NovelToon NovelToon

MATA BATHIN

Bagian. 01 Perjumpaan

Seorang bocah perempuan kecil sedang berjalan menyusuri jalan setapak kecil yang ada di hutan itu.

Dia tak tahu ke mana jalan itu akan membawanya, tapi dia harus terus berjalan. Karena dia tahu, dia tidak bisa tinggal di tempat ini untuk waktu yang lebih lama lagi.

Matanya terus melihat berbagai penampakan sosok-sosok menyeramkan yang ada di hutan itu. Ada sosok kuntilanak yang sejak tadi masih saja terus selalu terbang mengikutinya. Makhluk dedemit wanita berwajah menyeramkan itu mengikuti dirinya secara terang - terangan sejak dia tersesat tadi.

Ada juga bayangan hitam yang berkelebatan di antara pepohonan. Dan bayangan pocong yang berjalan melompat-lompat di sisi jalan.

Beberapa penampakan wujud tak kasat mata yang sejak tadi dilihatnya masih terus mengikutinya. Membuat mata bocah perempuan itu tak hentinya mengeluarkan cahaya berwarna biru.

Sejak lahir, Rhiu, nama bocah perempuan itu sudah dianugerahi kemampuan untuk melihat makhluk - makhluk tak kasat mata yang tak tampak oleh mata manusia biasa.

Kekuatan mata bathinnya sangat kuat, sehingga dia bisa melihat semua makhluk gaib baik setan, jin hingga makhluk sebangsa siluman. Matanya akan mengeluarkan cahaya biru ketika melihat makhluk gaib atau makhluk supranatural tersebut.

Rhiu mencoba untuk mengabaikan penampakan-penampakan itu, tapi hal itu sulit sekali dia lakukan. Dia merasa takut, tapi dia berusaha untuk tetap tenang. Dia tahu bahwa dia harus kuat jika ingin bertahan hidup di hutan ini. Dia harus melawan rasa takut itu jika tidak, maka mereka akan dapat menguasai dirinya.

Makhluk-makhluk itu kini semakin gencar mengganggunya.

"Aku harus tetap tenang dan fokus pada tujuanku. Aku harus menemukan jalan keluar dari hutan ini."

Hari semakin gelap. Bayangan dirinya sudah tak tampak lagi. Juga bayangan pohon - pohon di hutan ini sudah tak lagi terlihat.

Rhiu makin cemas dan khawatir. Dia tidak tahu harus ke mana lagi. Rasa lelah dan lapar mulai menggerogoti pisik dan perutnya.

Tapi dia tidak berani untuk berhenti berjalan. Dia takut jika dia berhenti, makhluk-makhluk gaib itu akan menyerangnya.

Rhiu terus berjalan, dan berjalan. Matahari semakin terbenam, dan hutan semakin gelap. Rhiu semakin lelah. Rasa lapar di perutnya juga semakin menjadi - jadi. Dia ingin sekali beristirahat, tetapi dia tahu bahwa dia tidak boleh berhenti. Dia harus terus berjalan sampai menemukan jalan keluar dari hutan ini.

"Hai, rupanya ada anak manusia yang tersesat di hutan ini." seru sebuah suara di hadapannya.

Rhiu mendongak untuk mencari asal suara tersebut. Matanya yang berwarna biru menatap nanar pada sesosok makhluk yang berdiri mengambang di hadapannya.

"Siapa kau...?" tanya Rhiu. Dia tahu, makhluk seperti apa yang sedang berdiri melayang di hadapannya saat ini.

Seorang pemuda tampan yang usianya mungkin delapan belas tahun sampai dua puluh tahunan sedang berdiri sambil menatap tajam kepadanya.

Remaja lelaki itu memakai rompi dan celana panjang hitam selutut. Di kedua lengannya, memakai gelang berbentuk ular naga. Rhiu mengamati sosok lelaki itu. Dia tahu makhluk seperti apa yang sedang mengambang di hadapannya. Pastinya, makhluk itu bukan manusia seperti dirinya.

Yang sangat menyolok dari mata anak lelaki itu adalah matanya. Mata cowok itu seperti mata kucing hutan dengan bintik kuning di tengah. Rhiu jadi ingat perkataan neneknya bahwa bangsa jin memiliki mata seperti mata kucing hutan dengan bintik kuning di tengah-tengah. Juga tarikan panjang di sudut mata yang melengkung ke atas. Jadi sudah dapat di pastikan jika makhluk yang sedang berdiri mengambang di depannya adalah jin.

Namun meskipun tahu makhluk seperti apa yang sedang dia hadapi, semua itu tak menyurutkan keberanian Rhiu.

"Aku adalah Pangeran Haizzar. Kau boleh memanggilku Haizzar. Pamanku adalah penguasa hutan Alas Purwo ini. Mengapa kamu bisa sampai berada di hutan ini. Siapa namamu..." Tanya remaja jin itu yang ternyata bernama Pangeran Haizzar.

"Namaku Rhiu, aku tersesat dan terpisah dari rombongan teman - temanku yang berkemah di pinggir hutan ini. Dan aku tak bisa menemukan jalan keluar dari hutan ini. Sejak tadi, aku hanya berputar - putar saja di sekitar hutan ini. " jawab Rhiu.

"Hal itu wajar. Semua itu terjadi karena 'mereka' sudah menutup penglihatan kamu sehingga kamu tak bisa menemukan jalan keluar dari hutan ini." kata Pangeran Haizzar.

"Kenapa mereka melakukan hal itu. ? Apa aku punya salah...?" tanya Rhiu yang merasa heran.

"Tidak, kamu tidak bersalah. Yang salah adalah matamu itu. Mereka tak ingin kamu keluar dari tempat ini karena kamu sudah melihat keberadaan kami." kata Pangeran Haizzar.

"Benarkah, jadi itu sebabnya mereka mengikuti aku terus. Karena mereka mencoba menahanku agar tidak keluar dari sini."

"Kamu jangan khawatir, aku akan membebaskan kamu." kata Pangeran Haizzar lagi.

"Benarkah, tapi bagaimana dengan mereka..?" tanya Rhiu cemas.

"Jangan khawatir, mereka patuh kepadaku. Sekarang, berjalanlah di belakangku. Aku akan mengantarkan kamu ke tempat teman - teman kamu berada." ucap Pangeran Haizzar.

Rhiu berjalan mengikuti langkah bocah lelaki itu. Dia berjalan tanpa menyentuh tanah. Atau dengan kata lain, remaja jin itu berjalan mengambang melayang - layang di atas tanah.

Tak beberapa lama kemudian, dia telah sampai ke tempat teman - temannya berada.

"Astaga, Rhiu, kamu kemana saja, Nak. Kami sangat mengkhawatirkan kamu. Sebab kamu sudah menghilang selama dua hari dua malam. Keluarga kamu juga sangat khawatir." kata Pak Ahmad. Wali kelasnya.

"Aku terpisah dengan rombongan kalian dan tersesat. Untung saja, ada seseorang yang menolongku menunjukkan jalan keluar." kata Rhiu sambil menatap ke arah Pangeran Haizzar yang berdiri tak jauh dari sana.

"Siapakah yang telah berbaik hati mengantarkan kamu kembali kepada kami. Bapak ingin mengucapkan terima kasih." kata Pak Ahmad.

Rhiu menunjuk ke arah Pangeran Haizzar yang berdiri tak jauh dari sana. Akan tetapi, tak ada siapapun yang dilihat oleh Pak Ahmad. Rhiu hanya menunjuk ke tempat kosong.

"Maaf, Nak Rhiu, Bapak tidak melihat siapapun di sana." kata Pak Ahmad.

Rhiu tak bicara lagi. Dia sadar, tentu saja Pak Ahmad tak melihat keberadaan Pangeran Haizzar karena dia sebangsa jin.

"Sudahlah, yang penting kamu selamat. Siapapun orang yang telah mengantarkan kamu, pastilah orang yang baik. Semoga Allah membalas perbuatan baiknya." kata Pak Ahmad bijak.

Lelaki berumur empat puluh tahun itu faham, mungkin saja, yang mengantar Rhiu kembali bukanlah 'orang' biasa. Karena dia sadar saat ini, mereka sedang berada di hutan.

Pangeran Haizzar tersenyum kepada Rhiu sebelum menghilang dari pandangan matanya.

"Terima kasih, Pangeran Haizzar.. " bisik Rhiu lirih dan nyaris tak terdengar.

"Sama-sama, Rhiu... " sebuah bisikan terdengar di telinga Rhiu. Dan gadis kecil itu tahu, siapa yang telah berbisik tadi.

***

Bagian. 02 Rumah di Pinggir Sungai.

Sepuluh Tahun Kemudian....

"Keparat..., terkutuklah kau Azzyiel...!!Segeralah enyah dari tubuh gadis ini sebelum aku membinasakan dirimu..!!!" bentak Rhiu marah.

Azzyiel, iblish dari neraka ke tujuh, tengah bersarang di tubuh seorang gadis yang bernama Misara.

Iblis buruk rupa dari neraka terdalam

yang bertanduk panjang berjumlah empat buah itu sejak empat hari lalu belum juga mau pergi dari tubuh Misara, seorang gadis remaja yang tinggal di sebuah desa di tepi kawah ijen.

"Hah, gadis ingusan. Kau pikir dirimu cukup kuat untuk melawanku. Cihh, kau berasal dari kaum yang lemah. Kami adalah yang kaum yang terkuat di bumi ini. Bahkan jauh lebih kuat dari pada Nenek moyangmu yang bernama Adam. Manusia yang terusir ke bumi karena berani melanggar perintah Allah dan mencicipi manisnya buah terlarang itu, hahaha.... !!! " ejek Azzyiel

Pupil mata Rhiu berubah warna menjadi biru. "Kaummu memang terkenal sombong dan angkuh. Tak heran terusir dari neraka. Maka jangan salahkan aku jika hari ini aku akan menghabisi dirimu dan mengirim jiwamu yang kotor itu ke neraka untuk dicuci dengan panasnya api neraka..!!" bentak Rhiu lagi.

Azzyiel yang berada dalam tubuh Misara semakin gencar mengejek dan mentertawakan Rhiu.

wajah Misara berubah - ubah. Sedetik sebelumnya wajah Misara terlihat menyeramkan. Sesaat kemudian wajah Misara berubah sedih dan menghiba. Lalu berubah lagi menjadi mengerikan.

Terakhir wajah Misara berubah menyerupai wajah Azzyiel yang seram dan menakutkan lengkap dengan taring dan juga tonjolan di dahi dan di kepala Misara.

"Astaghfirullahalazim, Misara. Apa yang terjadi padamu, Nak...!!?" terdengar seruan terkejut ibu Misara yang sangat shock ketika melihat perubahan pada diri putrinya.

"Jangan terpengaruh oleh penglihatan kita. Dia sengaja berbuat seperti itu agar kita lemah dan lengah. Banyak - banyak berdoa dan berzikir, Ibu. Bantu saya dengan Zikir dan Doa ibu." kata Rhiu.

Azzyiel kembali merubah diri. Kali ini dia menjelma menjadi sesosok lelaki berpakaian putih. Misara yang dirasuki Azzyiel kini bersuara seperti laki-laki. Menatap ke arah Rhiu dan Haizzar dengan tatapan tajam. Bola mata Misara yang hitam berubah warna menjadi merah.

"Pergi saja kalian, karena kalian tak akan mampu untuk mengalahkan diriku.! Ilmu yang kalian milik tidak akan mampu untuk menandingi diriku." kembali Azzyiel berkata dengan nada suara merendahkan..

"Aku tak akan pergi sebelum aku berhasil mengirimmu kembali ke neraka.!" bentak Rhiu.

"Rhiu, Hati-hati, iblish itu sepertinya memiliki rencana jahat. Jangan lengah. Siapa tahu dia melancarkan serangan yang tak terduga.." kata Haizzar.

"Aku tahu, Haizzar. Iblish itu memang licik. Tapi tenang saja. Jika dia tak mau juga pergi dari tubuh gadis itu, kita buat jalankan rencana B." kata Rhiu.

"Rhiu. Aku mencemaskan dirimu..!" kata Haizzar. Lelaki tampan jelmaan jin itu menatap Rhiu dengan tatapan cemas. Dia takut terjadi sesuatu terhadap gadis itu. Gadis itu sangat berani akan tetapi Rhiu bukanlah tandingan Azzyiel. Meski pun gadis itu memiliki sebuah anugrah.

"Jangan cemas, Haizzar. Aku tahu, kemampuanku. Tapi yakinlah, Allah Maha kuat. Dia hanya makhluk ciptaan Allah sama seperti kita. Hanya saja dia lebih sombong daripada kita. Aku mohon bantulah aku untuk menjalankan rencana B." Pinta Rhiu.

"Huh, kalian masih berusaha untuk mencari celah buat mengusir aku. Kasihan. sekali. Tapi sayangnya, aku tak ingin pergi dari tubuh gadis ini, Dia Milikku..!!" bentak Azzyiel dengan suara paraunya.

"Iblis Jahanam, apa kau pikir aku tak tahu jika kau menjelmakan diri menjadi manusia dan bermaksud untuk menipuku!!" bentak Rhiu.

"Hahaha, ....!!" Tawa iblis itu menggema setelah Rhiu berkata seperti itu. Lelaki itu pun berubah kembali menjadi sesosok makhluk yang mengerikan. Makhluk itu tertawa menyeringai dan langsung menyerang Rhiu dan juga Pangeran Haizzar.

"Rhiu, sekarang..! Serang dia di bagian matanya. Itu adalah di titik lemahnya...!" seru Pangeran Haizzar.

Rhiu mengangkat tangannya ke atas dan seketika dari tangan gadis itu muncul sebuah pedang. Pedang itu mengeluarkan bersinar berwarna putih terang dan amat menyilaukan mata.

"Pedang Arwah...!

Azzyiel tak bisa lagi mengelak karena pedang itu sudah menembus tepat di jantung iblis itu. Keanehan pun langsung terjadi. Pedang ghaib itu langsung menghilang dan masuk ke dalam tubuh Azzyiel dan kemudian menghilang bersamaan dengan lenyapnya Azzyiel dari tubuh Misara.

Keanehan lain juga terjadi. Tak ada satupun luka di tubuh Misara. bahkan luka segores lidipun tak ada bekasnya di tubuh gadis itu. Belas luka tusukan pedang Arwah tak meninggalkan bekas sedikitpun di tubuh gadis itu.

"Terima kasih, atas pertolongannya Neng Rhiu. Kalau tidak ada neng Rhiu, saya tak tahu bagaimana nasib Misara. Sekali lagi, ibu mengucapkan terima kasih, Neng." ucap wanita itu.

Dia tak hentinya bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas pertolongan Rhiu.

Rhiu hanya menganggukkan kepala dan tersenyum. Dia sudah terbiasa mendengar kalimat seperti itu. Akan tetapi, dia tak ingin menjadi jumawa. Menurutnya, pujian hanya akan menjadikan diri seseorang menjadi sombong. Dan kesombongan identik dengan sifatnya setan dan iblish.

***

Tak ada yang tahu, cerita apa yang tersimpan di dalam rumah itu. Rumah kayu yang terletak di pinggir sungai itu memang telah lama di tinggal oleh pemiliknya.

Keadaan rumah itu sekarang sungguh menyedihkan. Atap rumah itu sudah banyak yang rusak. Dindingnya saja sudah lapuk di sana sini akibat di makan rayap. Belum lagi kalau hujan turun, maka air sungai sudah pasti akan masuki rumah tersebut.

Tak ada yang berani mendekati rumah itu. Semua orang di desa itu percaya bahwa rumah itu berhantu. Konon, pemilik rumah itu meninggal secara tragis di dalam rumah itu. Dia dibunuh oleh suaminya sendiri yang merupakan seorang pemabuk.

Suatu malam, ada seorang pemuda yang penasaran dengan cerita-cerita mistis tentang rumah itu. Dia nekat masuk ke dalam rumah itu untuk mencari tahu kebenarannya.

Saat pemuda itu masuk ke dalam rumah, dia langsung merasakan hawa dingin yang menusuk tulang. Dia melihat bahwa rumah itu benar-benar sudah sangat terbengkalai. Semua perabotan di dalam rumah sudah rusak dan berdebu.

Pemuda itu berjalan-jalan di dalam rumah itu. Dia mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di rumah itu.

Tiba-tiba, dia mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Dia menoleh ke belakang, tetapi tidak ada siapa-siapa di sana.

Pemuda itu mulai merasa ketakutan. Dia ingin segera keluar dari rumah itu, tetapi dia tidak tahu jalan keluarnya.

Dia terus berjalan-jalan di dalam rumah itu, berharap bisa menemukan jalan keluar. Namun, dia semakin tersesat.

Akhirnya, dia sampai di sebuah ruangan yang gelap. Dia menyalakan senternya dan melihat bahwa ruangan itu dipenuhi dengan darah.

Pemuda itu ketakutan setengah mati. Dia tahu bahwa dia harus segera keluar dari rumah itu.

Dia berlari sekuat tenaga mencari jalan keluar. Akhirnya, dia berhasil keluar dari rumah itu.

Pemuda itu langsung berlari pulang. Dia tidak berani menceritakan pengalamannya kepada siapapun.

Sejak saat itu, pemuda itu tidak pernah berani mendekati rumah itu lagi. Dia percaya bahwa cerita-cerita mistis tentang rumah itu memang benar adanya.

Semakin lama cerita horor tentang rumah itu semakin santer terdengar. Kini para penduduk semakin takut dan tak ada yang berani lagi mendekati rumah itu. Mereka takut akan apa yang mungkin terjadi di dalamnya.

Konon, sampai saat ini di dalam rumah itu masih sering terjadi hal-hal yang aneh. Ada yang pernah melihat penampakan sosok wanita di jendela rumah itu, ada juga yang pernah mendengar suara tangisan anak-anak di malam hari. Bahkan ada yang melihat penampakan kepala manusia yang berjalan mengelilingi rumah tersebut. Semua itu hanya cerita saja, yang kebenarannya masih di pertanyaan. Apakah semua penampakan itu ada hubungannya dengan cerita tentang penghuni rumah itu atau tidak..?

Wallahu alam,...

bagian 03. Rumah di Pinggir Sungai ( bagian 2 )

Mata Rhiu yang berwarna biru menatap lurus pada roh wanita yang sedang berdiri di hadapannya saat ini.

Wajah dan baju wanita itu berlumuran darah yang berwarna merah pekat dan mengeluarkan bau busuk yang menyengat hidung.

"Ada keperluan apa kamu datang menemuiku..?" tanya Rhiu seraya menatap roh itu dengan tatapan tajam. Dia mulai waspada karena Roh yang penasaran kadang bisa menyerang secara tiba-tiba.

Dia tahu bahwa wanita itu adalah roh penasaran karena terlihat dari aura merah yang menyelimuti roh penasaran itu.

Roh wanita itu menatap Rhiu dengan mata yang kosong dan penuh aura kebencian. "Aku ingin kau membantuku," katanya dengan suara yang serak.

Rhiu menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Agaknya di dalam hati, gadis itu sudah bisa menebak apa yang diinginkan oleh roh wanita itu.

"Bagaimana caranya aku bisa membantumu..?"

"Aku ingin balas dendam terhadap orang yang sudah membunuhku. Aku ingin kau membantuku untuk membalaskan dendamku," kata roh wanita itu.

"Katakan padaku, bagaimana kematianmu...?" Rhiu bertanya kepada Roh wanita itu.

"Aku dibunuh oleh suamiku yang rupanya telah berselingkuh dengan adik angkatku sendiri.."

Roh wanita itu kemudian mulai menceritakan kisahnya. Dia bercerita bahwa dia adalah seorang istri yang setia. Dia mencintai suaminya dengan sepenuh hati dan tidak pernah menyangka bahwa suaminya akan tega mengkhianatinya.

Suatu hari, dia mengetahui bahwa suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Parahnya wanita itu ternyata adik angkatnya sendiri. Dia sangat marah dan kecewa. Dia mencoba untuk menghentikan perbuatan suaminya, tapi suaminya justru menjadi gelap mata dan akhirnya terjadilah peristiwa itu. Suaminya tega membunuhnya dengan cara membenturkan kepala wanita itu ke tiang rumah. Tak puas dengan itu, suaminya lantas mencekik dirinya hingga tewas.

Untuk menghilangkan jejaknya, suami wanita itu mengubur mayat wanita itu di dalam kamar, tepat di bawah tempat tidur mereka lalu di tutupi kembali dengan cara dicor dengan semen.

Lebih biadab lagi, setelah membunuh istrinya, suami dan adik angkatnya itu bercinta di atas tempat tidur mereka.

***

Rhiu merasa seakan dirinya terlempar dari satu dimensi ke dimensi lain. Saat dirinya tersadar ternyata dia hanya bermimpi. Akan tetapi dia menyadari bahwa apa yang dilihat dan di alaminya tadi bukanlah sekedar mimpi belaka.

"Rhiu, apa kamu bermimpi buruk lagi." Terdengar suara Pangeran Haizzar menegurnya. Hanya suara saja tanpa wujud.

Rhiu tersentak. "Kau mengagetkanku, Haizzar." ucap Rhiu. Gadis itu cepat beranjak bangun dari tidurnya dan segera pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka dan berwudhu. Amatlah baik bagi kita mengambil air wudhu setelah bangun dari tidur dan bermimpi buruk.

""Benarkah, .... kalau begitu aku mohon maaf." ucap Pangeran Haizzar yang lagi - lagi muncul di hadapan saat dia selesai mengambil air wudhu.

Rhiu pun hanya tersenyum. Kali ini dia sudah tidak kaget lagi.

Jujur saja, selama sepuluh tahun mengenal sosok pangeran jin berwajah tampan itu, dia sudah terbiasa dengan kemunculan makhluk itu yang datang secara tiba-tiba tanpa permisi.

Namun akhir - akhir ini, ada semacam perasaan aneh saat menyadari kemunculan pemuda jin itu di hadapannya. Ada perasaan yang lain. Namun Rhiu tak mengerti perasaan apa itu.

"Rhiu, Aku tadi melihat ada aura merah dan gelap yang mendatangimu saat kau tidur. Aku mencemaskan dirimu. Makanya aku langsung kemari." ucap Pangeran Haizzar.

"Aku bertemu dengan sesosok arwah penasaran." ucap Rhiu.

"oh, ya.. apakah dia seorang wanita.. " tanya Pangeran Haizzar lagi.

"Iya, bagaimana kau tahu...?" tanya Rhiu.

"Aku juga melihatnya. Namun ada yang aneh. Sepertinya roh wanita itu di rasuki oleh sebuah kekuatan. Aku tak tahu, kekuatan itu berasal dari mana. Karena aku hanya melihatnya sekilas. Akan tetapi apapun itu, tampaknya itu bukan sesuatu yang ramah."

"Hmm, sangat menarik. Tapi mengapa aku tidak bisa melihatnya..?" tanya Rhiu.

"Entahlah, itu juga yang membuat aku heran.. " jawab Pangeran Haizzar.

"Akhir - akhir ini, kepalaku sering sakit. Aku tak tahu, apa penyebabnya." ucap Rhiu lagi.

"Apakah kamu sudah memeriksakan ke. dokter..?" tanya Pangeran Haizzar.

"Sudah, tapi mereka bilang itu hanya karena aku mengalami insomnia. Maka berpengaruh pada kesehatan syarafku." jawabku.

"Mungkin kamu perlu liburan sejenak. Belajar terus menerus mungkin saja telah membuat kamu lelah dan stress." kata Pangeran Haizzar.

Memang saat ini, Rhiu adalah Mahasiswa tingkat dua jurusan sastra Inggris. Dia sangat menyukai bahasa Inggris dan juga sangat menyukai dunia sastra.

"Benarkah, ....?" ucap Rhiu terdengar bimbang.

"Percayalah padaku..." jawab Pangeran Haizzar.

"Hmm, okey..... Mungkin aku akan mempertimbangkannya.. " ucap Rhiu kemudian.

Pangeran Haizzar tersenyum bijak. Entah mengapa dia meragukan hal itu sebab dia tahu bagaimana watak Rhiu.

Sepuluh tahun mengenal gadis itu, dan melihat bagaimana dia tumbuh, membuat Pangeran Haizzar mengenal sekali watak gadis itu.

Rhiu, gadis kecil yang secara tak sengaja dia kenal di hutan alas Purwo sepuluh tahun yang lalu kini tumbuh menjadi sosok gadis remaja berusia dua puluh tahun dan cantik dan berilmu tinggi.

"Rhiu, ada yang mencarimu... " Suara ibu Sarah, ibu kandung Rhiu.

Suara panggilan ibunya membuat gadis itu menoleh. Ibunya berdiri di pintu kamarnya dengan tatapan mata menyelidik. Kalau dia tak salah, dia tadi mendengar putrinya itu sedang bercakap-cakap dengan seseorang. Namun saat dia masuk, dia tak melihat siapa pun di kamar Rhiu.

"Ibu, siapa yang mencari Rhiu..?" Tanya Rhiu.

"Entahlah, ibu juga tak mengenal mereka."

"Mereka..? Siapa...?"

"Temui saja, sepertinya mereka membutuhkan bantuan kamu." bisik Pangeran Haizzar.

"Baikan, Bu. Rhiu akan menemui mereka.. " ucap Rhiu.

***

Kedua anak remaja itu bernama Dani dan Ryan. Keduanya datang menemui Rhiu karena mendengar cerita dari orang - orang sekitar bahwa Rhiu adalah seorang gadis yang memiliki kekuatan supranatural.

Mereka ingin minta tolong kepada gadis itu untuk menemukan temannya yang bernama Andi. Andi sudah menghilang sejak tiga hari yang lalu.

"Kapan terakhir kali kalian bertemu dengan teman kalian itu." tanya Rhiu..

"Nama teman kami itu Andi, Kak. Terakhir kali kami bertemu dengan Andi, malam jumat kemarin. Dia bilang dia mau ke rumah tua di pinggir sungai itu." Jawab anak yang bernama Dani itu.

"Rumah tua di pinggir sungai?" Tanya Rhiu kembali. "Apakah kalian tahu kenapa dia mau ke sana?"

"Kami tidak tahu pasti, Kak. Tapi Andi bilang, dia mau membuat konten horor di sana. Dia bilang, rumah itu katanya angker." Jawab Ryan.

Rhiu mengangguk. "Baiklah, aku akan membantu kalian mencari Andi. Tapi, tolong ceritakan semua yang kalian tahu tentang Andi."

Dani dan Ryan pun menceritakan semua yang mereka tahu tentang Andi. Mereka menceritakan bahwa Andi adalah seorang remaja yang suka membuat konten horor di media sosial. Dia sering membuat konten tentang rumah-rumah tua yang angker.

Rhiu mendengarkan dengan seksama. Setelah mendengar cerita dari Dani dan Ryan, dia mulai berpikir bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan Andi.

"Apakah Andi pernah cerita tentang hal-hal aneh yang dia alami di rumah tua itu?" Tanya Rhiu.

"Tidak, Kak. Kami hanya mendengar cerita dari mulut ke mulut yang mengatakan bahwa rumah itu angker. Makanya Andi penasaran dan ingin membuktikan apakah rumah itu benar - benar angker seperti yang dikatakan penduduk sekitarnya selama ini." Kata Ryan.

Rhiu kini jadi curiga. Dia yakin bahwa Andi mungkin telah mengalami sesuatu yang buruk di rumah tua itu.

"Baiklah, kita akan pergi ke rumah tua itu malam ini. Apakah kalian mau ikut." Tanya Rhiu.

Keduanya saling pandang. Sebenarnya mereka berdua takut. Tapi karena rasa setia kawan, akhirnya mereka memutuskan untuk ikut bersama Rhiu ke rumah tua itu nanti malam.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!