Malam ini hujan turun dengan lebatnya disertai badai. Saking dahsyatnya badai yang datang menerjang, beberapa pohon bahkan sampai ada yang tumbang.
Hujan turun dengan lebat itu di sertai dengan kilatan petir yang menyambar - nyambar di langit. Seakan-akan di langit sedang terjadi huru hara.
Rhiu menatap. ke arah langit malam dengan cemas. Firasatnya mengatakan bahwa akan terjadi sesuatu malam ini, tapi dia tak tahu apakah itu.
Nun jauh di sana di ujung desa tempat tinggal Rhiu, seorang Pria tampak sedang berlari cepat di tengah hujan.
Sarman, nama lelaki itu, tampaknya tidak terlalu menyukai hujan yang baginya sangat menyusahkan sekali.
"Huh, kenapa harus turun hujan. Mana hujannya besar lagi. Kapan aku sampai ke rumah kalau begini."gerutu Sarman.
Tiba-tiba di hadapan Sarman muncul sosok tinggi besar dengan tanduk yang mencuat panjang di atas kepalanya. Berdiri di tengah hujan menatap nanar ke arah lelaki itu. Sepasang sayapnya yang besar tampak terkembang hingga tampak semakin mengerikan.
Sarman terkejut bukan kepalang.
Seumur hidupnya, dia belum pernah melihat sosok yang mengerikan seperti sosok yang tengah berdiri di hadapannya saat ini.
"Siapa kamu..?" tanya Sarman dengan tubuh gemetar ketakutan.
Sosok tinggi besar itu tidak menjawab pertanyaan Sarman. Ia hanya terus menatap Sarman dengan tatapan yang dingin dan menyeramkan.
Matanya melotot menatap Sarman dengan sorot mata tajam. Matanya yang merah menyala seolah-olah ingin menembus jiwa lelaki itu.
"Aku adalah mautmu..!!" jawab sosok itu kemudian dengan suara berat yang lirih namun terdengar dingin.
Sarman semakin ketakutan. Dia ingin lari, namun kakinya seakan tidak bisa dia gerakan. Tubuhnya seakan - akan ikut membeku.
"Lepaskan aku.Aku tidak mau mati, tolong....! Tolong..." teriakan Sarman minta tolong dengan suara memelas.
"Kau tidak punya pilihan," jawab sosok itu dingin. Sedingin angin yang bertiup kencang pada malam itu.
"Tidak, jangan dekati aku..!Pergi...! Tolong, ...!" Sarman berusaha untuk lari.
"Larilah, sejauh - jauhnya. Tetapi aku akan tetap mendapatkanmu, hahaha..!" suara tawa makhluk itu terdengar mengerikan bercampur dengan suara hujan yang turun semakin deras.
Lelaki itu berbalik dan berlari cepat tak tentu arah karena bingung dan juga ketakutan. Sementara makhluk itu melesat terbang di belakangnya mengejar lelaki itu.
Saat Sarman berbalik, makhluk itu sudah berdiri di belakangnya. Lelaki itu makin ketakutan. Ia mencoba untuk berlari, tetapi kakinya terasa kaku dan tidak bisa bergerak.
"Tidak pergi, ... jangan dekati aku..!" Kata Sarman lagi.
"Kamu harus ikut denganku ke neraka.. !" kata Makhluk itu.
Tangannya terulur panjang ke arah Sarman. Lelaki itu ingin mundur dan berlari dari sana. Dia tak ingin mati di tangan makhluk itu. Akan tetapi tubuhnya tak mampu bergerak.
"Aku tidak mau. Aku tidak mau ikut denganmu...!" teriak lelaki itu.
Sosok tinggi besar itu tertawa. Tawanya terdengar begitu mengerikan.
"Kasihan sekali, jiwa seperti kamu akan menjadi kayu untuk penghias nerakaku," kata sosok itu. "Dan kau akan kekal di sana bersamaku.!"
Tanpa ampun, tangan makhluk itu kini sudah mencengkeram tubuh Sarman dengan erat.
"Jangan bunuh aku..! Ampuni aku. Tolong...lepaskan aku!" teriak lelaki itu.
iblis itu tak bergeming. Dengan beringas dia menarik tubuh Sarman ke atas dengan mudahnya. lelaki itu meronta - ronta tak berdaya dalam cengkraman makhluk itu.
Sosok itu lalu mengulurkan tangannya ke arah lelaki itu. Tangan itu besar dan hitam, dengan kuku-kuku yang tajam dan panjang.
Sarman menjerit ketakutan. Ia mencoba untuk menghindar, tetapi tubuhnya sudah berada dalam cengkraman makhluk itu.
Makhluk itu kemudian membawa tubuh Sarman terbang di kegelapan malam. Meninggalkan jeritan pilu lelaki itu yang tertelan oleh derasnya suara hujan dan halilintar yang bersahut - sahutan di udara
Tak beberapa lama, suara jeritan Sarman sudah tak terdengar lagi. Bersamaan dengan itu, makhluk itu juga lenyapnya. Dia menghilang di kegelapan malam yang diselimuti hujan. Tawa menyeramkan dari makhluk itu masih terdengar jelas padahal sosoknya telah menghilang dari tempat itu.
Hujan badai semakin lebat. Kilatan petir semakin menyambar-nyambar. Seolah-olah alam marah akan tindakan iblish yang menebar kejahatan dan juga angkara murka di muka bumi ini.
Hujan lebat masih saja turun dengan derasnya, dan kilatan petir masih menyambar-nyambar di langit. Sampai subuh menjelang barulah hujan kembali reda.
Keesokan harinya, warga desa menemukan mayat seorang pria di tengah hutan. Keadaan mayit itu sangat mengerikan. Tubuhnya tercabik-cabik dan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
Warga desa mengenali lelaki Malang itu. Mereka mengenalnya sebagai Sarman. Warga kampung sebelah.
Kematian Sarman yang meninggal dengan cara misterius dan mengerikan menjadi buah bibir beberapa warga. Banyak yang mengatakan bahwa kematian Sarman akibat di serang hewan buas. Banyak juga yang mengatakan bahwa Sarman mati di bunuh oleh seseorang.
Begitulah, tak seorang pun yang tahu pasti apa penyebab kematian Sarman yang sebenarnya bahwa lelaki itu tewas karena di bunuh oleh makhluk yang berwujud iblish dari neraka.
Warga desa kemudian mengubur mayat pria itu di kuburan desa. Mereka berdoa agar pria itu tenang di alam baka.
Akan tetapi, kematian Sarman telah menimbulkan ketakutan di hati beberapa warga. Banyak warga yang jadi takut untuk keluar rumah terutama pada saat malam hari.
***
Sudah hampir satu purnama, Rhiu tidak berjumpa dengan Pangeran Haizzar. Terakhir kali, Rhiu bertemu dengan Pangeran tampan bermata indah itu ketika Pangeran Haizzar datang menemuinya untuk pamit pergi ke negeri Pasir Angin.
Pasir Angin adalah sebuah negeri yang berada di dunia Jin. Menurut Pangeran Haizzar, saat ini negeri Pasir Angin sedang berperang menghadapi serbuan para siluman Rubah yang di pimpin oleh Raja Bana.
Pangeran Haizzar bersama dengan kakaknya Pangeran Arkana ikut membantu Kakek dan ayahnya yang datang ke Negeri Pasir Angin untuk membantu rakyat negeri tersebut menghadapi raja Bana.
"Rhiu, apakah kamu sudah mendengar berita yang tersebar di kampung sebelah..?" Tanya Arwah Marni.
"Hmm, aku tidak tahu. Memangnya ada berita apa itu, mbak Marni.?" tanya Rhiu penasaran..
"Iya, berita tentang kematian salah seorang warga kampung sebelah."
"Warga kampung sebelah. Maksud Mbak Marni yang mayatnya tadi pagi di temukan di hutan dalam keadaan tercabik-cabik karena di serang hewan buas...?"
"Itu bukan perbuatan hewan buas, melainkan perbuatan iblish."
"Benarkah....?"
"Itu, benar, Rhiu. Dan mulai sekarang aku minta kamu agar berhati-hati dan waspada karena kali ini yang kamu akan menghadapi iblish yang sangat keji dan kejam." kata Arwah Marni.
"Iblish...? Maksud mbak Marni iblish seperti yang pernah aku temui dulu."
Rhiu sedikit kaget mendengar peringatan yang disampaikan oleh arwah Marni.
"Iya, tapi yang satu ini lebih jahat dan licik. Nama iblish ini adalah UR'K. Dia dibangkitkan dari neraka oleh para pemuja kegelapan. Tugasnya adalah mengambil jiwa - jiwa manusia dan menjadikan mereka sebagai koleksi budaknya di neraka."
Astaghfirullah....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments