan
Pangeran Haizzar tersenyum. "Terima kasih, Kanda. Aku akan mencoba."
Pangeran Haizzar menatap ke arah langit. Ia merasa lebih lega setelah berbicara dengan kakaknya. Ia pun bertekad untuk mengungkapkan perasaannya kepada Rhiu.
"Jadi, Kanda, bagaimana caramu mendapatkan hati istrimu?" tanya Pangeran Haizzar.
Pangeran Arkana tersenyum. "Ceritanya sangat sulit dan butuh perjuangan.Aku
menunjukkan diriku apa adanya, dan aku juga berusaha untuk menjadi yang terbaik untuknya." ucap pangeran Arkana sambil tersenyum.
Pangeran Haizzar mengangguk-angguk. Ia merasa yakin bahwa ia juga bisa mendapatkan hati Rhiu. Walaupun dia tahu, bahwa dia memiliki rival yang berat. Saat bertemu terakhir beberapa waktu yang lalu, dia menemukan sebuah kenyataan bahwa ada anak laki-laki dari Ras manusia yang saat ini berusaha untuk mendekati Rhiu.
" _ "
"Terima kasih, Kanda atas nasehat yang Kanda berikan. Kini aku lega. Aku akan berusaha untuk mengutarakan isi hatiku padanya.
"Sama-sama, dinda. Katakan saja kalau kamu membutuhkan Aku. Aku selalu untukmu. Bukankah itulah gunanya kita punya saudara. Ohh, iya. cepatlah pulang, karena ayah dan ibu sudah cemas." Ucap Pangeran Arkana.
"Baiklah, kita akan pulang sekarang. Aku juga sudah sangat merindukan mereka, terutama ibu."
Pangeran Arkana memeluk adiknya dengan penuh kasih sayang. Mereka berdua merasa sangat bahagia karena bisa saling berbagi ceria.
Setelah berbicara dengan Pangeran Arkana, hati Pangeran Haizzar merasa lebih mantap untuk mendekati Rhiu.
Sementara itu di tempat yang berbeda, Rhiu juga sedang memikirkan Pangeran Haizzar. Gadis itu sedang bersantai di kamarnya. Dia sedang mengutak - atik handphone ketika tiba-tiba Pangeran Haizzar muncul di kamarnya.
"Pangeran Haizzar, ....!!" Rhiu Terlonjak kaget ketiga mengetahui siapa yang muncul di kamarnya. Entahlah, sekarang ini dia selalu saja merasa canggung jika pangeran muda itu hadir di hadapannya. Dulu pada saat masih menjadi gadis kecil, dia merasa biasa - biasa saja ketika berhadapan dengan
Pangeran Haizzar yang saat itu sudah memang sudah dewasa.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, ada perasaan aneh yang muncul di dalam hatinya saat berhadapan dengan pemuda jin itu.
"maaf, apakah aku mengagetkan dirimu..?" tanya Pangeran Haizzar.
"Ehh,.... tidak. Hanya saja, aku tak menyangka akan kedatanganmu." kata Rhiu gugup.
"ohh, begitu.. Maafkan aku karena aku datang tiba-tiba. Aku sudah terbiasa hadir dengan cara seperti itu." kata Pangeran Haizzar yang merasa tak enak hati karena hadir tiba-tiba di kamar Rhiu.
Dia pun baru menyadari bahwa yang berdiri di hadapannya kini bukan lagi gadis kecil yang dia temui sepuluh tahun yang lalu.
Kini gadis kecil itu sudah menjelma menjadi seorang gadis yang cantik. Dan kecantikannya amat sangat memukau hati Pangeran Haizzar.
"Ohh, aku tidak apa - apa. Sungguh, aku tadi sedang melamun sehingga tak menyadari kehadiranmu. .. " kata Rhiu. Lalu keduanya sama-sama terdiam. Menyelami isi hati masing-masing.
"Rhiu,... !"
"Haizzar... ! "
"Loh, ehh. Kamu saja yang bicara lebih dahulu..!" kata Pangeran Haizzar.
"Tidak!! ...itu tidak akan terjadi. Aku kan, cewek. Masa cewek yang ngomong duluan. Kamu aja, yang duluan..!" kata Rhiu pada Pangeran Haizzar.
"Baik, aku hanya ingin menyampaikan padamu bahwa aku akan pergi untuk beberapa saat. Ayahku menugaskan aku untuk menemani kakakku pergi ke negeri Pasir Angin."
"Negeri Pasir Angin...?" tanya Rhiu heran. Dia tidak pernah mendengar negeri itu ada di belahan bumi manapun atau di negeri ini.
Negeri apa itu, pikir Rhiu.
"Negeri angin itu adalah sebuah negeri yang ada di alam kami, Negeri jin." ugap Pangeran Haizzar yang membuat Rhiu kaget.Bagaimana pangeran Haizzar bisa tahu isi pikirannya.
Sebenarnya yang Rhiu tak tahu adalah kebimbangan pangeran Haizzar yang ingin menyampaikan isi hatinya. Dia ingin mengatakan bahwa dia sangat menyukai Rhiu dan ingin agar cewek itu menjadi kekasihnya.
Tapi dia malu. Bagaimana mungkin gadis kecil yang dulu dia asuh dan dia jaga kini menjadi kekasihnya. Rasanya aneh sekali.
Lagi pula, antara Pangeran Haizzar dan Rhiu lebih mirip seperti om dan keponakan.
Pangeran Haizzar lebih dewasa dan sifat Rhiu yang kadang masih kekanak-kanakan. Itulah yang membuat Pangeran Haizzar ragu untuk menyatakan isi hatinya.
Dia takut jika Rhiu hanya menganggap dirinya sebagai teman saja. Karena mungkin saja dia terlalu dewasa bagi Rhiu yang masih remaja. Dan yang lebih parah, dia juga takut jika Rhiu menolaknya. Pangeran Haizzar belum siap untuk menerima penolakan Rhiu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
sakura hanae @ mimie liyana❤️
Penasaran dengan sosok yang dibilang Pangeran Haizzar. Apakah itu Aldo?
2023-11-15
0