Life In Another World With The Goddess
Ntah apa yang ku lakukan disini dan bagaimana aku bisa berada disini adalah sebuah misteri.
Saat itu, tepatnya pelajaran olah raga, aku sedang berlari mengelilingi kota demi menyelesaikan ujian yang mematikan yang di sebut "Ujian praktek," akan tetapi tiba-tiba saja, sebuah lingkaran aneh muncul di depanku lalu menghisap ku kedalamnya.
Dan sekarang.
Aku duduk di kursi di ruangan yang serba putih. Suasananya begitu sunyi hingga membuatku berpikir untuk melarikan diri namun sebuah suara yang lembut menghancurkan pikiran itu.
"Shiji."
Dia memangil namaku, wanita itu terlihat di umur 17 tahunan dengan rambut panjang berwarna perak, matanya yang secerah langit biru menatapku dengan kelembutan. Ntah bagaimana menggambarkan penampilannya yang jelas dia adalah wanita yang sangat cantik yang pernah ku temui dan aku tahu sosoknya, dia pasti seorang Dewi.
"Shiji, maafkan aku... tapi kehidupanmu sudah berakhir," dia mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal.
"Tunggu sebentar, aku tidak ingat pernah mati... barusan aku sedang berlari dan terhisap kesini."
"Fufu, kau benar, di luar dugaan kamu ternyata pintar."
Dia mengatakan sesuatu yang kasar dengan polosnya karena cantik aku memaafkannya.
"Namaku Eris, Dewi Eris.... aku selama ini selalu memperhatikanmu loh dari sini, kamu adalah pemuda yang baik hati, tidak sombong dan rajin menabung."
"Stalker kah..... jangan-jangan kau selalu melihatku mandi."
"Yah... sesekali."
"Barusan kamu bilang apa?" karena berbisik aku tidak jelas mendengarnya.
"Lupakan soal itu... alasan aku memanggilmu aku ingin meminta bantuan padamu."
"Bantuan?"
Apa aku akan di kirim ke dunia lain?
Aku mengulang kata tersebut disaat Eris menutup satu matanya, matanya yang biru langit tertuju padaku seakan sedang menilaiku.
"Kamu ini orang yang sangat baik shiji, bahkan kamu rela membantu orang yang dalam kesusahan walau dirimu sendiri sedang kesusahan."
"Darimana kamu tahu?"
"Aku pernah mengujimu sesekali," Eris berdiri dari kursinya lalu mendekat ke arahku hingga pandangan kami saling bertemu.
"Apa kau pernah melihatku?" tanyanya.
Aku ikut berdiri menatapnya.
"Aku ingat, kamu gadis yang kehilangan dompetnya, yang menangis sambil keluar ingus itu."
"Aaaah, kenapa kau hanya ingat yang itu, aku cuma terpeleset jatuh ke got," wajahnya nampak frustasi namun itu hanya sesaat dan ia kembali ke wajahnya yang penuh wibawa.
"Aku ingin kamu menyelamatkan dunia, aku yakin kamu bisa melakukannya."
"Kamu pasti bercanda, aku ini paling lemah... di kelasku aku paling lambat dalam berlari."
Eris tersenyum nakal dan itu terlihat sangat menggoda.
"Jangan khawatir, dengan kekuatanku, aku bisa merubahmu jadi pria sejati yang kuat, yang membuatmu bisa di andalkan oleh orang lain."
"Kata-katamu menusukku."
"Aku juga bisa memberikanmu senjata pusaka, bagaimana?"
"Jika kamu bisa, kenapa kau tidak lakukan sendiri?"
"Kami para Dewi di larang untuk terlibat lebih jauh dengan dunia fana, lagi pula kalau kami turun ke dunia kekuatan kami akan otomatis tersegel," Eris berkata dengan nada kecewa.
"Boleh aku memikirkannya sebentar."
"Silahkan."
Aku memang lemah, tak bisa di andalkan, menjadi kuat adalah keinginan semua laki-laki yang mana bisa melindungi wanita yang di cintainya. Tapi aku ini jomblo jadi aku tidak ada alasan untuk menjadi kuat, terlebih aku ini pemalas.
Selagi memikirkannya, aku berjalan-jalan mengelilingi Eris.
"Tolong jangan berputar-putar."
Aku berpikir lebih dari biasanya.
"Ingat Shiji, demi keseimbangan dunia, kamu hanya bisa memilih antar pusaka atau kemampuan ngecheat, pilihlah dengan bijak."
Yang kubutuhkan bukan kekuatan, melainkan gadis cantik yang selalu mendukungku dari belakang, benar..... itu dia.
"Dewi Eris."
Aku berhenti tepat di depannya. Aku mendekatkan wajahku sampai kami bisa merasakan nafas satu sama lain.
"A-ada apa?" katanya dengan wajah memerah.
"Aku ingin memilihmu."
Mendengar jawabanku, Eris tertawa kecil.
"Apa ada yang lucu?"
"Bukan itu... maksudku, kamu tahu kan ketika aku berada di sana kekuatanku akan ikut tersegel, kamu mungkin tidak bisa mengandalkanku dalam pertarungan dan juga jika kamu memilihku aku tidak mungkin bisa memberikanmu kekuatan yang tadi kukatakan."
"Tak masalah, aku yakin bisa berjuang dengan kekuatanku sendiri, asalkan ada wanita cantik di sampingku."
Aku sudah jomblo sejak lama, jika memiliki dewi yang mendukungku dari belakang itu akan memulihkan kesehatan mentalku.
"Jangan menggodaku loh, nanti kamu dapat hukuman ilahi," katanya dengan manis.
"Maafkan aku."
Aku menundukkan kepala padanya Bagaimana pun dia seorang Dewi.
"Kamu yakin," Eris bertanya kembali dan aku menganguk mengiyakan.
"Baiklah, aku akan pergi bersamamu dan menyelamatkan dunia di sana."
"Semudah itu, bagaimana dengan ruangan ini."
"Tenang saja, saat kita pergi akan ada seseorang yang menggantikan ku..... kalau begitu kita pergi sekarang."
"Ya."
Eris menjentikan jarinya, bersama dengan itu tempatku berdiri sudah berubah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 1278 Episodes
Comments
gadis sukses (amin)
malah ngitung 😑
2023-02-12
2
DeadPressed4444
KonoSuba bila karakternya gak kocak semua
2023-02-06
0
_Wibu Jahanam_
menarik
2022-10-08
0