Bagian. 19 Kebimbangan Pangeran Haizzar

Jauh di sana di dalam hutan Larangan, di Kerajaan Jin, Pangeran Haizzar sedang duduk seorang diri.

Hati pangeran berwajah tampan dengan mata indah seperti mata kucing persia itu tampak sedang asyik melamun.

Kadang bibirnya membentuk lengkungan kecil, kadang juga wajahnya berubah serius. Seperti memikirkan sebuah soalan yang begitu rumit.

Bagaimana tidak rumit, dalam perjalanan hidupnya yang sudah hampir seratus tahun lamanya, dia belum pernah merasakan seperti yang dia rasakan saat ini..Jantungnya berdebar tak menentu setiap dia mendengar nama itu di sebut.

"Huh kenapa dengan diriku. Aku sudah tahu jika Gadis itu berasal dari bangsa manusia. Tapi tetap saja aku menyukainya. Apakah ini dulu yang di rasakan oleh ayah dan kakakku...?

Pangeran Haizzar, ingat bahwa ayahnya menikahi ibunya, Luna, Putri Panglima Ammar, yang murni berasal dari bangsa Manusia.

Lalu, kakaknya Pangeran Arkana, yang menikahi seorang wanita yang juga berasal dari bangsa manusia.

Lantas, apakah kini dirinya juga merasakan hal serupa. Yang dia sukai saat ini adalah seorang gadis yang berasal dari bangsa manusia.

Tiba-tiba, sebuah cahaya kebiruan melesat hadir di hadapan Pangeran Haizzar. Itu adat kakak lelaki tertuanya yaitu Pangeran Arkana.

"Dinda, di sini kamu rupanya.? Aku tadi sedang mencarimu" sapa Pangeran Arkana begitu Pangeran itu muncul dan menampakan wujud. Apa yang sedang sedang kamu Lakukan?"

"Kanda Pangeran Arkana...? Ada apa mencariku?" ucap Pangeran Haizzar. Wajahnya terlihat gugup dan malu - malu.

"Aku mencarimu karena ayah yang memintaku. Ayah sedikit khawatir karena kamu sudah pergi terlalu lama. Apakah yang sedang kamu lakukan di sini...?" tanya Pangeran Arkana lagi.

"Tidak ada, aku hanya sedang menikmati keindahan alam saja." sahut Pangeran Haizzar.

Namun Pangeran Arkana tidaklah bisa dibohongi. Sama seperti ayahnya, dia dapat membaca pikiran lawan bicaranya sehingga dia pun tahu apa yang ada di dalam pikiran adiknya itu.

"Apakah dinda sedang mengalami masalah dengan seorang gadis....?" Tanya Pangeran Arkana.

Pangeran Haizzar tersentak kaget mendengar pertanyaan kakaknya itu. Dia lupa jika kakaknya itu bisa membaca pikiran orang lain.

Pangeran Haizzar lalu menundukkan kepalanya, tidak berani menatap wajah kakaknya. Ia malu karena kakaknya sudah mengetahui apa yang sedang dia pikirkan.

" Tidak, Aku hanya sedang memikirkan Rhiu." jawab Pangeran Haizzar.

Dahi Pangeran Arkana berkerut mendengar adiknya menyebutkan sebuah nama.

"Rhiu.. ? apakah Rhiu itu seorang gadis dari bangsa manusia..?

Pangeran Haizzar mengangguk. "Ya, kanda. Dia seorang gadis dari bangsa manusia."

Pangeran Arkana tersenyum. "Itu bagus, Dinda. Itu artinya kau sudah dewasa."

"Tapi, Kanda..." kata Pangeran Haizzar. "Dia berasal dari dunia yang berbeda dengan kita."

"Aku tahu, Dinda. Tapi, cinta tidak mengenal batas," kata Pangeran Arkana. "Apakah kau sudah mengenalnya?"

Pangeran Haizzar mengangguk lagi. "Ya, kanda. Aku sudah mengenalnya selama beberapa tahun ini."

*Apakah kamu ingin bercerita padaku...?" Pangeran Arkana lalu mengambil tempat duduk di atas sebuah batu.

Pangeran Haizzar lalu menghela nafas panjang. " Rhiu adalah temanku. Dia berasal dari bangsa manusia. Aku mengenalnya sepuluh tahun yang lalu. ketika dia masih anak - anak. Gadis kecil itu memiliki kekuatan yang sungguh luar biasa. Dia adalah yang terpilih." ucap Pangeran Haizzar.

Pangeran Arkana mendengarkan dengan seksama sampai Pangeran Haizzar selesai bercerita. Dia kemudian tersenyum.

"Bagus, Dinda. Jika kau sudah mengenalnya, maka kau harus berani mengungkapkan perasaanmu kepadanya," kata Pangeran Arkana.

Pangeran Haizzar terdiam lagi. "Tapi, aku takut, Kanda. Aku takut dia akan menolakku."

"Aku mengerti apa yang kamu rasakan, Dinda," kata Pangeran Arkana. "Karena aku juga pernah merasakan hal yang sama sepertimu. Tapi hanya iItulah yang harus kau lakukan, Dinda. Jangan pernah takut untuk mengungkapkan perasaanmu," kata Pangeran Arkan

Pangeran Haizzar tersenyum. "Terima kasih, Kanda. Aku akan mencoba."

Pangeran Haizzar menatap ke arah langit. Ia merasa lebih lega setelah berbicara dengan kakaknya. Ia pun bertekad untuk mengungkapkan perasaannya kepada Rhiu.

"Jadi, Kanda, bagaimana caramu mendapatkan hati istrimu?" tanya Pangeran Haizzar.

Pangeran Arkana tersenyum. "Ceritanya sangat sulit dan butuh perjuangan.Aku

menunjukkan diriku apa adanya, dan aku juga berusaha untuk menjadi yang terbaik untuknya." ucap pangeran Arkana sambil tersenyum.

Pangeran Haizzar mengangguk-angguk. Ia merasa yakin bahwa ia juga bisa mendapatkan hati Rhiu. Walaupun dia tahu, bahwa dia memiliki rival yang berat. Saat bertemu terakhir beberapa waktu yang lalu, dia menemukan sebuah kenyataan bahwa ada anak laki-laki dari Ras manusia yang saat ini berusaha untuk mendekati Rhiu.

" _ "

"Terima kasih, Kanda atas nasehat yang Kanda berikan. Kini aku lega. Aku akan berusaha untuk mengutarakan isi hatiku padanya.

"Sama-sama, dinda. Katakan saja kalau kamu membutuhkan Aku. Aku selalu untukmu. Bukankah itulah gunanya kita punya saudara. Ohh, iya. cepatlah pulang, karena ayah dan ibu sudah cemas." Ucap Pangeran Arkana.

"Baiklah, kita akan pulang sekarang. Aku juga sudah sangat merindukan mereka, terutama ibu."

Pangeran Arkana memeluk adiknya dengan penuh kasih sayang. Mereka berdua merasa sangat bahagia karena bisa saling berbagi ceria.

Setelah berbicara dengan Pangeran Arkana, hati Pangeran Haizzar merasa lebih mantap untuk mendekati Rhiu.

Sementara itu di tempat yang berbeda, Rhiu juga sedang memikirkan Pangeran Haizzar. Gadis itu sedang bersantai di kamarnya. Dia sedang mengutak - atik handphone ketika tiba-tiba Pangeran Haizzar muncul di kamarnya.

"Pangeran Haizzar, ....!!" Rhiu Terlonjak kaget ketiga mengetahui siapa yang muncul di kamarnya. Entahlah, sekarang ini dia selalu saja merasa canggung jika pangeran muda itu hadir di hadapannya. Dulu pada saat masih menjadi gadis kecil, dia merasa biasa - biasa saja ketika berhadapan dengan

Pangeran Haizzar yang saat itu sudah memang sudah dewasa.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, ada perasaan aneh yang muncul di dalam hatinya saat berhadapan dengan pemuda jin itu.

"maaf, apakah aku mengagetkan dirimu..?" tanya Pangeran Haizzar.

"Ehh,.... tidak. Hanya saja, aku tak menyangka akan kedatanganmu." kata Rhiu gugup.

"ohh, begitu.. Maafkan aku karena aku datang tiba-tiba. Aku sudah terbiasa hadir dengan cara seperti itu." kata Pangeran Haizzar yang merasa tak enak hati karena hadir tiba-tiba di kamar Rhiu.

Dia pun baru menyadari bahwa yang berdiri di hadapannya kini bukan lagi gadis kecil yang dia temui sepuluh tahun yang lalu.

Kini gadis kecil itu sudah menjelma menjadi seorang gadis yang cantik. Dan kecantikannya amat sangat memukau hati Pangeran Haizzar.

"Ohh, aku tidak apa - apa. Sungguh, aku tadi sedang melamun sehingga tak menyadari kehadiranmu. .. " kata Rhiu. Lalu keduanya sama-sama terdiam. Menyelami isi hati masing-masing.

"Rhiu,... !"

"Haizzar... ! "

"Loh, ehh. Kamu saja yang bicara lebih dahulu..!" kata Pangeran Haizzar.

"Tidak!! ...itu tidak akan terjadi. Aku kan, cewek. Masa cewek yang ngomong duluan. Kamu aja, yang duluan..!" kata Rhiu pada Pangeran Haizzar.

"Baik, aku hanya ingin menyampaikan padamu bahwa aku akan pergi untuk beberapa saat. Ayahku menugaskan aku untuk menemani kakakku pergi ke negeri Pasir Angin."

"Negeri Pasir Angin...?" tanya Rhiu heran. Dia tidak pernah mendengar negeri itu ada di belahan bumi manapun atau di negeri ini.

Negeri apa itu, pikir Rhiu.

"Negeri angin itu adalah sebuah negeri yang ada di alam kami, Negeri jin." ugap Pangeran Haizzar yang membuat Rhiu kaget.Bagaimana pangeran Haizzar bisa tahu isi pikirannya.

Sebenarnya yang Rhiu tak tahu adalah kebimbangan pangeran Haizzar yang ingin menyampaikan isi hatinya. Dia ingin mengatakan bahwa dia sangat menyukai Rhiu dan ingin agar cewek itu menjadi kekasihnya.

Tapi dia malu. Bagaimana mungkin gadis kecil yang dulu dia asuh dan dia jaga kini menjadi kekasihnya. Rasanya aneh sekali.

Lagi pula, antara Pangeran Haizzar dan Rhiu lebih mirip seperti om dan keponakan.

Pangeran Haizzar lebih dewasa dan sifat Rhiu yang kadang masih kekanak-kanakan. Itulah yang membuat Pangeran Haizzar ragu untuk menyatakan isi hatinya.

Dia takut jika Rhiu hanya menganggap dirinya sebagai teman saja. Karena mungkin saja dia terlalu dewasa bagi Rhiu yang masih remaja. Dan yang lebih parah, dia juga takut jika Rhiu menolaknya. Pangeran Haizzar belum siap untuk menerima penolakan Rhiu.

Terpopuler

Comments

sakura hanae @ mimie liyana❤️

sakura hanae @ mimie liyana❤️

Penasaran dengan sosok yang dibilang Pangeran Haizzar. Apakah itu Aldo?

2023-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian. 01 Perjumpaan
2 Bagian. 02 Rumah di Pinggir Sungai.
3 bagian 03. Rumah di Pinggir Sungai ( bagian 2 )
4 Bagian. 04 Bagal
5 Bagian. 05 Nyi Kantil
6 Bagian. 06 Jangan Ikut Campur
7 Bagian. 07 Amanat Marni
8 Bagian. 08 Antara Ada dan Tiada
9 Bagian. 09 Terluka
10 Bagian. 10
11 Bagian. 11 Desa Pocong
12 Bagian. 12 Desa Pocong part. 2
13 Bagian. 13 Desa Pocong ( part 3)
14 Bagian. 14 Desa Pocong (Part.4)
15 Bagian. 15 Desa Bantar Mayit
16 Bagian 16. Kerajaan Jin di Bantar Mayit
17 Bagian. 17 Pasar Ghaib
18 Bab. 18 Lolos Dari Maut.
19 Bagian. 19 Kebimbangan Pangeran Haizzar
20 Bagian. 20 Iblis Itu, ....bernama UR'K...
21 Bagian. 21 Mendatangi Rumah Sarman
22 Bagian. 22 Perburuan Di mulai
23 Bagian. 23 Jebakan
24 Bab. 24 Pertarungan
25 Bab. 25 Jin Bermata Merah
26 Bab. 26 Tumbal
27 Bab. 27 Tumbal (Part 2)
28 Bab. 28 Serangan Ka'ra
29 Bab. 29 Simbol Neraka ke Lima
30 Bab. 30 Pengantin Iblish....
31 Bab. 31 Jalanan Ghaib.
32 Bab. 32 Makhluk Kiriman Dari Neraka
33 Bab. 33 Grim
34 Bab. 34 Sang Penyihir
35 Bab. 35 Gerbang Istana Hutan Larangan
36 Bab. 36 Menghilang
37 Bab. 37 Pangeran Kegelapan
38 Bab. 38 Negeri Sembilan Siring
39 Bab. 39 Jebakan
40 Bab. 40 Foto di Kain Kafan
41 Bab. 41 Sundal Bolong...
42 Bab. 42
43 Bab. 43. Raja Jin dari Gunung Papandayan.
44 Bab. 44 Pernyataan Cinta Pangeran Haizzar
45 Bab. 45 Mata Bathin
46 Bab. 46 Serangan Ghaib
47 Bab. 47 Mimpi Rhiu
48 Bab. 48 Makhluk Penghisap Darah
49 Bab. 49 Ke Bukit Malaikat
50 Bab. 50 Burung Hud
51 Bab. 51 Hujan di Negeri Jin
52 Bab. 52 Bertemu dengan Putri Aliyah
53 Bab. 53 Tak Mau Pulang
54 Bab. 54 Tersesat ke Negeri Siluman
55 Bab. 55 Kemunculan Sang Pangeran Jin
56 Bab. 56 Mustika Buntok Ular
57 Bab. 57 Jatuh dari Tebing
58 Bab. 58 Bayangan Maut
59 Bab. 59 Gamelan Hantu
60 Bab. 60 Nyi Kedasih...
61 Bab. 61 Serangan Nyai Kedasih..
62 bab. 62 Pertarungan Antara Jin dan Siluman Kera
63 Bab. 63 Kekalahan Nyai Kedasih
64 Bab. 64 Koma
65 Bab. 65 Ada Iblis di dekatmu, Rhiu..!
66 Bab. 66 Dunia Transisi
67 Bab. 67 Dunia Transisi ( Part. 2)
68 Bab. 68 Dunia Transisi (Part.3)
69 Bab. 69 Masuk ke Dalam Dunia Transisi
70 Bab. 70 Permainan Waktu
71 Bab. 71 Bebas dari Lingkaran Maut
72 Bab. 72 Pertukaran Yang Gagal
73 Bab. 73 Segel Keramat Bagal
74 Bab. 73
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bagian. 01 Perjumpaan
2
Bagian. 02 Rumah di Pinggir Sungai.
3
bagian 03. Rumah di Pinggir Sungai ( bagian 2 )
4
Bagian. 04 Bagal
5
Bagian. 05 Nyi Kantil
6
Bagian. 06 Jangan Ikut Campur
7
Bagian. 07 Amanat Marni
8
Bagian. 08 Antara Ada dan Tiada
9
Bagian. 09 Terluka
10
Bagian. 10
11
Bagian. 11 Desa Pocong
12
Bagian. 12 Desa Pocong part. 2
13
Bagian. 13 Desa Pocong ( part 3)
14
Bagian. 14 Desa Pocong (Part.4)
15
Bagian. 15 Desa Bantar Mayit
16
Bagian 16. Kerajaan Jin di Bantar Mayit
17
Bagian. 17 Pasar Ghaib
18
Bab. 18 Lolos Dari Maut.
19
Bagian. 19 Kebimbangan Pangeran Haizzar
20
Bagian. 20 Iblis Itu, ....bernama UR'K...
21
Bagian. 21 Mendatangi Rumah Sarman
22
Bagian. 22 Perburuan Di mulai
23
Bagian. 23 Jebakan
24
Bab. 24 Pertarungan
25
Bab. 25 Jin Bermata Merah
26
Bab. 26 Tumbal
27
Bab. 27 Tumbal (Part 2)
28
Bab. 28 Serangan Ka'ra
29
Bab. 29 Simbol Neraka ke Lima
30
Bab. 30 Pengantin Iblish....
31
Bab. 31 Jalanan Ghaib.
32
Bab. 32 Makhluk Kiriman Dari Neraka
33
Bab. 33 Grim
34
Bab. 34 Sang Penyihir
35
Bab. 35 Gerbang Istana Hutan Larangan
36
Bab. 36 Menghilang
37
Bab. 37 Pangeran Kegelapan
38
Bab. 38 Negeri Sembilan Siring
39
Bab. 39 Jebakan
40
Bab. 40 Foto di Kain Kafan
41
Bab. 41 Sundal Bolong...
42
Bab. 42
43
Bab. 43. Raja Jin dari Gunung Papandayan.
44
Bab. 44 Pernyataan Cinta Pangeran Haizzar
45
Bab. 45 Mata Bathin
46
Bab. 46 Serangan Ghaib
47
Bab. 47 Mimpi Rhiu
48
Bab. 48 Makhluk Penghisap Darah
49
Bab. 49 Ke Bukit Malaikat
50
Bab. 50 Burung Hud
51
Bab. 51 Hujan di Negeri Jin
52
Bab. 52 Bertemu dengan Putri Aliyah
53
Bab. 53 Tak Mau Pulang
54
Bab. 54 Tersesat ke Negeri Siluman
55
Bab. 55 Kemunculan Sang Pangeran Jin
56
Bab. 56 Mustika Buntok Ular
57
Bab. 57 Jatuh dari Tebing
58
Bab. 58 Bayangan Maut
59
Bab. 59 Gamelan Hantu
60
Bab. 60 Nyi Kedasih...
61
Bab. 61 Serangan Nyai Kedasih..
62
bab. 62 Pertarungan Antara Jin dan Siluman Kera
63
Bab. 63 Kekalahan Nyai Kedasih
64
Bab. 64 Koma
65
Bab. 65 Ada Iblis di dekatmu, Rhiu..!
66
Bab. 66 Dunia Transisi
67
Bab. 67 Dunia Transisi ( Part. 2)
68
Bab. 68 Dunia Transisi (Part.3)
69
Bab. 69 Masuk ke Dalam Dunia Transisi
70
Bab. 70 Permainan Waktu
71
Bab. 71 Bebas dari Lingkaran Maut
72
Bab. 72 Pertukaran Yang Gagal
73
Bab. 73 Segel Keramat Bagal
74
Bab. 73

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!